sebut saja nama nya erika eka putri pradipta seorang wanita karier beranak 1 berjuang untuk merawat putri tercintanya.
erika eka putri memiliki dendam yang sangat bergejolak terhadap seorang lelaki bernama kenzi arya prawira.
namun dibalik dendam yang menguasai ada cinta yang masih tersimpan dalam lubuk hati erika untuk kenzi.
bagaimana keseruan kisah erika selengkap nya apakah cinta bisa mengalahkan dengan rasa dendam atau malah sebalik nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baby face syaila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jangan pisahkan aku dengan alya
Cuplikan
"baik lah pak, berdasar kan hasil lab 99%hasil tes DNA menyatakan bahwa kenzi prawira merupakan ayah biologis dari Alya Pradipta."ucap staff rumah sakit.
mendengar hasil yang dibacakan oleh staff rumah sakit kenzi sangat syok dan tidak percaya dengan kenyataan ini.
"jadi benar dugaan ku, ternyata Alya adalah putri ku astaga kenapa aku tidak tau soal ini."batin kenzi
...----------------...
Di rumah sakit.
setelah dokter mengatakan bahwa Alya sudah melewati masa kritis nya, aku langsung masuk kedalam.
Aku mendekati alya.
"alhamdulillah,syukur lah kamu sudah melewati masa kritis nak mama senang banget dengar nya."ucap ku lirih sambil mencium kening Alya
Setelah aku masuk, Ariana menyusul masuk kedalam.
"er!?."Seru Ariana memanggil ku
Aku berbalik ke arah ariana
"Ariana?,aku senang banget Ar mendengar kata dokter kalau keadaan alya sudah membaik tinggal tunggu dia siuman aja."ucap ku
tiba tiba Ariana memberi ku isyarat untuk melihat kearah belakang, dan aku terkejut alya menggerakkan jari telunjuk nya itu menandakan alya mulai sadar.
dan perlahan lahan Alya mulai membuka mata nya.
"mama."seru Alya memanggil ku
"sayang, kamu udah sadar sadar?."sahut ku
"alya bagaimna keadaan kamu sekarang?, apa yang sakit?."tanya Ariana kepada alya
"tidak ada tante."sahut alya
"syukurlah kalau gitu."ucap ariana
...----------------...
di sisi lain kenzi duduk dilantai sedang menangis menyesal dengan perbuatan nya.

"kenapa er?, kenapa? Kamu tidak beri tau aku kalau kamu sedang mengandung saat itu?."ucap kemzi lirih
kemudian mencari nomor kontak erika dari grup lalu menelpon nya.
"haloo."seru ku dari sebrang sana
"er!?, aku perlu bicara sama kamu."ucap kenzi
"mau bicara apa lagi sih kenzi.?"tanya ku
"penting, kamu dimana?."ucap kenzi menanyakan keberadaan ku
"ya di rumah sakit lah."celetuk ku
"yaudah aku kesana, tunggu aku di kantin rumah sakit."ucap kenzi
"untuk apa sih?, gak ada waktu untuk bertemu kamu."ucap ku
"Erika please."ucap kenzi memaksa
"yaudah."ucap ku
Telepon pun berakhir.
3qw~
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
di rumah sakit
"huhhhf..!!, ngapain sih itu orang ngajak ketemu?. Malas banget lihat wajah."gerutu ku
"siapa er?."tanya Ariana
"kenzi."ucap ku
"hah, kenzi?, mau ngapain dia?."ucap Ariana
"gak tau tuh."ucap ku
beberapa menit kemudian
handphone ku bergetar bertanda ada nya panggilan masuk.
ku ambil ponsel ku dalam tas, dan kulihat nama Kenzi yang terlihat jelas di layar hp.
Aku mengangkat telepon dari nya
"iya halo?!." seru ku
"kamu dimana?, aku sudah sampai di rumah sakit."tanya Kenzi
"tunggu saja di lobi rumah sakit aku akan kesana."ucap ky
"okey."ucapnya.
telepon berakhir.
"alya sayang mama keluar sebentar."ucap ku kepada alya
"iya ma. Jangan lama lama ya."ucap alya
"iya sayang gak lama kok, kan ada tante Ariana disini temanin kamu."ucap ku.
"Ar, jagain alya bentar ya soalnya mama kan belum sampai, kata nya mau ganti baju"ucap ku pada Ariana
"siap bos, tenang aja aku akan jagain anak kamu yang manis dan lucu ini."seru Ariana
...****************...
Lobi rumah sakit.

"ada apa?, yang ingin kamu bicara kan?" tanya ku penuh selidik
"aku mau minta penjelasan sama kamu."seru kenzi
"penjelasan apa?."ucap ku
"penjelasan tentang Alya."ucap kenzi
"apa maksud kamu kenzi."tanya ku
"tidak usah kamu berlagak tidak tau."ucap kenzi
"apa sih?, gak jelas tau gak? Heh."ucap ku
"Alya itu anak aku kan?"ucap kenzi to the point
"alya bukan anak kamu."ucap ku ngelak
"jangan bohong kamu."ucap kenzi
"heh, dasar gak waras."ucap ku
"kamu tuh yang gak waras,memisahkan ayah dan juga anak."ucap kenzi
"memisah kan antara ayah dan anak?, apa sih maksud kamu aku benar benar gak ngerti."ucap ku masih berpura pura
"jangan pura pura kamu er, aku udah tau semua nya."ucap kenzi
"tau dari mana kamu?."tanya ku
"dari ini."ucap kenzi sambil menunjuk kan kertas hasil tes DNA
"aa..apa itu?" ucap ku terpatah patah
"ini adalah hasil tes DNA antara aku dan juga Alya erika."bentak kenzi
aku mengambil kertas yang merupakan hasil tes DNA alya, aku membaca nya.
Aku terkejut dan tak menyangka kalau kenzi akan tes DNA, itu pun aku gak tau.
"kapan kamu melakukan ini?."tanya ku dengan selidik
"pada saat aku masuk melihat alya, aku diam diam menggunting ujung rambut nya sedikit dan aku kasih sample rambut ku dan alya ke Laboratorium untuk melakukan tes DNA."jelas kenzi
"apa?."ucap ku terkejut dengan perkataan kenzi
"iya, kenapa? Terkejut kenapa aku bisa ngelakuin itu iya?."ucap kenzi
aku terdiam seribu bahasa.
"jawab pertanyaan ku kenapa kamu tidak memberitahu aku kalau kamu sedang mengandung pada saat itu."bentak kenzi dengan emosi
"awal nya aku ingin ngasih tau kamu kalau kamu akan menjadi seorang ayah tapi melihat perbuatan kamu dibelakang aku saat itu, aku menjadi berubah pikiran aku tidak akan kasih tau kamu tentang alya."ucap ku dengan nada tinggi
"aku sadar erika dengan perbuatan aku ke kamu dimasa lalu, tapi kamu jangan egois alya masih butuh sosok seorang ayah dalam hidup nya, sampai kapan pun aku tetap ayah nya. Dan perlu kamu ingat mantan istri ataupun mantan suami ada tapi tidak ada mantan anak."ucap kenzi lebih meninggi kan suaranya
"apa kamu bilang? Egois? kamu yang egois kenzi baru sekarang kamu mengaku dia anak kamu hah?, dari dulu kemana aja?, dan kamu ingat saat kamu usir aku saat itu? Kamu melempar aku keluar sampai pada akhir nya aku hampir kehilangan alya."bentak ku sambil memukul dada kenzi
kenzi terdiam, mata nya tak berkedip mata nya merah karna menangis, ia mengacak acak rambutnya dengan kesal dan perasaan yang tak karuan
"Erika, kamu boleh hukum aku, kamu boleh berbuat apa pun sama aku tapi jangan pisah kan aku dengan putri ku."ucap kenzi menangis dan bersimpuh di kaki ku
Kenzi menangis memegang tangan ku,aku menepis tangan nya.
"lepasin tangan aku."ucap ku sambil menepis tangan kenzi.
Bersambung...