Perjalanan hidup Kanaya dari bercerai dengan suaminya.
Lalu ia pergi karena sebuah ancaman, kemudian menikah dengan Rafa yang sudah dianggap adiknya sendiri.
Sosok Angela ternyata mempunyai misi untuk mengambil alih harta kekayaan dari orang tua angkat Kanaya.
Selain itu, ada harta tersembunyi yang diwariskan kepada Kanaya dan juga Nadira, saudara tirinya.
Namun apakah harta yang di maksud itu??
Lalu bagaimana Rafa mempertahankan hubungannya dengan Kanaya?
Dan...
Siapakah ayah dari Alya, putri dari Kanaya, karena Barata bukanlah ayah kandung Alya.
Apakah Kanaya bisa bertemu dengan ayah kandung Alya?
Lika-liku hidup Kanaya sedang diperjuangkan.
Apakah berakhir bahagia?
Ataukah luka?
Ikutilah Novel Ikatan Takdir karya si ciprut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rafa Mengetahui Semuanya
Rafa menatap dokumen di hadapannya dengan mata yang melebar, napasnya tertahan.
Ardi baru saja menyerahkan arsip terakhir yang menghubungkan semuanya—Barata, Kanaya, dan masa lalu yang tak pernah ia ketahui sepenuhnya.
“Aku… aku harus memastikan ini,” gumam Rafa pelan.
Dokumen itu menjelaskan satu hal yang mengejutkan:
Barata diminta menjaga Kanaya bukan sekadar karena ikatan hati atau kebetulan.
Ia diperintahkan oleh ayahnya sendiri, atas permintaan ayah kandung Kanaya, yang dahulu juga terlibat dalam jaringan dana ilegal dan rahasia keluarga.
Rafa menelan ludah. Logikanya nyaris runtuh.
“Jadi… Barata bukan sekadar suami Kanaya,” katanya pada diri sendiri. “Dia… pelindung yang ditunjuk oleh keluarga Kanaya sejak lama.”
Namun fakta itu memiliki sisi gelapnya sendiri.
Ayah Barata, lelaki yang sejak dulu ia anggap bijaksana dan berhati-hati, ternyata terlibat kejahatan di masa lalu—beberapa yang terekam di arsip dan beberapa yang tak tercatat resmi. Ia pernah menjadi bagian dari jaringan yang sama dengan yang sekarang membayangi Kanaya dan Nadira. Keterlibatan itu disembunyikan rapat, bahkan dari Barata sendiri, demi melindungi putranya dan memastikan garis keturunan Kanaya aman.
Rafa menutup mata sejenak.
Jika ia mengetahui hal ini lebih awal, mungkin strategi mereka akan berbeda.
Namun yang lebih menantang sekarang adalah realitas:
Barata, meski menjadi pelindung Kanaya, membawa bayang-bayang dosa keluarganya sendiri.
Artinya: setiap langkah Barata kini bisa dijadikan senjata oleh musuh—Angela atau siapa pun yang ingin memanfaatkan masa lalu. Dan satu hal pasti bagi Rafa:
Ia harus mengawasi Barata dan Kanaya lebih dekat daripada sebelumnya, bukan karena tak percaya, tapi karena garis keturunan dan hubungan masa lalu membuat segalanya jauh lebih kompleks dan berbahaya.
Rafa menatap keluar jendela, kota malam tampak tenang.
Namun di balik ketenangan itu, ia tahu badai lama dan baru kini bertemu—dan Barata berdiri tepat di tengahnya, tanpa sepenuhnya menyadari risiko yang mengintai.
Kebenaran ini lebih berat daripada yang Rafa bayangkan.
Ayah kandung Kanaya selama ini bukan sekadar orang yang berusaha menyelamatkan putrinya dari bahaya. Ia juga saksi kunci—saksi dari semua kejahatan yang dilakukan oleh ayah Barata. Segala aliran dana ilegal, jaringan bayangan, dan rahasia lama yang selama ini tersembunyi… semuanya tercatat di catatan dan dokumen yang hanya diketahui sedikit orang.
Namun ada satu lapisan keamanan tambahan yang membuat semuanya rumit: Kanaya-lah yang menyimpan dokumen itu. Ia tak tahu secara penuh arti dokumen itu saat masih kecil—yang ia tahu hanyalah pesan dari ayah kandungnya:
“Jaga ini baik-baik. Suatu hari, dunia akan membutuhkannya.”
Tetapi dokumen itu tidak lagi sepenuhnya ada di tangan Kanaya.
Kunci untuk mengakses dokumen itu kini dibawa oleh Nadira, kakak tirinya, yang terbaring di ICU, masih lemah, dan belum sadar sepenuhnya akan peran pentingnya. Tanpa Nadira, dokumen itu hanyalah arsip tak berarti—sebuah rahasia yang terkunci.
Rafa menatap Ardi, menyadari dimensi ancaman baru ini.
“Jadi bukan hanya Angela yang kita hadapi. Barata… Kanaya… semua ini bisa runtuh hanya karena satu orang salah langkah,” katanya serius.
Ardi mengangguk. “Dan orang itu adalah Nadira. Jika dia dimanfaatkan oleh pihak yang salah—Angela atau penyuruhnya—maka seluruh jaringan lama yang kita kira terkubur bisa muncul kembali, dan mengancam Kanaya langsung.”
Rafa menutup mata sejenak. Bayangan Barata dan Kanaya muncul jelas di pikirannya. Mereka berada di pusat pusaran ini—tanpa sepenuhnya menyadari, mereka memegang kunci dari rahasia yang bisa menghancurkan hidup mereka.
“Kita harus memastikan Nadira aman… dan dokumen itu tidak jatuh ke tangan yang salah,” gumam Rafa. “Dan Barata? Dia harus tetap di samping Kanaya, tapi juga harus tahu risiko garis darah keluarganya.”
Kini situasinya semakin rumit:
Angela bisa memanfaatkan Nadira untuk membuka dokumen.
Barata tidak tahu bahwa ayahnya adalah bagian dari kejahatan yang sama.
Kanaya tak sadar bahwa ia memegang rahasia terbesar dari masa lalu.
Dan yang paling kritis: waktu terus berjalan, dan siapa pun yang salah langkah bisa menjadi korban.
Rafa dan Ardi merancang rencana penyelamatan Nadira dengan hati-hati—tidak ada ruang untuk kesalahan. Mereka tahu, Nadira bukan sekadar korban biasa. Ia memegang kunci dokumen rahasia yang bisa mengguncang jaringan lama, termasuk Angela dan penyuruhnya. Setiap langkah harus presisi.
Pengintaian dan informasi awal
Ardi mulai dengan memetakan rumah sakit tempat Nadira dirawat. Ia meneliti jadwal keamanan, jalur masuk, dan staf yang bisa dipercaya. Semua data dikumpulkan secara diam-diam: kamera pengawas, shift petugas, hingga titik lemah sistem keamanan rumah sakit.
“Mereka menaruh Nadira di ICU, tapi bukan karena aman,” kata Ardi. “Ini jebakan. Setiap orang yang masuk diawasi.”
Rafa menambahkan, “Kita tidak bisa terburu-buru. Harus menunggu momen yang tepat, ketika pengawasan longgar—atau saat mereka lengah.”
Menentukan jalur keluar
Ardi membuat beberapa skema jalur evakuasi: dari koridor ICU, lift, hingga tangga darurat. Mereka menandai setiap rute alternatif dengan kode, supaya jika satu jalur gagal, ada opsi lain.
“Kita tidak bisa mengandalkan satu pintu,” ujar Rafa. “Ini bukan sekadar kabur, ini operasi penyelamatan.”
Peran Rafa dan Ardi
Rafa memilih untuk mengawasi dari luar, menyamarkan identitasnya agar Angela atau penyuruhnya tidak menyadari kehadirannya. Ia menyiapkan kendaraan dan jalur aman untuk membawa Nadira keluar dari rumah sakit.
Ardi, dengan fisik lebih ringan dan cepat, bertugas masuk ke dalam, berinteraksi dengan staf yang bisa dibeli atau diyakinkan. Ardi membawa alat komunikasi rahasia dan satu set dokumen palsu untuk mengalihkan perhatian jika diperlukan.
Taktik pengalihan
Mereka merencanakan dua pengalihan:
Gangguan di luar rumah sakit: mobil berhenti mendadak, alarm palsu, atau staf keamanan yang tiba-tiba sibuk—semua diatur agar sebagian besar perhatian petugas tertuju ke luar.
Gangguan internal: Ardi menyiapkan rekaman audio peringatan medis palsu untuk membuat staf ICU fokus ke kejadian sepele, bukan pasien yang sebenarnya.
Koordinasi dengan Nadira
Mereka menghubungi Nadira melalui kode sederhana yang sebelumnya Rafa ajarkan secara rahasia.
“Jika alarm berbunyi, tetap tenang. Aku di dekatmu. Jangan keluar kamar sampai aku bilang.”
Pesan itu membuat Nadira sadar bahwa ia tidak sendirian, dan memberi kekuatan mental untuk menghadapi situasi kritis.
Waktu pelaksanaan
Semua dijadwalkan saat shift malam, ketika pengawasan sedikit lebih longgar dan sedikit petugas yang memperhatikan. Rafa dan Ardi menunggu sinyal dari dalam, siap melakukan improvisasi jika situasi berubah mendadak.
“Tidak boleh ada kesalahan,” ujar Rafa kepada Ardi melalui earpiece.
“Satu kesalahan, Angela bisa mengambil alih dan dokumen itu hilang selamanya.”
Rencana ini adalah kombinasi dari strategi, improvisasi, dan keberanian.
Ardi dan Rafa tahu, mereka tidak hanya menyelamatkan Nadira—mereka juga menyelamatkan kunci dari semua rahasia masa lalu yang selama ini tersembunyi, sekaligus menjaga Kanaya dan masa depan mereka sendiri.
.
.
.
BERSAMBUNG
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kira2 gmn akhir dari kisah ini
hahh jd anak itu anak siapa alya kok bisa kanya sma barata dan kok bisa alya hamil hadeh kepingan puzel yg bener2 rumit tingkat dewa 🤣🤣🤣🤣
jawaban dr alya anak dia bukan kira2 kasih flash back nya kapan 🤣🤣🤣
jane apa.sih iki 🤣🤣🤣
ini cerita gak tembus retensi, keterlaluan si LUN itu gak bantu promosiin 😤😤😤
ini bukan genre konflik etika, tetapi horor/ misteri