Mbak Gemoy Kesayangan Berondong

Masih di malam yang sama dan di tempat yang sama, terlihat saat ini Reina dan juga Erlangga masih mengecap bibir satu sama lain. Mereka berdua kini terhanyut dalam gejolak asmara yang tiba-tiba meluap tak terbendung lagi.

Ciuman yang awal nya lembut dan penuh kasih sayang kini berubah liar dan juga panas. Erlangga terlihat semakin gencar melumat bibir Reina yang memuat nya hampir hilang kesadaran.

Apalagi saat ini kedua tangan Reina sudah menggantung di leher Erlangga dan sesekali menarik kecil rambut pemuda tersebut.

Ciuman liar dan panas tersebut kini malah menuntun kedua orang itu masuk ke dalam kamar dan tak sengaja mereka jatuh ke ranjang. Dengan posisi Erlangga yang berada di atas tubuh Reina. Ciuman panas tersebut seperti tidak ada satu pun dari mereka ingin menghentikan nya.

Hingga tiba-tiba..

Tok Tok Tok

Suara ketukan di pintu kamar Reina seolah-olah menjadi sebuah alarm untuk dua orang yang sedang berciuman tersebut. Erlangga dan juga Reina langsung melepaskan ciuman mereka dan kedua nya menatap ke arah pintu yang sejak tadi di ketuk tidak sabaran.

"dek!! Buka pintu nya sebentar".

Suara nyonya Diana terdengar nyaring dari luar, membuat kedua orang itu terlihat panik, ralat hanya Reina lah yang panik dalam situasi ini. Sementara Erlangga malah terlihat santai dan tenang dia tidak takut jika ketauan. Mungkin setelah ketahuan mereka akan tinggal bersama. Begitu lah yang di pikirkan oleh Erlangga saat ini.

Tidak dengan Reina yang sudah panik setengah mati. Rambut nya yang acak-acakan dan juga baju nya yang sedikit terbuka menambah kesan seksi di mata Erlangga

"cepat sembunyi!!!". Bisik Reina yang panik menarik tangan Erlangga untuk masuk ke dalam toilet yang ada di dalam kamar nya.

Erlangga pun mengikuti perintah Reina untuk bersembunyi walaupun tidak ada raut panik di wajah nya.

Setelah Erlangga masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat Reina mematut diri nya di cermin untuk terlihat tidak terjadi apapun. Jantung nya berdebar kencang takut jika dia ketahuan oleh ibu nya ada pria di dalam kamar nya.

"dek!! Buka pintu nya mama mau ngomongin sesuatu". Teriak nyonya Diana lagi saat Reina tidak menjawab dan tak kunjung membuka kan pintu untuk nya.

"iya mah.. Sebentar".

Reina melangkah ke arah pintu dan langsung membuka nya. Lalu Reina tersenyum ke arah nyonya Diana dan bertingkah seperti tidak terjadi apapun tadi.

"ada apa mah??". Tanya Reina yang mempersilahkan nyonya Diana masuk ke dalam kamar nya.

"besok malam mama Hera ngundang kita makan malam di rumah nya jadi siang nya mama mau ngajak kamu beli baju sama nyalon, biar calon mantu mama yang berondong itu makin klepek-klepek sama kamu". Ujar nyonya Diana yang langsung duduk di sofa yang ada di kamar tersebut, tanpa tau jika calon mantu yang dia maksud sedang berada di dalam kamar mandi dan mendengar semua pembicaraan.

Lalu nyonya Diana kini mengedarkan pandangan nya sekeliling kamar anak nya dan mata nya kini tertuju pada sebuah topi yang tergeletak di lantai dekat pintu balkon.

Entah kenapa seketika nyonya Diana bangkit dari duduk nya dan berjalan perlahan ke arah topi yang tergeletak di lantai tersebut.

Reina yang melihat nya langsung melotot terkejut. Topi yang tergeletak di lantai adalah milik Erlangga yang dia pakai tadi. Karena ciuman panas mereka topi itu terjatuh dari kepala pemuda tersebut.

Reina yang panik kini berlari ke arah topi tersebut dan langsung mengambil nya sebelum tangan nyonya Diana mengambil nya.

"topi siapa itu dek?". Tanya nyonya Diana dengan rasa penasaran dan menatap curiga pada anak perempuan nya ini.

"punya Reina mah". Jawab Reina yang langsung meletakan topi tersebut ke atas ranjang tanpa melihat jika ranjang nya juga sudah terlihat berantakan.

Nyonya Diana masih mempertahankan mimik wajah curiga nya. Soal nya Reina tidak pernah memiliki topi laki-laki begitu. Dan Reina bahkan tidak pernah memakai topi.

"Kamu yakin dek?? Itu kan bukan topi untuk perempuan?".

"iya mah.. Topi ini milik Erlan.. Tadi siang dia ngasi Reina topi ini mah". Jawab Reina yang berusaha setenang mungkin untuk menjawab pertanyaan ibu nya. Dan berharap jika Erlangga tidak ketahuan.

"kok tempat tidur kamu berantakan seperti kapal pecah sih dek??". Pertanyaan kedua ini kembali membuat Reina gugup.

"itu.. Itu tadi.. Reina lagi cari anting kesayangan Reina yang hilang dia tas tempat tidur mah. Maka nya tempat tidur Reina berantakan". ucap Reina yang menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah kebohongan.

Padahal ranjang yang berantakan itu karena diri nya dan juga Erlangga berciuman panas dan hampir kebablasan. Mengingat hal tersebut kembali membuat Reina malu.

"mau mama bantuin nyari nya?".

"nggak usah mah.. Nanti biar Rein sendiri yang cari. Lebih baik mama istirahat. Sudah malam juga kan. Reina juga udah ngantuk banget nih mah". Balas Reina yang berusahalah mengusir ibu nya dengan cara halus agar wanita cantik yang sudah berumur itu keluar dari kamar nya.

Nyonya Diana kini menghelakan nafas nya pelan. Lalu berjalan ke arah pintu keluar.

"ya udah.. adek tidur yang nyenyak ya. Besok jangan lupa kita pergi ke salon sebelum makan malam. Mama mau kamu tampil cantik di depan Erlan". Ucap nyonya Diana yang langsung keluar dari kamar Reina tanpa menunggu jawaban dari anak perempuan nya itu.

Reina langsung mengunci kamar nya dengan cepat dan akhirnya dia bisa bernafas lega. Bertepatan dengan itu Erlangga keluar dari kamar mandi dengan senyum yang mengembang. Dan entah mengapa senyuman Erlangga malah membuat kesal Reina.

"ini semua karna mu!! Untung saja mama nggak curiga!! Dan untung saja yang masuk bukan bang Reino. Jika tidak maka masalah besar tidak bisa terhindari!!". ucap Reina yang kesal pada Erlangga karena mencium nya tadi.

Reina masih belum mengakui jika sebenarnya dia juga salah karena terlalu menikmati ciuman panas dan liar yang di berikan oleh Erlangga.

"iya sayang.. Maaf ya.. Yuk kita duduk di balkon aja. Takut nanti kalo duduk di kamar aku jadi khilaf dan malah belah duren sama kamu". Balas Erlangga dengan kekehan kecil nya menuntun Reina berjalan keluar kamar dan duduk di balkon kamar.

Setelah duduk Erlangga kini membuka bungkusan plastik yang dia bawa dan memberikan seikat bunga mawar yang cukup indah ke arah tangan Reina.

"sayang... suka nggak??".

Reina melihat bunga yang di berikan Erlangga dan wanita itu merasa terharu. Soal nya baru Erlangga yang memberikan nya hadiah buket bunga seperti ini. Walaupun buket bunga tersebut terlihat sederhana namun sudah mampu membuat hati Reina berbunga-bunga.

"suka.. Suka banget malah". Jawab Reina yang mengambil bunga tersebut dan langsung menghirup aroma wangi dari bunga segar tersebut.

"sayang!!! Tada!!!".

Erlangga kini menyodorkan dua tiket konser band kesukaan Reina ke hadapan wanita tersebut.

Melihat tiket dengan warna emas itu Reina terkejut dan merasa sangat bahagia. Konser band kesukaan nya akan di adakan di hari minggu. Sebenarnya Reina ingin pergi bersama Lena ke sana namun Lena sedang sibuk Minggu ini jadi nya Reina mengurungkan niatnya untuk menonton. Karna menurut nya jika nonton sendirian tidak akan seru.

"wahhh!!!! Terimakasih ya Lang!!! Walaupun kau masih bocil tapi kau mengerti apa yang ku mau!!".

Melihat wajah gembira Reina adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Erlangga.

"hanya untuk mu Rein. Hanya untuk mu!!".