Aminah tidak pernah menyangka bahwa dia akan dijodohkan dengan anak konglomerat tapi tidak pernah mencintai nya sedikitpun bahkan dia pun juga tidak pernah mencintai pria itu.
Saat dirinya tahu bahwa calon suami konglomerat nya itu berselingkuh dengan seorang artis terkenal, dia hanya bisa menahan gejolak hati nya yang tersakiti.
Aminah sadar bahwa dia tidak pernah mencintai calon suaminya tetapi rasa sakit karena pengkhianatan cinta sang calon suami konglomerat nya membuatnya menjadi berani dan mengambil sebuah keputusan yang sangat besar dalam hidupnya.
Takdir cinta Aminah terjadi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya sampai juga
Seseorang membuka pintu rumah megah dan keluarlah seorang wanita cantik dengan memakai saree warna ungu bersulam emas serta mengenakan perhiasan mewah khas keluarga kaya raya india pada umumnya.
Wanita itu terkejut saat melihat kedatangan Aminah beserta keluarganya di rumahnya di Mahagun Moderne di Noida, New Delhi.
"Yasmina...", ucapnya tertahan.
"Selamat malam Jannah ! Bagaimana kabarmu ?", sapa ibu.
Yasmina Kapoor menangkupkan kedua telapak tangannya ke depan dada seraya menatap dengan serius ke arah Jannah Sheikh yang ada dihadapannya.
"Selamat malam...", jawab Jannah Sheikh.
Terlihat wajah Jannah Sheikh yang kebingungan dan dia sangat kaget sekali melihat Yasmina Kapoor.
"Oh..., masuklah Yasmina !", ucap Jannah Kapoor.
Jannah Sheikh mempersilahkan masuk keluarga Kapoor yang datang ke rumahnya. Dan dia mengajak semuanya ke ruangan keluarga.
"Duduklah dulu ! Aku akan memanggil yang lainnya", ucap Jannah Sheikh.
"Terimakasih, Jannah ! Apakah baba ada di rumah sekarang ? Bagaimana kesehatannya sekarang ?", tanya ibu.
"Oh, baba dalam keadaan baik-baik saja... Aku akan memberitahukan kedatangan kalian sekarang...", ucap Jannah Kapoor.
"Syukurlah, aku akan sangat terhormat dapat menemui baba dan aku harap kedatangan kami tidak mengganggu kalian", kata ibu.
"Oh, tidak..., tidak...", ucap Jannah Kapoor.
"Aku akan menunggu disini... Bolehkah kami duduk sambil menunggu, Jannah ?", sahut Yasmina Kapoor.
"Iya, silahkan duduklah ! Jangan sungkan Yasmina !", ucap Jannah Sheikh.
"Terimakasih...", sahut ibu.
Jannah mohon pamit untuk masuk ke dalam memanggil yang lainnya.
"Ayo, duduk ! Jangan membuat masalah !", bisik ibu.
Selang beberapa waktu lamanya...
Jannah Sheikh datang bersama suaminya beserta ayahnya ke ruangan keluarga dimana Aminah dan keluarganya menunggu.
Yasmina Kapoor langsung beranjak berdiri saat melihat keluarga Sheikh datang.
"Selamat malam... Kami mohon maaf datang kemari tanpa memberi kabar dahulu karena aku lupa nomer telepon rumah ini...", ucap ibu.
Aminah terkejut mendengar ucapan ibunya tetapi dia hanya diam tanpa meresponnya.
"Selamat malam... Selamat malam... Selamat datang nyonya Kapoor !", sahut seorang pria tua berturban di kepalanya.
"Apakah anda tuan Sheikh, teman bisnis suamiku ?", tanya ibu.
"Benar, nyonya Kapoor, saya adalah teman dekat suami anda selama kami berbisnis. Apa kabar ?", jawab pria tua.
"Bagaimana saya memanggil anda tuan Sheikh ?", sahut ibu.
Pria tua itu lalu tertawa mendengar jawaban Yasmina Kapoor.
"Perkenalkan namaku Salman Sheikh, aku tahu suamimu tidak pernah mengenalkanku padamu atau mengajakmu ketika perjalanan bisnisnya", ucap pria tua.
"Tolong, maafkan aku atas ketidaksopananku, tuan Sheikh !", sahut ibu.
Pria tua berturban itu lagi-lagi tertawa. Dan sepertinya dia termasuk pria yang sangat ramah.
"Ini ibu Aminah calon istri Shaheer Sheikh, baba", ucap Jannah Sheikh.
"Mana yang bernama Aminah ? Ini ?", tanya pria tua.
Pria tua bernama Salman Sheikh langsung menunjuk ke arah Aminah sambil menolehkan kepalanya ke Jannah Sheikh.
"Benar, baba", sahut Jannah Sheikh.
"Hmmm..., rupanya pilihanku memang tidak salah dan aku tahu insting bisnisku sangatlah kuat termasuk dalam memilih perempuan buat cucuku", kata pria tua.
"Terimakasih atas pujiannya, tuan Sheikh", ucap ibu.
"Mari ! Mari ! Mari, duduk semuanya !", kata pria tua ramah.
"Terimakasih", sahut ibu.
Ibu dan lainnya lalu duduk kembali dan keluarga Sheikh juga turut serta untuk duduk di ruangan yang sama.
"Bagaimana perjalanan kalian dari Janakpur ?", tanya pria tua.
"Syukur alhamdulillah semua sangat menyenangkan, seperti perjalanan liburan ke New Delhi", sahut ibu.
"Oh iya... Bagus kalau kalian sangat menyukai perjalanan ke Delhi seandainya kamu memberitahukan kedatanganmu, aku akan menyiapkan hotel untuk kalian beristirahat", kata pria tua.
"Tidak usah repot-repot, kami diterima di rumah ini sudah sangat senang, tuan Sheikh", sahut ibu.
"Tidak merepotkan nyonya Kapoor karena itu sudah tanggungjawab kami semuanya untuk mempersiapkan keperluan kalian selama di Delhi", kata tuan Salman Sheikh.
"Terimakasih tetapi kami sudah memesan hotel untuk kami menginap selama di New Delhi", ucap ibu.
"Di hotel mana kalian menginap ?", tanya tuan Sheikh.
"Kami menginap di hotel Hyatt Centric Janakpuri New Delhi, tuan Salman Sheikh", jawab ibu.
"Biarkan aku yang membayar kamarnya", kata pria tua. "Jannah !", sambungnya.
"Iya, baba...", sahut Jannah Sheikh.
"Tolong kamu urus pembayaran hotel nyonya Kapoor dan keluarganya di Hyatt Centric Janakpuri New Delhi !", kata pria tua.
"Biarkan aku yang mengurus pembayaran hotelnya, baba", ucap suami Jannah Sheikh.
"Baiklah...", sahut tuan Salman Sheikh.
"Maaf, tuan Salman Sheikh. Masalah hotel sudah saya bayar, anda tidak perlu lagi membayarnya", kata ibu.
"Ya Allah, nyonya Kapoor ! Jangan sungkan, jika nyonya sudah membayarnya maka biarkan kami yang menggantinya", sahut pria tua.
"Terimakasih atas kebaikannya, tuan Sheikh", ucap ibu.
Jannah Sheikh berdiri dari sofa sepertinya dia hendak pergi ke dapur rumahnya.
Namun, ibu dengan cepat mencegahnya.
"Jannah !", panggil ibu.
"Iya..., ada apa Yasmina ?", sahut Jannah Sheikh.
"Tidak usah terlalu repot, kami sebentar lagi akan pulang dan aku hanya ingin membicarakan masalah pertunangan Aminah dan Shaheer Sheikh", kata ibu.
"Oh, iya, aku mengerti tetapi aku hanya ingin menghidangkan manisan lezat untuk gadis kecil yang cantik itu, Yasmina", jawab Jannah Sheikh.
"Terimakasih, Jannah", sahut ibu sambil tertawa senang.
Dia lalu melirik Kalini yang duduk disampingnya dengan tersenyum geli.
"Shaheer Sheikh !", panggil Jannah ketika melangkah ke dapur rumahnya.
Terlihat pria tampan dengan Kurta Pijama warna masuk ke dalam rumahnya.
"Mathair...", sahut Shaheer Sheikh.
Jannah Sheikh lalu menarik tangan putra kesayangannya ke sisi lain ruangan rumahnya seraya menatap lekat-lekat Shaheer Sheikh.
"Kamu baru pulang ? Darimana saja seharian ini ? Dan kenapa tidak pamit pada mathair ?", kata Jannah Sheikh.
"Aku pergi dengan temanku, mathair. Ada apa tumben menanyakannya ?", tanya Shaheer Sheikh heran.
"Ada tamu dari Janakpur", bisik Jannah Sheikh pada putranya.
Roman muka Shaheer Sheikh langsung berubah masam dan dingin.
Tampak jelas ketidaksukaan tergambar diwajah pria berwajah tampan itu saat mendengar ucapan ibunya.
"Pergilah ke ruangan keluarga dan temuilah mereka, nak ! Ada kakekmu disana", bisik Jannah Sheikh.
"Tapi mathair... Aku lelah sekarang...", ucap Shaheer Sheikh malas-malasan.
"Dengarkan mathair ! Dan patuhlah ! Kamu harus ingat apa yang kita telah rencanakan sebelumnya, kamu paham !", kata Jannah Sheikh.
Wanita cantik itu memandang putra tercintanya dengan tatapan memohon dan sangat dalam.
"Aku bosan melakukannya !", ucap Shaheer Sheikh.
"Lakukan saja apa yang menjadi perintah mathair ! Ini juga untuk kebaikanmu jika kamu ingin hidup nyaman, nak !", kata Jannah Sheikh.
Jannah Sheikh menatap tajam Shaheer Sheikh yang ada dihadapannya sambil memegang lengan putranya.
"Aku muak, mathair !", ucap Shaheer Sheikh tertahan.
"Dengarkan perintahku ! Jangan membuat kekacauan !", bisik Jannah Sheikh.
Jannah Sheikh menggertakkan giginya dengan keras saat dia harus berbicara setengah berbisik pada putra kandungnya.
Pria tampan bernama Shaheer Sheikh menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya kasar.
Tampak perasaan frustasi jelas tergambar di wajah Shaheer Sheikh.
Dia mengumpat pelan dengan kedua tangan mengepal di depan wajahnya seolah-olah menahan emosinya yang akan meledak.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu