Ikuti instagramku ya kakak. alwi08895
Instagram Karena perjodohan, aku terpaksa menikahi suamiku sekarang ini. Di mata orang lain, dia memberiku cukup uang dan cinta, tetapi hanya aku yang tahu bahwa dia tidak pernah menyentuhku. Dua bulan menikah, aku masih seorang perawan ...... Untuk mengubah kebekuan itu, aku telah mencoba merayunya dengan pakaian yang sangat terbuka, tetapi dia bahkan tidak melirikku sama sekali. Yang lebih membuatku patah hati, suatu hari aku melihatnya memegang tangan wanita lain. Wanita itu sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa mereka berdua sudah berhubungan seks. Menghadapi kenyataan bahwa suamiku selingkuh, haruskah aku bercerai, atau mencoba membuatnya mencintaiku ......
Season ke dua....
Menceritakan kisah Brayen (Kakak angkat Arya) dan Alena (Adik kandung Alyn).
Mereka terpaksa harus menikah karena kejadian yang tidak di sengaja(Insiden kamar kosong).
Cerita Brayen si mafia yang di buang di panti asuhan saat baru di lahirkan dan Alena yang b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwi 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGUNGKAP
POV Alyn.
"Plaaaaaakkkk" Tamparan mendarat di pipiku. Suci menamparku. Sekarang bukan hanya hatiku yang panas tapi juga pipiku
"Aku bersumpah akan merebut mas Arya darimu Alyn."
Mas Arya datang menarik lengan Suci dengan kasar dan menampar pipi mulusnya hingga tersungkur ke lantai.
"Mas...." Ucap Suci yang terkejut dengan kehadiran mas Arya. Apalagi dia menampar Suci.
"Keluar kau dari sini. Keluar juga dari hidupku." Ujar mas Arya dengan lantang. Nafasnya sudah naik turun. Matanya berkobar.
"Mas apa yang kamu katakan, apa aku tidak salah dengar?.... kamu menamparku demi membelanya. Wanita itu sudah menghinaku dan menghina cinta kita." Air mata sudah mengucur deras dari mata lentik wanita itu.
"Cinta kita memang pantas di hina. Perzinahan apa yang pantas kita banggakan?... Dan wanita yang kau tampar itu adalah istriku."
"Mas aku sudah cukup menderita setiap harinya melihat dan memikirkan pernikahanmu. Jangan kau tambah lagi." Tangisan Suci semakin menjadi.
"Aku sudah mengambil keputusan tapi kau tak pernah mau menerima keputusanku." Ucap mas Arya.
"Mas jangan seperti ini mas. Kau tau aku tidak bisa hidup tanpa kamu mas."
"Belajarlah iklas dan menerima. Seperti Alyn yang mengiklaskan Iqbal demi suami berengsek seperti aku. Alyn bisa kenapa kau tidak."
"Aku tidak bisa mas..... Aku sudah memilihmu untukku hidupku mas. Cuma kamu yang aku miliki di dunia ini."
"Dan aku sudah memilih Alyn sebagai istriku."
"Tapi kamu tidak mencintai Alyn mas. Yang kamu cintai hanya aku."
"Jauh sebelum kau hadir aku sudah menyukai Alyn. Tapi karena ulahmu, aku memperlakukan Alyn seperti patung yang tak punya perasaan." Ucap mas Arya. Aku sendiri tidak mengerti dan bingung. Apa ini hanya sandiwara mereka.
"Apa maksudmu mas?..."Tanya Suci.
Air mataku mengalir.... Mendengar setiap ucapan Mas Arya. Walau ku tak memahami segalanya. Mana mungkin mas Arya menyukaiku sedangkan sikap dan ucapannya bertolak belakang. Mas Arya menyukaiku adalah hal yang tidak masuk akal. Hanya baru baru ini saja dia mau melihatku.
"Maaf tuan, ada keributan apa ini?" Tanya salah seorang petugas rumah sakit yang datang. Tiga petugas keamanan rumah sakit yang berseragam serba hitam datang, mungkin karena mendengar keributan.
"Usir wanita itu keluar." Mas Arya menunjuk Suci dengan dagunya.
Dua petugas itu menyeret Suci dan yang satu lagi mengikuti. Suci terus saja memberontak. Menangis dan menjerit histeris hingga suaranya mengganggu banyak orang.
"Mas kamu tak bisa memperlakukan aku seperti ini."
"Aku tidak bisa hidup tanpamu maaaaas."
"Lebih baik aku mati maaaaaassss.... lebih baik aku mati."
"Aaaaaaaaaa....Lepaaaaaasss....Mas Aryaaaaaa"
"Aku mencintaimu mas. Cuma kamu yang aku miliki."
"Aku akan membuat kalian menyesal."
"Alyn kau sudah menghancurkan hidupku. Akan ku balas kau."
"Aaaaaaaaaa." Wanita itu meraung Raung seperti orang gila.
Walau batang hidung Suci sudah tidak terlihat tapi suaranya masih bisa terdengar. Dia terus saja menangis dan berteriak.
Sementara mas Arya terus saja melihat ke Arah pintu. Seperti ada beban berat yang tertinggal di sana. Tangannya masih mengepal. Kini ia berbalik arah padaku dan tatapannya begitu sendu.
Dia menghampiriku , meraih daguku dan mencium bekas tamparan di pipiku. Lalu mas Arya memelukku.
POV Arya.
"Maaf... Maafkan aku atas semua kesalahanku. Aku bersumpah bukan ini tujuan awalku. Aku mantap memilihmu karena istikharahku. Bukan hanya kamu yang menderita. Akupun juga sama sakitnya saat melihat air matamu menetes."
" Tapi mala petaka terjadi di saat saat kita harusnya melakukan malam pertama sebagai pasangan pengantin baru. Harusnya aku melakukan tugasku sebagai seorang suami tapi aku malah meninggalkanmu di tengah tengah malam pertama kita."
Mala petaka apa? Aku bingung dengan ucapan mas Arya. Pikiranku berkecamuk (Alyn).
"Segalanya berubah setelah melewatkan malam pengantin itu.Mala petaka itu membuatku trauma."
"Aku bukanlah lelaki yang tak tahu kepastian yang baik dan kepastian yang buruk dari yang maha esa."
"Aku mendiamkan kamu bukan berarti aku menjadikanmu patung figuran di rumahku. Aku hanya takut merusak kesucianmu karena aku sendiri masih bingung seperti apa kedepannya rumah tangga kita jika ada orang ketiga."
"Aku takut jika berinteraksi denganmu aku tak bisa mengendalikan diri. Melihatmu dan memikirkan status kita sebagai pasangan suami istri membuat otakku menuntut hakku sebagai seorang suami."
"Aku laki laki dan aku normal. Melihat kamu hanya memakai handuk kecil di hadapanku tubuhku menegang."
"Alyn kau adalah kebutuhan biologisku yang halal tapi aku tidak mau menyerangmu. Maka dari itu aku selalu menghindarimu dan malarangmu memakai pakaian terbuka di hadapanku. Aku takut tidak bisa mengendalikan diri."
"Kau tau saat kau tidur di kamarku, sebelum aku membangunkanmu aku terlebih dulu menciummu, maka dari itu aku tak mau tidur satu ranjang denganmu. Tapi aku yang egois malah menyuruhmu tidur di lantai."
"Aku takut dengan masa depan gelap yang aku bayangkan. Aku takut jika kita berpisah dan kau sudah dalam keadaan tidak gadis itu akan membuatmu semakin terpuruk."
"Tapi ucapan Umi menyadarkanku. Ucapan Umi yang terus menyita otakku."Sulit mencari wanita sebaik Alyn." Ucapan Umi terus terngiang Gian di telingaku. hingga akhirnya aku menemukan Menemukan tujuan hidupku."
"Mau di bawa kemana rumah tangga kita" Ucap mas Arya.
"Maaf mas sudah terlambat. Hatiku sudah sangat hancur." Ucapku.
*********
Author.
Readers tolong jangan bingung.....cukup like komentar vote nanti Authornya jelasin