NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:952
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang, merupakan putri seorang ulama terkemuka di Xi’an, yang ingin pulang dengan selamat ke keluarganya setelah perjalanan dari Beijing.

Dalam perjalananya takdir mempertemukannya dengan Wang Lei, seorang kriminal dan kaki tangan dua raja mafia.

Hanina tak menyangka sosok pria itu tiba tiba ada disamping tempat duduknya. Tubuhnya gemetar, tak terbiasa dekat dengan pria yang bukan mahramnya. Saat Bus itu berhenti di rest area, Hanina turun, dan tak menyangka akan tertinggal bus tanpa apapun yang di bawa.

Di tengah kebingungannya beberapa orang mengganggunya. Ia pun berlari mencari perlindungan, dan beruntungnya menemui Wang Lei yang berdiri sedang menyesap rokok, ia pun berlindung di balik punggungnya.

Sejak saat itu, takdir mereka terikat: dua jiwa dengan latar belakang yang berbeda, terjebak dalam situasi yang tak pernah mereka bayangkan. Bagaimana perjalanan hidup Dewi Hijab dan iblis jalanan ini selanjutnya?

Jangan skip! Buruan atuh di baca...

Fb/Ig : Pearlysea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_19 Traktir

Di dalam butik, Hanina sedang memeriksa detail bordir pada sebuah gaun berwarna krem, sementara Xiao Mei berdiri di sampingnya dengan tangan bersedekap, tampak tidak tertarik.

"Bagaimana yang ini?" tanyanya, menunggu pendapat Xiao Mei.

"Ya itu juga bagus, Wang Lei akan semakin terobsesi denganmu." jawabnya, masih dengan nada sinis.

Hanina memutar bola mata, kesal. Lalu menoleh ke  Xiao Mei.

"Aku bertanya serius dan berusaha ramah, tapi kau terus menyindirku, terserah saja. Aku tidak akan bertanya lagi." ucapnya, lalu melenggang ke depan menyampirkan gaun krem itu ke lenganya.

Tak di duga netranya langsung bertemu sosok bos Lou Sheng yang nyentrik, di ikuti anak buahnya yang mengenakan kaos hitam casual, rapih.

"Halo Honey, kita bertemu lagi..." sapanya pada Hanina.

Mata Bos Lou Sheng melirik anak buahnya, memberi isyarat untuk mendekati Xiao Mei. Xiao Mei di sisi lain menyadari kedatangan pria tua itu, buru buru dia membalikan tubuh dan pura pura sibuk menyibak gaun di gantungan.

Fang Jie dan kedua rekanya bergerak mendekati Xiao Mei, sedang si bos pura pura tak mengetahui kehadiran wanita jablay itu dengan menyapa Hanina.

"Kau sama siapa kesini? Sendirian saja?"

Hanin tersenyum canggung.

"Aku dengan temanku, sedang memilih gaun. Bapak mau mencari gaun untuk istrinya juga?" jawab Hanina sopan.

Mendengar itu Bos Lou Sheng tertawa, Hanina mengernyit bingung.

"Jangan panggil bapak dong, Sayang. Panggil Bos. Hehe... Bos tidak mencari gaun untuk istri, Honey. karena Bos sudah tidak berisitri, Bos Jomblo sekarang kau tahu?"

Hanina mengulum bibir seraya mengangguk. Ekspresinya tetap sopan meski gugup.

"Terus kenapa Bos masuk ke butik wanita?"

"Ya Karena bos lihat kamu di sini, Honey. Bukan apa-apa... Bos mau memastikan saja kalau pacar anak buah kesayangan bos ini baik-baik saja. Hehe..."

Hanina tersenyum kaku, hatinya gelisah.

"Terima kasih atas perhatiannya, Bos. Aku baik-baik saja kok, tidak perlu khawatir."

"Syukurlah kalau begitu, Honey. Oh, kau sedang mencari gaun apa? Biar bos traktir, bos bayarin semua yang kau beli, ya?"

Hanina mengerjap dengan penawaran Bos Lou Sheng, namun saat hendak menolak pria itu sudah memanggil pelayan, dua pelayan cantik menghampiri, menunduk hormat.

"Ada yang bisa kami bantu, Tuan?"

"Kalian berdua layani cewek manis ini. Tawarkan gaun-gaun indah yang paling mahal yang kalian miliki, ingat! jangan mengecewakan."

Kedua pelayan itu mengangguk patuh dan segera mempersilakan Hanina menuju deretan gaun eksklusif. Langkahnya sedikit terpaksa karena menolak pun rasanya susah, dia melirik Xiao Mei yang sedang di kelilingi ke tiga pria, tapi Hanina tak ingin memperdulikanya.

"Lihat, Ini gaun cocok untukmu, sesuai dengan karaktermu yang panas dan seksi!" goda Fang Jie memperlihatkan gaun mini motif macan tutul. Xiao Mei hanya melirik tajam.

"Satu malam 500 yuan, bagaimana?" bisik Zhou kun.

"Cih! Kau pikir aku bisa dibayar dengan harga serendah itu?" decihnya.

"Jangan sombong jablay. 500 yuan lebih dari cukup, punyaku juga tidak cepat loyo, kau akan puas juga.. Haha..." sahut Lu Yan, di ikuti tawa Fang Jie dan Zhou Kun.

"Kurang ajar!" Xiao Mei hampir menampar wajah Lu Yan, tapi segera lelaki itu menahanya ke udara.

"Ets! Jangan songong! kau cuma jablay di tempat hiburan malam, tidak usah sok suci!"ucap Lu Yan dengan nada merendahkan, ia menepis kasar tangan Xiao Mei membuatnya sedikit terhuyung.

"Kau akan membayar hutangmu, setelah itu kau akan tidur dengan kami." timpal Zhou Kun.

Xiao Mei mendesis."Hutang? Hutang apa?"

"Hah. Pura-pura lupa dia." sahut Fang Jie.

"Kau akan segera ingat, jablay."

Bos Lou Sheng duduk di sofa tunggu, memperhatikan gerak-gerik Xiao Mei dan anak buahnya, memastikan mereka melemahkan mental target sebelum di eksekusi.

Sementara itu, Chen Jie pun terus mengawasi kedua gadis itu, berdiri agak jauh di luar butik dengan mengenakan kaca mata hitam.

Melihat Hanina di dekati seorang pria, Chen Jie langsung meraih posel dari saku jaket, melaporkan kejadian itu lewat pesan, juga memotretnya sebagai bukti. Namun sayangnya pesannya belum terbaca, atau sepertinya Wang Lei sedang sibuk.

Setelah beberapa saat, Hanina sudah cukup memilih gaun yang di tawarkan pelayan, dia mengambil 3 gaun yang berwarna merah maroon, krem dan biru muda. Modelnya sangat sopan dan elegan, cocok untuknya yang berhijab.

Kedua pelayan mengantarnya ke meja kasir untuk pembayaran. Bos Lou Sheng bangkit berdiri di samping Hanina saat akan transaksi.

"Berapa totalnya?" tanya si bos.

"1299 yuan, Tuan" jawab pelayan.

"Loh kok murah sekali? lebih murah dari upilku." Bos Lou Sheng mengelurkan dompet, mengambil kartu hitam dari dalamya.

"Bos tidak perlu repot-repot. Wang Lei juga sudah kasih kartu ini ke aku..." Hanina memperlihatkan kartu ATM Wang Lei, membuat Bos Lou Sheng terkikik.

"Aduh..Aduh... Berapa sih duit dia? sekali gesek pasti langsung surut. Mending pakai punya Bos, seribu kali gesekan juga gak bakal kering." ucapnya bangga, seraya memberikan kartu unlimitednya ke pegawai kasir untuk transaksi.

"Anggap saja ini bonusnya Wang Lei... Jarang-jarang loh bos baik kaya gini... Tadinya juga bos lagi marah Honey, tapi setelah melihatmu, hati bos langsung adem langsung teduh seteduh wajahmu."

Hanina  tersenyum kaku mendengar candaan Bos Lou Sheng yang semakin membuatnya risih. Ia menerima kantong belanjaan dari pelayan butik dengan kedua tangan.

"Xièxiè Lǎobǎn. Tapi lain kali, jangan repot-repot seperti ini lagi, ya. Aku merasa sungkan." ucapnya sopan, matanya sedikit melirik ke arah Xiao Mei yang kini tampak semakin terpojok.

Bos Lou Sheng malah terkekeh santai.

"Ah, Honey ini lucu sekali. Kau terlalu sopan untuk Bos yang kadang-kadang kaya bajingan." candanya sambil melirik tajam ke arah anak buahnya, memberi isyarat halus agar mereka mempercepat urusan dengan Xiao Mei.

Anak buah Lou Sheng mengangguk dan mundur teratur dari dekat Xiao Mei.

"Awas kau! Tunggu saja nanti!" ancam Fang Jie, menyeringai merendahkan.

"Pergi sana, sialan!" umpat Xiao Mei.

Ketiga pria ganteng itu langsung keluar butik tanpa mengucap sepatah katapun pada bosnya, sehingga Xiao Mei mengira mereka bukan anak buah Lou Sheng. Tetapi ia tetap waspada, mengalihkan muka agar pria dengan perut gendang itu tak melihatnya.

Akhirnya setelah basa-basi menggelikan, Bos Lou Sheng pamit pergi pada Hanina, setelah menawarkan tumpangan tapi gadis itu menolak.

Chen Jie bersembunyi pada pilar begitu Lou Sheng keluar. Dia tak mengalihkan perhatianya dari Hanina sedikitpun, berusaha profesional.

"Kau sudah selesai?" tanya Xiao Mei ketus.

"Iya, sudah."

"Bagus, cepat pulang."

"Tapi ada sesuatu yang ingin ku beli lagi."

"Pokoknya sudah. Ayo pulang cepat!" Xiao Mei menarik paksa tangan gadis berhijab itu keluar butik, dan saat melewati pilar dimana Chen Jie bersembunyi, pria itu memotretnya sebagai laporan.

"Sakit Xiao Mei, apa yang kau lakukan?" Hanina meronta hingga dengan gerakan kasar dan kuat dia terlepas dari kekangan wanita itu.

Wajah Xiao Mei memerah, sorot matanya tajam.

"Ohh.. Kau senang menghambur-hamburkan uang ya? Kau sudah beli gaun, sandal, dan peralatan mandi, itu sudah cukup! Apa kau pikir ingin menguras semua uang Wang Lei dengan membeli perhiasan mahal? Kalau iya kenapa tidak minta pada pria gendut itu, kedengarannya dia membayar semua gaunmu, setelah itu kau hanya perlu tidur denganya!"

"Kurang ajar!" plak!

1
Siti Nina
Astaga ada" saja tuh kakek" bikin emosi jiwa 😅
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
👍👍👍
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Waw,,,sangat menarik ceritanya keren banget 👍👍👍
Siti Nina
oke ceritanya 👍👍👍
Siti Nina
Mampir thor salam kenal kesan pertama menarik ceritanya keren kata"nya juga enak di baca 👍👍👍 tapi yg like nya dikit banget padahal oke banget ceritanya 👍👍👍🤔🤔
Nalira🌻: Salam kenal juga, Kak...🤝🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!