Transmigrasi Queen Mafia Ke Tubuh Anak Malang

Transmigrasi Queen Mafia Ke Tubuh Anak Malang

1

"Cepat tangkap dia! Cepat!" teriak seorang pria bernama Kelvin, seorang pria paruh baya berumur 50 tahun kepada para anak buahnya untuk menangkap seorang gadis berusia 22 tahun. Gadis itu adalah Glarend, anak angkat dari Kelvin yang baru saja menggagalkan operasinya untuk mengirim perdagangan anak-anak ke luar negeri.

Glarend berlari dengan cepat, berusaha untuk melarikan diri dari kejaran anak buah Kelvin. Ia telah mengetahui bahwa Kelvin memiliki bisnis gelap yang melibatkan perdagangan anak-anak, dan ia tidak bisa membiarkannya terus berlanjut.

"Cepat! Jangan biarkan dia lolos!" teriak Kelvin lagi, membuat anak buahnya semakin bersemangat untuk menangkap Glarend. Glarend terus berlari, berusaha untuk menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi.

Glarend adalah anak angkat Kelvin, seorang ketua Mafia yang paling kejam dan ditakuti di kota. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya, dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani yang kuat. Ia tidak bisa menerima kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil, menjualnya, dan bahkan menyiksa mereka hingga beberapa anak-anak tewas.

Glarend merasa bahwa dirinya telah terjebak dalam dunia kejahatan yang tidak seharusnya ia masuki dari kecil. Ia ingin keluar dari dunia itu dan menjalani hidup yang normal karena dari kecil ia sudah lelah hidup di dalam kegelapan, tapi ia takut akan reaksi Kelvin jika ia mengetahui bahwa ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya.

Glarend memutuskan untuk mengambil tindakan dan menggagalkan salah satu operasi perdagangan anak-anak Kelvin. Ia berhasil membebaskan beberapa anak-anak yang akan dijual, tapi Kelvin langsung marah dan memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Glarend.

Glarend sekarang sedang berlari untuk menyelamatkan diri, sementara Kelvin dan anak buahnya mengejarnya dengan gigih.

Tiba-tiba, Glarend melihat sebuah mobil yang terparkir di dekatnya. Ia langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya, berharap bisa melarikan diri dari kejaran anak buah Kelvin.

"Pak pak! Cepat berangkat!" pinta Glarend menepuk pundak seorang pria yang sedang mengemudi mobil. Ia berharap bisa melarikan diri dari kejaran anak buah Kelvin. Tapi, siapa sangka, jika di dalam mobil itu adalah anak buah Kelvin yang telah menunggu Glarend.

"Ha ha ha ha, akhirnya tertangkap juga kau Glarend," ucap pria itu mengunci pintu mobil, membuat Glarend merasa terjebak. Glarend mencoba membuka pintu tersebut, tapi pintu sudah terkunci dari dalam. Ia menjadi panik dan mencoba mencari cara untuk keluar.

Glarend dengan sekuat tenaga menendang pintu itu hingga copot. Pintu mobil terbuka dan Glarend langsung melompat keluar, berusaha untuk melarikan diri lagi. Anak buah Kelvin terkejut dan langsung mengejar Glarend lagi.

Glarend berlari dengan cepat, berusaha untuk menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapa pun lagi, karena ia tahu bahwa Kelvin memiliki banyak anak buah yang setia padanya.

"Glarend! Jika kamu melarikan diri lagi, 20 anak kecil ini akan mati di tangan ku!" teriak Kelvin bersama kaki tangannya tersenyum sadis, membuat Glarend merasa bahwa dirinya telah terjebak dalam situasi yang sangat sulit. Para anak buah Kelvin membawa sebuah penjara kecil yang bisa dibawa, di mana 20 anak kecil itu ditahan. Anak-anak kecil itu menangis sambil memegang jeruji besi itu, mereka sangat ingin keluar, tapi tidak bisa.

Kelvin tahu bahwa jika ia mengancam dengan anak-anak kecil itu, pasti Glarend tidak akan bisa kabur. Dan benar, seketika langkah Glarend terhenti, ia berbalik badan dan iba melihat tangisan para anak kecil itu. Ia tidak bisa membiarkan anak-anak kecil itu mati karena dirinya.

"Aku tidak akan kabur, tapi lepaskan anak-anak itu," kata Glarend dengan suara yang lembut, berusaha untuk menahan emosi. Kelvin tersenyum, merasa bahwa dirinya telah berhasil mengendalikan Glarend.

"Tidak semudah itu, Glarend. Kamu harus melakukan apa yang aku katakan, jika kamu ingin anak-anak itu selamat," kata Kelvin dengan nada yang dingin. Glarend merasa bahwa dirinya telah terjebak dalam permainan Kelvin, dan ia tidak tahu bagaimana cara untuk keluar dari situasi itu.

"Katakan, aku harus melakukan apa?" tanya Glarend akhirnya mengalah, merasa bahwa dirinya tidak memiliki pilihan lain. Kelvin memberi kode kepada kaki tangannya itu untuk melakukan sesuatu yang membuat Glarend merasa tidak nyaman.

"Ada permainan bagus untukmu, kalau kamu berhasil menyelamatkan anak-anak ini, maka kamu diperbolehkan pergi," kata Kelvin tersenyum licik, membuat Glarend merasa bahwa dirinya sedang dijebak.

Tiba-tiba saja, anak buah Kelvin menghidupkan api di sekitar jeruji besi itu, membuat tangis anak-anak semakin keras dan ketakutan. Api itu mulai membesar dan mengancam keselamatan anak-anak kecil itu.

"Kamu harus memadamkan api itu sebelum anak-anak itu terbakar," kata Kelvin dengan nada yang dingin, membuat Glarend merasa bahwa dirinya harus bertindak cepat. Glarend melihat sekitar dan tidak menemukan apa pun yang bisa digunakan untuk memadamkan api.

"Bagaimana aku bisa memadamkan api itu?" tanya Glarend dengan suara yang penuh ketakutan. Kelvin hanya tersenyum dan tidak menjawab, membuat Glarend merasa bahwa dirinya harus berpikir cepat untuk menyelamatkan anak-anak kecil itu.

Glarend nekad untuk menerobos api tersebut, ia tidak bisa memadamkan api yang sudah besar itu, tapi ia bisa menyelamatkan anak-anak dari kobaran api tersebut. Dengan keberanian yang luar biasa, Glarend maju menuju jeruji besi yang terbakar api.

Saat Glarend ingin mematahkan besi itu untuk mengeluarkan anak-anak, sayangnya ia ditembak beberapa kali dari punggungnya dan menembus jantungnya. Dor! Dor! Dor! Suara tembakan itu terdengar keras dan membuat Glarend terhuyung.

"Kau... kau curang Kelvin," kata Glarend sambil memegang dadanya yang bersembur dengan darah. Ia merasa bahwa dirinya telah dikhianati oleh Kelvin, yang tidak memberinya kesempatan untuk menyelamatkan anak-anak.

Kelvin tersenyum dingin sambil menghembuskan ujung senjata apinya yang mengeluarkan asap, ia merasa bahwa dirinya telah berhasil mengalahkan Glarend. "Kamu tidak pernah menjadi pilihan untuk menyelamatkan anak-anak itu," kata Kelvin dengan nada yang dingin.

"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, akan ku balas dendam ini!"ucapan terakhir dari mulut Glarend.

Glarend terjatuh ke tanah, merasa bahwa dirinya tidak bisa bernapas lagi. Ia melihat anak-anak kecil itu masih terjebak di dalam jeruji besi yang terbakar api, dan ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk menyelamatkan mereka.

"Ha ha ha ha, ingin membalas dendam?sekarang saja kau susah mati, bagaimana orang mati akan balas dendam," kata Kelvin tertawa mengejek.

Terpopuler

Comments

Rhan

Rhan

Di tunggu lanjutan ceritanya, up nya lancar jaya terus.
ceritanya jangan gantung di tengah jalan, ceritanya juga jangan pendek-pendek banget lagi.
gak puas baca nya, sebentar aja udah habis, lagi seru-serunya baca eh gantung beberapa hari dulu.
yang panjang ceritanya, pasti puas banget yang baca, walaupun tunggu up lanjutan nya 2 atau 3 hari kemudian.

2025-07-31

3

Wahyuningsih

Wahyuningsih

d tnggu thor upnya yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 semedinya thor ntar berlumut loh 😅😅😅 sellu jga keshtn ntetp semangat

2025-07-31

1

Pakde

Pakde

lanjut thor

2025-07-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!