Ryan, kekasih Liana membatalkan pernikahan mereka tepat satu jam sebelum acara pernikahan di mulai. Semua karena ingin menolong kekasih masa kecilnya yang sedang dalam kesusahan.
Karena kecewa, sakit hati dan tidak ingin menanggung malu, akhirnya Liana mencari pengganti mempelai pria.
Saat sedang mencari mempelai pria, Liana bertemu Nathan Samosa, pria cacat yang ditinggal sang mempelai wanita di hari pernikahannya.
Tanpa ragu, Liana menawarkan diri untuk menjadi mempelai wanita, menggantikan mempelai wanita yang kabur melarikan diri, tanpa dia tahu asal usul pria tersebut.
Tanpa Liana sadari, dia ternyata telah menikah dengan putra orang paling berkuasa di kota ini. Seorang pria dingin yang sama sekali tidak mengenal arti cinta dalam hidupnya.
Liana menjalani kehidupan rumah tangga dengan pria yang sama sekali belum dia kenal, tanpa cinta meskipun terikat komitmen. Sanggupkah dia mengubah hati Nathan yang sedingin salju menjadi hangat dan penuh cinta.
Temukan jawabannya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16 Membuat Makan Malam Untuk Nathan
"Apa! Tidak mungkin!" Mata Susan mendelik lebar dengan wajah merah padam.
Susan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Suaranya melingking bergema di seluruh ruangan. Dia pada awalnya sangat yakin bahwa dia yang akan keluar menjadi pemenang. Namun, di luar dugaannya, si pendatang baru yang sombong itu- Liana - justru yang menjadi pemenangnya.
Liana, yang juga sama terkejutnya, mengerjap dengan wajah tak percaya. Apakah dia tidak salah dengar barusan? Jujur saja, Dia memang sangat menginginkan pekerjaan ini, sampai-sampai pikirannya sulit menerima kenyataan bahwa dialah yang menjadi pemenangnya.
Namun keraguan itu sirna ketika kemudian, para juri pewawancara melangkah maju mendekatinya sambil memberikan senyuman hangat kepadanya, “Liana Samosa, selamat Anda telah lulus dalam seleksi wawancara ini.”
Kebahagiaan terpancar di wajah Liana, dadanya terasa sesak oleh kegembiraan. Butuh beberapa saat untuknya hingga dia akhirnya bisa bersuara, “Terima kasih, .... terima kasih banyak...!” Ucapnya. "Terimakasih Tuhan.." ucapnya lagi dalam hati.
Dia berhasil,!
Itu tidak diragukan lagi. Kini Dia telah masuk ke perusahaan impiannya. Ini artinya dia akhirnya bisa membantu Nathan yang sedang terlilit hutang.
Di sekelilingnya, para desainer lainnya, hanya bisa bergumam kaget.
“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?”
"Ini benar-benar dia. Saya tidak menyangka karyanya sebagus itu!"
“Pendatang baru mengalahkan Susan?” Itu tidak mungkin!"
Susan, yang terdiam di tempat selama beberapa detik, tiba-tiba berteriak marah. Ia menyerbu ke arah para pewawancara, wajahnya berubah menjadi marah. “Pasti ada kesalahan. Tidak mungkin pendatang baru itu bisa menang! Apa kelebihannya?!"
Sorot matanya menyorot ke arah Liana, yang masih menikmati kemenangannya, suaranya, penuh dengan kebencian dan hasutan. "Liana Samosa curang! Saya menuntut peninjauan ulang atas hasil keputusan juri pewawancara! Tidak mungkin desain saya bisa di kalahkan oleh desain miliknya..!"
Pemimpin pewawancara itu, memasang wajah suram, kesabarannya mulai menipis.
"Susan Stafford, apakah Anda meragukan kemampuan kami dalam mengevaluasi talenta? Jika itu masalahnya, mungkin Anda sebaiknya mengambil pekerjaan saya saja."
Wajah Susan menegang, nafasnya naik turun, tersengal-sengal. Ia mengatupkan mulutnya rapat-rapat, baru menyadari bahwa dia salah bicara. Kini dia merasa terintimidasi hingga sampai tak mampu mengucapkan sepatah kata pun lagi.
Pewawancara ini adalah seorang tokoh penting di Departemen Desain Mode RC Corporation, seseorang yang bahkan Susan sendiri tahu, bahwa tidak mungkin ada orang yang berani menyinggung perasaannya.
Dalam hati, Susan berteriak, “Terkutuklah kau, Liana.”
Setelah para desainer lain pergi, pewawancara utama memberi isyarat agar Liana mendekat. "Anda tidak memiliki rencana lain lagi, bukan? Jika tidak, datanglah besok pagi untuk menyelesaikan proses orientasi. Seseorang akan membimbing anda mengenal perusahaan ini dan membantu Anda memulai pekerjaan anda."
“Baiklah, terima kasih.” Liana menjawab. Senyum tersungging di bibirnya. Setelah bertukar beberapa kata, dia keluar dari ruangan, hatinya masih berdebar-debar karena kegembiraan.
Mendapatkan posisi di RC Corporation, terasa seperti peristiwa paling membahagiakan dalam enam bulan terakhir dalam hidupnya.
Pikirannya langsung tertuju pada Nathan, yang sudah lama tidak ia temui. Jika pria itu ada di rumah, ia pasti tidak sabar untuk berbagi kemenangan ini dengannya.
Mungkin itu akan membantunya agar Nathan bisa mempercayainya dan membuat mereka lebih dekat lagi.
Ketika dia melangkah keluar dari gedung RC Corporation, Liana melihat Susan sedang menunggunya, kemarahan begitu jelas terlihat di wajahnya.
“Liana, kamu jangan sombong dulu.” Susan meludah, suaranya penuh dengan kebencian. "Tunggu saja. Aku akan membongkar semua sifat aslimu yang sebenarnya."
Setelah itu, Susan bergegas pergi, membuat Liana tertegun sejenak.
Liana berkedip, bingung, dan tertawa kecil. Ia tidak tahu apa maksud dari ucapan Susan tersebut. Tetapi suasana hatinya begitu lelah setelah wawancara. Bahkan ia sama sekali tak ingin memikirkannya. Dan juga tidak ingin terlibat lebih jauh dengan wanita sombong itu.
Dari pada kamu ngehujat para penulis Noveltoon, dan bikin dosa, lebih baik nggak usah baca novel - novel di aplikasi ini. Saya merasa miris dengan pembaca seperti anda
Bagimana susahnya para penulis ini membuat novel, dan anda cuma tahu memaki, saya kasihan banget pada anda. ?
buanglah mantan pada tempatnya
selamat datang kehidupan baru
semoga masa depanmu secerah mentari pagi