gimana pertemuan bad boy sama bad gril apakah mereka akan melakukan hal hal aneh... ikuti kisah yang ada di sini... wkwkw
warning haha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Tatapan tajam diberikan lona kepada ares, saat ini mereka sedang berada di meja makan menikmati sarapan yang dipesan ares, karena lona tidak mau memasak.
"Sudah lah lona,gue cuma ganti pakaian lo, nggak liat apa-apa" ucap ares, dia sudah mengatakan hal ini berkali-kali, kalau dia tidak melihat apa-apa.
"Nggak mungkin" tuding lona.
"Iya lona, gue aja ganti pakaian lo sambil tutup mata" elak ares, memang benar kan dia tidak melihat apapun.
"Gue nggak percaya".
"Yaudah terserah lo" ucap ares bangkit dari duduknya.
"Lo mau kemana?" Tanya lona, padahal sudah jelas ares mau kemana dengan pakaian yang sudah rapi dan jas nya.
"Masih nanya lo?" Tanya ares menaikkan satu alisnya.
"Oke".
"Jangan kemana-mana" ucapa ares.
" Gue mau keluar nanti, dan lo nggak punya hak buat ngatur gue".
"Gue punya hak buat ngatur lo, selama lo tinggal sama gue" ucap ares tegas.
"Enggak" ucap lona menatap ares tajam, begitu juga sebaliknya.
"Lo itu nggak sadar apa gimana ha? Sekarang itu lo dalam bahaya,gue cuma jagain lo doang".
lona "Tapi kalau gue cuma disini, gu bosan dong ares" ucap.
"Lo nggak kuliah?" Tanya ares.
"Enggak, nggak ada kelas" ucap lona menggeleng.
"Artinya lo disini" ucap ares berjalan ke pintu apartemen.
Gue akan tetap pergi" ucap lona tegas.
" Silahkan kalau bisa, emang lo punya akses keluar apartemen gue" ucap ares tersenyum miring Dam... "lah iya gue kan nggak punya aksesnya, gimana gue.
bisa keluar,ya kalik loncat gedung tinggi kaya gini, bisa langsung metong gue, nggak jadi married entar gue, ah elah ".
Ares tersenyum ketika melihat lona yang sedang berfikir, dia keluar begitu dan suara pintu apartemen yang tertutup membuat lona tersadar.
"Aress...kasih gue aksesnya anjirr" ucap lona berlari menuju pintu.
Dor...dor ...
"ARESSS..." lona menggedor-gedor pintu dan menteriaki ares.
"Ares bajingan arrgg".
"ARESSS... BUKA TOLOLL".
Huff...karena lelah lona akhirnya menyerah, dia mengambil handphone nya.
" Duh gue kan belum punya nomernya si nyebelin ares" ucap lona menepuk jidatnya.
"Terus ini gimana, mana nanti malam ada balapan" ucap lona, dia harus bisa keluar dari apartemen ares malam ini.
"Ares pulangnya jam berapa coba, aelah" lona benar-benar dibuat pusing sekarang, bagaimana dia keluar dari sana, tiba-tiba lona tersenyum smrik mendapatkan sebuah ide.
" Di mulai kapan ya".
"Nanti deh agak sorean" lona beranjak dari tempatnya menuju meja makan untuk membersihkan piring bekas dia dan ares tadi sarapan.
"Beres, sekarang enaknya ngapain ya" lona menuju ke sofa depan TV, dia memutuskan untuk menonton televisi terlebih dahulu sebelum melaksanakan rencananya.
" Telfon alluna dulu deh".
"Hallo".
" Lun entar jemput gue ya".
"Lah, emang lo dimana, nggak dirumah?".
"Gue sekarang numpang ares".
"WHATT?? miskin lo sekarang?".
" Congor lo lun".
"Lah terus kenapa lo sampai numpang ares?".
" Gue itu emmm" lona bingung harus menjelaskan bagaimana, sebenarnya jika pun itu alluna mengetahuinya tidak papa,kan dia juga tau bagaimana hubungannya dengan zayyan dulu.
"Apa? Kenapa?" Alluna semakin penasaran di seberang sana, menunggu jawaban lona yang tidak segera terucap.
"Zayyan nyari gue".
"WHATT ?? SI GILA ITU NYARI LO, mau apa lagi dia anjir".
"Ya mau gue" ucap lona lemas.
"Tunggu,jangan bilang kakek lo itu nggak setuju sama hubungan lo dan ares dan masih nyuruh lo sama si gila zayyan?".
"Sayangnya iya".
"Brengsek, udah na emang bener lo sekarang sama si ares, kita tau seberapa gilanya zayyan ya na, dia gila bin berbahaya.
" lya, tapi gue jadi nggak bebas ini,gue di apartemennya ares dan gue nggak dikasih aksesnya sama si nyebelin,gila nggak nih, terus gimana nanti gue mau keluar coba" ucap lona kesal.
"Waduh, terus lo nyuruh gue jemput gimana lona? Gimana lo keluar ya" ucap alluna ikut bingung, mereka kan ada balapan malam ini.
"Lo tenang aja gue punya ide, yang penting entar lo jemput gue".
"Beres, Sherlock gih".
" Sip besty "lona tersenyum lebar dan mengirim langsung alluna lokasi apartemen ares.
"Beres, sekarang tinggal nyantai dulu" lona menyalakan.
Laptopnya, sebenarnya dia ingin melihat televisi tapi sepertinya tidak ada yang bagus.Lona melihat film yang ada di laptopnya sampai pukul dua siang, lalu dia mulai menyiapkan semua rencananya agar bisa keluar dari apartemen ares.
"Hallo, lo dimana na gue sama yang lain udah di luar ini".
" Bentar, kalian diluar kan, negok ke atas" ucap lona, dia sudah berada di jendela yang langsung mengarah ke bawah, dan dia bisa melihat mobil alluna.
"Lo liat gue nggak?".
"Iya kita bisa lihat lo, terus gimana?".
"Gue jatuhin tas gue dulu, lo ambil dulu masalah gue keluar ya gimana, entar kalian tunggu aja gue".
"Oke, lempar gih "lona menjatuhkan tasnya ke bawah, dan dia hanya akan keluar dengan membawa handphone nya saja, alluna memberikan jempolnya ketika sudah mengambil tas lona dan masuk ke dalam mobil lagi.
"Nah sekarang langkah selanjutnya "lona berjalan menuju dapur, menyalakan kompor dan kain yang ditaruh diatas kompor yang menyala dengan api kecil, lalu dia melangkah menuju tombol darurat dan.
KRINGGGG....KRINGG...suara bel darurat sudah berbunyi dan pastinya sebentar lagi akan ada petugas yang datang,dia hanya perlu berteriak-teriak sekencang-kencangnya.
"AAAAAAA TOLONNGGGH...." lona berteriak meminta tolong di sampaing pintu, kain yang berada di atas kompor menyala tadi sudah semakin terbakar, para petugas yang mendengar bunyi darurat segera datang.
"Mbk SILAHKAN MENYINGKIR DARI PINTU KAMI AKAN MENDOBRAKNYA" teriak salah seorang petugas dari luar.
"YA SAYA SUDAH MINGGIR, CEPAT DOBRAK" teriak lona tersenyum senang.
Setelah mendengar teriakan lona, para petugas segera mendobrak pintu apartemen ares.
BRAKK....para petugas segera masuk ke dalam.
" Dimana nona kebakarannya?".
"Di dapur" ucap lona, para petugas apartemen segera menuju ke dapur dan mendapati kain yang lumayan lebar hampir terbakar semua, mereka semua berusaha memadamkannya, sementara lona tersenyum senang dan keluar dari apartemen menuju mobil alluna yang sudah menantinya.
" Gila, lo bakar apartemen ares?" Tanya maili terkejut dengan apa yang baru saja di lakukan lona.
"Na, itu kebakaran beneran?" Lona yang membuat ulah tapi teman-temannya yang terasa ketar-ketir,sampai dahi mereka mengeluarkan keringat dingin.
"Na sumpah sinting tau nggak" ucap leena mengelap keringat di pelipisnya.
"Tenang cuma api kecil kok, nggak mungkin gue bakar beneran, udah ke rumah gue dulu ambil motor" ucap lona.
Para petugas apartemen telah selesai memadamkan api yang lona sebut kecil tadi, awalnya memang kecil tapi lambat laun api itu hampir membakar seluruh dapur apartemen ares.
"Mbk yang tadi kemana ya".
"Udah, langsung hubungin pak ares saja,kabarin kalau dapur apartemennya kebakaran dan mbk yang tadi pergi"Petugas itu segeralah menghubungi ares.
"Hallo?".
"Maaf pak ares menggangu, ini dapur apartemen anda hampir kebakar semua, kita sudah bantu padamkan tadi mbk yang ada di apartemen yang bunyiin alarm darurat".
"Kebakaran?? Lalu apa dia baik-baik saja?" Tanya ares begitu khawatir memikirkan lona.
"Aman pak, tadi saya lihat dia sudah keluar masuk ke dalam mobil, kayaknya sih sama-sama cewek kok pak" ucap petugas itu.
"Baiklah, tolong bereskan dapur apartemen saya".
"Baik pak"Di kantor, saat ini ares sedang melaksanakan meeting.
"Ada apa pak? Apa ada masalah?".
"Lonaa gue bakal hukum lo".