“Barang siapa melancarkan rezeki orang lain, rezekinya juga akan dilancarkan. Dan barang siapa menghambat rezeki orang lain, rezekinya pun juga akan dihambat sampai tujuh turunan.”
***
Rahayu Tejo, mandor proyek perempuan telah menandatangani kontrak kerja untuk tugas melanjutkan suatu proyek perumahan yang telah mangkrak selama bertahun tahun.
Rahayu Tejo tidak tahu jika ternyata proyek perumahan itu telah memakan banyak korban pekerja proyek. Maka akhirnya proyek itu mangkrak karena orang orang tidak mau bekerja di proyek itu.
Ada misteri apa di proyek itu, hingga telah memakan banyak korban? Apa karena ada satu pohon yang konon ceritanya sangat angker di lokasi proyek itu atau ada hal lain?
Apa Rahayu Tejo mampu melanjutkan proyek yang telah memakan banyak korban dan banyak dihuni hantu itu? Atau dia justru menjadi korban?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19.
Sesampai di rumah Respati langsung menegak air mineral. Sedangkan Yayuk langsung menghubungi Pak Duta lewat hand phone nya. Yayuk begitu penasaran dengan kasus sebaran paku malam ini.
“Selamat malam Pak Duta.” Ucap Yayuk saat sudah terhubung dengan Pak Duta.
“Selamat malam Bu Yayuk, ada masalah apa malam malam menghubungi.” Suara Pak Duta di balik hand phone milik Yayuk.
“Apa Pak Duta tahu ada persaingan tidak sehat di proyek sini?” tanya Yayuk langsung pada tujuannya.
“Persaingan di dunia bisnis sangat lumrah Bu Yayuk. Ada banyak kontraktor di sana. Saya tidak tahu pasti apa ada yang bersaing secara tidak sehat.” Suara Pak Duta di balik hand phone milik Yayuk.
“Bu Yayuk menemukan kasus apa?” tanya Pak Duta selanjutnya.
Yayuk pun menceritakan tentang kasus mayat Yatmi yang sengaja digantung di pohon duwet dan tebaran paku yang baru saja terjadi.
“Wah maaf Bu Yayuk, saya benar benar tidak tahu jika ternyata ada kasus seperti itu. Saya ke tempat itu bisa dihitung jari. Saya tidak pernah mendapat laporan tentang kasus pembunuhan itu. Apa pelaku pembunuhan sudah tertangkap.” Suara Pak Duta terdengar nadanya kaget dan sedih campur aduk.
“Sudah Pak.” Ucap Yayuk singkat.
Sesaat kemudian..
“Ooo saya ingat Bu Yayuk, ada satu PT yang akan membeli lokasi proyek saya itu dengan harga yang sangat murah. Mungkin dia mengira saya sudah tahu kasus pembunuhan itu. Dan saya akan melepas proyek itu dengan harga murah..”
“PT apa Pak?” saut Yayuk karena begitu penasaran..
“Nama lengkap PT itu saya lupa.. Argo Persada , sepertinya tapi masih ada nama depannya saya lupa.. Apa ya.. Waskita. Ah bukan.. sepertinya hanya dua suku kata saja.. apa ya.. “ suara Pak Duta yang masih mengingat ingat nama lengkap PT yang akan membeli lokasi proyek itu dengan murah.
“Coba Bu Yayuk cari cari informasi.. Saya tidak melepas dan masih saja membiarkan proyek itu mangkrak. Saya suka dengan lokasi itu karena view dari tempat itu sangat bagus. Juga di tepi jalan aspal yang merupakan jalan alternatif ke kabupaten dan juga jalan menuju ke lokasi tempat wisata.” suara Pak Duta selanjutnya.
“Benar Pak, lokasi proyek itu sebenarnya sangat bagus. Dan saya juga lihat prospek ke depannya tempat itu akan ramai. Baiklah Pak, saya akan segera mencari informasi PT yang akan membeli proyek ini dengan harga murah.” Ucap Yayuk dan sambungan telepon pun segera berakhir.
Yayuk pun segera mengusap usap layar hand phone nya untuk mencari informasi PT atau perusahaan pengembang atau kontraktor yang ada di daerah itu..
“Argo Persada..” gumam Yayuk dan masih sibuk dengan hand phone nya.
Di saat Yayuk masih sibuk dengan hand phone untuk mencari informasi. Respati terlihat menuju ke ruang makan untuk makan lagi. Perutnya lapar lagi karena mengeluarkan energi banyak untuk memompa ban dan berlari lari di malam hari.
“Dapat Bu, informasinya?” Tanya Respati yang melangkah menuju ke ruang depan dengan tangan membawa piring berisi nasi dan ayam goreng.
Respati tidak berani makan sendiri di ruang makan meskipun ruang makan dan ruang depan tidak ada dinding tembok penyekat.
“Baru aku cari Pak. Ada banyak PT di daerah ini. Dari PT besar yang berpusat di Jakarta sampai PT lokal.” Ucap Yayuk tanpa menoleh ke arah Respati. Pandangan mata Yayuk terus fokus ke layar hand phone.
Beberapa saat kemudian..
“Waspo Argo Persada.. mungkin ini yang dimaksud oleh Pak Duta. Ini PT lokal Pak.” Ucap Yayuk saat sudah menemukan nama suatu PT yang ditengarai PT yang akan membeli proyek dengan harga murah.
Yayuk pun membaca lengkap profile PT Waspo Argo Persada. Selanjutnya dia menanyakan pada Pak Duta. Dan benar PT Waspo Argo Persada yang akan membeli lokasi proyek itu dengan harga murah.
“Siapa nama pemilik PT itu Bu?” tanya Respati setelah menelan makanannya.
“Waspo. Suwaspo. Kalau di profile nya ini alamat Yogyakarta kota Pak. Besok aku cari informasi di Pak Manto atau di toko besi mungkin mereka tahu Pak.” Ucap Yayuk lalu meletakkan hand phone nya di meja.
Yayuk menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Tubuh dan otaknya benar benar sangat lelah. Bagaimana tidak, masalah pohon duwet yang tidak bisa ditebang belum selesai. Masalah masalah yang lain bermunculan..
“Pak Kadus tadi bilang ada warga yang tidak senang dengan kedatangan orang luar...” gumam Yayuk di dalam hati tampak masih berpikir pikir.
“Siapa Suwaspo apa orang sini sini saja?” gumam Yayuk di dalam hati lagi.
Sambil mengunyah makanan Respati menatap wajah cantik istrinya yang tampak lelah dan kusut..
“Nanti aku pijiti kamu Bu..” ucap Respati setelah menelan makanannya lagi.
Waktu pun terus berlalu. Setelah Respati selesai makan, sepasang suami istri itu ke belakang untuk membersihkan alat alat makan dan ke kamar mandi berdua karena Respati takut sendirian. Meskipun rumput rumput sudah dibersihkan dan belakang diberi lampu terang benderang. Tetapi bagian atas yang masih terbuka bagi orang penakut tetap saja takut.
“Ayo Bu, aku pijiti kamu..” ucap Respati sambil merangkul pundak sang istri dari samping.
Mereka terus melangkah ke dalam kamar..
Sementara itu di rumah samping yang di huni oleh Somad dan teman temannya. Setelah makan malam ke dua, mereka segera masuk ke dalam kamar. Somad dan satu temannya di kamar depan. Dan ketiga teman nya di kamar sebelah nya.
Karena mereka berlima sangat kecapekan dan makan dengan sangat kenyang. Mereka pun segera terlelap di atas tikar. Para pekerja proyek bangunan sudah terbiasa tidur hanya beralas tikar.
Akan tetapi setelah beberapa jam kemudian. Somad terbangun karena mendengar suara ketukan ketukan di pintu depan.
TOK
TOK
TOK
“Siapa yang ketuk ketuk ya..” Gumam Somad di dalam hati.
Somad pun melihat waktu di arloji nya.
“Sudah jam satu malam tidak mungkin Mas Respati yang ketuk ketuk pintu.” Gumam Somad lagi.
Somad pun mengabaikan suara itu. Dia bahkan menutup telinga dengan bantalnya.
Akan tetapi suara ketukan pintu itu terus saja terdengar dan justru semakin keras. Kini teman Somad pun juga terbangun mendengar suara ketukan pintu itu.
TOKKK
TOOOKKK
TOOOKKKKK
“Mad, ada suara ketuk ketuk pintu.. kamu mendengar tidak?” tanya teman Somad yang tidur di sampingnya.
“Iya aku juga dengar. Apa orang ya? Kata nya kalau hantu tidak semua orang mendengar.” Gumam Somad lalu bangkit dari tidurnya.
“Coba saja ditanya Mad. Siapa tahu Mas Respati sama Bu Yayuk butuh pertolongan.” Ucap teman Somad yang juga bangkit berdiri.
Mereka berdua melangkah keluar dari kamar..
TOOOKKKKK
TTOOOKKK
TOOOKKKK
“Ya siapa?” teriak Somad sambil terus melangkah..
“HHHHMMMMMM.” Suara berat seorang laki laki.
Bulu kuduk Somad dan temannya meremang mendengar suara itu. Keduanya pun menghentikan langkahnya dan saling pandang.
“Bukan Mas Respati tidak usah dibuka.” Suara lirih Somad.
“Siapa dia?” tanya teman Somad dengan suara lirih pula.
ini yayuk is the best yaaa
lanjt yuk biar semua terungkap
dann ohhh whattr.. blnjane jlimiet
wissss jannn tliti amat apa sih yg mau di jlimetin palg harga cabe naik lagi g jd harga tomat melambung g jadi
harga kacang panjang melambung ambil lain lagi 🤣🤣🤣🤣🤦