Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Upik Abu atau CINDERELLA?
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Samudera tak lagi perduli dengan tumpukan berkas yang berserak di atas meja kerjanya, ia langsung meraih jas, kunci mobil dan ponsel.
Langkah kakinya begitu cepat menuju lift yang di khususkan bagi para petinggi perusahaan.
Otaknya bagai buntu tak bisa berpikir lagi, rasa sesal dan frustasi begitu menyesakkan dadanya yang saat ini sedang fokus memutar stir mobil. Kereta besi mewah Sang Direktur Utama Rahardian itupun melesat dengan cepat menuju Apartmen yang di tinggali Biru.
.
.
.
Sam membuka pintu dengan sedikit kasar dan langsung mencari keberadaan sosok istri kecilnya di kamar karna Biru tak ada di setiap ruangan.
Tok tok tok..
Sam mengetuk pintu berkali kali sampai ia merasa bosan dan geram sendiri.
"Bee, ku mohon buka pintunya, ada yang ingin ku bicarakan padaamu" teriak Sam mulai terpancing emosinya.
CEKLEK
"Ada apa?" tanya Biru yang langsung membuat Sam menautkan kedua alisnya karna gadis mungil di depannya itu sedang mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil.
" Kamu habis mandi?"
"Iya, makanya aku baru buka pintu" jawab Biru yang melengos ke luar dari kamarnya menuju dapur.
"Tuan, mau minum apa?" tanya Biru saat membuka lemari pendingin.
"Bee, sudah ku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu, aku bukan majikanmu" protes Samudera.
"Tapi aku pembantu disini" sahutnya santai, di rendahkan sudah biasa bagi Biru, apalagi saat awal awal ia di angkat menjadi anak oleh orang tua Wildan, hinaan dan ancaman untuk tahu diri di keluarga barunya sudah ia dapatkan saat masih berumur delapan tahun.
"Siapa yang bilang begitu?"
"Calon istrimu, ia datang kesini untuk mencarimu tadi" jawabnya sambil menyodorkan segelas jus jambu
pada Sam.
"Calon istri?!" seru Sam dengan mengernyitkan dahinya.
"Alyysa, maksudmu?" tambahnya lagi untuk memastikan.
"Entah, aku dan dia tak sempat berkenalan. Wanita secantik itu mana mau berjabat tangan dengan seorang upik abu sepertiku, gadis yang gagal menikah namun akhirnya dipungut begitu saja"
Sam yang tak kuasa mendengar apa yang di ucapkan Biru langsung saja menarik pinggang isterinya, Sam menahan tubuh Biru yang meronta ingin di lepaskan.
"Diam, jika kamu merasa seorang upik abu maka kamu harus menuruti semua perintahku" tegas Sam yang malah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Biru yang begitu harum sabun strawberry kesukaannya.
"Tuan, ku mohon lepaskan" pinta Biru, ia yang tak pernah di peluk seperti ini tentu merasa takut bukan main.
"Sudah ku bilang diam!"
Biru menghentikan rontaannya sedangkan Sam malah mengeratkan dekapannya, tubuh yang saling menempel dengan detak jantung yang sama hebatnya membuat keduanya tenggelam pada perasaan masing-masing.
Rasanya kenapa berbeda, nyaman ini tak pernah ku rasakan saat aku memeluk Alyysa, wanginya sungguh membuatku tenang meski hanya harum sabun mandi. Tubuh mungilnya begitu membuatku gemas sampai tak ingin melepasnya dengan segera, ada apa dengan ku?
Samudera terus bergumam dalam hatinya sendiri yang sedang bertanya tanya dengan rasa aneh yang menjalar dalam hati dan tubuhnya saat ini, karna hanya Alyysa lah wanita di luar keluarga yang beruntung merasakan pelukannya.
"Aku suamimu, aku yang bertanggung jawab dengan hidupmu, Bee." bisik Sam.
"Aku hanya seorang upik yang di nikahi secara tak sengaja oleh sang pangeran" sahut Biru yang merasakan sesak napas karna Samudera begitu erat mendekapnya.
.
.
.
.
.
.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menjadikanmu CINDERELLA, mau kan?"
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Inget Tutut pake baju Snowwhite 🤭🤭🤭
Gemoy ah..
jadi pengen tiup belalai 🐘
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti