Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Penobatan Elsa
Ron menggelengkan kepalanya dan sedikit menyeringai. "Tadi hampir saja aku menginjak serangga."
"Serangga apa? Aku mau lihat!" Anna langsung bersemangat.
"Sayang sekali, dia baru saja pergi."
Kedua pipi mulus Anna mengembung tak senang. Dia sangat ingin melihat sesuatu yang baru, di kerajaan tidak ada serangga yang muncul.
Dengan ekspresi marahnya yang lucu, Anna berkata dengan nada kesal, "Mengapa kamu tidak mengambilnya untuk aku lihat, hump!"
"???"
Tanda tanya yang sangat besar muncul di wajah Ron, kemudian dia tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.
Tanpa banyak bicara, Ron kembali menyeret Anna menuju kastil kerajaan.
"Hei, jangan tarik aku, kita belum berkenalan!"
Anna mencoba untuk menahan Ron dengan kekuatannya, tapi itu hal yang mustahil.
Apa yang bisa Anna lakukan hanya bisa berkata dengan suara yang tinggi.
Ron berhenti berjalan, kemudian melepaskan tangan Anna.
"Perkenalkan, aku adalah Ron dari Kepulauan Asing."
Di depan Anna, Ron memperkenalkan dirinya dengan cara seperti seorang bangsawan.
Dipadukan dengan penampilannya ditambah dengan cara perkenalannya yang mirip dengan bangsawa, Anna langsung menebak bahwa Ron benar-benar seorang pangeran.
Dengan pipinya yang merah, Anna memperkenalkan diri. "Aku Putri Anna dari Kerajaan Arendelle, salam kenal!"
"Oh, ternyata kamu Putri Anna, pantas saja aku seperti pernah melihatmu."
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Kamu melihatku di mana?" Anna kembali bertingkah seperti anak kecil yang polos.
Ron hanya bisa banyak tersenyum dan bersabar menghadapi tingkah Anna yang mirip seperti anak polos.
Tak mengherankan kalau di dalam film dia bisa dibodohi oleh Pangeran Hans.
"Tidak, kita belum pernah bertemu sebelumnya, aku melihatmu di surat undangan." Ron menggenggam tangan Anna dan membawanya ke Kastil Arendelle. "Ayo kita masuk ke dalam."
"Hei jangan tarik aku!"
Warga desa hanya bisa diam menyaksikan Ron membawa Putri Anna layaknya seorang bocah. Tak ada yang berani menegur Ron karena dia memegang tangan Putri Anna yang dihormati.
Namun, ketika Ron hendak membawa Anna ke dalan kastil untuk menyaksikan penobatan, Pangeran Hans muncul dengan kudanya menghentikan jalan mereka berdua.
"Apa yang sedang kamu lakukan?!" Mata Hans langsung tertuju pada tangan Ron yang terlihat memegangi telapak tangan Anna.
Dengan hati cemburu, Hans berkata gusar, "Kamu tidak ada hak untuk membawa Putri Anna seperti itu! Lepaskan tanganmu!"
Melihat tingkah Pangeran Hans yang mendominasi, Ron hanya tersenyum sambil memandangnya dengan tenang. "Lalu, kalau aku menolak, bagaimana?"
Ekspresi Ron terlihat sangat menyebalkan dengan senyum sinis.
Pangeran Hans makin gusar mendengar jawaban dari Ron, kudanya yang agak manusiawi ikut marah, kemudian berjingkrak.
"Aku katakan sekali lagi, lepaskan tanganmu!" Pangeran Hans melototin Ron tampak ingin menelannya hidup-hidup. "Aku Pangeran Hans dari Kepulauan Selatan, memerintahkanmu untuk menjauh dari Putri Anna!"
Melihat ketegangan yang terjadi di antara Hans dan Ron, beberapa warga desa, bahkan prajurit kerajaan mulai berdatangan.
Putri Anna yang melihat kondisi di sekitarnya mendadak berubah, tanpa sadar memeluk lengan Ron dengan ketakutan.
Entah mengapa saat memeluk tangan Ron, hati Anna yang panik menjadi tenang dan damai.
"Aku tidak peduli dengan identitasmu." Ron masih bersikap begitu tenang, pandangannya tak bergetar sekali pun melihat Hans di atas kuda. "Kamu juga tidak ada hak untuk menyuruhku melepaskan tangan Putri Anna. Kamu bisa lihat sekarang? Apakah ada ketidaknyamanan dari wajahnya?"
Bola mata Pangeran Hans bergerak dan dia terkejut melihat Putri Anna memeluk lengan Ron begitu dalam, tampak sangat mesra.
Situasinya bukan seperti di awal, di mana Ron tampak memaksa Putri Anna hingga menariknya begitu kasar.
Apa yang semua orang lihat, Putri Anna dengan sendirinya memeluk tangan Ron tanpa malu.
Dalam sekejap, mulut Pangeran Hans terasa bagaikan habis menelan benda besar, tenggorokannya tidak bisa berbicara.
Sudut mulut Ron terangkat naik, memandang Pangeran Hans sedikit jijik. "Kamu tahu? Putri Anna menjadi takut karenamu, apa kamu tidak sadar? Kamu yang membuat Putri Anna tidak nyaman."
"A–aku ...." Pangeran Hans benar-benar menjadi bisu, dia tak bisa menyangkal perkataan Ron.
Melihat Pangeran Hans yang diam tak bisa melawannya, diam-diam Ron mengeluarkan aura pembunuh yang kuat, ditargetkan ke Hans bersama kudanya.
Kieek!
Tanpa ada perintah, kuda yang dinaiki oleh Pangeran Hans berbalik lalu berlari menjauh, membawanya kabur dari kerumunan.
"Hei, jangan lari!! Berhenti!"
Tidak peduli berapa keras Hans menyuruh kudanya untuk berhenti, kudanya akan terus berlari, takkan pernah mau melihat Ron lagi.
Jelas sekali bahwa kuda Hans takut oleh aura Ron yang menyeramkan dan sadis, mereka peka terhadap energi negatif yang berisiko.
Semua orang tertegun menonton Ron yang berhasil membuat Pangeran Hans kabur. Mereka semua makin takjub dengan sikap Ron yang berani dan bertanggung jawab.
Ron terus berjalan bersama Anna menuju ke arah kastil di depannya, tanpa melihat orang-orang yang berkumpul di sekitarnya.
Di dalam kastil, Ron hanya berdiri di sudut tempat penobatan Putri Elsa bersama dengan Anna.
Orang-orang sudah banyak yang datang untuk melihat penobatan Ratu Arendelle yang baru. Kehadiran Ron di sana menjadi pusat perhatian bagi wanita-wanita bangsawan dari berbagai daerah.
Tak lama kemudian, Ron menyaksikan betapa tegangnya Elsa memegang barang-barang khusus saat penobatan.
Namun, tidak sama dengan ada yang di filmnya, sihir Elsa benar-benar mati, tak membuat benda yang dipegangnya menjadi beku.
Elsa yang tegang pun dengan cepat menjadi tenang karena melihat Ron yang berdiri di barisan paling belakang.
Penobatan berjalan cepat, sama sekali tidak lama. Ron terus berdiri memantau perkembangan acara penobatan dan memastikan Anna tidak berbuat macam-macam.
Di dalam film, Anna penyebab utama Elsa kabur dari kerajaan dan dibenci oleh warganya.
Rahasianya yang memiliki kekuatan es membuat orang-orang menganggapnya sebagai penyihir jahat.
Setelah semuanya selesai, Ron bertemu Elsa dan juga Anna, mereka berdua terkejut bahwa keduanya saling kenal dengan Ron.
Orang yang paling terkejut adalah Anna, pangeran tampan yang baru saja ditemuinya ternyata pacar dari kakaknya.
"Semoga kalian bahagia, aku ingin pergi ke kamar dulu." Anna tiba-tiba memasang wajah jelek, kemudian pergi meninggalkan tempat penobatan begitu saja.
Ron dan Elsa terkejut beberapa saat, kemudian Elsa mulai menyusulnya. "Tunggu di sini, aku rasa ada kesalahpahaman di antara kita bertiga. Jangan pergi, aku akan kembali!"
Elsa buru-buru berlari mengikuti Anna yang pergi ke kamarnya sendiri.
Tidak ada yang bisa Ron lakukan karena masalah ini adalah masalah internal Elsa dengan Anna. Meskipun Ron juga ikut andil dalam masalah ini.
"Aku harap mereka tidak bertengkar," kata Ron dengan harapan di hatinya.
Setelah hampir satu jam menunggu, bahkan para tamu sudah banyak yang hendak pulang kembali ke wilayahnya, sosok kedua putri tersebut muncul.
Ron menghela napas lega melihat keduanya kembali, dan menemukan ekspresi mereka yang berbeda.
Tidak ada permusuhan, hanya senyum dan kebahagiaan. "Apa yang terjadi dengan mereka di dalam sana?"
Putri Elsa dan Anna menghampiri Ron perlahan, berdiri tepat di depannya. Elsa menatap Ron dengan serius, kemudian berbicara pelan, "Ron, aku ingin memberi tahumu sesuatu."
Alis Ron terangkat, hatinya langsung penasaran. "Ada apa?"
"Sini, aku ingin berbisik di telingamu."
Mendekati telinganya ke bibir Elsa, sebuah kalimat keluar lalu mengejutkan Ron hingga matanya terbelalak.
"Kamu tidak sedang bercanda, kan?" Ron memastikan sekali lagi kalimat yang keluar dari mulut Elsa.
Elsa menggelengkan kepalanya, masih mempertahankan senyumannya yang manis. "Tidak, ini sungguhan, aku serius."
Bola mata Ron bergerak, menatap wajah Anna yang sudah merah entah dari kapan.
Kalimat Elsa yang keluar adalah pengungkapan hati Anna yang ingin menjadi pacar Ron, dan siap untuk melakukan sesuatu yang lebih intim lagi.
"Yang benar saja?!"