Bagaimana jadinya jika seorang dokter cantik yang selalu ceria dan petakilan bertemu dengan seorang tentara yang memiliki sifat dingin dan juga galak? akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8 Perhatian Reynold
Setelah berjalan lima belas menit, akhirnya mereka sampai di pengungsian. Cinta dan yang lainnya kaget melihat kondisi pengungsian yang penuh dengan pasien yang rata-rata terkena benda tajam. Banyak anak-anak juga yang menangis melihat orang tua mereka terluka.
"Gila, pemberontak itu sungguh tidak punya otak. Mereka menyerang saudara mereka sendiri dengan sangat brutal," ucap Hugo.
"Sebenarnya mau pemberontak itu apa sih?" geram Lucy.
"Pemberontak itu ingin wilayah mereka merdeka dan terpisah dengan negara kita. Mereka ingin membuat negara sendiri makanya mereka memberontak dengan menyerang saudaranya sendiri yang tidak mau ikut dengan mereka. Bahkan anggota kami pun sudah banyak yang gugur," sahut Dean.
"Tapi mereka banyak yang terkena tembak itu, yang jadi pertanyaan para pemberontak itu dapat senjata dari mana?" sekarang giliran Cinta yang bertanya.
"Itu yang sampai saat ini menjadi pertanyaan untuk kami juga, kami belum tahu mereka dapat senjata api dari mana? yang jelas, kami curiga ada yang menunggangi mereka dan mempersenjatai mereka dengan senjata api," sahut Kapten Reynold.
Cinta mengangguk-anggukan kepalanya. "Oke guys, kita mulai mengobati mereka. Semangat!" teriak Cinta.
"Semangat!" sahut semuanya serempak.
Cinta dan teman-temannya mulai berbaur untuk mengobati para warga yang terluka. Cinta masih belum tahu, jika Tentara yang dari tadi berbicara itu adalah Tentara yang dia jumpai di rumah sakit. Berbeda dengan Reynold yang masih mengenali Cinta.
"Ya, Allah mereka jahat banget sih membuat saudara mereka sendiri terluka," batin Cinta sedih.
Semua dokter sibuk mengobati para korban, sedangkan Reynold memilih ke danau untuk mencari ikan. "Reynold, kamu ngapain malah ke sini?" tanya Dean.
"Aku mau cari ikan," sahut Kapten Reynold.
"Kapten mau makan ikan?" tanya Tara.
"Bukan untuk aku, tapi untuk Patricia kasihan dia gak bisa makan yang kita masak di dapur umum pasti dia tidak akan mau makan," sahut Kapten Reynold.
"Astaga Reynold, kamu itu kenapa sih? wanita itu sudah menyakiti kamu, tapi sekarang kamu masih memikirkan dia? sadar Reynold," kesal Dean.
"Iya, aku tahu. Namun menjalin hubungan sampai tahunan membuat aku tidak mudah untuk melupakan dia, tidak bisa dipungkiri jika aku masih sangat mencintai dia," sahut Kapten Reynold.
"Kapten, anda itu tampan bahkan banyak Kowad yang menyukai anda jadi buat apa berlarut-larut dalam kesedihan. Wanita seperti itu tidak pantas untuk mendapatkan cinta yang tulus dari Kapten, aku yakin Kapten akan mendapatkan wanita yang bisa menerima Kapten apa adanya," ucap Tara.
"Tumben kamu bijak," ledek Dean dengan menoyor kepala Tara.
Reynold dan Dean adalah sahabat baik, mereka bersahabat sejak masih sekolah. Berbeda dengan Tara yang bertemu saat sudah menjadi Tentara, maka wajar jika Dean akan memanggil Reynold tanpa embel-embel Kapten jika saat bersama berbeda jika mereka sedang berkumpul dengan yang lainnya, Dean akan bersikap profesional. Reynold terdiam sejenak, tapi setelah itu dia tetap mencari ikan di danau.
"Terserah kamu sajalah Rey, jika nanti kamu sakit hati lagi jangan curhat sama aku," kesal Dean.
Setelah mendapatkan ikan, Reynold langsung membersihkannya untuk di masak. "Astaga, aku lapar sekali," keluh Patricia sembari duduk di kursi.
"Kamu mau makan sekarang sayang? biar aku ambilkan makanan ke dapur umum, kamu makan saja duluan," ucap Roy.
"Enggak ah, pasti mereka masak mie lagi," tolak Patricia.
"Bentar, aku mau minta salah satu Tentara untuk mencari ikan atau daging untuk kamu," ucap Roy.
"Ih, kamu baik banget sih sayang," sahut Patricia dengan menangkup wajah Roy.
"Untuk kamu apa sih yang tidak bisa aku lakukan," ucap Roy dengan senyumannya.
Cinta dan Lucy melihat kelakuan keduanya dengan tatapan jijik. "Apa-apaan mereka, bukanya kerja malah mesra-mesraan," kesal Lucy.
"Anak manja itu mana bisa bekerja di tempat seperti ini," sahut Cinta.
Roy berjalan menuju dapur umum, dia melihat jika Reynold sedang membakar ikan yang tadi dia tangkap. Roy menyunggingkan senyumannya, dia pun dengan cepat menghampiri Reynold. "Wah, kebetulan sekali boleh minta ikan bakar itu," pinta Roy.
"Anda mau makan ikan?" tanya Kapten Reynold.
"Tidak Kapten, tapi pacar aku yang mau makan ikan," sahut Roy.
"Tidak bisa, aku mau kasih ikan ini untuk seseorang," tolak Kapten Reynold.
"Ayolah Kapten, pacar aku sudah kelaparan karena belum sarapan," bujuk Roy.
"Itu makanan sudah siap, kamu tinggal ambil saja," ucap Kapten Reynold dingin.
"Masalahnya pacar aku gak mau makan itu, ayolah Kapten kita itu petugas medis di sini jadi kalian juga harus memperhatikan makanan kita. Kalau salah satu petugas medis tidak mau makan dan sakit bagaimana? memangnya kalian mau tanggung jawab," kesal Roy.
Dean dan Tara saling pandang satu sama lain. Reynold tidak tahu jika pacar yang disebutkan Roy adalah Patricia. "Tapi ini buat----"
Belum juga Reynold selesai berbicara, Roy langsung mengambil ikan bakar itu dari tangan Reynold dan membawanya ke depan. "Astaga, itu dokter tidak punya etika sama sekali main rebut saja," kesal Dean.
Reynold hanya bisa menahan amarahnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. "Padahal itu ikan untuk Patricia," batin Kapten Reynold.
"Sayang, ini ikan bakar kamu pasti mau 'kan jika makan ini," ucap Roy.
"Huawaaa.... ikannya besar sekali, pasti enak nih dan kayanya masih fresh," sahut Patricia dengan mata berbinar-binar.
"Iya, tadi aku sudah menyuruh Bapak Tentara untuk menangkap ikan. Ayo makan dulu, lihat wajah kamu sudah pucat seperti itu," ucap Roy.
Cinta tersenyum sinis. "Aku rekam kelakuan kalian, untuk jaga-jaga jika kalian macam-macam sama aku," batin Cinta.
Cinta pun mengambil ponselnya dari dalam kantong jasnya lalu merekam kemesraan Patricia dan Roy yang sedang saling suap itu. Reynold keluar dari dapur umum dan melihat jika Patricia makan ikan yang dia masak bersama Roy. Patricia juga menyuapi Roy dengan mesranya membuat Reynold mengepalkan tangannya.
"Jadi dokter itu yang sudah membuat Patricia berpaling?" batin Kapten Reynold.
Reynold dengan cepat pergi dari sana dan memilih mengerjakan hal lain. Dean dan Tara tidak berani mengganggu jika Reynold sedang bad mood seperti itu.
"Kapten Reynold kenapa sih bucin banget sama wanita itu? sudah jelas-jelas wanita itu menyakitinya," ucap Tara bingung.
"Maklumlah, dia belum pernah pacaran sekalinya pacaran dia ingin langsung serius tapi sayang wanitanya tidak tahu diri malah menyakiti Reynold, kamu pasti tahulah rasanya pacar pertama itu susah untuk dilupakan dan sepertinya butuh waktu lama juga buat Reynold bisa melupakan wanita itu," sahut Dean.
Reynold dan Patricia menjalin hubungan cukup lama, jadi wajar jika Reynold masih ada rasa kepada Patricia apalagi Patricia adalah cinta pertamanya.