THE STRONGEST

Perguruan Xuan terlihat sangat ramai, para murid sebagian tengah melakukan latihan di luar ruangan.

Di dalam sebuah ruangan yang cukup luas, 15 orang murid tengah duduk sambil mendengarkan salah satu guru yang berdiri di depan mereka.

Jian Yi yang juga berada di dalam ruangan itu terlihat menahan rasa kantuknya, selama ini dia tidak pernah mengikuti latihan apapun di perguruan Chang. Karena itu, saat dia harus mendengarkan salah satu guru menerangkan mengenai kultivasi yang ada pada tubuh seseorang, dia terlihat sangat bosan dan mengantuk.

Sementara Jin Cheng yang sudah terbiasa dengan berbagai macam latihan, duduk di dalam ruangan itu sambil mendengarkan gurunya berbicara, merupakan hal yang sangat mudah dilalui.

"Guru!" ucap Jian Yi seraya mengangkat tangan kanannya.

"Iya, ada apa?"

Jian Yu berdiri, "Guru, kenapa Guru tidak menerangkan, bagaimana cara seseorang menghancurkan inti kultivasinya sendiri?"

"Bisa mendapatkan kultivasi dari berlatih itu tidak mudah, bagaimana bisa ada orang yang mau menghancurkan kultivasinya sendiri?"

"Mungkin saja dia sudah merasa bosan dan ingin melenyapkan kultivasinya,"

"Kau! Kenapa kau berkata seperti itu? Di dunia ini kultivasi sangatlah penting, untuk melindungi diri dari musuh atau binatang spiritual yang menyerang,"

"Tetapi Guru, aku..."

"Cukup! Kau kembali duduk!"

Jian Yi berdecih kecil, mendengar ucapan Guru yang menatapnya dengan tajam.

Dengan sedikit kesal, Jian Yi kembali duduk.

Jin Cheng yang sejak tadi diam dan mendengarkan percakapan mereka, melihat ke arah Jian Yi.

Murid unggulan perguruan Xuan itu tentu merasa sedikit terusik, dengan pertanyaan yang Jian Yi lontarkan tadi. Namun, sedetik kemudian dia kembali fokus pada Gurunya, yang kembali menerangkan kelanjutan apa yang dia sampaikan sebelumnya.

Setelah mendengar semua penjelasan dari Guru tadi, semua murid keluar dari ruangan. Begitu juga dengan Jian Yi dan Jin Cheng.

"Wen Jian Yi!" seru seseorang.

Jian Yi yang merasa namanya terpanggil, menoleh dan melihat dua orang murid perguruan Xuan melambaikan tangan mereka padanya.

Terlihat wajah Jian Yi sangat bahagia melihat dua orang yang melambaikan tangan mereka padanya.

Jin Cheng yang berdiri tidak jauh dari Jian Yi pun, secara tidak sadar menoleh dan melihat mereka.

Dua orang yang berdiri tidak jauh dari Jian Yi, tersenyum sambil menggerakkan tangan mereka, meminta Jian Yi mendekat.

"Ternyata kalian ada di sini!" Jian Yi berjalan ke arah dua orang itu.

"Sebelumnya aku sudah mengatakannya padamu, jika aku juga berada di perguruan Xuan ini. Kau benar-benar melupakannya,"

"Hahaha. Maaf, maaf. Aku sangat sibuk berlatih, jadi tidak mengingatnya,"

Ketiga orang itupun tertawa dan saling berbicara.

Jin Cheng yang tidak memiliki keperluan lagi di sana, berjalan ke arah tempat tinggalnya.

Jian Yi dan kedua murid perguruan Xuan melihat kepergian Jin Cheng.

"Aku sangat bingung pada orang itu, dia benar-benar sangat sulit ditebak dan didekati," ucap Jian Yi.

"Kau jangan mencoba untuk mengganggu Kak Jin Cheng! Dia adalah murid terkuat di sini, dia juga orang yang paling pintar dalam melihat situasi, terlebih saat melawan musuhnya,"

"Mau seperti apa dia, jika dia memiliki sikap yang seperti itu, kelak pasti tidak akan ada orang yang mau membantunya, dan juga pasti akan ada banyak..."

"Sudah, cukup! Lebih baik kita pergi, kita sudah lama tidak berkumpul seperti ini,"

"Benar, benar. Kita hanya bisa bertemu jika kami berdua kembali ke rumah saja,"

Jian Yi menatap dua orang di depannya itu, "Baiklah, kalau begitu kita pergi dan cari tempat untuk duduk,"

Ketiga orang itu tertawa dan berjalan meninggalkan tempat itu.

...----------------...

Tak!

"Bagaiamana dia?" ucap Tuan Wen.

"Apa yang dikatakan oleh Tuan Yan benar, Nona Wen tinggal berdekatan dengan tempat tinggal Cai Jin Cheng. Semua dilakukan untuk melindungi Nona Wen,"

"Bagaimanapun Tuan Yan mengetahui semuanya, dia sudah sangat banyak membantu keluarga Wen,"

"Benar, apakah kita harus memberikan hadiah untuk Tuan Yan?"

"Dia pasti tidak akan menerimanya, kita hanya bisa menunggu hasil latihan Jian Yi di sana. Jika dia dapat melakukan semuanya dengan baik, Tuan Yan akan menganggap itu sebagai sebuah hadiah yang besar,"

"Nona Wen adalah wanita yang kuat, sama seperti mendiang Ibunya. Dia pasti bisa melakukannya,"

Tak!

Tuan Wen menatap papan catur di depannya, lalu mengangguk.

"Kau semakin pintar dalam bermain catur," ucap Tuan Wen.

"Ini berkat anda, yang selalu mengajari saya,"

Tuan Wen mengangguk. Meski saat ini dia sedang mencoba menenangkan diri dengan bermain catur, namun dia tetap merasa khawatir pada Jian Yi.

Tubuh yang pernah memiliki inti kultivasi, lalu kehilangan inti kultivasi itu, tidaklah mudah. Dia tidak akan merasa sensitif seperti sebelumnya.

Meskipun kultivasinya masih ada dan memiliki kekuatan, itu tidak bisa membantunya dalam mengantisipasi datangnya musuh.

Orang yang tidak lagi memiliki inti kultivasi, tidak dapat merasakan gerakan ilmu dari musuh dari jarak jauh, terlebih jika musuh memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, karena itu Tuan Wen khawatir pada Jian Yi.

"Tuan Wen, berhentilah merasa khawatir. Di perguruan Xuan, Nona Wen akan baik-baik saja. Dia mendapatkan perlindungan dari Tuan Yan, dan anda pasti tahu bagaimana kekuatan Tuan Yan," ucap orang di depan Tuan Wen.

"Ya, aku mengerti. Hanya saja..."

Tap tap tap

Tuan Wen menghentikan ucapannya, ketika melihat Wen Yi Ling berjalan mendekat ke arah mereka.

"Ternyata di sini ada Kakak Huan," ucap Yi Ling.

"Bagaimana latihanmu?"

"Semuanya baik, hanya saja...aku merasa terkadang inti kultivasiku seperti ingin keluar sendiri,"

"Inti kultivasimu?"

Yi Ling duduk di samping Tuan Wen, "Benar, beberapa hari yang lalu aku tidak pernah merasakannya. Tetapi kemarin aku merasakan itu untuk yang pertama kali,"

Tuan Wen dan laki-laki bernama Huan saling menatap.

"Itu mungkin karena kau terlalu keras berlatih, kau harus menyeimbangkan latihan dan waktu istirahatmu," ucap Huan.

Yi Ling hanya diam.

Huan adalah murid dari tabib yang mengobati Jian Yi. Selain Tabib dan Tuan Yan, dialah satu-satunya orang yang mengetahui kebenaran Jian Yi dan Yi Ling. Karena saat itu dia juga berada di dalam kamar dan membantu Tabib, ketika proses pengobatan dan pemindahan inti kultivasi milik Jian Yi pada Wen Yi Ling.

"Besok kau berhentilah dulu berlatih, dan beristirahat saja!" ucap Tuan Wen.

"Baik Ayah, aku mengerti,"

Huan hanya diam seraya menatap Yi Ling, dia dan Tuan Wen yakin jika apa yang Yi Ling rasakan karena saat ini Jian Yi berada jauh dari inti kultivasinya, yang ada pada tubuh Yi Ling.

Mereka ingin membuat keadaan Yi Ling tidak seperti itu, namun mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Karena itu adalah reaksi dari inti kultivasi yang berada di dalam tubuh Yi Ling.

Walaupun inti kultivasi telah berada pada tubuh orang lain, tetapi inti kultivasi yang didapat dan dari latihan selama bertahun-tahun, akan mengenali aura sang pemilik. Dan saat inti kultivasi itu telah berpindah pada tubuh orang lain, inti kultivasi pasti akan bergejolak saat tidak merasakan aura pemiliknya.