Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️⛈️☘️...
Greland menatap bola mata gadis itu yang bersinar, ia menatapnya secara saksama. Senyum gadis itu lembut dan manis, membuat Greland merasa seperti sedang berada di dalam mimpi yang indah.
"Kau... kau siapa?" tanya Greland ragu-ragu, mencoba untuk memahami siapa gadis itu dan apa yang sedang terjadi.
"Aku adalah kau, Greland," ucap gadis itu tersenyum, dan senyumannya itu sangat damai seolah-olah tidak ada beban yang dipikul. Greland merasa seperti sedang mendengar kata-kata yang tidak masuk akal, tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa percaya pada gadis itu.
"Ayo duduk di sini melihat langit yang biru," ajak gadis itu meraih tangan Greland dengan lembut dan mengajaknya duduk di tengah padang rumput itu. Greland merasa seperti sedang berada di dalam pelukan yang hangat, dia tidak bisa menolak ajakan gadis itu.
Saat mereka duduk, Greland melihat langit yang biru dan awan yang putih, merasa seperti sedang berada di dalam kedamaian yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Gadis itu memandangnya dengan mata yang penuh kasih sayang, membuat Greland merasa seperti sedang berada di rumah.
"Apa yang kau inginkan, Greland?" tanya gadis itu dengan suara yang lembut. Greland merasa seperti sedang memiliki kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Tapi, gadis itu memandangnya dengan mata yang penuh pengertian, membuat Greland merasa seperti sedang bisa berbagi apa saja.
"Aku... ingin balas dendam," jawab Greland menatap ujung kakinya dengan wajah datar, mengungkapkan keinginan yang telah membakar hatinya selama ini. Gadis itu mengangguk-angguk, seolah-olah dia memahami keinginan Greland.
"Aku juga terima kasih padamu karena kau berhasil mengusir orang yang jahat semasa hidupku," kata Gadis itu meletakkan kepalanya di bahu Greland, suaranya lembut dan penuh rasa syukur. Greland merasa seperti sedang berada di dalam situasi yang tidak biasa, tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman dengan kehadiran gadis itu.
"Kau... kau tidak ingin kembali ke tubuh aslimu ini kah?" tanya Greland melihat ujung kepala Gadis itu dengan nada datar, mencoba untuk memahami keinginan gadis itu. Gadis itu terdiam sejenak, seolah-olah dia sedang mempertimbangkan pertanyaan Greland.
"Aku sudah tidak memiliki tubuh asli lagi," jawab Gadis itu dengan suara yang lembut. "Aku hanya ingin bersama denganmu, Greland." Greland merasa seperti sedang menerima pengakuan yang tidak terduga, dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
"Jadi... kau tidak mau tubuhmu lagi dan tetap ingin tinggal di dalam pikiranku?" tanya Greland memastikan lagi, mencoba untuk memahami keputusan gadis itu. Gadis itu mengangguk, senyumnya masih terukir di wajahnya.
"Iya, percuma juga aku kembali, karena tidak ada yang aku tunggu lagi," kata Gadis itu dengan suara yang lembut, tapi di balik kelembutan itu tersirat kesedihan yang mendalam. "Ayahku sudah meninggal. Ibu juga sudah punya kehidupan baru dan tidak peduli denganku lagi," lanjutnya, suaranya sedikit bergetar.
Greland merasa seperti sedang mendengar cerita yang sangat sedih, dia bisa membayangkan bagaimana rasanya jika dia tidak memiliki keluarga yang peduli dengannya. "Aku tinggal di sini sangat bahagia," kata Gadis itu, senyumnya kembali muncul. "Jadi kau saja yang meneruskan kehidupanku," tambahnya, suaranya penuh harapan.
Greland merasa seperti sedang diberi tanggung jawab besar.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus