Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batu Loncatan
Di pelataran semua yang bekerja di rumah pak Atmojo berkumpul, hanya Gunadi yang tak ada karena ia yang di suruh menjaga anggota perguruan Tengkorak merah yang sudah di lumpuhkan
" maaf pak ,Gunadi ga ada, dan ada apa sebenarnya yah?" tanya Kepala keamanan heran.
" ooh Gunadi sedang saya suruh membeli sesuatu" ucap Pak Atmojo sambil mengeluarkan beberapa amplop, ia mengikuti saran Jaka, agar memberi bonus pada karyawan agar tak curiga .
" aku ingin bersedekah atas karunia yang Kuasa makanya aku mengumpulkan kalian " ucap Pak Atmojo , ia memberi Kode pada Dinda dan Jaka agar membagikan amplop itu .
Jaka berdiri di sisi kiri Dinda , agar bisa melihat dengan matanya batinnya siapa saja yang memiliki tanda perguruan Tengkorak Merah di lengan kanannya.
Dinda menyuruh mereka berbaris dan mengambil dengan antri, namun tak boleh meninggalkan tempat ini dulu sebelum pembagian uang selesai.
Jaka agak kaget ,ada tujuh orang yang memiliki tanda perguruan di lengan kanannya, membuat ia berpikir bila perguruan Tengkorak Merah sudah banyak menyebar di orang orang yang mempunyai ke dudukan cukup tinggi .
Setelah selesai membagikan pak Atmojo memanggil tujuh orang yang ada lambang tengkorak Merah di lengannya , namun untuk menutupi ia juga memanggil lima orang yang tak memiliki tanda agar mereka tak curiga dan menjadi waspada.
Di Dinda dan Pak Atmojo berjalan di belakang Jaka. Sambil menuju ruang yang lain Jaka menoel satu persatu lima orang yang tidak memiliki lambang Perguruan tengkorak agar kebelakang , saat mereka sudah masuk jaka masuk di ikuti oleh dinda dan pak atmojo , sedang kan lima yang lain kini Jaka suruh menjaga pak atmojo dan Dinda
" katakan apa maksud Perguruan Tengkorak Merah menyusup ke rumah ini!" seru Jaka setelah berada di dalam ruangan, ke tujuh orang itu kaget lalu kemudian berusaha biasa lagi
" maksudmu apa, dan apa itu perguruan Tengkorak merah?" ucap salah satu dari mereka
" kalian tak perlu menyangkal" jaka bergerak cepat
bret
bret
bret
Lengan baju ketujuh orang itu langsung di robek Jaka dengan cepat, kini tampak oleh pek Atmojo Tato Tengkorak Merah di setiap lengan mereka.
" he he he, sepertinya kamu sudah mengetahui keberadaan kami, baiklah agar kalian tak mati penasaran aku akan memberitahukan, perguruan Tengkorak akan mengambil Alih kekayaan milik Pak Atmojo" jawab salah satu dari mereka
" seraaaaang!" ucapnya langsung memberi perintah pada enam yang lain
" hati hati kak!" Dinda menjerit ketakutan melihat melihat semua menyerang Jaka
plak
plak
aargh
aaaah
braak
Jaka mengelak sambil bergerak menampar, dua yang terkena tamparan Jaka menjerit , dan terjatuh tak bisa bangun kepalanya bagai berputar dengan banyak bintang di sekelilingnya
Hiaaaat
Melihat dua terjatuh , pemimpin dari mata mata itu bergerak tapi bukan ke arah Jaka melainkan ke arah Dinda.
" aaaaah"
Dinda menjerit ketakutan, lima orang yang Jaka suruh melindungi pak Atmojo dan Dinda bergerak menghadang
duk
duk
beg
plak
plak
Kelimanya yang memang tak bisa bela diri di pukul satu persatu ,
wuuus
tap
bug
braak
Saat ia ingin menangkap Dinda Jaka dengan gerakan cepat ia memegang tangannya sementara kakinya menendang dada , telak dan membuat kepala mata mata itu jatuh menghantam bangku
tak mau mengambil resiko Jaka bergerak dengan ilmu meringankan tubuh, gerakannya kini hanya terlihat bayangan saja,
wus
wus
wus
Setiap jaka bergerak satu lawan pasti terkapar tanpa sempat bersuara, jaka melumpuhkan mereka dengan totokan yang membuat pusat tenaga dalam mereka pecah dan kaku bagai patung.
" dalam waktu sekejap semuanya terkapar, jaka menghampiri Dinda yang masih gemetar
' udah tenang semua sudah di ringkus" ucap jaka menenangkan Dinda. Setelah dinda agak tenang, pak atmojo memanggil keamanan, sedang Jaka mengobati lima yang terluka , beruntung saat senggang jaka belajar pengobatan dan membuat beberapa ramuan kini hasil buatan Jaka terbukti khasiatnya, kelima orang itu langsung sembuh setelah lima menit meminum obat ramuan jaka. Mereka berterima kasih pada jaka
" terima kasih nak Jaka, saya ga menyangka perguruan Tengkorak Merah ternyata mengincar ku" ucap tulus pak Atmojo
"sama sama pak" sahut Jaka, setelah berbincang bincang sejenak Jaka beristirahat, ia di beri kamar di depan yang bersebelahan dengan kamar Dinda.
jaka terbangun di waktu subuh, ia berlatih sebentar di halaman sebelum mandi, hari ini ia akan bekerja sebagai supir Dinda.
" wah kak Jaka rajin amat pagi pagi udah olah raga " Dinda yang terbangun dan melihat Jaka sedang berlatih menegur
" biar tetap bugar non" jawab Jaka, ia mengganti panggilannya karena ia sekarang menjadi sopir sekaligus pengawal dari Dinda.
" panggil seperti biasa aja sih " ucap Dinda tak senang , panggilan non itu seakan membuat jarak antara mereka.
" ga boleh non, kan sekarang aku kerja sama non Dinda" sahut Jaka. Ia menyudahi latihannya.
" terserah kamu lah kak" ucap Dinda , ia duduk di bangku depan , sambil melihat Jaka yang mengelap keringat di tubuhnya , dada bidang Jaka membuat Dinda terpesona.
Jaka tak memperhatikan arah pandangan Dinda , ia duduk menghilangkan sisa keringat , menurut ibunya dulu , kalau masih berkeringat belum boleh mandi ,nanti jadi panu.
jam 7 Jaka sudah siap ,dengan pakaian jas ia telah siap mengantar, penampilannya menjadi lebih tampan. Hari ini dia bertugas mengantar dan mengawal Dinda yang ternyata seorang direktur utama di sebuah perusahaan Farmasi.
Di rumah para pelayan wanita saling berbisik dan mencuri pandang pada Jaka. Namun Jaka tak peduli, ia akan fokus mencari obat untuk sang guru sekaligus menghancurkan Perguruan Tengkorak Merah secara perlahan.
Perusahaan milik Dinda ternyata cukup besar, dan bergerak d bidang kecantikan, saat memasuki kantor Dinda meminta Jaka untuk tetap mendampinginya, membuat para lelaki yang ada di perusahaan cemburu dan para wanita nya berbinar
" apa itu kekasihnya bu Diana?" tanya seorang karyawati pada temannya.
" entahlah, tapi kalau di lihat dari bajunya sih seperti pengawal?" jawab temannya
" semoga saja hanya pengawal jadi ada kesempatan dekat " timpal seorang lagi
" lho mang dirman mau di kemanain ?" seru temannya bingung
" mang Dirman kejauhan , lama ga ketemu sekalinya ketemu ga bisa lama anunya!" jawabnya kesal, yang langsung di sambut gelak tawa temannya
" udah udah, bu Diana ngelirik kita lho" ucap seorang dan langsung serius menghadapi layar monitornya walau di layar itu tak nampak apa apa karena belum ia nyalakan
di Sudut lain , beberapa pria memandang Jaka dengan tatapan tak senang, jaka merasakan hal itu tapi ia mengacuhkan saja, ia bekerja sebagai batu loncatan untuk menyelidiki Perguruan Tengkorak Merah . Sebelum Perguruan Tengkorak Merah itu hancur ia tak akan merasa tenang , apalagi saat ini gurunya sedang dalam keadaan lemah