NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa : Kehidupan Kedua Dunia Yang Berubah

Reinkarnasi Pendekar Dewa : Kehidupan Kedua Dunia Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Fantasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi
Popularitas:99.4k
Nilai: 5
Nama Author: Boqin Changing

Lanjutan dari novel Reinkarnasi Pendekar Dewa

Boqin Changing, pendekar terkuat yang pernah menguasai zamannya, memilih kembali ke masa lalu untuk menebus kegagalan dan kehancuran yang ia saksikan di kehidupan pertamanya. Berbekal ingatan masa depan, ia berhasil mengubah takdir, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menghancurkan ancaman besar yang seharusnya merenggut segalanya.

Namun, perubahan itu tidak menghadirkan kedamaian mutlak. Dunia yang kini ia jalani bukan lagi dunia yang ia kenal. Setiap keputusan yang ia buat melahirkan jalur sejarah baru, membuat ingatan masa lalunya tak lagi sepenuhnya dapat dipercaya. Sekutu bisa berubah, rahasia tersembunyi bermunculan, dan ancaman baru yang lebih licik mulai bergerak di balik bayang-bayang.

Kini, di dunia yang telah ia ubah dengan tangannya sendiri, Boqin Changing harus melangkah maju tanpa kepastian. Bukan lagi untuk memperbaiki masa lalu, melainkan untuk menghadapi masa depan yang belum pernah ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuan Selanjutnya

Boqin Changing  mulai memejamkan matanya. Namun ia belum tidur. Napasnya tetap teratur, dalam dan tenang, seolah ia sedang bermeditasi ringan. Di balik kelopak mata yang tertutup, pikirannya justru bergerak semakin aktif. Kata-kata Xu Pan, orang terakhir yang mereka interogasi kembali terngiang jelas, seolah baru saja diucapkan beberapa saat lalu.

Suara itu datar, bercampur ketakutan yang berusaha disembunyikan. Ia mengatakan beberapa tahun yang lalu Kota Longjing dikepung… Boqin Changing mengingat setiap detailnya dengan presisi.

Xu Pan mengatakan bahwa kota Longjing pernah dikepung oleh ratusan ribu orang. Mereka datang dari berbagai kelompok, sekte kecil, pasukan bayaran, keluarga bangsawan, bahkan gerombolan pendekar liar yang diperintahkan oleh Kaisar Kekaisaran Shang yang baru. Saat itu terdengar rumor bahwa Shang Mu dan keluarganya disembunyikan di kota itu.

Kecurigaan itu mengarah langsung pada Keluarga Zhiang, penguasa sah kota Longjing saat itu. Keluarga tua yang dikenal tertutup, kuat, dan memiliki hubungan baik dengan mantan permaisuri sebelumnya. Bagi para pengepung, justru itulah bukti paling mencurigakan.

Boqin Changing menghela napas perlahan. Perang pun akhirnya pecah. Bukan perang teratur antara dua pasukan, melainkan pembantaian brutal yang dipicu oleh keserakahan dan ketakutan. Gerbang kota dihancurkan. Formasi pertahanan runtuh oleh jumlah yang tak masuk akal. Ratusan ribu orang menyerbu seperti gelombang banjir yang tak bisa dibendung.

Xu Pan menceritakannya tanpa emosi, seolah ia hanya menyampaikan laporan, bukan tragedi. Ratusan ribu orang menjadi korban. Pendekar, prajurit, warga sipil tidak ada perbedaan di mata amukan massa. Jalan-jalan kota dipenuhi darah. Sungai kecil yang mengalir di tengah Longjing berubah warna selama berhari-hari. Teriakan, ratapan, dan suara logam beradu menggema siang dan malam.

Orang-orang dari Keluarga Zhiang dibantai satu per satu. Tidak peduli tua atau muda, pria atau wanita. Mereka yang mengenakan lambang keluarga itu diburu seperti hewan. Rumah-rumah mereka dijebol, halaman mereka dipenuhi mayat. Mereka yang mencoba melawan mati di tempat. Mereka yang menyerah… bernasib lebih buruk. Mayat-mayat mereka digantung.

Xu Pan mengatakan, tubuh-tubuh itu digantung di gerbang kota, di menara penjaga, di sepanjang jalan utama. Sebuah peringatan kejam, sekaligus pelampiasan kebencian. Angin berembus membawa bau busuk kematian, dan burung-burung pemakan bangkai memenuhi langit Longjing. Lalu kota itu dibakar.

Api menyala selama berhari-hari. Gudang, rumah, aula keluarga, bahkan kawasan perdagangan. Langit malam berubah merah. Abu beterbangan seperti salju hitam. Longjing, kota yang pernah makmur lenyap dari peta hanya dalam waktu singkat.

Namun… Boqin Changing membuka sedikit matanya, menatap kain tenda yang gelap. Namun para penyerang tetap tidak menemukan apa pun. Tidak ada Shang Mu. Tidak ada Shang Ni. Tidak ada Zhiang Chi.

Seolah ketiganya menguap begitu saja sebelum pengepungan mencapai puncaknya. Tidak ada jejak, tidak ada mayat, tidak ada saksi yang bisa memastikan ke mana mereka pergi. Amarah massa berubah menjadi frustrasi, lalu menjadi kehancuran tanpa tujuan.

Boqin Changing kembali memejamkan matanya sepenuhnya.

“Jadi begitu…” gumamnya sangat pelan, hampir tak terdengar.

Kini semuanya mulai terhubung. Mengapa Keluarga Zhiang dibantai habis. Mengapa tidak ada satu pun yang selamat untuk bersaksi.

Tubuh Yin Murni yang dimiliki Shang Ni menjadi malapetaka ketika Kaisar Shang saat ini menginginkannya. Paman dari Shang Mu, Shang Yao yang saat ini menjadi kaisar karena bantuan dari Kekaisaran Xin, mempunyai janji untuk menyerahkan Shang Ni kepada Kaisar Xin Da.

Dengan bantuan dari pasukan  Kekaisaran Xin, Shang Yao berhasil menggulingkan posisi Kaisar Shang Mu. Namun janjinya untuk menyerahkan Shang Ni masih belum ditepati karena Shang Ni berhasil diselamatkan.

Boqin Changing tersenyum. Beberapa waktu lalu ia berhasil memindahkan Yin murni dari tubuh Shang Ni ke Bunga Lotus Es. Suatu saat orang-orang yang mengincar Shang Ni akan terkejut karena gadis yang mereka incar sudah tidak akan memberikan manfaat apa-apa.

Di luar tenda, angin malam bertiup lembut. Roh Pedang Neraka Kegelapan tetap berjaga, bayangannya berdiri tegak dan sunyi di tengah kegelapan.

...*******...

Keesokan paginya, Boqin Changing sudah membuka mata sebelum matahari benar-benar naik. Cahaya pagi menembus sela-sela tenda, jatuh lembut di tanah yang masih basah oleh embun.

Ia melangkah keluar dan langsung melihat Zhiang Chi dan Shang Ni duduk tak jauh dari api unggun yang mulai padam. Keduanya tampak berbeda dari kemarin. Kesedihan masih jelas terlukis di wajah mereka, terutama di mata. Mata yang telah menyaksikan terlalu banyak kehilangan.

Namun punggung mereka kini lebih tegak, napas mereka lebih teratur. Ada ketegaran yang perlahan tumbuh, seolah malam yang panjang telah memberi ruang bagi hati mereka untuk menerima kenyataan, meski belum sepenuhnya berdamai dengannya.

Shang Ni memeluk lututnya sambil menatap bara api yang tersisa. Wajahnya pucat, tetapi sorot matanya tidak lagi kosong. Zhiang Chi duduk di sampingnya, satu tangan diletakkan di bahu putrinya, diam namun kokoh.

Pagi itu, kelompok kecil tersebut makan seadanya. Beberapa potong daging kering, roti keras, dan air hangat. Tidak ada yang mengeluh. Dalam situasi seperti ini, perut terisi sudah merupakan kemewahan.

Setelah selesai, mereka berkumpul. Suasana hening sejenak, sebelum Zhiang Chi akhirnya membuka pembicaraan.

“Ada satu tempat yang menurutku harus kita datangi,” katanya pelan namun tegas. “Kota Jiankang.”

Shang Mu mengangkat kepalanya, begitu pula Sha Nuo.

“Beberapa tahun lalu, saat pemberontakan pecah,” lanjut Zhiang Chi, “putraku, Shang Yuan, sedang berada di sana. Ia pergi untuk menjalin hubungan dengan beberapa keluarga bangsawan setempat.”

Nada suaranya sedikit bergetar, namun ia memaksakan diri untuk tetap tenang.

“Jika Shang Yuan masih hidup, atau jika ada yang mengetahui ke mana ia pergi, Jiankang adalah tempat paling mungkin menyimpan jawabannya.”

Mendengar nama itu, Shang Ni tanpa sadar meremas pakaiannya. Jemarinya yang kecil mengepal kuat. Dalam benaknya terlintas sosok kakak laki-lakinya. Senyum hangatnya, tangan yang selalu mengusap kepalanya, dan janji-janji sederhana yang dulu terasa begitu pasti.

“Kakak…” gumamnya nyaris tak terdengar.

Boqin Changing memperhatikan reaksi itu tanpa berkata apa-apa. Beberapa detik kemudian, ia mengangguk.

“Baik,” katanya akhirnya. “Perjalanan kita selanjutnya adalah menuju Kota Jiankang.”

Keputusan itu diucapkan dengan tenang, seolah tidak ada ruang untuk keraguan. Zhiang Chi menghela napas lega, sementara Shang Mu tampak berpikir dalam-dalam.

Namun sebelum suasana benar-benar mengarah pada langkah konkret, Sha Nuo menyilangkan lengannya dan melirik ke arah Shang Ni, lalu ke arah Boqin Changing.

“Masalahnya,” ucapnya, “bagaimana kita bisa sampai ke sana dengan cepat?” Ia menghela napas pendek. “Shang Ni tidak bisa terbang.”

Kalimat itu membuat Shang Mu dan Zhiang Chi sama-sama terdiam. Keduanya saling pandang, lalu melihat ke arah putri mereka. Sha Nuo tidak salah.

Tidak ada kereta kuda di tempat itu. Jika mereka berjalan kaki, perjalanan akan memakan waktu terlalu lama dan penuh risiko. Namun jika mereka terbang…

“Tekanan angin di udara bukan sesuatu yang bisa ditahan orang biasa,” kata Zhiang Chi pelan. “Menggendong Shang Ni saat terbang terlalu berbahaya. Tubuhnya tidak akan sanggup.”

Shang Mu mengangguk.

“Sedikit kesalahan saja bisa berakibat fatal.”

Untuk sesaat, keheningan kembali menyelimuti mereka. Angin pagi berdesir pelan, seolah ikut menimbang kebuntuan itu.

Di tengah kebisuan tersebut, Boqin Changing akhirnya bicara. Wajahnya tetap tenang, nyaris tanpa perubahan ekspresi.

“Aku ada ide,” katanya singkat.

1
alaw
thorrrr..kurang banyak
Boqin Changing: hari ini masih 1 lagi kok
total 1 replies
Vanz Gao
Super Master Nuo 😅😅😅
HINATA SHOYO
lanjuttt gasspolllllll crazy up thorr
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
Ipung Umam
lanjutkan terus menerus 👍🏻
Ipung Umam
mantap thor 👍🏻👍🏻
Nanik S
Dapatkah Shang Mu mendapat Jawaban tentang Anaknya
Nanik S
Dasar Sha Nuo... selalu saja bikin seru 👍👍
zkr junior
jadi kurang seru ini, nyari seseorang yg gk jelas,
Pims Sinung Mulia
makin akrab dengan Paman Nuo , jadi salah satu character favorite ini orang. Gmna ntar jika ketemu Gao Rui, apakah bkal diisengi ini si Gao Rui di pendekar naga bintang.
zkr junior
jadi kurang seru
Mamat Stone
teruskan Thor

💥💥💥💥
Mamat Stone
nanggung banget Thor
🔥🔥🔥
ira citra
luar biasa
Anonymous
lanjuttkaaannn
John Travolta
mantul
John Travolta
lagiiiii 😍
hamdan
super sekali
hamdan
mantulita
Duroh
lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!