My Hot And Sexy Wife

Episode 18 : Ingatan mengenai Arabelle.

***

"Aku akan mengabulkan permintaan mu mengenai aku bebas bermain wanita!" geram Noah dengan rasa ego yang terlalu besar.

Dia tidak terima dia ditolak dan secara tidak langsung harga dirinya telah diinjak begitu saja.

"Tring ... Tring ... Tring!"

Noah segera merogoh ponsel di kantungnya, dia segera menelepon assitennya, Finn.

"Halo Tuan?" Finn menjawab dengan sedikit kebingungan, bagaimanapun Finn tahu malam ini adalah malam pertama Noah dengan Arabelle, namun Noah malah menghubungi dirinya.

"Finn, cepat panggil Karina kemari sekarang juga! jangan sampai ada yang tahu! mengerti?"

Noah memerintahkan Finn dengan sedikit tekanan dan terdengar memang sedang dalam mood yang tidak bagus.

Finn yang tahu dirinya tak bisa menolak tentu saja menyanggupi permintaan tuannya.

"Baik Tuan, akan aku usahakan dia sampai sekitar 30 menit dari sekarang." balas Finn dengan sopan.

Setelah itu, Noah mencampakkan ponselnya di ranjang, melepaskan dasinya dan juga mencampakkannya secara sembarangan.

Kamar utama ini bisa terbilang sangat luas, ketika Arabelle tengah membersihkan dirinya di kamar mandi, Noah duduk di kursi sofa dekat ranjang sembari menyalakan rokoknya.

Matanya tajam lalu sembari duduk menyilangkan kaki, dia membayangkan wajah ketakutan Arabelle barusan.

"Kenapa dia terlihat takut? apakah aku menakutinya?"

gumamnya pelan masih saja tak bisa melepaskan bayangan istrinya di bayangannya.

"Tapi tak ku sangka dia benar-benar menolak aku! sialan!" ucapnya lagi kemudian mendengar Guntur menggelegar di luar.

Ketika itu mata Noah melebar lalu mengingat jika Arabelle memiliki trauma dan ketakutan berlebihan jika mendengar Guntur dan petir.

Dulu saat mereka kecil, Arabelle pernah pingsan karena dia dikurung di sebuah ruangan gelap dan mendengar Guntur dan petir menggelegar dari sudut jendela ruangan kecil.

Noah tak tahu mengapa Arabelle dikurung di ruangan gelap itu, namun setiap kali dulu Noah sering menyelinap ke dalam dan menghibur Arabelle kecil dan memanggilnya putri cantikku Bel.

Noah segera mematikan rokoknya, dia menjadi tak tenang, dia berjalan mondar mandir mencoba menunggu Arabelle keluar dari kamar mandi.

"Sialan, kenapa aku jadi sangat panik?"

"Lagian mengapa dia mandi sangat lama sekali?"

Noah jadi panik sendiri, lalu dia tak bisa menahan dirinya untuk tak mengetuk pintu kamar mandi.

"Tok ... Tok ... Tok!"

"Bel ... apakah kau baik-baik saja?"

"Bel, buka pintunya!"

Noah semakin panik, dia tak mendengarkan apapun dari dalam, bahkan tak ada sahutan dari Arabelle.

Hal itu menambahkan rasa panik dalam diri Noah.

"ARABELLE! KU HITUNG SAMPAI TIGA JIKA KAU TIDAK MEMBUKA PINTU INI MAKA AKU AKAN MENDOBRAK NYA!"

Noah kehilangan kesabarannya, dia berteriak dan mengetuk pintu dengan sangat kuat.

"Ah sialan!" geramnya tak bisa lagi menahan dirinya, ketika tak ada jawaban apapun dari Arabelle dia segera menendang pintu sekuat yang ia bisa dan pintu itu akhirnya terbuka.

*Brak*

Ketika itu pintu itu terbuka, Noah masuk ke dalam kamar mandi dengan terburu-buru dan wajah yang sangat pucat.

"Arabelle!"

"Dasar wanita keras kepala!"

Teriak Noah benar saja melihat Arabelle berendam di bath tub dan sepertinya tak sadarkan diri.

Melihat dari wajah pucat nya, sepertinya Arabelle memberanikan dirinya mendengar Guntur yang menggelegar dan karena jantungnya tidak tahan dia pingsan begitu saja saat berendam.

Ketika itu Arabelle tak mengenakan apapun, ketika Noah hendak menggendong istrinya, Noah akhirnya bisa melihat beberapa bekas sayatan di nadi Arabelle.

Yang selama ini ditutupi oleh sarung tangan, pita atau jam tangan.

Noah tak bisa lagi berpikiran jernih, dia menggenggam tangan Arabelle dan menggendongnya keluar dari bathtub.

.

.

.

.