NovelToon NovelToon
Hangatnya Godaan Boss Duda

Hangatnya Godaan Boss Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Kamu itu cuma anak haram, ayah kamu enggak tahu siapa dan ibu kamu sekarang di rumah sakit jiwa. Jangan mimpi untuk menikahi anakku, kamu sama sekali tidak pantas, Luna."

** **

"Menikah dengan saya, dan saya akan berikan apa yang tidak bisa dia berikan."

"Tapi, Pak ... saya ini cuma anak haram, saya miskin dan ...."

"Terima tawaran saya atau saya hancurkan bisnis Budhemu!"

"Ba-baik, Pak. Saya Mau."

Guy's, jangan lupa follow IG author @anita_hisyam FB : Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pak Arsen Mau Bibir Saya?

Hampir seminggu ini, hubungan Luna dan Arsen berjalan seperti air yang tak lagi bergelombang, datar, tenang, tapi dingin. Tidak ada percakapan hangat di pagi hari, tidak ada gurauan kecil yang dulu sesekali terdengar di antara mereka. Yang tersisa hanyalah rutinitas, basa-basi seperlunya, dan diam yang makin lama terasa asing.

Arsen jarang sekali menginap di rumah Budhe tempat mereka menumpang sementara. Sebetulnya, mereka di sana Bukan karena ia tak ingin pindah, tapi karena Budhe sendiri belum memberi izin agar keduanya tinggal bersama di rumah Arsen sebelum “segala sesuatunya benar-benar siap.”

Dan Arsen menghormati itu, walau dalam diam, ia merasa lelah.

Mereka hanya bertemu di kantor. Sekadar bertukar laporan, menandatangani dokumen, lalu berpisah tanpa ucapan manis seperti biasanya. Luna juga semakin menjauh, entah kenapa.

“Luna, masuk ke ruangan saya!” titah Arsen dari telpon khusus.

Tak berselang lama, Luna datang dengan langkah ringan. Rambutnya dibiarkan terurai, wajahnya hanya mengenakan riasan tipis, tapi tetap cantik dengan caranya sendiri.

“Sekarang kamu ke salon,” ucap Arsen singkat sambil membuka laci meja dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam metalik.

Luna mengerutkan kening. “Salon?”

“Iya,” jawab Arsen tanpa menatapnya. “Nanti malam kita ke undangannya ADITYA.”

“Aku bisa sendiri, Pak. Nggak perlu kasih ....”

“Tapi saya mau,” potong Arsen pelan. Ia mengulurkan kartu itu. “Pakai ini. Unlimited.”

Untuk beberapa saat, Luna hanya diam. Matanya menatap kartu itu cukup lama, sebelum akhirnya ia mengambilnya. “Aku nggak minta dimanja,” katanya lirih.

“Saya tahu.”

“Terus kenapa begini?”

“Terima saja, jangan banyak tanya!”

Kata-kata itu membuat dada Luna terasa sesak entah kenapa. Ia memalingkan wajah, menahan sesuatu yang tidak bisa ia ucapkan. “Aku ke salon sekarang?” tanyanya pelan.

“Iya. Nanti saya jemput.”

Luna mengangguk pelan, lalu keluar dari ruangan tanpa menoleh lagi.

Begitu pintu tertutup, Arsen bersandar di kursi kebesarannya. Tangannya menekan pelipis, lalu menarik dasinya kasar, seolah benda itu menjerat napasnya sendiri.

Udara di ruangannya terasa sangat berat.

“Kenapa harus seperti ini?” gumamnya pelan.

Ia menatap meja kerjanya yang berantakan dengan berkas, laporan, dan secangkir kopi yang sudah dingin. Hatinya seperti diserbu ribuan pertanyaan yang tidak pernah mendapat jawaban.

Seminggu lalu, ia sudah berusaha keras , memanggil psikolog, psikiater, bahkan konselor keluarga, agar bisa memahami Luna lebih dalam. Ia mencoba mencari tahu, bagaimana menghadapi seseorang yang tampak kuat tapi sebenarnya rapuh, yang matanya bisa tersenyum sementara hatinya menjerit.

Dia juga ingin tahu, bagaimana menghadapi wanita yang masih belum move on dari masa lalunya.

Tapi setelah semua usaha itu, Arsen justru merasa lebih lelah. Satu hal yang paling menyakitkan adalah saat ia sadar: Luna belum berniat melepaskan masa lalunya.

Aditya. Nama itu seperti duri yang menancap di antara mereka.

“Dia belum move on,” gumam Arsen lirih. “Apa aku masih kurang?”

Ia memejamkan mata, kepalanya terjatuh di sandaran kursi. Mungkin ia terlalu keras, terlalu menahan diri, atau justru terlalu sembrono? Dia tidak tahu bagaimana cara memahami Perempuan.

Dan di titik itu, entah karena dorongan emosi atau sekadar pelarian, Arsen mendadak bangkit dari kursinya.

Harus ada yang dia lakukan. Dia tidak bisa diam saja. Dia akan tetap membuat Luna tidak bisa berkutik karena apa yang akan dia lakukan.

** **

Beberapa jam kemudian, setelah shalat isya ... Luna sudah tampak cantik. Gaunnya, yang semula berwarna merah darah yang sangat cantik. Kainnya yang berkilauan mengikuti lekuk tubuhnya dengan sempurna, memberikan kesan misterius dan memikat.

Perhiasan berkilauan di pergelangan tangan dan telinganya menangkap cahaya, menambah sentuhan mewah pada penampilannya. Rambutnya yang hitam panjang tergerai lembut, menari mengikuti angin malam.

“Wuahh ... Anda benar-benar sangat cantik,” ucap seorang pelayan kecantikan. “Gaun yang Anda kenakan membuat Anda sangat bersinar.”

Luna tersenyum, bukan dia yang memilih gaun itu, tapi Arsen.

“Nyonya, suami Anda sudah datang.”

Deg!

Jantung Luna tiba-tiba berdebar sangat kencang. Entah kenapa dia malu, bagimana kalau tidak sesuai ekspektasi Arsen?

Setelah mendengar langkah kaki berhenti, perempuan itu berbalik, saat pertama kali melihat sang suami, Luna benar-benar tertegun. Cara pria itu berpakaian, wajahnya yang menawan.

Tidak ... Kenapa Arsen terlihat begitu tampan. Juga, di sisi lain ... Arsen malah lebih gila. Jantungnya berdebar tak karuan. Bahu Luna yang indah itu terekspos dan ya Tuhan, harusnya dia tidak memilih dress ini.

Benar kata Danar, Luna seharusnya diberikan dress khas yalil yalili ....

“Maaf, Nyonya. Heels-nya belum dipakai,” ucap salah seorang pelayan.

Mendengar itu, Arsen mengulurkan tangannya. “Saya yang pakaikan.”

Setelah mengambil itu, Arsen memberikan isyarat, Luna pun duduk di sofa sementara Arsen berlutut di depan istinya. Memakaikan dia heels 7cm dengan sangat hati-hati.

Pasangan perempuan itu tertuju ke wajah Arsen. Dia pendiam, dia sangat kaku tapi kenapa sikapnya selalu hangat seperti ini?

Tak berselang lama, pria itu mendongak, dia menatap Luna yang kini juga sedang menatapnya. Bibir ranum itu, kenapa melambai meminta disentuh, padahal, Arsen sudah bilang pada dirinya sendiri, kalau dia harus bisa mengontrol diri, tidak boleh membuat Luna takut.

“Bapak mau bibir saya?” tanya Luna yang mana pertanyaan itu membuat semua orang ternganga dan langsung melipir pelan-pelan. Tak hanya mereka, sosok Arsen juga tampak lebih terkejut. Apa-apaan perempuan ini, bukannya selalu menolak dia? Kenapa tiba-tiba mempertanyakan hal yang sudah pasti ....

“Kamu ....”

1
Nurlaila Elahsb
whatttt???gk mau punya anak!!aduh pak Arsen jgn gitu donk KL Luna tau dia bisa sedih lho😭😭
Piet Mayong
woahhh tadi apa Arsen bilang gak mau punya anak dr istrinya.....
jadi maksudnya apa ya?????
erviana erastus
mulut mu terlalu lancang zea ....
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ayo Luna saatnya melihat org² yg menghina mu tertunduk dgn dirimu
neny
zea itu pasti saudara nya arsen,mknya dia menghindari bertemu dng arsen,,tp apa yg membuat zea berpihak ke yg lain,bkn ke arsen,,itu yg jd pertanyaan,,lanjut akak,,semangat 💪😘
Piet Mayong
jadi zea si keponakan toh disini judulnya
Yunita Aristya
nah kan, jadi penasaran sama keluarga nya arsen
iqha_24
ada hubungan apa Arsen dan Zea ?
DianWulanDari
nah siap2 si raja singa cemburu nih🤣🤣🤣
DianWulanDari
nah kan si duda GK sabaran🤣🤣
Yunita Aristya
jangan2 Zea ini ponakan ntah saudara jauh sama arsen
💞Aulia Adriani💕
recommended
DianWulanDari
wah Arsen agak lain nyamar jadi marbot🤣🤣🤣🤣
erviana erastus
cari mampus keluarga satu ini yg katax ahli surga eh ahli neraka kali ya
iqha_24
hadehh sama2 pada gila
Eka ELissa
zea...tamat kmu sblum sntuh.... Luna kmu lupa siapa Arsen.....
Eka ELissa
ahli surga go... mulutnya pdes bgt ma suka rendahkan orang 😡😡😡🤣🤣
DianWulanDari
nah kan si kang duda kagak sabaran banget si/Facepalm//Facepalm/
Piet Mayong
lanjutkan....
Piet Mayong
siapa sih zea ini, penuh drama aja, udah tau punya temen somplak gthu masih di belain...
berteman boleh royal bego mah jangan...😄😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!