Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.
Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.
Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17: Duel di Dinding Es dan Pertarungan Logika
Mei Li berdiri tegak di depan dinding es yang terlihat alami, pedang spiritualnya terangkat. Tekanan spiritual Formasi Intinya memuncak. Dia tahu, Formasi Ilusi Sederhana yang dibuat Lin Kai itu tidak akan bertahan lebih dari satu serangan terfokus darinya.
{Lin Kai. Aku tahu kau ada di balik ini. Kau telah lolos dari jebakan di timur, yang artinya kau kembali ke titik awal. Aku menemukanmu, dan kali ini, Tetua Jing tidak akan menghalangiku. Ini adalah waktuku untuk merebut kembali jiwa Gu Jun.}
Mei Li tidak berteriak atau memberi peringatan. Dia hanya melancarkan serangan Formasi Inti yang brutal.
Pedang spiritual itu memancarkan cahaya giok yang marah, mengoyak udara. Cahaya itu menghantam dinding es yang menutupi pintu gua.
Brakk!
Dinding es itu hancur berkeping-keping, dan Formasi Ilusi Sederhana itu menghilang seperti debu. Pintu masuk gua yang gelap dan purba terbuka, memperlihatkan Lin Kai yang berdiri di tengah celah itu, seorang diri.
Lin Kai tidak terkejut. Dia tahu Formasi Ilusi itu hanya umpan. Fondasi Tingkat Sembilan miliknya yang terkristal memancar dingin, siap menghadapi benturan.
"Mei Li," kata Lin Kai, suaranya rendah dan tenang. "Aku tahu kau tidak akan tertipu oleh umpan itu lama-lama. Tapi kenapa kau tidak memanggil Tetua Jing? Kau punya kesempatan untuk membunuh kami berdua, tapi kau datang sendiri. Kenapa?"
Mei Li melangkah maju, melewati puing-puing es. Matanya berkilat, penuh amarah dan kesedihan yang tulus.
"Kau tahu jawabannya, Lin Kai!" raung Mei Li. "Kau mencuri fondasi Gu Jun, tapi kau juga mencuri kenangannya, kebahagiaannya, dan penderitaannya! Aku datang untuk merebut kembali Gu Jun! Aku tidak akan membiarkan iblis Sekte Giok Es itu mengambil Mutiara Kuno dan Tahap Jiwa Baru Lahir! Jika Elder Yami berhasil, kau dan Gu Jun akan menjadi budak abadi!"
Lin Kai tersenyum dingin. "Luar biasa. Kau menggunakan kemarahanmu untuk membawamu langsung ke pelukanku. Gu Jun... dia ada di dalam diriku, Mei Li. Kau tidak bisa membunuhnya tanpa membunuhku. Dan kau tahu itu. Itu adalah dilemamu."
Lin Kai mengaktifkan Sutra Neraka Penyerapan Astral. Energi hitam pekat berputar di sekitar tangannya, bukan untuk menyerang, tapi untuk menciptakan perisai.
"Aku punya tawaran, Suster Senior. Kau biarkan aku pergi, biarkan Elder Yami menyelesaikan terobosannya. Dan aku akan membebaskan Qi Gu Jun yang tersisa untukmu. Kau akan memiliki fondasinya, walau tanpa kesadarannya. Itu adalah kenangan termurninya."
"Diam!" Mei Li berteriak. Dia tidak mau mendengarkan logika iblis itu.
Mei Li melancarkan serangan. Pedang spiritualnya memotong udara, menciptakan badai es spiritual yang dilepaskan dengan kecepatan Formasi Inti. Serangan itu bukan lagi serangan terfokus, tapi rentetan pedang yang mematikan, menyasar setiap titik vital Lin Kai.
Lin Kai tidak bisa menghindar. Dia harus menerima serangan itu.
Gu Jun: Jangan gunakan Qi Formasi untuk menahan serangan fisik. Mei Li adalah Formasi Inti Ambang. Dia akan menghancurkan perisaimu. Fokuskan Qi pada pertahanan meridian dan kirim gelombang kejut balasan.
Lin Kai segera mengikuti bisikan kecerdasan curian itu. Dia memampatkan Qi Tingkat Sembilan miliknya ke dalam meridian terdalam, membiarkan serangan badai es itu menghantam permukaan tubuhnya. Rasa sakitnya luar biasa, seolah seribu pecahan es menembus kulitnya.
Pada saat yang sama, Lin Kai menyuntikkan sebagian kecil dari Energi Hitamnya ke udara, tidak untuk menyerang, tapi untuk mengganggu Formasi Qi spiritual di sekitar Mei Li.
Krack!
Serangan Mei Li menghantam Lin Kai dengan kekuatan penuh. Lin Kai terhuyung mundur, darah merembes dari sudut bibirnya. Dia terluka, tapi meridiannya tetap utuh.
Mei Li terkejut. "Mustahil! Pengumpulan Qi Tingkat Sembilan harusnya hancur oleh serangan itu! Bagaimana fondasimu bisa begitu tangguh?"
"Itu adalah fondasi yang sempurna, Mei Li," jawab Lin Kai, sambil menyeka darahnya. "Fondasi Gu Jun yang disempurnakan oleh kegelapan. Dan kau tidak menyerangku dengan kekuatan penuh. Kau takut membunuh Gu Jun."
Mei Li menggertakkan gigi. Lin Kai benar. Pedang spiritualnya menahan sedikit kekuatannya karena dia melihat bayangan Gu Jun di balik kekejaman Lin Kai.
//////////////////
Di kejauhan, Tetua Jing kembali ke titik awal. Dia melesat cepat ke arah gua, amarahnya memuncak.
{Sial! Mei Li telah menipuku! Dia menunjuk ke utara, tapi dia tetap di sini! Dia pasti tahu tempat iblis itu bersembunyi. Dia pasti mengincar artefak Sekte Giok Es! Aku harus kembali. Suster Senior Giok Sunyi ini adalah pengkhianat sejati!}
Tetua Jing memutar balik, kecepatan Formasi Intinya memecah Kabut Pembeku Roh. Dia kini menyadari bahwa permainan catur itu memiliki tiga pemain, dan Mei Li adalah bidak yang paling sulit dibaca.
//////////////////
Di pintu gua, Mei Li melancarkan serangan kedua. Kali ini, dia tidak lagi menciptakan badai es. Dia memfokuskan semua Qi-nya menjadi satu bilah pedang giok, sebuah serangan Formasi Inti yang murni dan mematikan.
"Maka aku akan membersihkan noda ini, Lin Kai! Aku akan memisah Qi Gu Jun darimu!" raung Mei Li.
Lin Kai tahu, dia tidak bisa menahan serangan ini. Ini adalah serangan Formasi Inti yang didorong oleh dendam, tidak ada keraguan.
Gu Jun: Jangan melawan. Gunakan Formasi Pengalihan Energi. Kita akan memancingnya masuk. Di dalam gua, energi spiritual Elder Yami yang lemah akan menjadi racun baginya.
Lin Kai mundur satu langkah ke dalam gua, membiarkan bilah pedang giok itu melesat. Saat pedang itu mendekat, Lin Kai mengaktifkan gulungan Formasi Pengalihan Energi yang ia curi dari Elder Yami.
Gulungan itu meledak, memancarkan cahaya hitam yang melilit pedang giok Mei Li. Energi Formasi Inti Mei Li segera dialihkan, tidak menghantam Lin Kai, tapi tersedot ke dalam dinding batu purba di sampingnya.
Boom!
Batu purba itu meledak, tapi Lin Kai tidak terluka. Namun, Mei Li kini telah menembus pertahanan terluarnya. Dia berada di dalam gua, hanya berjarak beberapa meter dari Elder Yami yang sedang bermeditasi.
Mei Li melihat Elder Yami, tubuhnya diselimuti cahaya giok dari mutiara. Elder Yami sangat lemah, rentan, dan tak berdaya.
"Akhirnya," bisik Mei Li, pedangnya terangkat. "Permainanmu selesai, Iblis Tua!"
Lin Kai melesat maju, menghalangi Mei Li. "Jangan! Jika kau membunuhnya sekarang, kau akan menarik murka Tahap Jiwa Baru Lahir di detik terakhir!"
Mei Li mengabaikannya. Pedang gioknya mengarah ke Elder Yami.
Tiba-tiba, dari kegelapan di luar gua, Lin Kai merasakan gelombang spiritual yang sangat cepat dan dipenuhi amarah.
{Sial! Tetua Jing! Dia sudah kembali!}
Lin Kai dan Mei Li saling pandang. Mereka berdua tahu, mereka hanya punya beberapa detik sebelum Formasi Inti Tahap Menengah itu tiba. Lin Kai harus memutuskan, apakah dia akan membiarkan Mei Li membunuh gurunya, atau dia harus bekerja sama dengan musuhnya untuk bertahan dari ancaman yang lebih besar.
Bersambung...
