NovelToon NovelToon
Inara, My Baby Sugar

Inara, My Baby Sugar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:758.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: miss ning

Season 1

Inara hanya coba-coba mencari sugar Daddy supaya bisa lanjut sekolah. Namun siapa sangka Sean yang merupakan Daddy sugar Inara justru mempersunting dirinya. Karena hanya wanita itu yang mampu membuat dirinya menjadi lelaki sejati.

Mau tahu maksudnya? baca kisahnya ya👍❤️

Season 2

Alex dan Seira adalah saudara angkat. Sebuah jebakan untuk Seira membuat Alex harus menolong adiknya dengan merusak kehormatan yang seharusnya dia jaga.

Alex ingin bertanggungjawab namun Seira menolak dengan alasan tidak ada cinta diantara mereka.

Setelah kejadian itu Seira kuliah di luar negeri dan Alex tetap di Indonesia. Hubungan keduanya pun semakin merenggang. Dan itu membuat Alex frustasi.

Hingga akhirnya dia memilih untuk tidak menikah di usianya yang sudah kepala tiga.

Semua wanita cantik dia tolak. Tidak ada yang cantik baginya kecuali Seira. Adik sekaligus gadis yang dia cintai.

Bagaimana kisah Alex dan Seira? apakah mereka bersatu?

Baca kisahnya hanya di Noveltoon 👍🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membalas

Selesai jam kuliah Inara memutuskan untuk pulang kerumah. Namun langkah kakinya terhenti saat dosen pembimbing datang memanggil dirinya. Dia adalah Sora kakak Sean. Inara juga baru mengetahui jika Sora merupakan salah satu dosen di kampusnya.

“Inara, tolong ke ruangan saya sekarang.” ucap Sora dengan formal karena masih di lingkungan kampus. Kemudian Inara mengikuti langkah Sora dibelakangnya.

Begitu sampai Sora mempersilahkan Inara untuk duduk. Jika sedang berdua seperti ini maka mereka akan bersikap santai.

“Apa Sean terus menghubungimu?” seperti tebakan Sora sebelumnya Sean pasti akan terus menghubungi mereka. Inara memperlihatkan ponselnya kepada Sora yang memperlihatkan nomer lelaki itu sedang memanggil dirinya. Sora tersenyum saat melihat itu.

“Sudah kuduga biarkan saja. Saat malam menjelang non aktifkan saja ponselmu.”

“Apa ini tidak keterlaluan kak?” Inara merasa tidak tega melakukan ini.

“Tenanglah, dia akan baik-baik saja.”

“Apa kakak yakin?” Sora tertawa mendengar pertanyaan Inara. Sean adalah adiknya. Tiga puluh tahun dia hidup bersama. Dan sudah pasti dia paham betul sifat dan watak adiknya. Dan Sora yakin Sean sudah jatuh cinta dengan gadis di hadapannya ini.

“Percaya sama kakak setelah ini dia akan mengungkapkan isi hatinya padamu. Jika kau menuruti semua apa yang kakak katakana padamu.” Inara mengangguk kemudian bangkit memeluk Sora yang entah mengapa rasanya dia seperti memiliki keluarga baru yang peduli dengan dirinya. Perasaan hangat yang sudah lama tidak dia rasakan di dalam keluarganya beberapa tahun ini.

“Terima kasih. Kakak sudah seperti keluarga bagiku. Rasanya sudah lama aku tidak merasakan perasaan hangat seperti ini.” bulir bening menetes dari pelupuk mata Inara dan tidak sengaja jatuh membasahi lengan Sora. Wanita hamil itu menatap Inara dengan kasih. Dia juga merasa gadis ini adalah wanita yang baik dan terbaik untuk adiknya. Karena Sora dapat merasakan ketulusan cinta Inara yang terpancar di mata gadis ini. Mengurai pelukan Inara pamit untuk pulang pun dengan Sora yang akan kembali ke mansion keluarganya.

Kini Inara sudah berada di dalam sebuah taxi yang sebelumnya dia berhentikan di depan kampus. Gadis itu mampir sebentar di sebuah minimarket untuk membeli beberapa cemilan. Kemudian Inara mengarahkan sopir taxi untuk melaju ke lokasi dimana apartemen Sean berada.

Jam menunjukkan pukul enam sore. Matahari sudah kembali ke peraduannya. Terangnya siang sudah berganti dengan gelapnya malam. Banyak lampu yang mulai menyala untuk menerangi ibu kota. Bulan pun tidak ingin kalah, bentuknya yang bulat dengan warna orange mampu menerangi sebagian belahan bumi malam ini dengan sinarnya. Memperindah langit malam yang bertabur banyak bintang.

Inara baru saja membersihkan diri. Kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ternyata Sean masih terus mengiriminya pesan dan terus menghubungi dirinya. Ponsel Inara pun akhirnya mati karena daya baterainya yang sudah habis.

Masuk ke dalam kamar Inara meminjam charger Sean yang berada di dalam laci. Menyambungkan kabel dengan sumber daya membiarkan aliran listrik masuk ke ponselnya untuk mengisi daya baterai.

Karena terasa lapar Inara memasak mie instan untuk mengisi perutnya. Setelah itu dia menonton televisi dengan memakan beberapa cemilan yang tadi sempat dia beli. Dua jam berlalu membuat mata Inara mulai mengantuk. Dan memutuskan untuk tidur ke kamar setelah sebelumnya mematikan televisi dengan remote.

Sean yang merasa lelah memutuskan untuk pulang ke apartemen. Menyalakan saklar lampu untuk menerangi ruangan. Pandangan Sean tertuju pada sampah snack yang berserakan di depan televisi. Namun tidak ada siapa-siapa disana. Dengan langkah cepat Sean berlari menuju kamar. Sean membuka pintu namun terkunci dari dalam. Segera lelaki itu mencari kunci duplikat kemudian membuka pintu kamarnya. Pandangannya langsung mengarah pada seseorang yang terlelap diatas ranjang.

“Kau.” rasa cemas dan khawatir yang Sean rasakan menguap begitu saja saat melihat gadisnya sedang tertidur sambil memeluk guling.

Sean mendekat kemudian membelai lembut pipi Inara. Rasanya dia begitu takut untuk kehilangan Inara. Entah kenapa ada ketakutan tersendiri jika gadis ini benar-benar pergi dari hidupnya akibat ulahnya sendiri yang sempat mengerjai Inara. Mungkin seumur hidup dia akan menyesal atau mungkin dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri selama sisa hidupnya.

Sean berjongkok di depan Inara memegang tangan gadis itu kemudian mengecup sekilas sebelum beralih mengecup kening Inara dengan begitu lama. Merasakan sesuatu di dahinya membuat Inara membuka mata. Pandangan keduanya pun bertemu dan saling mengunci satu sama lain.

“Dad.” Panggil Inara yang melihat Sean di hadapannya. Sean yang melihat Inara terbangun tiba-tiba langsung berubah menjadi laki-laki dingin.

“Kenapa kau tidak membalas pesan ataupun menerima panggilan dariku. Terus kenapa kau mengabaikanku setelah dari café? Apa yang dikatakan Sora sehingga kau menghindariku? Apa kau tahu aku mencarimu selama berjam-jam seperti seorang yang tidak waras tapi apa kau malah enak-enakan tidur disini.” Inara tersenyum mendengar rentetan pertanyaan Sean yang begitu banyak.

“Kenapa senyum-senyum?” Inara menepuk sisi ranjang di sebelahnya meminta Sean untuk duduk disana. Lelaki itu pun menurut. Kemudian Inara duduk menghadap Sean memandang wajah daddy sugarnya yang masih terlihat kesal.

“Apa kau lupa memintaku untuk apa saat bertemu dengan kak Sora? Bukankah kau memintaku untuk berbagi suami dengannya berbagi cintamu dengannya? Lalu aku harus bagaimana jika dia tidak ingin berbagi suami dengan wanita lain aku rasa semua wanita pasti tidak akan mau berbagi cinta suaminya dengan wanita lain termasuk diriku.” ucap Inara dengan nada dibuat sesedih mungkin dengan menundukkan kepala dan melirik sekilas melihat reaksi wajah Sean saat mendengar ucapannya. Lelaki itu terlihat bersalah.

“Aku kesini hanya ingin mengambil barang yang tertinggal dan tidak sengaja tertidur disini.” dusta Inara kemudian kembali berucap.” Maaf aku harus pergi, kak Sora tidak mengijinkan kita untuk terus bersama karena dia tidak ingin berbagi suami. Aku mencintaimu Dad tapi kau sudah milik orang lain dan aku tidak ingin merebut milik orang lain.” Kemudian Inara bangkit meninggalkan Sean yang masih terdiam di sisi ranjang.

Seseorang memeluk Inara dari belakang. Tentu saja itu Sean. Menyadari Inara yang sudah turun dari ranjang Sean segera berlari mengejar Inara yang hampir membuka pintu. Dia tidak akan membiarkan Inara pergi. Dia mencintai Inara. Sora bukan istrinya dan dia bukan suami Sora. Mana mungkin mereka suami istri mereka adalah saudara kandung. Dan Sean harus menjelaskan ini pada Inara.

“Dad.”

“Aku mohon jangan pergi. Maafkan aku.”

“Maaf ! untuk apa ?” ada senyum yang terukir indah di wajah Inara. Senyum penuh kemenangan.

“Karena telah mengerjaimu?”

“Mengerjai?” Sean membalik tubuh Inara sehingga kini mereka saling berhadap-hadapan. Kemudian Sean mengangguk membenarkan bahwa dirinya mengerjai gadis itu.

“Sora bukan istriku dia adalah kakakku. Kami hanya beda satu tahun. Saat usia Sora 3 bulan mommy mengandung diriku sembilan kemudian melahirkanku. Karena itulah kami terlihat tidak seperti kakak beradik melainkan seperti sepasang kekasih. Bahkan teman sekolah yang tidak tahu pasti mengira kami adalah kekasih bukan saudara.” jelas Sean Panjang lebar yang sejujurnya Inara sudah mengetahui kebenaran ini sebelumnya.

“Oh.”

“Apa kamu sudah tahu?” tanya Sean dan mendapat jawaban dengan anggukan kepala Inara.

“Aish dasar Sora.” Umpat Sean pada kakaknya.

“Apa dia yang memintamu untuk tidak membalas dan mengangkat panggilan dariku?” lagi-lagi Inara mengangguk pelan sebagai jawaban.

“Lalu apa kau akan tetap pergi meninggalkanku?”

“Tentu saja.” Jawab Inara dengan begitu santainya.

Jawaban Inara membuat Sean naik darah kemudian mencengkeram kedua lengan Inara dengan begitu kencang membuat gadis itu kesakitan. Namun Sean tidak mempedulikan itu. Mendengar Inara ingin pergi rasanya lelaki itu ingin mengikat kaki dan tangan Inara agar tidak bisa pergi kemanapun dan tetap bersama dengan dirinya.

“Dad sakit.” rintihan Inara menyadarkan Sean yang telah menyakiti dirinya. Terdapat bekas kemerahan yang membekas di lengan Inara saat cengkraman itu terlepas.

“Maafkan aku.” Sean terlihat menunduk rasanya begitu sesak di dalam dada. Inara melihat sesuatu yang mengganjal.

“Kenapa?” Sean langsung memeluk Inara.

“Kumohon jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu Inara. Jangan pergi, kumohon.” Inara tersenyum bahagia mendengar ungkapan hati Sean. Hatinya kini ditumbuhi begitu banyak bunga dan kupu-kupu. Rasanya ingin melompat setinggi-tingginya namun Sean sedang memeluk dirinya. Kemudian dia membalas pelukan Sean.

“Tapi aku tetap ingin pergi ambil minum. Boleh???”

1
Erna M Jen
nyimak dulu
Meily Agustin
𝗸𝗼𝗸 𝗻𝗮𝘂𝗿𝗮 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀 𝘀𝗶𝗵, 𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗶𝗻𝗮𝗿𝗮 𝗻𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoir
Meily Agustin
kayanya kk tirinya inara deh
Phiphiet Safitri
luar biasa
Sri Peni
cerita bagus hny kadang2 bingung dgn tokohnya di sesion 1 inara tp di sesion 2 naura
Sri Peni
semakin bingung kok inara jd naura
Sri Peni
yg ben|er itu naura atau irana
etna winartha
mana lanjutnya thor
juwita
mampir
Suci Trisa
semoga cepat hamil
Evi Rachmawati
kak santii... lanjut doong please... tanggung niih jd ga itu alex sm seira
Evi Rachmawati
kak.. lanjut doong
kalea rizuky
banyak typo
guntur 1609
kok naura. mksdnya inara
guntur 1609
pantas waktu pertama x berhubungan Inara tdk mengeluarkan darah perawanya
guntur 1609
hahah kasihan babang sran
guntur 1609
mngkn adnan pun punya niat jahat juga nih
guntur 1609
dasar babang Sean jahil
guntur 1609
lah brti jawanya Sean sugar daddy nya mila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!