Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Rencana
"Maksudnya pakai obat itu?" tanya Candra
"Iya benar, kita bukan ingin mencelakai mereka, lagian mereka juga sudah nikah usia mereka juga dewasa walau Tiara masih muda tapi dia sudah sangat dewasa dalam berfikir bukan jadi enggak Masalah. Kita lakuinnya di rumah juga bukan di luar jadi gak bahaya
Semua yang mendengar itu pun ikut berfikir bagaimana baiknya
"Baik mama setuju tapi bagaimana caranya?" tanya mama mereka pun berpikir
Hingga akhir terdengar teriakan dari Tari dan itu membuat semua kaget.
"Aku tau....!" seru Tari
"Kau ini bikin jantungan saja" ujar Tika dan Tara.
"Hehehe..... Maaf" jawab Tari
"Jadi apa?" tanya mama
"Ma bagaimana jika kita taruh obat itu di dalam minum mereka yang ada di kamar. Jadi pas mereka minum itu terjadi deh" jelas Tari
"Ide bagus... Jika ini terjadi dengan sukses mama kasih hadiah kamu ya, ayo Candra belikan obat itu" ujar mama heboh
"Asik bener ya mama" ujar Tari
"Iya beneran" jawab mama
"Ma... Kami bagaimana?" tanya Tara dan Tika
"Iya iya kaliankan satu paket" Jawab mama dan membuat ke-tiganya tertawa
"Mak kok can yang beli nanti di kira can mau perkosa orang lagi" ujar Candra
"Terus mama gitu nanti yang ada mama di kira nenek ganjen" sengit mama.
"Is gitu saja repot, kamu ini can, biar Abang saja" ujar Tora lalu menghubungi Orang orangnya.
"Tora memang anak mama yang terbaik" ujar mama kesal liat Candra. Candra mendengus kesal mendengar itu
Tidak lama Tora pun selesai menelpon seseorang. "Ma sudah, sebentar lagi mereka datang membawa pesanan itu" Ujar Tora.
"Makasih sayang, mama gak sabar deh" jawab mama senang
"Iya ma.... sama sama" jawab Tora dan mereka pun menunggu.
Malam harinya.
Saat ini Tiara dan Alvaro berada di dalam kamar, mereka sedang memeriksa berkas berkas yang akan di gunakan rapat bulanan besok.
Karena sangat banyak jadi membuat Tiara membantu sang suami.
"Sebentar ya mas Tiara ambil minum dulu" ujar Tiara
"Iya mas juga minta air putih saja" jawab Alvaro sembari memeriksa berkas.
"Ok" jawab Tiara lalu mengambil minum yang ada di dalam kulkas kecil di kamarnya.
"Ini mas minumnya" ujar Tiara memberikan gelas pada Al
Al pun meminumnya sampai tandas, setelah itu mereka memulai mengerjakan pekerjaan itu hingga malam tiba.
"Mas ACnya Pati ya, kok panas banget sih?" tanya Tiara
"Gak tau, mas juga kepanasan ini, mas kira hanya mas saja yang kepanasan" jawab Alvaro lalu berdiri membuka kaus yang ia pakai.
Sedangkan Tiara pergi mengambil tisu untuk mengelap keringatnya.
"Mas coba deh lihat ACnya panas banget" ujar Tiara
"Iya bentar sayang, mas kirim berkas ini ke Candra dulu agar besok bisa di gunakan" jawab Al lalu melihat ACnya tapi ternyata berjalan baik tidak rusah hidup seperti biasanya.
"Du panas banget sih, kenapa lagi ?" tanya Tiara lalu mengipasi tubuhnya dengan kertas.
Mereka berdua gelisah dan mondar mandir kesana kemari, hingga tanpa terasa mereka bertabrakan dan terjatuh
Tiara berada di bawah Tubuh Alvaro, saat tubuh mereka bersentuhan ada rasa lain yang belum pernah mereka rasakan.
Di tambah pengaruh obat yang mereka minum dari orang orang yang mereka sayang tanpa di ketahui oleh keduanya
Tanpa sadar semuanya terjadi, yang awalnya karena pengaruh obat kini jadi saling menerima dan menikmati.
Pagi harinya mereka sampai kesiangan, untung saja semua berkas kerja sudah di kirimkan ke email Candra sebelum terjadi hal semalam
Alvaro sudah bangun terlebih dahulu, tapi ia belum beranjak dari tempat tidur karena ia memilih untuk memandangi wajah damai sang istri.
"Aku sungguh tidak menyangka dengan jalan hidupku, aku tidak pernah berpikir untuk menikah lagi dan ternyata Allah memberi jalan untuk meningkah lagi." ujar Al pelan
"Aku juga sangat bersyukur walau aku seorang duda, tapi tiara lah wanita pertama yang mendapatkan ku begitu juga aku yang pertama untuk istri ku"
"Semoga Allah memberikan kita jodoh hingga akhir kehidupan kita, terima kasih sayang" ujar Al sembari memeluk Tiara
Tiara yang merasa tubuhnya di peluk pun terbangun dan ia sempat terkejut lalu tersenyum malu dan menyembunyikan wajahnya di dada Al.
"Kenapa sayang" tanya Al
"Ih mas malu" jawab Tiara
"Kenapa malu mas sudah liat semuanya" jawab Al dan seketika Al dapat pukulan dari Tiara.
"Tapi tunggu mas... Kok bisa kita Melakukan itu, kok kayak ada yang aneh ya" ujar Tiara
"Iya mas sudah pikirkan, seperti ini kerjaan mama dan lainya" jawab Al
"Sudah jangan kesal mas, mungkin mereka gak ada niat jahat, merak ingin kita menjadi suami istri yang seutuhnya jadi ya sudahlah. Sudah ah Tiara mau mandi dah siang pasti semua sudah sarapan" ujar Tiara lalu bangkit dari tempat tidurnya dengan melepas selimut.
Alvaro yang melihat itu terbelalak, lalu berseru.
"Sayang..... Kamu menggoda mas ya?" ujar Alvaro
Tiara yang tersadar dengan apa yang terjadi pun menjerit lalu masuk kekamar mandi dengan cepat.
Sedangkan Alvaro yang melihat tingkah Tiara tertawa bahagia.
Tiara yang di dalam kamar mandi pun bersandar di belakang pintu dengan menutup wajahnya karena malu.
"Ya ampun malu sekali aku kok bodoh banget, gak sadar gak pakek baju" ujar Tiara yang merasa malu.
Lalu ia memenangkan hatinya dan memandang dirinya di kaca kamar mandi. Saat ia melihat tubuhnya Tiara menjerit kesal.
" Mas.... Kamu apakah leher Tiara... Ah bagaimana ini malu" ujar Tiara. kesal lalu ia mandi .
Setelah selesai ia memakai bathrobe dan keluar kamar mandi.
"Mas.... Lihat ini bagaimana cara Tiara keluar kamar, malu di lihat yang lain. Kok sampai gini" keluh Tiara
"Hehehe gak papa sayang bagus kok kayak macan tutul betina" jawab Alvaro dengan senyumnya.
"Is mana ada macan secantik Tiara, kesal lalu mencari pakaian miliknya.
Sedangkan Alvaro masih senyum senyum melihat istrinya mengomel, lalu ia pun masuk ke kamar mandi.
Selesai semua Tiara dan Alvaro pun keluar kamar dengan Tira yang berjalan terlihat aneh.
"Sayang apa mau mas gendong?" tanya Al
Mendengar itu Tiara memandang Al, "Memangnya kenapa mas?"
"Jalan kamu terlihat aneh, mungkin karena itu ya" ujar Alvaro dan itu membuat wajah Tiara memerah malu.
"Apaan sih mas" ujar Tiara lalu mempercepat jalannya dan di sana terlihat mama dan papa yang sedang duduk di meja makan
"Ma... Maaf Tiara kesiangan" ujar Tiara malu
"Ah tidak papa mama mengerti, jika bisa setiap hari saja gitu mama setuju" jawab mama sembari tersenyum bahagia.
"Ma... malu" ujar Tiara
"Hahaha.... Bagaimana ganas ya si duda mainya. maklumi saja baru pertama sih jadi baru belajar hahaha" ujar mana lagi
"Loh kok Pertama kan sudah nikah dulu" tanya Tiara.
"Iya memang pertama dulu cuma nikah bohongan, jadi si Al itu duda perjaka hehehe " jawab mama geli
"Oh gitu pantes, ganas" ujar Tiara pelan tapi masih di dengar yang lain.
Bersambung
