Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 18
Kemudian Laras berjalan menuju ke pintu masuk gedung kantornya, di depan pintu kantor dia melihat Arin berdiri di sana dan sedari tadi Arin juga memperhatikan Laras dan Antonio.
"Arin, kamu nunggu aku?" tanya Laras ketika sudah di depan Arin.
"Laras, itu si mas CEO ganteng itu kan?" tanya Arin tiba-tiba sambil matanya mendelik lucu.
Laras menganggukkan kepalanya mengiyakan tebakan Arin.
"Ya ampun Laras.....ganteng banget dia dan perhatian banget ke kamu so sweet.....aku juga mau di perlakukan seperti itu Laras....," ucap Arin.
Sekali lagi Laras tersenyum lalu menggandeng tangan Arin dan mengajaknya masuk ke dalam kantor.
"Ras, kamu tidak boleh menolak cinta si mas CEO ganteng itu karena setelah aku melihat secara langsung penampakan si mas CEO ganteng itu, aku yakin dan percaya kalau dia itu menyukai kamu Laras," kata Arin pada Laras ketika mereka berjalan menuju ruangan kerja mereka berdua.
"Mulai deh," ujar Laras pada Arin.
Keduanya masuk ke dalam ruang kerja mereka, Laras menuju ke meja kerjanya tetapi tiba-tiba Arin menghadang Laras dan berdiri tepat di depan Laras.
"Arin ngapain sih?" ucap Laras sedikit kesal pada Arin.
"Laras, serius aku mau ngomong sama kamu," muka Arin terlihat serius banget.
Laras mengerutkan kedua alisnya melihat muka Arin yang serius itu.
"Kamu mau ngomong apa Arin?" tanya Laras.
"Begini Laras, kamu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini."
Laras kembali mengerutkan keningnya tidak mengerti arah pembicaraan Arin.
"Maksudmu apa sih Rin dan kesempatan yang mana yang gak boleh aku sia-sia kan?" Laras balik tanya ada Arin.
"Laras mulai sekarang kamu tidak boleh menolak dan mengabaikan semua perhatian
yang di berikan oleh si mas CEO ganteng itu dan kamu juga tidak boleh menolak kalau si mas CEO ganteng menyatakan cintanya pada kamu karena kalau kamu mengabaikan semuanya kamu bakalan menyesal loh."
"Memangnya kenapa?" tanya Laras lagi.
"Aduh Laras......dia itu, si mas CEO ganteng itu dambaaan setiap wanita termasuk aku," kata Arin sambil terkekeh.
Laras menipiskan bibirnya melihat Arin yang terkekeh kemudian Arin melanjutkan ucapannya.
"Kamu tahu Laras, si mas CEO itu orangnya perfect banget gak sih....sudah ganteng putih,baik, ramah suka menolong dan dia adalah seorang CEO, jarang-jarang CEO mau berteman dengan orang yang tidak sekelas dengan nya dan yang pastinya dia itu jadi incaran para cewek, jadi....kalo kamu tidak menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya kamu akan kehilangan dia karena di luar sana sudah banyak para wanita yang mengantri untuk mendapatkan cinta si mas CEO ganteng tidak terkecuali aku juga," kembali Arin terkekeh, Laras geli melihat tingkah sahabatnya itu.
"Bagaimana Laras?" Arin memaksa.
Laras menarik nafas panjang dan berkata pada Arin "kamu ini Arin apaan sih...pak Antonio itu memang baik,ramah dan suka menolong tapi belum tentu juga dia suka sama aku."
"Laras aku bisa melihat dari sikap dan perhatian yang di berikan mas CEO itu kepada kamu dia itu suka sama kamu Laras .....," Arin mulai kesal karena Laras gak ngerti- ngerti juga.
"Ah jangan kepedean Rin,aku ini siapa dan pak Antonio siapa," Laras bersikukuh.
"Oke kamu bisa lihat nanti Laras si mas CEO ganteng itu suatu hari nanti pasti akan menyatakan cintanya pada kamu dan ingat Laras kalau kamu benar-benar menolak cinta nya kabarin aku ya aku akan membukakan hatiku selebar-lebarnya untuk si ganteng itu," Arin membuka kedua tangannya lebar-lebar.
Laras terkekeh dan meninju lengan Arin sambil berjalan ke arah meja kerjanya.
...----------------...
Sementara itu Antonio juga sudah sampai di tempat kerjanya.
"Pagi pak," sapa Mira pada Antonio.
"Pagi," jawab Antonio sambil berjalan menuju ke arah ruang kantornya.
Antonio duduk di kursi kerjanya dan mulai bekerja.
"Tok tok tok," terdengar ada orang yang mengetuk pintu ruangan Antonio.
"Masuk," ucap Antonio.
Pintu terbuka dan Mira masuk ke dalam ruang kantor Antonio.
"Ada apa Mir?" tanya Antonio ketika melihat Mira masuk.
"Saya cuma mengingatkan bapak kalo nanti malam ada undangan jamuan makan malam jam delapan di hotel Javana," kata Mira pada Antonio.
"Oh iya makasih Mir," ucap Antonio.
"Saya permisi pak," lanjut Mira kemudian keluar dari ruang kantor Antonio.
Antonio mengernyitkan dahinya seperti sedang memikirkan sesuatu lalu ia bermonolog "Apa aku ajak Laras aja ya ke undangan makan malam itu, mudah-mudahan saja dia mau," Antonio sedikit ragu.
Di luar ruangan Antonio terlihat Mira juga sedang melamun "sepertinya di undangan makan malam nanti apa pak Antonio akan mengajak aku untuk menemaninya ya, kalau iya aku harus cari gaun yang sesuai," Mira mengira-ngira sendiri.
Antonio keluar dari ruang kantornya dan menghampiri meja Mira "Mir tolong Carikan katalog dress yang lagi trend saat ini."
Mira terperanjat dari lamunannya ketika mendengar suara Antonio.
"Katalog? Dress?" Mira heran.
"Iya,katalog dress saya mau membelikan dress untuk seseorang untuk acara undangan jamuan makan malam nanti ," kata Antonio.
"Baik pak, saya akan carikan di butik butik yang ternama."
"Iya tolong segera."
Antonio kembali masuk ke dalam ruang kantornya.
"Pak Antonio mau belikan dress untuk seseorang? Untuk siapa ya?apa mungkin untuk aku ya?" Mira menebak-nebak sendiri.
Mira meraih handphonenya dan menelpon salah satu butik yang ternama yang ada di kota itu.
"Saya minta tolong kirimkan katalog dress yang lagi trend saat ini ya," ujar Mira pada pegawai butik itu.
"Baik mbak," jawab pegawai butik.
Tak lama kemudian datang seorang kurir yang mengantarkan katalog pesanan Mira tadi.
"Ini Bu, buat Bu Mira," kata seorang cleaning service sambil menyerahkan sebuah buku katalog pada Mira.
"Iya, terimakasih."
Kemudian Mira mengantarkan katalog itu ke ruangan Antonio.
"Tok tok tok," Mira mengetuk pintu kantor Antonio.
"Masuk," suruh Antonio dari dalam.
Mira masuk sambil membawa katalog itu lalu ia berjalan ke arah meja Antonio.
"Ini pak katalognya," ujar Mira sambil menyodorkan katalog yang di bawanya barusan.
Antonio menerima katalog itu dan mulai melihat-lihat semua gambar gaun yang ada di dalamnya.
Mira tetap berdiri di tempatnya sambil memperhatikan Antonio yang masih melihat-lihat semua gambar dress yang ada di dalam katalog itu.
Pandangan Antonio tertuju pada sebuah gambar gaun yang sangat cantik, gaun panjang semata kaki yang berwarna pastel dengan aksen manik manik yang berwarna senada dengan gaunnya dengan belahan di sisi sampingnya.
"Aku rasa gaun ini cocok buat Laras," batin Antonio.
"Mir tolong belikan saya gaun yang ini," ucap Antonio sambil menunjuk pada gaun yang di pilihnya pada Mira.
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode