NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Murid yang Mengabdi dan Pertarungan yang Menentukan

Mereka bertarung dengan berani, menunjukkan bahwa harapan adalah senjata yang lebih kuat daripada ketakutan.

Namun, mereka kewalahan. Nox dan Zeta terlalu kuat. Di saat yang paling kritis, Sora, Anya, Zazzi, dan Kaelen muncul.

"Kalian tidak akan menyentuh mereka!" teriak Sora.

Pertarungan yang menentukan dimulai. Sora melawan Nox, Zazzi melawan Zeta, Anya melawan robot-robot yang berdatangan, dan Kaelen, yang ingatannya kini kembali, bertarung dengan Ryo dan Kira yang ternyata adalah agen ganda.

"Kau mengkhianati kami," kata Kaelen, suaranya dingin.

"Kami tidak mengkhianati kalian," balas Kira, mata tajamnya dipenuhi amarah. "Kami hanya ingin yang terbaik untuk dunia. Dunia yang dikuasai oleh mereka yang paling kuat."

"Kau salah," jawab Kaelen. "Dunia ini tidak dibangun dengan kekuatan, melainkan dengan harapan."

Kaelen bertarung melawan Ryo dan Kira, menggunakan Katana Jiwa dengan kecepatan yang luar biasa. Ia berhasil mengalahkan mereka berdua, menunjukkan bahwa ia telah kembali.

Di tengah pertarungan, Zazzi akhirnya berhasil mengalahkan Zeta. Dan Sora, dengan kekuatan Kode Genesis dan Katana Jiwa, berhasil mengalahkan Nox.

Neo-Kyoto terselamatkan. Namun, mereka tahu, ini belum berakhir.

Mereka semua berkumpul di puncak gedung tertinggi di Neo-Kyoto. Kota itu kini dipenuhi dengan cahaya harapan. Namun, di antara mereka, ada kekosongan. Raiku, yang mengorbankan dirinya, dan Ryo dan Kira, yang telah mengkhianati mereka.

Di layar hologram, muncul sebuah sinyal. Sinyal itu berasal dari Luna. "Kalian telah berhasil," kata Luna, suaranya dipenuhi kebanggaan. "Namun, mereka belum kalah. Mereka akan datang dengan kekuatan penuh."

Sora mengangguk. "Kami akan siap."

Luna tersenyum, dan ia menunjuk ke arah Kaelen. "Kaelen, anakku. Kau telah kembali. Aku tahu kau tidak mengingatku. Tapi aku adalah ibumu."

Kaelen terkejut, dan ia memandang Luna. "Ibu?"

Di belakang Luna, berdiri Dua Puluh Petarung Terkuat Dunia yang tersisa. Mereka semua menatap Kaelen dengan hormat. Mereka tahu, Kaelen adalah harapan.

"Ayahmu adalah salah satu dari Dua Puluh Petarung Terkuat Dunia," kata Luna. "Ia mengorbankan dirinya untuk menciptakan Katana Jiwa. Ia percaya padamu. Dan aku... aku percaya padamu, anakku."

Kaelen, yang ingatannya kini kembali, tersenyum. Ia menatap ke arah Sora, Anya, Zazzi, dan Seth. Ia tahu, ia tidak sendirian.

Dua Puluh Petarung Terkuat Dunia, yang kini telah melihat cahaya, memutuskan untuk membantu mereka. Mereka akan membantu Kaelen dan kawan-kawan untuk membangun peradaban baru.

Kabar tentang penyerangan Nox dan Zeta dan pertarungan yang menegangkan telah menyebar ke seluruh Neo-Kyoto. Namun, alih-alih panik, rakyat kota justru bangkit. Mereka yang pernah menerima bantuan dari para pahlawan kini bersatu, membersihkan puing-puing, dan mempersiapkan diri untuk ancaman yang akan datang.

Di markas bawah tanah, aura haru dan kelegaan menyelimuti Kaelen. Setelah bertahun-tahun, ia akhirnya bertemu kembali dengan ibunya, Luna, dan ayahnya, Raiku, meskipun hanya melalui hologram. Ingatannya tentang masa lalu kini sepenuhnya kembali. Kaelen teringat pada ayahnya yang memilih mengorbankan dirinya untuk menciptakan Katana Jiwa, sebuah pedang yang menjadi warisan dan takdir bagi dirinya.

"Ayah... jadi kamu yang menciptakan pedang ini," ucap Kaelen, menatap Katana Jiwa di tangannya. Di balik layar, Raiku mengangguk.

Sora, Anya, Zazzi, dan Seth kini duduk bersama Dua Puluh Petarung Terkuat Dunia yang telah berpihak pada mereka. Mereka berdiskusi, merancang strategi untuk menghadapi sisa-sisa anggota Dua Puluh Petarung yang masih ingin menguasai dunia.

"Sinyal darurat terakhir dari Korporasi Xenon telah mencapai mereka," kata salah satu petarung, seorang pria dengan kekuatan mengendalikan gravitasi. "Mereka akan datang. Kali ini dengan kekuatan penuh."

"Mereka bukan hanya ingin menguasai," tambah Luna. "Mereka ingin menghapus semua jejak Kode Genesis dan kekuatan kuno yang ada di Neo-Kyoto. Mereka menganggap ini sebagai anomali yang harus dimusnahkan."

Anya, yang kini semakin mahir dengan kekuatan Kode Genesis, memindai seluruh sistem. Ia menemukan sebuah anomali. "Ada sebuah celah kecil di sistem perisai mereka," katanya. "Sebuah celah yang bisa kita gunakan untuk masuk."

Dengan informasi itu, Zazzi, yang juga memiliki pengetahuan tentang teknologi kuno dan modern, merancang sebuah rencana. "Kita akan menggunakan celah itu untuk menyusup ke markas mereka di luar angkasa," katanya. "Di sana, kita akan menghancurkan inti kekuatan mereka."

Sora, Kaelen, Anya, Zazzi, dan Seth, bersama dengan beberapa anggota Dua Puluh Petarung yang berpihak pada mereka, naik ke pesawat ruang angkasa yang telah dimodifikasi. Mereka terbang menuju markas terakhir musuh, sebuah stasiun luar angkasa besar yang dikenal sebagai Benteng Omega.

Di dalam kokpit pesawat, ketegangan terasa. Namun, mereka semua tahu, ini adalah pertarungan terakhir mereka. Pertarungan yang akan menentukan nasib Neo-Kyoto, bahkan mungkin seluruh galaksi.

Setibanya di Benteng Omega, mereka harus bertarung melawan pasukan robot dan petarung yang tak terhitung jumlahnya. Mereka semua bertarung dengan berani, menunjukkan kekuatan dan keahlian mereka. Kaelen, yang kini ingatannya kembali, bertarung dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Ia adalah seorang pemimpin, seorang pahlawan, yang kembali untuk melindungi orang-orang yang dicintainya.

Di tengah pertarungan, mereka menghadapi pemimpin terakhir Dua Puluh Petarung Terkuat Dunia, Kaisar Cygnus, seorang pria tua yang memiliki kekuatan untuk memanipulasi ruang dan waktu. Ia adalah yang terkuat, dan ia tidak akan membiarkan mereka menang.

"Kau pikir kau bisa mengalahkan kami?" kata Kaisar Cygnus, suaranya menggelegar. "Kau salah. Kami telah ada selama ribuan tahun, dan kami akan tetap ada. Kami akan menghapus kalian semua."

Namun, Kaelen maju. "Mungkin kau kuat," katanya. "Tapi kami memiliki harapan. Dan harapan adalah sesuatu yang tidak bisa kau hancurkan."

Pertarungan terakhir pun dimulai. Kaelen, Sora, Anya, Zazzi, dan Seth, bersama dengan anggota Dua Puluh Petarung yang berpihak pada mereka, bertarung melawan Kaisar Cygnus. Mereka semua memberikan segalanya. Mereka bertarung bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan kerja sama tim yang luar biasa, mereka berhasil mengalahkan Kaisar Cygnus. Namun, sebelum ia kalah, ia menekan sebuah tombol, mengaktifkan sebuah bom waktu yang bisa menghancurkan seluruh Benteng Omega.

"Kalian menang," kata Kaisar Cygnus, tersenyum sinis. "Tapi kalian tidak akan bisa kembali."

Mereka berhasil mengalahkan Kaisar Cygnus. Namun, sebuah bom waktu telah diaktifkan, dan Benteng Omega akan segera meledak. Mereka semua tahu, tidak ada waktu untuk melarikan diri.

"Aku akan tinggal di sini," kata Kaelen, suaranya tenang dan penuh tekad. "Aku akan menggunakan Katana Jiwa untuk memutus ikatan antara bom dan Benteng Omega. Tapi aku butuh waktu."

"Tidak!" teriak Sora. "Kau tidak bisa!"

Kaelen tersenyum. "Ini adalah takdirku, Sora. Ini adalah alasan mengapa ayahku menciptakan pedang ini."

Kaelen menyerahkan Katana Jiwa kepada Sora. "Gunakan ini untuk melindungi Neo-Kyoto. Gunakan ini untuk membangun masa depan yang lebih baik."

Sora, Anya, Zazzi, dan Seth mengangguk, air mata membasahi pipi mereka. Mereka terbang ke luar, meninggalkan Kaelen.

Di dalam Benteng Omega, Kaelen menggunakan Katana Jiwa. Pedang itu bersinar dengan cahaya keemasan yang sangat terang, dan ia memotong ikatan antara bom dan Benteng Omega. Dengan sebuah ledakan besar, Benteng Omega meledak, namun Kaelen telah menyelamatkan mereka.

Di dalam pesawat luar angkasa, Sora, Anya, Zazzi, dan Seth melihat ledakan itu. Mereka tahu, Kaelen telah mengorbankan dirinya.

Tahun-tahun berlalu. Neo-Kyoto telah berubah menjadi sebuah kota yang makmur dan damai. Kota itu kini dikenal sebagai Kota Harapan, sebuah kota yang dibangun di atas fondasi harapan dan pengorbanan.

Sora dan Anya, yang kini menjadi pemimpin kota, melihat kota itu dari puncak gedung tertinggi. Di samping mereka, Zazzi dan Seth berdiri, sebagai pelindung kota. Di seluruh kota, patung-patung Kaelen berdiri tegak, sebagai pengingat akan pahlawan yang mengorbankan dirinya untuk mereka.

Sora tersenyum, menatap patung Kaelen. "Dia tidak mati," katanya. "Dia hidup di dalam diri kita semua. Kekuatannya, keberaniannya, dan harapannya... semua ada di dalam diri kita."

Dan di suatu tempat yang jauh, di sebuah planet yang damai, seorang pria dengan mata biru dan rambut hitam, duduk di sebuah taman. Di sampingnya, seorang wanita cantik dengan rambut perak. Mereka adalah Kaelen.

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!