Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.
Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.
Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Osvaldo Tolliver tengah berada di kamarnya. Tatapannya tertuju pada sebuah bola listrik di atas meja, tetapi pikirannya melanglang buana pada obrolannya bersama George tadi.
"Apa pria itu mengatakan hal yang sebenarnya mengenai obat yang dikembangkannya?" Osvaldo menekan tombol. Kursi roda bergerak menuju jendela. Tirai terbuka dengan sendirinya, dan ia melihat beberapa pengawal tengah berjaga di halaman belakang. Beberapa patung terlihat sedang diperbaiki.
"Kalaupun pria itu mengembangkan obat, bukan berarti obat itu akan cocok denganku. Akan tetapi, jika aku bisa mengembalikan keadaanku ke posisi prima, maka aku bisa melakukan apa pun yang aku mau. Dua kemampuanku membuat tubuhnya sangat terbebani sekarang."
Osvaldo tercenung selama beberapa waktu, mengingat ucapan George dalam pertemuan tadi. "Dia berasal dari kelompok rahasia yang bernama UltraTech. Kelompok itulah yang sudah membuatku berada dalam neraka hingga banyak anak yang tewas."
Osvaldo menggeleng beberapa kali. "Aku bukan manusia yang suci dari dosa, tetapi aku tidak pernah menghabisi satu anak kecil pun selama hidupku. Apa yang sebenarnya kelompok rahasia itu rencanakan?"
Osvaldo mencoba mengingat-ingat kejadian masa lalu. "Aku sempat melihat sebuah layar besar yang menunjukkan berbagai reka bentuk robot dan alat canggih. Hal itulah yang menjadi dasar kenapa aku menciptakan robot dan alat-alat canggihku."
Osvaldo mengembus napas panjang. "Aku tidak boleh mempercayai George dengan mudah. Aku tidak mengetahui tujuannya sebenarnya. Dia bisa saja ingin menghabisi karena aku dan anak-anak lain dianggap sebagai produk gagal."
Tirai kembali tertutup. Osvaldo bergerak menuju ranjang, berbaring. Kursi rodanya kembali berubah menjadi robot serigala.
"Pria bernama George itu mengatakan soal lima anak yang selamat dari eksperimen di mana salah satunya adalah aku dan orang yang sempat George hampir temui. Itu berarti ada tiga anak lain yang berada di luar sana."
Osvaldo mengepalkan tangan erat-erat. "Jika aku bisa mengumpulkan mereka semua, aku bisa bekerja sama dengan mereka karena kami semua memiliki kesamaan nasib. Sayangnya, aku tidak memiliki petunjuk apapun mengenai mereka."
"Tunggu." Osvaldo bergegas duduk. "Pria bernama George itu menggunakan sebuah cincin yang bisa mendeteksi keberadaanku dan anak-anak yang lain."
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka.
Asher memasuki ruangan, mendekat pada Osvaldo. "Bagaimana keadaan Anda sekarang, Tuan? Apa Anda sudah sepenuhnya pulih?"
"Asher, aku baru saja memikirkan sesuatu. Aku berencana untuk ...." Osvaldo tiba-tiba terdiam ketika mendapatkan sebuah penglihatan di mana ia bertemu dengan empat orang asing yang wajahnya tertutup oleh cahaya. Ia tiba-tiba tersenyum.
"Tuan Osvaldo," panggil Asher.
"Aku berencana untuk mencari dan mengumpulkan empat anak istimewa sepertiku, Asher." Osvaldo berdiri dari kasur, dan robot serigala kembali berubah menjadi kursi roda ketika ia menurunkan tubuhnya.
"Bagaimana Anda mencarinya, Tuan? Kita tidak memiliki petunjuk apa pun mengenai keempat anak itu. Pria bernama George yang mengetahui informasi terkait mereka.”
"Aku mendapatkan penglihatan jika aku bertemu dengan keempat anak itu. Lagipula, kita tidak perlu mengerahkan kekuatan dan tenaga untuk mencari keberadaan anak-anak itu. Kita akan menyerahkan anak-anak itu pada George."
"Apa Anda ingin bekerja sama dengan pria itu, Tuan?" Asher memastikan.
Osvaldo mengangguk.
"Apakah itu tidak terlalu berbahaya? Kita sudah menyekapnya dan kemungkinan besar rekan-rekannya dari kelompok rahasia UltraTech akan datang menolongnya."
"Aku akan bekerja sama dengan George. Jika dia menginginkanku bergabung menjadi anggota UltraTech, dia harus menemukan semua anak-anak itu untukku."
"Dia bisa saja membawa anak-anak yang salah untuk mengelabui Anda, Tuan. Dia pasti tahu jika Anda hanya ingin mempermainkannya."
"Meski aku tidak mengajukan syarat tersebut, George tetap akan mencari anak-anak itu. Dia juga tidak akan menyakitiku karena aku adalah bagian dari orang-orang yang dicarinya. Dengan bekerja sama dengannya, kita bisa tahu tujuannya sekaligus tujuan dari UltraTech.”
Asher termenung selama beberapa waktu, berusaha menerka-nerka apa yang terjadi. "Tapi, anggota UltraTech yang lain kemungkinan bisa menyakiti Anda, Tuan. Jika Anda menolak bergabung dengan mereka, mereka bisa saja menghabisi Anda atau menghilangkan ingatan Anda mengenai UltraTech. Hal itu akan sangat membahayakan kondisi Anda."
Osvaldo dan Asher berbincang selama beberapa waktu di dalam kamar.
Sementara itu, George masih berada di dalam ruangan dengan penjagaan yang sangat ketat. "Aku harus segera pergi dari tempat ini secepatnya. Osvaldo tampaknya masih membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan."
George menoleh pada cincinnya yang berkedip sesaat. "Sinyalnya menandakan sosok anak yang sempat aku temui di Lytora. Dia kemungkinan berada di sekitar tempat ini. Apa mungkin dia akan bertemu dengan Osvaldo Tolliver? Ini sangat menarik."
Sementara itu, Gray dan Gavin tengah berada di dalam mobil yang menjauh dari kediaman Osvaldo Tolliver.
"Aku masih penasaran dengan temuan yang kita dapatkan semalam di kediaman Osvaldo Tolliver. Dia tampaknya menggunakan penghalang sehingga kita kesulitan untuk menembus sistem keamanan rumahnya," ujar Gavin.
Gray memijat kepalanya berkali-kali. "Hal itu semakin membuktikan jika Osvaldo Tolliver adalah anak istimewa sepertiku."
"Tubuhmu memang pria dewasa, tetapi sikap pemikiranmu terkadang mirip dengan anak kecil." Gavin memacu mobil lebih cepat.
"Kau sangat pandai memuji, Gavin." Gray tertawa, terdiam sesaat. "Kau tahu, meski kita tidak bisa melihat apapun di kediaman Osvaldo Tolliver dan mendapatkan data apapun melalui tekhnologi kita, tapi halaman rumah dipenuhi oleh banyak orang."
Gavin menoleh pada Gray sesaat. "Apa kau menggunakan kekuatanmu?"
Gray mengangguk. "Mereka tampaknya tengah bertarung dengan seorang penyusup. Orang-orang itu kebanyakan mengatakan soal 'tangkap penyusup itu', 'dia memiliki tekhnologi canggih', jangan sampai penyusup itu mencelakai Tuan Osvaldo', 'Robot anjing', drone', dan kata-kata yang mirip dengannya. Kepalaku sangat pusing ketika mendengar semua kata-kata itu. Satu hal lagi, mereka sempat menyebut soal 'utusan Alexander Ashcroft'.”
"Alexander Ashcroft." Gavin menekan sebuah tombol. Mobil berubah ke mode autopilot. Ia membuka layar hologram, mencari informasi mengenai Xander.
Gavin membaca informasi dengan cepat. "Alexander Ashcroft adalah pria terkaya di Vistoria. Dia memiliki banyak perusahaan yang tersebar di berbagai negara. Dari informasi yang kau dapatkan, kita bisa mengetahui jika Alexander Ashcroft memiliki hubungan yang buruk dengan Osvaldo Tolliver."
Gray bersandar di kursi, memejamkan mata.
"Aku pikir kita harus mendapatkan informasi mengenai perseteruan Alexander Ashcroft dan Osvaldo Tolliver."
"Lakukan apa pun yang membuatmu senang, Gavin."
Di saat yang sama, Xylorr dan Karnu tengah berjalan di lorong bersama Benji dan beberapa pengawal lain. Keduanya memasuki ruangan dan mendapati Xander berada di ruangan di mana tongkat dan kristal merah berada.
"Alexand," panggil Xylorr.
Xander seketika menoleh, tersenyum. "Aku senang kalian menemuiku."
Xander mendekati Xylorr. "Aku harus berterima kasih atas pertolonganmu. Berkat kau, aku, keluargaku, dan kita semua terhindar dari orang yang jahat."
Benji menerjemahkan ucapan Xander.
Xylorr mengangguk beberapa kali, menoleh pada Karnu.
Karnu berkata, "Alexand, rangu rek tamen lungtu ka nehma (Alexander, aku akan meminta tolong padamu). Keunngananepang dakbu rangu nu geus lali ngitleu (Tolong carikan anakku yang sudah lama hilang). Nanehma murusa jeung nehma (Dia sebaya denganmu).”
Halo semuanya, aku ingin menyampaikan sedikit pemberitahuan. Beberapa hari ini aku belum bisa rutin update cerita karena jaringan di daerah tempat tinggalku masih belum stabil akibat kondisi bencana yang sedang terjadi.
Jadi, tolong jangan membuat asumsi atau statement seolah-olah bukuku berhenti atau tidak akan dilanjutkan, ya. Ceritanya tetap akan berjalan seperti biasa—aku hanya terkendala jaringan dan situasi yang belum sepenuhnya normal.
Kalau beberapa hari ke depan aku terlambat update atau bahkan belum bisa update sama sekali, aku berharap kalian bisa memberikan sedikit keringanan dan pengertian.
Sekaligus, mari kita doakan semua korban bencana agar diberi ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini. Semoga kondisi segera membaik dan semua yang terdampak diberikan keselamatan.
Terima kasih banyak untuk kesabaran dan dukungannya. 🙏💛
The best story & author..
Semangat Up Thor..