Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Ratih tersenyum lega lantaran keadaan desanya sudah jauh lebih baik setelah mendengar dari Patih Chandra Welang.
Ratih hari ini tersenyum karena sang suami---Naga Seta menepati janjinya. Gadis yang mengenakan kemben warna merah dengan kepala yang masih mengenakan mahkota itu tengah duduk di depan cermin.
Bibirnya tersenyum seolah ada perasaan lega, tangannya melepas anting-anting emas dengan batu berlian merah delima berbentuk oval.
Seekor ular masuk ke kamar melewati pintu dengan ukiran bunga, Ratih tak takut dengan itu karena sudah mulai terbiasa.
Lalu sosok ular itu berubah menjadi dayang---dayang di tangannya membawa kendi dan dupa, lalu mendekati Ratih.
"Kanjeng Putri, mari saya bantu lepaskan perhiasan anda."
Dayang itu ingin membantu Ratih, tapi wanita itu menghalanginya dengan memberikan kode lewat tangannya. "Aku bisa sendiri," jawab Ratih.
"Gusti tadi Pangeran malam ini akan melakukan penyempurnaan," ujar dayang itu.
"Penyempurnaan?" tanya Ratih dengan tatapan membeo.
"I-iya," jawab Dayang itu.
Ratih merasa heran alisnya berkerut, apa yang di maksud penyempurnaan dirinya harus tetap memakai perhiasan ini.
"Apa maksud penyempurnaan?" jeda "apa aku harus pakai perhiasan dan ada ritual atau acara lagi?" tanya Ratih menatap heran.
Ratih menatap heran lantaran dirinya sudah melepas anting dan kalungnya, dayang itu menggelengkan kepalanya.
"Maaf Gusti...ini hal pribadi, kalo hamba mengatakannya...saru," jawab dayang itu berdiri di belakang Ratih sambil membantunya.
"Apa...maksudnya?" tanya Ratih, dengan suara yang nampak gugup.
Belum sempat melanjutkan enam ekor ular masuk melalui pintu, lalu merubah wujudnya menjadi dayang dan di tangannya membawa masing-masing perlengkapan.
Para dayang yang membawa nampan dengan kain batik motif kawung warna hitam, nampan kosong, bunga tujuh rupa dan dupa.
Mereka mendekat ke arah Ratih yang sedang bicara dengan dayang, lalu mereka semua mendekat ke arah Ratih.
"Kanjeng Putri...ini adalah ritual tidur untuk Permaisuri," ucap salah satu dayang kepada Ratih.
"Iya, Gusti...Ini perintah Yang Mulia sebelum masuk kamar dalam ritual penyempurnaan," kata salah satu dayang dengan menunduk.
"Jadi izinkan kami," kata Dayang.
Ratih hanya tersenyum dan mengangguk, dalam Ritual ini----Ratih cukup duduk menghadap Cermin, di depan bangku kecil berukir bunga dan naga.
Tangan para dayang itu dengan cekatan membantu Ratih melepaskan perhiasan, melepaskan sanggul dan membuat rambutnya yang panjang terurai.
Ratih hanya terdiam, saat para dayang melepaskan anting-anting, kalung emas, dua gelang lengan, dan melepaskan sanggul rambutnya.
Terakhir para dayang itu melepaskan pakaian Ratih----kemben warna merah dengan rok batik emas kecoklatan, lalu di ganti dengan kain batik kawung.
Ratih di tuntun dayang saat mengenakan jarik, menuju ranjang empat tiang dengan ukiran bunga yang indah----terbuat dari kayu mahoni.
Lalu di sisi Ranjang----di pasangkan bunga tujuh rupa, telur dan dupa.
Asap dupa membumbung membuat aroma ruangan harum---harum cendana, Ratih yang terduduk di atas ranjang hanya diam.
"Gusti duduklah dan saya bantu menyandar, jangan tidur sebelum Gusti Pangeran muncul," pinta salah satu dayang----pesan dari Naga Seta mengenai Ratih.
Naga Seta mengirim tujuh dayang untuk Ratih, agar malam ini melakukan ritual permaisuri baru dan menjelaskan apa saja yang harus dilakukan Ratih---sebelum melakukan penyempurnaan, tubuh Ratih harus wangi dan bersih.
Ratih menunggu dengan menyandarkan kepala dengan bantal, matanya menatap sekeliling. Suasana kamar Ratu atau permaisuri lebih luas dan mewah----daripada kamar sebelumnya.
Di depan ada lemari yang menjulang tinggi besar berisi pakaian dengan ukiran bunga, dan ada kursi kayu dengan meja kecil untuk bersantai.
Di sertai bangku kayu, dan cermin besar dengan laci berisi perhiasan dan alat makeup.
Gadis ini menunggu Naga Seta masuk ke dalam kamarnya, rambutnya terurai panjang sampai pinggang, tanpa pakai perhiasan satu pun yang menempel, dan tubuhnya hanya mengenakan jarik batik motif kawung warna hitam.
"Dimana Mas Naga Seta," ucap Ratih dalam hatinya lama menunggu.
Mata Ratih mulai sayu karena mengantuk, tapi Ratih ingat pesan dayang----jika dirinya tak boleh tidur karena---jika tidur maka Pangeran akan marah.
Malam ini adalah malam penyempurnaan sebagai pasangan pengantin, berbeda dunia.
Satunya seorang manusia dan satunya siluman ular yang berusia lebih dari ribuan tahun, saat mau terlelap.
Tiba-tiba tangan kekar menepuk-nepuk wajahnya, membuat Ratih bangun dan mengucek-ngcek mata.
Ratih menatap sosok pria dengan tubuh kekar di depannya, matanya nampak tajam namun lembut, rambutnya panjang, senyum tipisnya membuat---Ratih kenal siapa sosok ini.
"Mas...," ucap Ratih lirih.
"Apa Para Dayang tak mengajarimu caranya, dan kenapa memanggilku seperti itu?" ucap Naga Seta membelai lembut pipi Ratih.
"Maafkan aku Gusti Pangeran...," jawab Ratih lirih.
"Panggil aku Kang Mas, atau Kakanda Prabu."
Ratih hanya menganggukkan kepalanya, karena masih terasa berat. "Aku mengantuk Kang Mas," jawab Ratih dengan mata sayu.
Seolah gadis ini tak bisa menyembunyikan rasa kantuknya.
"Dasar kamu ini manusia, tenyata jiwa manusiamu masih ada," ucap Naga Seta dengan terkekeh.
Ratih berusaha membuka matanya lalu dirinya teringat harus melakukan Ritual penyempurnaan, agar dirinya bisa menjadi pendamping yang sempurna bagi Naga Seta.
"Izin aku merenggut bibirmu Ratih," pinta Naga Seta membelai wajah Ratih yang matanya sayu di atas kasur.
Ratih hanya menganggukkan kepalanya, lalu Naga Seta merenggut manisnya ciuman dari Ratih.
Gadis manusia ini masih amat lugu mengenai hubungan suami dan istri, karena memang benar dirinya masih perawan dan belum di sentuh oleh siapapun----termasuk Arya.
*
*
*
hais sebel deh klo kyk gini
lanjutkan kk
tp klo ini bgg gmn mau jadi manusia lahi tih ratih
harus yakin dong jagn goyaho
Minta dibantuin sm Ambarwati aja Ratih buat kluar dri alam itu.
Pasti Ambarwati mau mnolongmu, karena dia mencintai Seta.
Tp ko rapat istana ga dilibatkan Ratih nya, dan juga Ratih dibentak ddepan orang banyak.
Gak kbayang sedih dan hancur nya hati Ratih ya, baru juga bermesraan, stelah nya Seta seakan lupa. 😭😭😭
Gimana ya klo Ratih hamil, waduh gawat juga klo gitu.
Para siluman memang sangat perkasa klo soal hubungan suami istri, brbeda sm manusia. 😁
Syukur deh Ratih meminta tolong pada bulan Suti, smoga beliau bisa bantu.
Dan syukur juga Seta percaya perkataan Ratih tanpa mnaruh curiga, dia memang mncintai Ratih tp cara x salah.
Knpa harus melarang Ratih pulang ke dunia x coba, dan bukan kh Ratih dsana juga demi desa x, trus knp lg hrus mminta tumbal sgala. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Itu namanya gak ada keuntungan x buat Ratih.
Lama2 mereka tidak hnya minta tumbal babi, tp minta tumbal manusia lg.
Karena smakin dturuti, mka semakin mereka serakah.
Ujung ujungnya gak bisa lepas dri mereka klo udh bersekutu begitu, kecuali mati.
Dan yg bnyk rugi manusia x, bukan mereka. 😞😞😔
Klo berfikir secara logika sih, gak ada untung x bersekutu sm iblis, yg ada hidup selalu dlm bayang bayang ketakutan dan tekanan, dan lebih miris x Allah sangat murka dan tobatnya pun tidak diterima lg. 😭
Seharusnya klo jtuh miskin ya hrus berubah, ini malah sebaliknya.
Pasti tuh bkl diteror oleh jelmaan ular itu nanti, kan udah main nyuruh2 para antek x untuk mmbunuh ular itu.
Aq tuh semenjak baca yg horor2 gini, sering mimpi yang aneh2 thor, 😔ke mimpi ke dunia lain gitu, mlihat wujud yang aneh-aneh juga sering, bahkan mimpi diperlihatkan pesugihan pun pernah 😬😩.
Mimpi ketemu gelang emas, pas aku pegang tiba-tiba berubah jd mata uang yang aneh, trus dimata uang itu ada gambar raja yg serem bngt rambut gimbal, dan bersuara aaaaaaa bergema gitu.
Trus tidak lama keluar asap hitam pekat dri mata uang itu, tiba-tiba berubah jd sebuah peta, dimana dipeta itu aku diperlihatkan ke singgasana kerajaan gitu, terus aku melihat ada bnyk mas berlian permata yg berkilauan, serta sesajen di wadah bundar besar.
Dan aku melihat para kunti berbaris rapi , lupa ada brp barisan.
Aku lihat aura mereka juga berbeda beda, bermacam-macam warna, kecuali putih.
Aku sangat takut mlihat begituan, trs aku bca ayat kursi dlm hati kemudian kebangun deh. 😫😫😫😫
Mimpi x udh sangat lama bngt.