NovelToon NovelToon
Cinta Juga Luka

Cinta Juga Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:686
Nilai: 5
Nama Author: iren qirenava

seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.

apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.


setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?

rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.

kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.

namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

nineteen

Sudah 2 bulan mereka sekolah dan menjalani hari hari mereka, kini tepat pada bulan agustus sekolah mereka akan mengadakan lomba agustus dan lomba solo vokal dimana setiap kelas harus ada perwakilan satu orang.

dan mereka akan memperlihat kan kemampuan nyanyi mereka dengan busana yang menarik serta suara unik mereka.

setelah mendengar pengumuman dari guru nya yang menginformasikan itu, mereka berdiskusi siapa yang akan mengikuti lomba itu.

kini kelas Nava sedang saling tuduh untuk mengikuti lomba, dan wali kelas yang bersama mereka kini wali kelas mereka adalah ibu Widia yang sama dengan wali kelas saat MPLS waktu itu.

"lu, aja lah Mess"tunjuk Putri, pada Messa yang sedang minum es jeruk nya hampir saja Messa tersedak oleh minuman itu

"gila, gue aja ga bisa nyanyi"Messa dengan menepuk nepuk dada nya

"halah, padahal sering nyanyi tuh di kamar nya"tuduh Karina

"iya emang........ abis tuh di pukul pala gue pake sapu sama ibu gue karna kaya tikus kegencet katanya" curhat Messa

"emang ga bakat sih lu" ucap Gio

"bener. kalo gitu lo aja Gi"tunjuk Messa

"gamau, ga ahli gue"balas Gio sambil melambai lambai tangan tanda tidak bisa

"trus, siapa dong?"tanya bu Widia

"kalo......semua ga bisa bu?"tanya Bintang

"kalo gitu, sekalian aja marawisan Bin"jawab bu Widia udah tau solo malah nanya semua nya

"siapa, tau kan bu"jawab Bintang sambil menggaruk garuk kepalanya yabg tidak gatal

"siapa dong"Pikir mereka bersama

"Dikta aja bu, dia bagus tuh suara nya"tunjuk Afkar pada Dikta yang sedang memainkan ponsel nya

" bohong, bu bohong"ucap Dikta, sambil memukul Afkar bisa bisa dia menjadikan nya tumbal buat ikut lomba itu

"bener ibu, sumpah"yakin Afkar dengan dua jari nya

"diem lu, kar ah diem"heboh Dikta pada Afkar yang terus saling dorong itu

"beneran bu percaya sama saya bu"yakin afkar

"kemarin aja dia nyanyi lag hu tar la" ucap Afkar yang tidak jelas karna mulut nya di tutup oleh Dikta agar dia berhenti bicara

"benaran Dikta?'tanya ibu Widia

"boong bu"Dikta yang masih menutup mulut Afkar

"diem lu, gue sumpel mulut lo pake kertas sampah nih mau lo hah?"tanya Dikta dengan nada pada Afkar, yang Afkar hanya menggeleng kan kepalanya gamau

"bener dong"yakin Adiana

"bener sumpah"ucap Afkar, yang baru saja lepas dari dikta saat dikta ingin menangkap nya dia malah ngumpet di belakang adiana

"ana tolongin gue na"ucap Afkar pada Adiana yang di jadikan nya pelindung itu

"gue tolongin sini"ucap Adiana sambil menyembunyikan Afkar dibelakang nya merentangkan tangan agar Dikta tidak bisa meraih Afkar

"tapi.....bener ga yang lo omongin"tanya Adiana pada Afkar

"bener, gue ga bohong ko"yakin Afkar

"sini, lu Afkar ah" ucap Dikta pada Afkar yang anteng bersembunyi di belakang Adiana

"sini kalo bisa"tantang Afkar

"awas ya lo" Dikta sudah ber ancang-ancang untuk mengejar Afkar, namun saat melewati Nava sampai ke Afkar tangannya dicekal oleh seseorang yang baru saja dia lewati, Nava mencekal tangan nya dan membuat Dikta berhenti tepat di hadapan Nava

"kenapa.......ga di coba dulu?"usul Nava yang membuat Dikta melihat nya tanpa reaksi apa apa

"iya....cobain aja dulu" saut ibu Widia yang setuju dengan usul Nava

"mau kan?"tanya pasti Nava dengan masih mencekal tangan Dikta, juga memiringkan kepalanya serta wajah yang meyakin kan nya

"yaudah....coba aja bu"pasrah Dikta

"giliran sama Nava aja langsung mau"sindir Afkar yang membuat Dikta ingin sekali menonjok nya itu sangat kesal

"terserah gue"jawab Dikta dengan wajah sudah malas meladeni Afkar

"okei, kalo gitu mau nyoba pake lagi apa dik?"tanya ibu

"lagu starla aja bu"jawab Dikta

"yaudah, lepas dong tuh tangan nya nyaman banget kayanya" sindir Gio pada Dikta yang awal nya Nava menggenggam nya, namun kini malah Dikta yang menggenggam nya sontak membuat Dikta melepaskan cengkraman tangan dari Nava

"lu juga Afkar, betah banget di belakang Adiana ngapain lu?" tanya Azkeano pada Afkar yan anteng saja di belakang Adiana

"merasa......aman gue disini"jawab Afkar yang mulai keluar dari belakang tubuh Adiana sontak membuat Dikta langsung memukul pundak Afkar

"lu sih, mulut nya ga bisa diem"kesal Dikta karna Afkar jadi dia harus mengikuti lomba ini

mereka akhirnya mendaftarkan Dikta pada panitia lomba, dan Dikta akan berlatih dengan teman teman nya supaya banyak masukan agar bisa suara nya pas dengan musik dan nyaman di dengar.

saat Dikta mencoba nya di jam istirahat dengan di temani iringan gitar dari Gio suara Dikta mampu membuat yang lain melihat padanya dan menikmati suara nya.

......................

kini dia bersama Nava dan yang lain untuk mendengarkan pertama Dikta menyanyi, namun tidak hal nya dengan Afkar karna dia sudah sering mendengarkan Dikta bernyanyi sehingga dia jamin bahwa suara Dikta tidak akan mengecewakan mereka.

benar saja, suara Dikta begitu lembut dan enak di dengar apalagi dengan kagu starla yang dia nyanyikan dengan sangat menghayati itu.

"gila keren banget lo"puji Azkeano pada Dikta

"biasa aja"balas Dikta

"dari tadi aja kek.....lu ngomong Afkar supaya kita gausah berpikir keras tadi" ucap Ireni kenapa Afkar baru ngomong kalo Dikta jago nyanyi kan membuang waktu saja

"gua mau, nunggu waktu yang pas"jawab santai Afkar

"waktu yang pas matamu"sini Dikta pada Afkar

"tapi harus latihan lagi"usul Nava membuat yang lain nya mengangguk setuju

"iya temenin aja nanti"ucap Dikta melihat Nava yang membuat lain nya penasaran maksud Dikta apa ya

"maksud lo?"tanya Karina

"temenin lah sama kalian biar di koreksi dimana bagian yang salah nya"jelas Dikta

"halah bilang aja mau ditemenin Nava"sindir Bintang

"emang"saut Gio

"bisa jadi" juga Azkeano

"apaan sih, emang kita harus latih lagi Dikta biar makin bagus suara nya"jelas Nava yang juga merasa di pojokan itu

"sama lu, duet deh cobain"usul Adiana yang membuat lain nya bertanya tanya

"siapa?"tanya Ireni

"Nava tuh, jago juga nyanyi tau"ucap Adiana

"bohong dia"Nava mencoba menjelaskan

"benaran Nav?"tanya Gio memastikan

"ga, lah gabisa r nya gue"ucap Nava

"cadel juga bukan......berarti gabisa nyanyi"ucap Dikta

"bener tuh"Irani

"emang gabisa sumpah"masih mencoba yakin kan

"percaya sama gue dia jago nyanyi"ucap Adiana

"apaan sih, Adiana" kesal Nava

"emang kan" jawab Adiana

"gausah ngada ngada deh" Nava

"kenyataan nya emang lo jago" kekeh Adiana

"kata siapa sih?"tanya Nava

"lu kemarin nyanyi ya kalo lo lupa"Adiana yang masih ingat, di saat Nava dan Adiana bermain mereka melakukan karoke di rumah Adiana, bersama Sera, Igna dan Hindi yang membuat mereka kagum adalah suara Nava yang sangat merdu cocok untuk ikut audisi pikir mereka.

"kalo gitu, kenapa ga tadi ngomong?"tanya Gio

"iya, biar lo juga ikut lomba"saut Azkeano

"udah mau coba, cuman di saat gue mau ngomong dia selalu natap sinis gue supaya diem ga ngomong" jelas Adiana, memang benar tadi di saat diskusi ingin sekali dia mengusulkan Nava yang ikut lomba solo namun........sebelum niat nya terpenuhi Nava sudah mencubit, dan menyuruh Adiana diam saja awas kalo dia berani berani nya ngomong.

"pantes, lo tadi ga bisa diem"ucap Messa karna di sepanjang diskusi Adiana selalu tidak bisa diam, dia selalu mengelus tangan atau perut nya yang dicubit Nava diem diem itu.

"tuh, orang nyubit gue"adu Adiana pada mereka

"udahlah, yang penting sekarang ada Dikta kan yang ikut lomba" ucap Nava memang perasaan nya sudah lega karna sudah ada yang akan ikuti lomba itu, karna dari tadi Adiana sudah membuat nya gelisah karna mulut nya yang ingin terus ngomong jika dia bisa bernyanyi yang nanti nya akan repot.

setelah mendengarkan dan mengobrol mereka akhirnya kembali belajar dengan pelajaran yang di jadwalkan nya

1
anggita
ceritanya agak datar, tapi oke lah. like👍, iklan👆. moga novelnya lancar.
iren qirenava: trimakasih
total 1 replies
anggita
Maaf🙏, saran saja klo awal paragraf/ alinea pakai huruf besar.
iren qirenava: oke, makasi atas saran nya
total 1 replies
Xavia
Wah, keren!
iren qirenava: makasi,baca bab brikutnya ya
total 1 replies
Nia Achelashvili
Jauh melebihi harapanku.
iren qirenava: seperti apa harapan nya kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!