Sicantik Ternyata Seorang Sikopat

Kedua anak selir itu menatap tajam pada An xia, mereka mencengkram rok mereka untuk menahan rasa malu sekaligus marah.

An fengying menunjuk An xia dengan wajah yang terlihat begitu mengerikan karena marah." Kau!!!!...Kau sengaja melakukanya!!!" teriaknya sabil menunjuk nunjuk An xia dengan kesal.

An xia yang diteriaki oleh anak selir itu memasang wajah memelas. " Maaf....aku hanya terlalu bersemangat saat memainkan musik." Kemudian An xia membuat matanya seolah olah berkaca kaca menahan tangis. " Aku sungguh tidak bermaksud buruk....aku juga tidak menyangka ini akan terjadi." Ucapnya dengan wajah yang begitu memelas.

Itu hanya topeng luarnya.......bagaimana dengan sisi sebenarnya An xia?...

Dalam hati An xia tertawa puas. "Hahaha....Bagaimana permainan kakakmu ini adik adikku yang manis?....apa kalian suka?....karena diriku ini sangat menikmatinya....". Ucap An xia dalam hati.

An shilin yang mendengar jawaban An xia yang seolah olah An xia tidak bersalah membuat emosi An shilin meningkat. " Berhenti berpura pura!!!!.....kami tahu kau sengaja!!!!....ayo mengaku!!!" Teriaknya.

"Cukup!!!..." Sura tegas, dan lantang itu keluar dari mulut Kaisar.

Kaisar menatap kedua anak selir itu dengan tatapan dingin." Kalian berdua sungguh lancang!!!!.....Kalian sendirilah yang membuat kesalahan dan mempermalukan diri kalian sendiri!!!." Ucapnya tegas, dan tak lupa dengan tatapan mengintimidasi.

An fengying dan An shilin yang mendapat perlakuan seperti itu dari kaisar menjadi tegang, tubuh mereka bergetar, sungguh mereka sangat ketakutan, mereka tidak ingin mendapatkan hukuman dari kaisar. Kejadian tadi sudah sangat membuat malu, apa lagi ditambah dengan perlakuan kaisar terhadap mereka.

mereka berdua saat ini benar benar menyimpan dendam terhadap An xia.

Kemudian kaisar itu menatap An xia, tatapannya sedikit melembut. " Nona pertama An, Permainanmu sangat mengagumkan, Kaisar ini tidak menyangka jika nona pertama An begitu lihai dalam memainkan musik.... Sungguh berbakat." pujinya kepada An xia.

An xia hanya membungkuk, kemudian ia berkata." Kaisar berlebihan......hamba tidaklah sehebat itu." Ucap An xia dengan rendah hati.

Perkataan An xia membuat orang orang di aula itu memuji muji dirinya.

"Sungguh gadis yang rendah hati."

" Gadis itu sangat berbakat.....namun itu tidak membuatnya menjadi sombong."

" Jenderal besar An Changyi sangat beruntung mendapatkan putri sepertinya."

Itulah pujian pujian yang di dapat oleh An xia, para tamu yang hadir begitu kagum dengan permainan musik An xia, permainan musiknya begitu indah. Namun berbeda dengan kedua anak selir itu yang malah mendapat cibiran.

" Tapi lihatlah!....kedua gadis yang menari itu benar benar tidak tahu malu..."Sindir salah satu tamu di aula.

" Hei...mereka itu adalah anak selir!....tentunya anak selir tidak akan sebanding dengan kakaknya yang adalah anak sah...."

"Iya kau benar....tadinya mereka memang menari dengan indah, tapi mereka terjatuh dengan begitu memalukannya "

Kedua selir, An zhuu dan An wei yang mendengar itu mengepalkan tangannya, mereka menatap An xia dengan penuh benci.

"An xia!!!!.....Aku bersumpah akan membuatmu menderita!!!" Teriak mereka dalam hati.

Sedangkan An fengying dan An shilin semakin malu dan kesal, bisa bisanya mereka di permalukan seperti ini, rasanya mereka ingin menangis dengan kencang karena rasa malu dan kekesalan dalam hati.

Permaisuri menatap An xia lekat lekat, kemudian pandangannya beralih kepada pangeran ke dua Zhang Lian yang saat ini menatap An xia dengan senyum hangat. Permaisuri itu bisa melihat rasa ketertarikan pangeran ke dua itu terhadap An xia. permaisuri mengangguk pelan, entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini.

Sedangkan pangeran putra mahkota memandang An xia dengan tatapan penuh hasrat untuk menjadikan An xia sebagai salah satu selir kesayangannya, Pangeran itu begitu tergila gila dengan An xia, paras An xia yang begitu rupawan bak seorang bidadari, bakat yang dimilikinya dan sifatnya yang anggun sungguh membuat putra mahkota Zhang junqing begitu menginginkan An xia.

Kaisar tersenyum kepada An xia." Kaisar ini merasa bahagia dengan ‘permainan' yang kau lakukan......Kaisar ini akan menghadiahkan 1000 koin emas dan beberapa perhiasan serta kain sutra mewah." Ucap kaisar itu.

An xia tersenyum licik saat mendengar Kaisar berkata ‘permainan’. itu berarti bahwa kaisar tahu kalau An xia melakukan itu dengan sengaja..... sejenak, An xia merasa bingung, Kaisar tahu tentang niat buruknya, namun mengapa kaisar tidak marah kepadanya.....An xia kemudian memilih untuk tidak memikirkannya lagi.

An xia kembali membungkuk." Terima kasih banyak atas kemurahan hati kaisar...... Gadis ini akan menerima hadiah dari kaisar dengan suka cita." Ucapnya dengan suara lembut.

Kaisar mengangguk, kemudian ia kembali berkata." Kalian boleh kembali ke tempat duduk masing masing." Setelah itu, An xia beserta kedua anak selir itu kembali membungkuk dan kembali duduk di tempatnya.

Acara kembali di lanjutkan, Para nona muda yang lain juga menunjukan bakatnya. Sedangkan An xia kembali dengan teh kesayangannya dan tidak memperdulikan tatapan yang orang orang terhadap dirinya. saat ini An xia tidak lagi menyembunyikan aura keberadaanya.

Pangeran putra mahkota terus menerus memandangi An xia yang sedang menyesap tehnya dengan tenang, An xia terlihat begitu anggun dan mempesona, Pangeran putra mahkota bisa melihat sikap dingin dari An xia, dan itu membuatnya semakin tertarik kepada sosok An xia.

Sedangkan pangeran ke dua memang sedari tadi terus menerus menatap An xia dengan penuh kelembutan, entah kenap dirinya yang tidak pernah tertarik kepada seorang gadis saat ini malah merasa tertarik dengan gadis kecil yang berbahaya, jantungnya berdetak kencang saat menatap An xia, pangeran itu juga heran....mengapa pandangannya tidak bisa beralih dari An xia... .apakah ia sedang jatuh cinta?....

mungkin!!!...

Di sisi lain permaisuri sedang membicarakan sesuatu dengan kaisar...entah apa yang ia bicarakan. Kadang kadang kaisar dan permaisuri melirik An xia yang begitu tenang menikmati tehnya, dan sesekali melirik pangeran ke dua yang tak henti hentinya memandang An xia dengan senyum lembut.

Acara pertunjukan bakat pun selesai, kaisar mempersilahkan para tamu untuk berkeliling istana. Pesta ulang tahun kaisar dilaksanakan selama 3 hari, Hari pertama adalah hari di mana acara pemberian hadiah dan pertunjukan bakat, kemudian hari ke dua adalah hari dimana para pria menunjukan keahliannya dalam bertarung dan menggunakan senjata, dan terakhir adalah hari ke tiga dimana akan diadakannya perburuan.

Setelah Acara pertunjukan bakat selesai, dan kaisar juga mempersilahkan para tamu yang hadir untuk berkeliling menikmati indahnya pemandangan istana.

Para tamu yang hadir begitu antusias untuk berkeliling istana. Saat Jenderal besar An Changyi akan pergi untuk ikut berkeliling menikmati pemandangan istana, ia dihentikan oleh suara kaisar yang memanggilnya.

" Jenderal besar An!!!..." Panggil kaisar.

An Changyi menoleh. " Ya yang mulia kaisar." ucapnya dengan hormat.

Kaisar itu berdiri dari singgasananya dan di ikuti oleh permaisuri, mereka berdua berjalan mendekati Jenderal itu, saat sudah dekat kaisar berkata." Kaisar ini ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu..."

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=