Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!
Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.
Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan di depan mata 2
Kamar Lintang udah kayak zona perang. Selimut pindah ke lantai, bantal guling berserakan di depan pintu kamar yang dikunci. Lampu kamar cuma nyala setengah, AC yang sebenarnya nggak menimbulkan bunyi apa-apa, di kuping Lintang bahkan seperti suara seseorang yang lagi mengejeknya. Weeeek weeeek uweeeeek. Begitu lah bunyi khayalan yang tercipta di indera pendengaran seorang Lintang.
Dan dia sendiri sedang duduk nempel dinding dekat meja belajar, sambil ngetik di laptop kayak programmer bayaran NASA yang lagi dikasih kerjaan berat banget, yaitu mencegah meteor jatuh ke lokasi dia dlosoran saat ini! Padahal yang sebenarnya adalah… dia hanya sedang mencoba 'ngelawan' sistem buatan bapaknya sendiri yang akan membobol akunnya.
"Oh my my, Bapaaaak… kenapa sih harus hari ini banget bapak pakai sistem itu, jadi bapak mau battle sama ai? Oke! Ai sanggupi tantangan you, bapak!" gumam Lintang sambil nyeret laptopnya lebih deket, tangan gemetaran tapi otaknya muter tiga kali lipat karena panik.
Soalnya, Baga ada di bawah sana! Baga atau Zyan609 sedang mencoba melacak dirinya! Kadal banget kan?! Mana didukung banget sama bapaknya lagi. Bapaknya aja sampai segitunya bantu Baga buat ngetrack akun Lintang, akun Bintang212!
Lintang tahan nafas panjang. Dia sampai memijat pangkal hidungnya karena tiba-tiba saja kepalanya terasa kliyengan.
"Crazy! Ai nggak mau ketua'an jika ai itu Bintang212. Ai nggak mau!! Ya Allah Ya Tuhan ai, cabut aja nyawa kremi-kremi di perut ai kalau kayak gini skenarionya. Ai nggak sanggup.." Harap maklum kalau dia ngomongnya belepotan, dia emang se'enggak jelas itu.
Laptop di depannya bunyi TIIIIIT! Terdapat tanda biru kecil tanda notifikasi sistem bapaknya nyoba login. Lintang reflek tepuk jidat. Dia geleng kepala.
"Bapaaaaak… serius banget ini kita battle??hadeeeh..."
Ia buru-buru buka program perisai virtual yang dia bikin dulu atas bantuan bapaknya, ironis banget sekarang jadi perisai buat mempertahankan identitasnya sebagai pacar online sang Baga agar nggak ketahuan. Dia mengetik cepat.
BLOCK—ACCESS—FIREWALL—RANDOMIZE SERVER ROUTE.
"Come on, come on, come on… PLEASE JANGAN MASUK BAPAAAAK!!!"
Lintang mengetik sambil mencakar-cakar udara kayak kucing. Notifikasi kedua muncul.
Bapak Den mulai 'nyenggol' keamanan akunnya. Dari bawah terdengar suara samar..
"Om… Kenapa berhenti??" Itu suara Baga!
Senyum manis Lintang muncul karena merasa bisa menghentikan aktivitas ngetrack bapaknya. Dia kembali mengetik lebih cepat.
Laptopnya bahkan bergetar halus saking panasnya, atau itu cuma tangan Lintang yang gemeteran. Lintang abaikan tangan yang mulai berkeringat, gadis itu juga nggak peduli jika tenggorokannya nyaris kayak ladang tandus tanpa pengairan! Haus sehaus hausnya, tapi nggak dia gubris.
"Kalau bapak berhasil masuk, ai beneran mau pindah negara. Antartika maybe. Ganti identitas, terdengar masuk akal. Or menikah with panda yang populasinya dilindungi, semua itu terdengar lebih manusiawi.”
Jari-jari Lintang menari cepat di atas keyboard. Dia nggak berkedip sama sekali.
OVERRIDE—ADD LAG—ADD BARRIER—SCRAMBLE DATA.
Laptopnya menampilkan pesan yang membuatnya menganga.
Unauthorized detection detected.
System conflict: external force attempting to access user Bintang212.
Lintang memekik kecil. Dia makin frustasi.
"YA ITULAH EXTERNAL FORCE-NYA BAPAK AI SENDIRI, O'EMJIIIII!!"
Dia buru-buru berdiri, muter badan, tepuk-tepuk pipinya sendiri.
"Bisa yok bisa, you bisa Lintang manis... you pinter, you harusnya bisa ngalahin bapak you Lintang manis…" Lintang menyemangati dirinya sendiri.
"YA Allah… GILA SKILLNYA BAPAK AI UDAH SETINGKAT HACKER PRO HUAAAA?!" Jerit Lintang nggak percaya jika bapaknya makin merangsek masuk ke pertahanan aplikasi yang dia buat.
Tiba-tiba layar loading milik bapaknya naik. Lintang terperanjat.
"Hueeeee, jangan cepet-cepet gitu dong bapaaaak, peliiiiis iiih!" Ia langsung nambah benteng digital. Hampir nangis rasanya. Ini nggak mudah sama sekali!
ADD SHIELD LAYER
DELAY SIGNAL 30 SEC
Tapi… sistem bapaknya nge-bypass.
"HAH?! Kok bisa?! Bapak ai upgrade skill dari mana coba?! Kok ai kebanting sama keahlian bapak ai sendiri, nyesek banget ya Allah.. Tuluuuung!"
Lintang gelosoran ke lantai. Nggak lagi duduk di atas kursi. Rasanya lemes banget sebadan-badan.
"Ai nggak siap kalau Zyan609 eh.. Baga tau identitas ai… Ai nggak siap banget!"
Dia memeluk bantal yang tadi teronggok begitu saja di lantai, tangan satunya menyeret laptop ke pangkuannya. Udah nggak punya tenaga lagi rasanya, seluruh tenaganya habis disedot 'keahlian' bapaknya sendiri.
Loading di laptopnya menunjukkan bapak Den udah nerobos firewall nomor satu… nomor dua… nomor tiga… Tinggal satu lagi. Lintang menatapnya udah nangis tanpa air mata.
"No no no no.. NO, BAPAK IH.." Desis Lintang udah di ambang batas panik yang tensinya makin naik tiap detiknya. Langkah terakhir yang terpikir olehnya adalah memencet tombol darurat yang dulu dia bikin hanya untuk gaya-gayaan.
EMERGENCY MODE – CLOAK ACCOUNT?
Tanpa pikir panjang, Lintang klik tombol OK.
Loading mendadak freeze di layar bapaknya di bawah. Lintang tampak menghela nafas panjang, rasanya separuh paru-parunya kembali terisi udara.
"TARAAA! Masih bisa! Ai emang smart! Ai yakin bapak ai nggak bisa berak lagi!!" Berak? Maksudnya gerak kali ya... Udah maklumi aja maklumi.
Dari bawah terdengar suara bapaknya,
"Hehe, iya ya.. Kok mandek. Ini pacarmu anak IT juga? Kok sistem om susah masuk ke dalam akunnya?"
Lintang langsung lempar bantal ke tembok dan menahan teriak.. "Bapaak, sumpah demi apapun nggak pernah ai merasa sepengen ini nyekik bapak!"
Di layar laptop Lintang muncul tulisan..
External user attempting re-route. Data jammed. System attempting override.
Lintang menegang. "Bapak ngelawan balik dong ya Allah!!!'
Dia ngetik lagi :
SPOOF LOCATION — CHANGE TEMPORARY ROUTE
Lokasi akun berubah-ubah seperti sedang error, pertama ke Dubai, terus Melawai, lalu Bandung, ditambah Mojokerto. Tapi yang terakhir malah kembali lagi ke alamat rumahnya sendiri.
"OH COME ON!! TETEP KEBACA RUMAH INI?! KOK BISAAAAA?" Lintang mengacak rambutnya frustasi. Akhirnya..
99%
Satu persen lagi, Lintang berhenti napas.
"Sudah, ai pasrahkan hidup ai ya Allah… Kelar, ini kelaaar!"
Dan tiba-tiba..
PING!!
Sistem bapaknya sukses. Lintang jatuh bersimpuh. Lemes. Udah nggak ada harapan, rasanya pengen ngilang aja ini mah!
"Habis sudah hidup ai, habiiis... Ucapkan selamat tinggal aja pokoknya, ai mau transmigrasi ke bulan. Hidup bareng sama setar setar di atas sana.."
"Bapak tega amat sama ai, ai punya salak apa sama bapak... Huhuhuuu.."
Salak?
"Apa ai lompat aja dari lantai dua ya, t-tapi lompat dari sini.. ai yakin mati kagak malu iya. Hiks hiks.. Ngenes amat sih punya bapak pro kayak bapak ai.."
Dia bicara sendiri, menyelami penderitaannya dalam kesunyian. Dengan lemah, Lintang menggeser posisi laptopnya lalu dengan kekuatan terakhir dia mengetik..
SHUT DOWN SYSTEM. CLEAR HISTORY. DELETE TRACE.
Laptop mati. Lintang melompat ke kasur dan merem merapatkan matanya, mungkin tidur bisa membuat dirinya lupa jika akunnya udah diretas bapaknya sendiri. Nggak bisa tenang meski dia udah mencoba geser kanan, geol kiri.. Sambil memeluk guling, Lintang bisa merasakan degup jantungnya seperti hentakan drum marching band yang membawakan lagu 'aku suka nonton sound horeg teng dung dang dung gleng'...
aku malah mikirnya dia kasih Paramex tadi🤦🏻♀️ taunya feminax😐
bisa kali Tang ungkap akun² anonim disini yg kurang kerjaan mampir² di trending org 😌