Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Lain
Tampak dari alam manusia
Tempat itu adalah bangunan-bangunan tua yang sudah kosong
Terbengkalai tidak berpenghuni
Tapi ketika tabir gaib yang menutupinya terbuka
Di baliknya ada dunia yang lain
Tempat itu adalah sebuah gedung bertingkat yang sudah sangat modern
Di dalam nya terdapat beragam informasi tentang ilmu pengetahuan di antara dua dunia
Di depan gedung yang tinggi itulah sekarang Raul berada.
Namun manusia itu tidak bisa masuk dengan leluasa.
Harus ada pendamping atau kenalan dari bangsa jin yang berlisensi anggota untuk menemani.
Raul sudah menunggu cukup lama semenjak turun dari bus dan jin gila yang membuntutinya juga sudah menghilang.
Dimana kawan Raul yang satu ini?
Padahal sebelum nya mereka sudah membuat kesepakatan.
Baru setelah gedung ini mau tutup beroperasi di sore hari.
Teman Raul itu datang.
"Maafkan aku terlambat sobat",
"Di atas laut benar-benar sedang tidak bersahabat",
"Langit gelap, hujan badai disertai gelegar halilintar dan sambaran petir",
"Memangnya kamu habis darimana?",
"Aku kemarin ada urusan dari negeri kutub",
Sosok burung albatros berparuh emas
Besarnya seukuran anak kecil setinggi pinggang Raul
Jin terbang yang pintar dan suka berpetualang menjelajahi angkasa
"Ayo kita masuk Raul",
"Sebentar lagi tempat ini akan tutup",
"Kali ini apa yang kamu cari manusia?"
"Peta dalam tanah",
"Peta dalam tanah?",
"Apa kamu mau mencari harta karun?",
Raul tidak menjelaskan alasan yang sebenarnya kenapa ia mau mempelajari peta dalam tanah dunia gaib.
Yang jelas Raul pun dari dulu juga sudah sadar.
Tidak semua jin dan siluman saling suka satu sama lain.
Raul yakin dari bangsa jin ada oknum yang justru merahasiakan adanya lubang portal yang terhubung dengan kekuatan kegelapan.
Mereka lebih senang memanfaatkannya sebagai sumber energi negatif.
Meskipun mereka juga sangat paham dan sadar betul.
Jika pemilik kekuatan kegelapan itu sampai kembali naik ke permukaan bumi. Nyawa mereka semua akan melayang.
"Ini dia Raul",
"Peta dalam tanah dunia gaib",
"Silahkan kamu pelajari dengan sungguh-sungguh",
"Sebentar lagi tempat ini benar-benar akan tutup",
"Terimakasih sobat",
Raul mempelajarinya dengan seksama.
Mencari tahu dimana letak rumah pemilik kekuatan kegelapan yang berada di dalam dasar lautan.
Kemudian menghubungkan nya dengan sungai yang berada di bawah jembatan angker.
Ditemukan ada beberapa titik bantu di dalam peta dalam tanah yang bisa dipakai untuk menyusup masuk diam-diam.
Yang memungkinkan Raul untuk menemukan saluran lubang hitam yang bersembunyi.
Tempat-tempat yang menghubungkan dunia bawah tanah di dalam dunia lain.
Masih ada waktu sedikit lagi sebelum gedung ini benar-benar ditutup.
Raul sudah selesai menghafal peta dalam tanah yang ia butuhkan.
Raul menuju ke tempat dimana informasi tentang makhluk-makhluk dasar laut dikumpulkan menjadi satu.
Raul ingin tahu seperti apa wujud pemilik kekuatan kegelapan.
Mereka menyebutnya sebagai iblis yang tertinggal.
Pada zaman dahulu terjadi pembantaian besar-besaran di Kerajaan Iblis yang terdapat di alam gaib.
Jumlah iblis yang tidak terhingga berhasil dikalahkan oleh seorang manusia alim dan sakti yang memiliki kekuatan super 1000 khodam.
1000 khodam yang merupakan jin-jin islam dengan kekuatan tanpa tanding.
Meluruh lantahkan Kerajaan Ibils.
Istana Iblis pun hancur lebur bersama Raja Iblis dan seluruh pasukan beserta pengikutnya.
Iblis lemah yang berhasil kabur dari tragedi pembantai tersebut.
Melarikan diri dan bersembunyi di dalam dasar lautan.
Diyakini karena sudah terlalu lama tinggal di dalam dasar laut.
Iblis itu sekarang berwujud dalam bentuk monsters bawah laut.
"Di sini rupanya kamu Raul?",
"Apa yang kamu baca?",
"Ayo kita keluar dari tempat ini",
"Para petugas sudah mulai menutup pintunya",
Di luar bangunan
"Ini upahmu burung tua",
"Terimakasih Raul, senang bisa bekerjasama dengan mu lagi",
"Hubungi aku lagi jika butuh bantuan",
"Semoga berhasil dengan apa yang sedang kamu kerjakan kawan",
"Terimakasih albatros",
Itu benar.
Tidak ada yang cuma-cuma untuk dilakukan. Apalagi jerih payah waktu dan kesempatan.
Raul pun harus membayar albatros berparuh emas karena sudah mau menolong nya masuk ke gedung bertingkat sumber ilmu pengetahuan.
Raul tidak merasa terbebani. Karena upah yang ia berikan sudah ditanggung oleh detektif Samson yang mempekerjakannya dalam misi ini.
