NovelToon NovelToon
Bahagia Setelah Bercerai

Bahagia Setelah Bercerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Poligami / Cerai / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Roman-Angst Mafia
Popularitas:165.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lukacoretan

Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.

Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.

"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."

Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.


Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!

Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memberi waktu

Alana mengikuti langkah Amir, kedalam ruangannya.

"Duduk," titah Amir.

"Tidak usah tuan, saya berdiri saja," jawab Alana.

"Duduk, karena pembicaraan kita akan sedikit memakan waktu," kata Amir.

Akhirnya, Alana memutuskan untuk duduk, karena dia sangat penasaran, apa yang akan Amir katakan.

"Sebenarnya, kenapa kamu menyembunyikan alamat rumahmu?" tanya Amir.

"Mungkin pembicaraan ini, diluar kerja kita. Jadi tidak perlu dibahas, tuan," ujar Alana.

"Saya memanggil kamu kesini, bukan untuk membicarakan soal kerjaan, tapi akan membicarakan persoalan pribadi," kata Amir.

"Pribadi, maksud anda apa, tuan?" tanya Alana bingung.

"Seperti yang kamu ketahui, kamu sudah bekerja disini selama dua bulan lebih, tetapi sampai saat ini, saya tidak tahu, dimana rumahmu," kata Amir.

"Karena menurut saya, itu tidaklah penting. Yang lebih penting kinerja saya," jawab Alana.

"Sebagai atasan kamu, saya berhak tahu, dimana rumahmu," ujar Amir.

"Tapi maaf, tuan. Saya tidak bisa memberitahukan itu," kata Alana.

"Kenapa? Apa kamu mengira, kalo saya akan berbuat jahat?" tanya Amir.

"Tidak, saya tidak berfikir kesana, hanya saja untuk tempat tinggal itu, cukup privasi bagi saya. Tidak sembarang orang harus tahu," jawab Alana.

"Benar-benar misterius, sebenarnya, siapa kamu?" ujar Amir penasaran.

"Bukan siapa-siapa, hanya seorang wanita biasa, tuan," jawab Alana tersenyum.

"Saya menyukai kamu, saat pertama kali bertemu denganmu, saya sudah tertarik," ucap Amir.

"Maksud anda, apa?" tanya Alana bingung.

Amir bangkit dari duduknya, lalu dia mendekati kearah Alana, dan bersimpuh dibawah Alana.

"Apa kamu mau, menjadi kekasih saya?" tanya Amir, sembari memberikan sebuah cincin.

"Tuan, jangan seperti ini, kalo dilihat orang tidak enak," ucap Alana kaget.

"Biarkan, biar semua orang tahu, kalo saya mencintai kamu," kata Amir.

"Apa kamu mau, menerima lamaran saya?"

Alana menggelengkan kepala, Ethan saja belum beres, sudah menambah dengan Amir.

"Benar-benar membuat aku stres!" gumam Alana.

"Ayok jawab, jangan diam saja," kata Amir.

"Ini terlalu terburu-buru, saya tidak bisa menjawabnya," ucap Alana bingung, dia tidak tahu, harus menjawab apa.

"Saya akan memberikan kamu kamu waktu, untuk menjawab pertanyaan saya," kata Amir.

"Ta-tapi, a-aku..." ucap Alana terpotong.

"Saya memang salah, terlalu terburu-buru mengatakan perasaan saya, seharusnya kita dekat dulu," ujar Amir.

"Mampus! Salah jawab," gumam Alana.

Alana bingung, dia harus mengatakan apa dengan Amir, karena dia benar-benar kaget, dengan yang Amir katakan barusan.

"Saya memberikan kamu waktu, satu minggu," kata Amir,

"Pastikan, kalo kamu sudah mendapatkan jawabannya."

Alana menghela napas panjang, masalah hidupnya kini bertambah, dia harus berurusan dengan atasannya.

"Saya permisi dulu, banyak pekerjaan," ucap Alana, Dia langsung berlari keluar dari ruangan Amir.

"Sangat gemas sekali, aku memang tidak salah memilih calon istri," gumam Amir tersenyum.

Sedangkan Alana, dia terburu-buru berlari keluar dari ruangan Amir, supaya dia bisa bernapas lega.

"Benar-benar gila," gumam Alana.

"Alana," panggil Jesicca.

"Ada apa, Jes?" jawab Alana.

"Habis membicarakan apa, dengan tuan Amir, apa dia mengatakan perasaannya?" tanya Jesicca.

"Dugaanmu benar, tuan Amir menyatakan perasaannya denganku," jawab Alana.

"Wah, iyakah. Terus bagaimana dengan jawabanmu?" teriak Jesicca senang.

"Pelankan suaramu, nanti ada yang mendengar percakapan kita," kata Alana, membekap mulut Jesicca.

"Sorry, terlalu senang," ujar Jesicca tersenyum, memperlihatkan gigi putihnya.

Alana menggelengkan kepala, dia memang sudah biasa dengan tingkah Jesicca.

"Aku bingung, karena aku tidak mempunyai perasaan apapun kepada tuan Amir," ujar Alana.

"Plis deh, masa laki-laki sekeren tuan Amir, mau kamu tolak?" kata Jesicca.

"Bukan masalah keren atau tidaknya, tapi ini menyangkut soal perasaan," jawab Alana.

"Hm, masuk akal juga, sih. Karena perasaan tidak bisa dipaksakan," kata Jesicca.

"Itu tahu, jadi aku bingung, bagaimana cara menolak tuan Amir, tanpa menyakiti perasaannya," ujar Alana.

"Jadi, tadi, tidak kamu jawab?" tanya Jesicca.

"Tidak, karena aku bingung," jawab Alana.

"Yasudah, jangan terlalu cepat mengambil keputusan, pikirkan dulu secara matang," kata Jesicca.

Alana mengangguk, karena dia juga cukup pusing dengan semuanya.

"Al, sudah cukup lama kita berteman, sampai kapan, kamu akan menyembunyikan, siapa dirimu," kata Jesicca.

"Maksud kamu, apa?" tanya Alana bingung.

"Maksud aku, kenapa kamu masih merahasiakan tentang dirimu, bahkan aku tidak tahu alamat rumahmu," jawab Jesicca.

Alana terdiam sejenak.

"Mungkin, tidak ada salahnya kalo Jesicca tahu, alamat rumahku, toh selama ini dia baik denganku," gumam Alana.

"Malah bengong, jawab," kata Jesicca.

"Baiklah, nanti sehabis pulang bekerja, kita kesana," jawab Alana.

"Kerumahmu?" tanya Jesicca.

"Bukan, kerumah mantanmu," jawab Alana kesal,

"Menurutmu, kerumah siapa lagi."

Jesicca tersenyum senang, akhirnya dia tidak penasaran dengan sosok Alana lagi.

"Terima kasih, sudah menganggap aku temanmu," ucap Jesicca,

"Meskipun aku orang biasa."

"Jangan katakan itu, aku juga bukan anak konglomerat, justru aku merantau disini," kata Alana.

"Sebagai anak tanpa keluarga, kita saling merasakan, hidup sendiri," ucap Jesicca.

"Mending hidup sendiri, tanpa keluarga. Dari pada, hidup bersama keluarga dengan penuh tekanan," ujar Alana.

"Benar, aku bersyukur bisa hidup sampai sekarang," kata Jesicca.

Saat mereka sedang membicarakan sesuatu, tiba-tiba ada pemberitahuan kalo restoran akan tutup.

"Tumben, inikan masih sore," kata Jesicca.

"Tidak apa-apalah, ayok kita pulang," ajak Alana.

"Kau benar, ini kesempatan kita, agar mempunyai banyak waktu," kata Jesicca tersenyum.

Kemudian, mereka bergegas keluar dari resto. Jesicca dengan Alana, memutuskan akan pulang jalan kaki.

"Rumahmu dekat, dari sini?" tanya Jesicca.

"Cuman 20menit dari sini," jawab Alana.

"Dekat juga," kata Jesicca.

Sepanjang perjalanan, keduanya sangat menikmati suasana di sore hari itu.

"Al, rumahmu di perumahan ini?" tanya Jesicca.

"Iya, memangnya kenapa?" ucap Alana.

"Inikan perumahan mahal, aku aja tidak sanggup membeli rumah disini," kata Jesicca.

"Yasudah, ayok masuk," ajak Alana.

Jesicca masuk kedalam rumah Alana, betapa terkejutnya, saat dia melihat seisi ruangan rumah Alana.

"Sangat indah sekali, kau pintar menata barang," puji Jesicca.

"Terima kasih, atas pujiannya, silahkan duduk," kata Alana.

"Al, rumah sebesar ini, kamu tinggal sendiri?" tanya Jesicca.

"Ya, mau sama siapa lagi, aku kan hidup sendiri," jawab Alana.

"Ya, maksudnya mempunyai anak dengan tuan Amir," goda Jesicca.

"Jes, sekali lagi kau mengatakan itu, aku cubit, ya," kesal Alana.

Jesicca hanya tertawa melihat tingkah Alana, yang selama ini tidak Jesicca lihat di lingkugan kerja mereka.

Karena Alana mempunyai sikap tegas, dan prinsip yang kuat.

"Al, ini foto pernikahan siapa?" tanya Jesicca, yang tidak sengaja melihatnya.

"Ah itu, itu hanya sampah, belum aku buang," ujar Alana, dia langsung merebut foto itu.

"Tapi, di foto itu, persisi seperti kamu," kata Jesicca.

"Kamu salah lihat, ah," ujar Alana.

Kali ini, Alana ceroboh. Karena melupakan satu foto pernikahannya dengan Yusuf, dia lupa akan membuangnya.

***

1
Eva Nietha✌🏻
Seru
Murni Bpn
baik banget teruslah berkaya yg untuk memutivasi kepd semua org menuju kebaikan jgn hanya hiburan saja tapi juga bermampaat,semoga sehat serta sukses kedepannya.trimakasih
NAYLA DWI
ok
Eva Nietha✌🏻
Merapat
Asyatun 1
keren thoor
Lala Kusumah
makasih untuk ceritanya yang luar biasa bagus menarik seruuuuuu juga inspiratif bagi kita semua, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪😍
Lala Kusumah
tamat ya, makasih ceritanya yang bagus 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
bahagianya untuk Alana 😍😘❤️
Asyatun 1
lanjut
Lukacoretan: Ditunggu kak❤️
total 1 replies
Muhamad Aliyudin
sprtinya kekasihnya luca dan Aiden sila satu wanita yg sama wah klo bgni bisa bahaya untuk luca dan Aiden klo masalah Aiden pasti jg akan menyesal KRNA dh memutuskan hubungan dngn ana TPI klo masalah luca mka etan jg akan terlibat, siapa tau ad musuh dlm slimut
Lukacoretan: wah pemikiran yang bagusss🤭
total 1 replies
Murni Bpn
lanjut thor jgn lama2 ya😁😁😁🤭
Lukacoretan: ditunggu, kak❤️
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Lukacoretan: Ditunggu, kak❤️
total 1 replies
Sumar Sutinah
hadeuh alana lepas dari ustad, g busA nahan diri
Sumar Sutinah
Luar biasa
Sumar Sutinah
mantaf karina, aku padamu ❤️❤️🌹
Indriani Kartini
kenapa ga lawan aja Amir kan bisa bela diri huuh
Murni Bpn
klu boleh saran Jasisca jgn sama Amer dan Baron,jd kan teman sja mrk agar tdk ada masalah dikemudian hari
Lukacoretan: Hm, ada benar nya juga, kak🤭
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut... tegaaaanng banget
Lukacoretan: Ditunggu, ya. Kak❤️
total 1 replies
Murni Bpn
Buat Amer sembuh ya thor,kasihan jaseca nya sdh kehilangan kelgnya
Lala Kusumah
gmn nasib si Aiden ya 🤔🤔🤭😂
Lukacoretan: aman kak, akan aku bahas di bab selanjutnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!