NovelToon NovelToon
BENANG KUSUT

BENANG KUSUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedamaian yang Baru Ditemukan

Saat Riana masuk ke kamar mandi, ia menatap dirinya di cermin. Pantulan itu menyambutnya dengan wajah pucat, lingkaran hitam di bawah mata yang semakin kentara, dan garis-garis halus di sekitar bibir yang tampak lebih dalam dari biasanya. Ia melihat seorang wanita yang lelah, sangat lelah. Garis-garis halus di sekitar matanya tampak lebih jelas dari biasanya, seolah menceritakan kisah panjang tentang malam-malam tanpa tidur, air mata yang tumpah tanpa henti, dan hati yang hancur berkeping-keping. Namun, di balik kelelahan itu, di kedalaman matanya yang sayu, terpancar kekuatan baru, sebuah tekad yang membara untuk bangkit dari keterpurukan dan memulai lembaran baru dalam hidupnya. Ia menyalakan keran dan membiarkan air panas memenuhi bathtub, menambahkan beberapa tetes minyak esensial lavender dari Bali yang menenangkan. Aroma lembut itu langsung memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang damai dan rileks, seolah membawa Riana ke spa mewah di Ubud, tempat ia selalu ingin kunjungi untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan dan menemukan ketenangan jiwa.

Setelah bathtub terisi penuh, uap mengepul memenuhi kamar mandi, membawa serta aroma lavender yang semakin kuat, bercampur dengan aroma sabun mandi herbal yang menenangkan. Riana perlahan-lahan masuk ke dalamnya, merasakan air panas yang menenangkan merelaksasi setiap otot di tubuhnya yang tegang, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia memejamkan mata dan membiarkan dirinya hanyut dalam kehangatan dan keheningan, melupakan semua masalah dan kekhawatiran yang selama ini membebani pikirannya, seperti batu besar yang menghimpit dadanya. Ia berendam selama hampir satu jam, memanjakan diri dengan masker wajah dari bengkoang yang ia beli di pasar tradisional di Bali, langsung dari petani lokal, dan scrub tubuh dari kopi robusta yang beraroma buah-buahan segar, yang ia buat sendiri dengan resep rahasia dari neneknya. Kulitnya terasa lebih halus dan lembut, pori-porinya terasa lebih bersih, pikirannya pun terasa lebih jernih dan ringan. Ia merasa seperti sedang melakukan detoksifikasi, membersihkan diri dari semua energi negatif yang selama ini mengendap di dalam tubuhnya, seperti endapan kopi yang tertinggal di dasar cangkir setelah menikmati secangkir kopi panas di pagi hari.

Sambil berendam, Riana membayangkan dirinya berada di pantai yang tenang di Pulau Dewata, pasir putih yang lembut menyentuh kakinya, ombak yang berdeburan menenangkan telinganya, dan angin sepoi-sepoi yang membelai wajahnya dengan lembut. Ia membayangkan dirinya bebas dari semua beban dan masalah, hanya ada kedamaian dan kebahagiaan yang abadi. Ia tersenyum dalam hati, membayangkan masa depan yang cerah dan penuh harapan, di mana ia bisa menemukan cinta sejati dan hidup bahagia selamanya.

Setelah selesai mandi, Riana mengeringkan tubuhnya dengan handuk lembut berwarna putih bersih dan mengenakan piyama sutra berwarna biru muda yang nyaman. Piyama itu adalah hadiah dari Luna saat ulang tahunnya yang lalu, hadiah yang sangat berharga karena Luna tahu betul betapa Riana menyukai warna biru muda yang menenangkan. Ia merasa segar dan rileks, seperti baru saja terlahir kembali, siap untuk menghadapi hari esok dengan semangat baru. Ia berjalan menuju tempat tidur yang sudah disiapkan Luna dengan teh chamomile hangat dalam cangkir keramik kesayangannya yang bergambar bunga sakura, hadiah dari sahabatnya saat ia berlibur ke Jepang, dan sepiring kue kering kesukaannya, nastar dengan selai nanas yang manis dan legit, buatan ibunya dengan penuh cinta. Ia menyesap teh perlahan-lahan, menikmati setiap tegukan yang menenangkan. Rasa manis dan hangat dari teh chamomile itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya merasa lebih nyaman dan damai. Aroma chamomile yang lembut juga membantunya merasa lebih rileks dan tenang, seolah ia sedang berada di tengah ladang bunga chamomile yang luas, ditemani oleh suara gemericik air sungai yang jernih.

Kemudian, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang empuk dengan seprai katun yang halus dan memejamkan mata. Ia merasa kantuk mulai menyerang, menariknya ke dalam dunia mimpi yang penuh dengan keajaiban dan petualangan. Ia membiarkan dirinya hanyut dalam tidur yang nyenyak, mimpi tentang masa depan yang cerah, penuh dengan kebahagiaan dan cinta yang tulus. Ia tidak lagi memimpikan Bima, tidak lagi memimpikan masa lalu yang menyakitkan yang selalu menghantuinya. Ia hanya memimpikan hal-hal yang indah dan positif, seperti berjalan-jalan di taman bunga yang penuh warna dengan aroma yang memabukkan, berlibur ke pantai yang eksotis dengan air laut yang jernih dan pasir putih yang lembut, atau tertawa bersama teman-teman dan keluarga di sebuah pesta yang meriah dengan musik yang menggembirakan.

Saat Riana terbangun, matahari sudah bersinar cerah, menyinari kamarnya dengan cahaya keemasan yang hangat, membuatnya merasa penuh energi dan optimisme.

Saat Riana terbangun, matahari sudah bersinar cerah, menyinari kamarnya dengan cahaya keemasan yang hangat, membuatnya merasa penuh energi dan optimisme. Cahaya matahari itu menembus celah-celah tirai linen putih yang sedikit terbuka, menciptakan garis-garis cahaya yang menari-nari di dinding kamar. Ia merasakan kehangatan mentari menyentuh kulitnya, seolah memberikan pelukan selamat pagi yang lembut. Ia menggeliat kecil di bawah selimut, menikmati sensasi nyaman dan damai yang sudah lama tidak ia rasakan.

Ia membuka matanya perlahan, menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk. Kamar itu tampak lebih cerah dan hidup dari biasanya. Ia melihat sekeliling, memperhatikan setiap detail dengan seksama. Lukisan bunga matahari di dinding, yang selalu menjadi favoritnya, tampak lebih cerah dan ceria. Buku-buku yang tertata rapi di rak, seolah memanggilnya untuk membaca dan belajar hal-hal baru. Bahkan aroma bunga lavender yang masih tercium samar di udara, membuatnya merasa lebih tenang dan rileks.

Ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela. Ia membuka jendela lebar-lebar, membiarkan udara pagi yang segar masuk ke dalam kamar. Ia menghirup napas dalam-dalam, merasakan aroma embun pagi dan tanah basah yang menenangkan. Ia melihat pemandangan taman yang indah di depan rumah Luna, dengan bunga-bunga yang bermekaran dalam berbagai warna, kupu-kupu yang beterbangan dengan riang, dan burung-burung yang berkicau merdu. Pemandangan itu membuatnya merasa damai dan bahagia, seolah semua masalah dan kekhawatirannya telah hilang ditelan bumi.

Ia tersenyum lebar, merasakan kebahagiaan yang tulus memenuhi hatinya. Ia merasa bersyukur atas semua yang ia miliki, atas sahabat yang selalu ada untuknya, atas keluarga yang selalu mendukungnya, dan atas kesempatan untuk memulai hidup baru yang lebih baik. Ia tahu, perjalanan di depannya mungkin tidak mudah, tetapi ia siap menghadapinya dengan keberanian dan keyakinan.

Tiba-tiba, ia mendengar suara ketukan lembut di pintu. "Riana, apa kamu sudah bangun?" suara Luna terdengar dari balik pintu.

"Sudah, Luna. Masuk saja," jawab Riana dengan suara ceria.

Luna membuka pintu dan masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi sarapan. "Selamat pagi, Riana. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu," kata Luna sambil tersenyum.

"Wah, terima kasih, Luna. Kamu memang sahabat terbaik," kata Riana sambil memeluk Luna dengan erat.

Luna tertawa kecil dan meletakkan nampan sarapan di meja dekat jendela. "Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja," kata Luna.

Riana melihat sarapan yang disiapkan Luna. Ada roti panggang dengan selai stroberi, telur orak-arik, dan segelas jus jeruk segar. "Ini terlihat lezat sekali," kata Riana.

"Aku harap kamu suka," kata Luna. "Ayo, kita sarapan bersama di sini."

Riana dan Luna duduk bersama di dekat jendela dan menikmati sarapan mereka sambil bercerita dan tertawa. Riana merasa sangat bahagia dan bersyukur memiliki Luna sebagai sahabatnya. Ia tahu, ia tidak akan bisa melewati semua ini tanpa dukungan Luna.

Setelah sarapan, Riana dan Luna memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Mereka berjalan perlahan-lahan di antara bunga-bunga, mengagumi keindahan alam, dan menikmati udara pagi yang segar. Mereka bercerita tentang banyak hal, tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Riana merasa semakin dekat dengan Luna, dan ia tahu bahwa persahabatan mereka akan bertahan selamanya.

Saat mereka sedang berjalan-jalan, Riana tiba-tiba berhenti dan menatap Luna dengan mata penuh rasa terima kasih. "Luna, aku tidak tahu bagaimana aku bisa melewati semua ini tanpamu," katanya dengan suara bergetar.

Luna tersenyum lembut dan menggenggam tangan Riana erat. "Riana, kamu tidak perlu berterima kasih. Aku selalu ada untukmu, apapun yang terjadi. Kita adalah sahabat, dan sahabat selalu saling mendukung," jawab Luna dengan tulus.

Riana membalas genggaman Luna dan tersenyum. "Aku tahu, Luna. Aku sangat beruntung memilikimu," kata Riana.

Mereka melanjutkan jalan-jalan mereka di taman, menikmati kebersamaan dan keindahan alam. Riana merasa semakin kuat dan percaya diri, siap untuk menghadapi masa depan dengan semangat baru. Ia tahu, ia tidak sendirian. Ada Luna, sahabatnya, yang selalu ada di sisinya.

         **********

1
SitiGemini75
tunggu aja nanti 🤣
SitiGemini75
iya kak hukum aja 😍
SitiGemini75
kapan ya kak soalnya aku masih seneng mainin hidup Riana sih kak
SitiGemini75
iya ya kak kenapa nggak di blokir aja 😄😄🤭
kalea rizuky
riana oon blokir no semua mantan qm. itu bodoh
kalea rizuky
riana di hancur kan berkali. kali. kapan bahagia nya thor jahat lu
kalea rizuky
jahat qm. bim ya ampun riana nasib mu
kalea rizuky
moga Bima obat ya bukan luka baru
kalea rizuky
heleh g punya pilihan tp doyan buktiknya lu hamil najis
kalea rizuky
nunggu karma para penghianat
kalea rizuky
kasian riana adek kurang ajar
Heny
Kasian Riana di khianati
SitiGemini75: sebenarnya kasian juga tapi namanya takdir harus gimana lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!