NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Angst / Roman-Angst Mafia
Popularitas:993
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Ellena dijual ibu tirinya kepada seseorang sebagai pengantin yang diperkenalkan di muka umum, agar istri sah tetap aman.
Namun, di hari pengantin ia diculik sesuai dugaan pria itu, dan disanalah awal penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Istriku itu wanita paling luar biasa yang aku kenal. Aku sangat mencintainya. Perusahaan ini semua adalah miliknya," ucap Felix di depan semua orang yang hadir di acara peresmian itu.

Media yang melakukan liputan langsung tersebar di mana-mana, yang artinya wajah Ellena pun sudah tersebar.

"Wah istri anda sangat beruntung Tuan," ucap salah satu wartawan.

"Tidak, tapi aku yang beruntung memilikinya," sahut Felix

Ellena mengepalkan tangan seolah meremas sesuatu, dengan sorot mata yang cemas.

Ia bisa merasakan banyaknya bahaya yang mengintainya.

Ia tahu siapa Felix. Siapa keluarga pria itu. Keluarga yang hidup di dunia gelap, namun tak memiliki ketakutan mempublikasikan diri. Sehingga dirinya dikenal semua orang sebagai pria kejam berhati dingin.

Keluarga yang memiliki kekuatan, kemampuan dan kekuasaan yang luar biasa. Memiliki ribuan pasukan, dan selalu merebut kekuasaan orang di bawahnya. Hal yang membuatnya memiliki banyak musuh dan semakin keluarganya berulah dengan berani, maka semakin banyak pula musuh dan dendam orang.

Ia bahkan tau. Kekuasaan Maxim berada di bawah keluarga Felix.

Felix merangkul pinggang Ellena dengan begitu mesra. Ia mendekatkan wajahnya hingga kedua pipi mereka saling bertemu, dengan pelan Felix berbisik.

"Tersenyum!" ucapnya pelan namun kesan yang diberikan penuh tekanan yang tak boleh dibantah.

Mau tak mau Ellena menyanggupi. Meski tetap saja ada rasa takut di matanya.

Wanita itu memejamkan matanya beberapa saat, sembari berusaha untuk tidak menangis. Berusaha bertahan demi adiknya, mengingat adiknya saat ini berada di tangan Felix.

Satu telepon Felix bisa membuatnya kehilangan sang adik.

"Hey, kalian yang membawa kakakku! Lepaskan dia!" jeritan adiknya yang tengah diikat, dilihat dalam rekaman video yang digunakan sebagai ancaman untuknya. Masih sangat jelas di benak Ellena.

"Haven, Haven, demi Haven, aku harus bisa. Felix sangat berbahaya, dia bukan hanya menggertak," batin Ellena berusaha setenang mungkin memperlihatkan senyum lebar yang seolah ia sedang bahagia.

***

Saat Ellena tengah tertekan menghadapi posisi yang bukan miliknya. Sang pemilik posisi itu justru tengah bersenang-senang, berbelanja di salah satu mall besar di kota itu.

Ditemani hanya empat orang pengawal yang membawa belanjaan miliknya.

"Ayo kita ke toko itu," ajak Lovie tanpa menunggu persetujuan, dengan santai melangkah memasuki salah satu toko penjual barang-barang mewah.

Wanita itu segera memilih berbagai barang yang ada di sana. Mengambil satu barang dan barang lainnya yang menurutnya bagus dan cocok untuknya tanpa ragu, dan tanpa melihat berapa harga yang tertera.

Setiap baju yang diambilnya langsung diberikan ke pengawalnya.

"Bawa ke ruang ganti, aku ingin mencobanya!" Perintah Lovie.

"Baik Nyonya."

Saat berjalan ke arah ruang ganti, langkah Lovie terhenti. Bola matanya melebar melihat sosok tak asing berdiri di depan ruang ganti dengan wajah yang sedikit ditekuk.

"Maxim," batinnya.

Pengawalnya yang juga menyadari langsung berbisik. "Nyonya tenang, bersikap normal saja. Dia tidak mengenal anda."

Lovie terdiam, ia menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba tenang. Beruntung selama dua tahun bersama Felix, ia sudah diajari cara bersikap tenang di depan orang-orang terlebih musuh.

Maxim yang menyadari diperhatikan menoleh ke sumber membuat Lovie segera mengalihkan perhatian dan memilih baju.

Mengambil secara asal dan memberikan ke pengawalnya. "Sepertinya cukup ayo bawa ke ruang ganti," ucap Lovie dengan tenang.

Mereka berjalan santai ke ruang ganti, tidak jauh dari Maxim. Bersikap tenang santai, seolah ia tidak mengenalinya.

Maxim pun tampak acuh tak acuh.

Saat akan masuk ke ruang ganti. Bersamaan dengan seorang wanita berpenampilan sederhana namun elengan dan berwibawa keluar dari ruang tersebut, membuat mereka nyaris bertabrakan.

"Eh, maaf. Maaf aku tidak lihat," sahut wanita tersebut diikuti senyuman ramahnya.

"Hm ya tidak apa," jawab Lovie dengan santai.

Wanita itu mengangguk. Lalu menatap ke arah Maxim yang turut memperhatikan dengan wajah malasnya. "Maxim, ini bawa barang-barangku, dan segera bayar!" perintahnya membuat bola mata Lovie sedikit melebar, terkejut dan penasaran akan hubungan mereka.

Namun, jelas ia tidak mungkin bertanya. Meski rasa penasaran tinggi namun demi tidak menimbulkan curiga ia masuk ke dalam ruang ganti.

"Siapa wanita itu?" batinnya penasaran.

"Jika wanita Maxim, tidak mungkin wajahnya ditekuk begitu," lanjutnya menduga-duga siapa wanita yang berani memerintah Maxim dengan begitu akrab.

"Aku harus memberitahu Felix," ucapnya menampilkan senyum penuh arti, merasa informasi itu akan sangat berguna untuk suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!