NovelToon NovelToon
Benih Kembar Darah BingBai

Benih Kembar Darah BingBai

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.

Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.

13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.

Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.

Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?

Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Berkunjung Ke Istana WangLing

“Namun, jika dia mengganggu Ibu lagi! Bunyikan peluit ini agar aku dan Yi Chen Gege bisa langsung datang untuk membantumu, Bu!”

Jia Rui meraih tangan Ibunya dengan lembut, lalu menyerahkan sebuah peluit buatannya sendiri yang sudah di mantrai olehnya.

“Terima kasih, Sayang! Karena selalu menjadi pelindung Ibu yang sangat hebat,” ujar Hua Yi sembari memeluk kedua putra kembarnya dengan penuh cinta.

Keputusannya melahirkan, merawat dan membesarkan kedua anak kembarnya ini memang tidak salah. Bahkan Hua Yi menemukan kebahagiaannya sendiri setelah kelahiran kedua putranya itu. Meskipun Hua Yi lupa siapa pria yang memberikan benih kembar itu, tetapi siapapun itu dia tidak menyesali kejadian malam itu.

“Hmm, jadi wanita itu memiliki anak kembar! Bahkan kedua anaknya pun memiliki aura dan energi spiritual yang tersembunyi di dalam tubuhnya. Ini semakin menarik saja,” gumam Han Be Ying yang masih mengawasi Hua Yi semenjak meninggalkan Biro.

...****************...

Sementara di dalam ruangan pribadi pemimpin Biro yang baru, dimana Ye Ding Chen tengah memeriksa berbagai informasi yang dia dapatkan dari para anak buahnya tentang keberadaan Bing Bai. Tentu saja disisinya selalu ada Tian Jin yang akan menemani Tuannya kemanapun dia berada.

“Kenapa tiba-tiba saja aku merasa merinding!” gumam Ye Ding Chen yang langsung mengelus lengan bahunya.

“Aku juga merasa begitu, Yang Mulia! Jangan-jangan Tuan Bei Ying berada di sini sekarang?”

Tian Jin segera memperhatikan sekelilingnya, karena sang raja alam hantu Han Bei Ying memang suka usil dan datang begitu saja sesuka hatinya.

“Bukan dia, karena dia tidak ada di sini sekarang! Apakah mungkin ada orang yang sedang berbicara buruk tentangku sekarang?” ujar Ye Ding Chen hanya sebatas dugaannya.

“Kalau Yang Mulia merasa begitu, jangan-jangan wanita itu yang sedang membicarakan buruk tentang anda sekarang!” seru Tian Jin yang langsung teringat tentang sosok wanita bernama Hua Yi yang berani mengumpati rajanya itu.

“Siapa yang kau maksud?” tanya Ye Ding Chen, karena selama ini para wanita hanya memuji tentang ketampanan dan kehebatannya saja, bukan keburukannya.

“Itu wanita yang anda serang tadi pagi, karena merasakan energi spiritual lain di dalam tubuhnya.” Tian Jin mengingatkan pada rajanya.

“Aah … Dia rupanya,” ujar Ye Ding Chen dengan santainya, “Apa kau sudah mengirimkan perintahku?” Lanjutnya.

“Iya, Yang Mulia! Saya sudah mengirimkan pesan kepada semua anggota Biro yang baru melalui kupu-kupu spiritual agar mereka berkumpul besok pagi,” jawab Tian Jin yang telah melakukan perintah dari rajanya sebaik mungkin.

“Pantas saja dia merasa sedang dikutuk oleh seseorang, ternyata wanita itu yang melakukannya. Besok, aku akan kembali memastikan tentang dugaanku ini melalui misi yang akan mereka jalankan. Karena aku yakin ditubuhnya masih tersegel energi spiritual yang lainnya,” gumam Ye Ding Chen seraya menyeringai penuh arti.

“Fang Hua Yi! Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau berani menggodaku malam itu dan sekarang kau muncul kembali dengan identitas yang coba kau sembunyikan dari semua orang?”

Ye Ding Chen terus saja bertanya-tanya didalam hatinya, dia berusaha keras untuk memperkirakan rencana wanita yang pernah menghabiskan malam dengannya itu.

Tanpa memberitahukan kepada Tian Jin tentang kejadian 13 tahun yang lalu. Ingat, Tian Jin memang mengetahui bahwa dia meniduri seorang wanita pada malam itu tetapi sampai detik ini Tian Jin tidak mengetahui siapa wanita tersebut sampai hari ini Ding Chen kembali dipertemukan dengannya lagi.

Hingga tiba-tiba datang seekor burung pipit spiritual pembawa pesan hinggap di jendela. Tian Jin pun segera menghampirinya untuk mengambil dan membacakan isi pesan tersebut.

Tian Jin berkata “Yang Mulia, anda diminta untuk berkunjung ke Istana WangLing. Ini pesan yang dikirim langsung oleh Nyonya Shang Yue.”

“Kenapa aku harus ke sana? Bukankah mereka sendiri yang melarangku untuk datang ke sana lagi?”

Ye Ding Chen tampak sedikit terkejut mendengar isi pesan tersebut, sebab terakhir kali dia mengunjungi Istana WangLing ratusan tahun yang lalu. Dan semenjak itu siapapun dari alam siluman, terutama dirinya dilarang menginjakkan kaki di sana lagi.

Setelah Ye Ding Chen menolak mentah-mentah pernikahan yang ditetapkan untuknya dengan alasan bahwa pernikahan itu muncul dalam ramalan masa depan yang mereka lihat.

“Saya juga tidak tahu, Yang Mulia! Apakah anda akan ke sana?” Tian Jin mencoba memastikan keputusan rajanya.

“Jika Shang Yue yang mengirimkan pesan itu, bagaimana aku bisa menolaknya? Kau tahu sendiri, bukan? Dia bisa menghancurkan istanaku dan mengacaukan alam siluman dengan mudahnya,” ujar Ye Ding Chen yang secara tidak langsung terpaksa memenuhi isi pesan tersebut.

“Ayo, kita pergi sekarang!” sambungnya.

Ye Ding Chen dan Tian Jin segera ber teleportasi ke istana WangLing, dimana mereka langsung disambut oleh seorang pria dan wanita yang sama-sama berambut putih tapi wajahnya masih terlihat sangat muda.

“Akhirnya kau mau berkunjung lagi ke istana Wang Ling ini, Ding Chen?”

Suara lembut penuh kasih sayang itu berasal dari Shang Yue, wanita berambut putih yang sudah seperti seorang ibu bagi Ye Ding Chen.

“Bukankah kau yang melarangku menginjakkan kaki di sini lagi? Lalu kenapa kau tiba-tiba memintaku datang lagi?” Bukannya menjawab, Ye Ding Chen malah bertanya balik dengan menunjukan ekspresi dinginnya.

“Duduklah! Kau belum makan malam, bukan? Ayo, kita makan bersama.”

Perkataan itu berasal dari Shang Jun, pria berambut putih yang merupakan pasangan dari Shang Yue. Dalam artian pria itu juga sudah dianggap sebagai ayahnya sendiri.

Bisa dikatakan kalau Shang Jun dan Shang Yue adalah penetua dari alam siluman, dimana wujud aslinya adalah siluman Naga Es. Dimana usia keduanya sudah tidak bisa terhitung lagi, bahkan diketahui keduanya telah hidup selama delapan generasi semenjak raja siluman pertama memimpin.

Namun, keduanya sama sekali tidak terlibat dalam urusan kerajaan. Keduanya memilih tinggal di istananya sendiri dan menjauh dari kehidupan mahluk lainnya karena kemampuan meramal masa depan yang mereka miliki.

Tanpa berkata sepatah kata pun Ye Ding Chen duduk di tempatnya seperti biasa, sedangkan Tian Jin tetap berdiri sampai urusan rajanya selesai. Sikap dingin dan acuh Ye Ding Chen bukan karena dia membenci kedua orang itu, hanya saja didikan dari orang tua kandungnya yang memaksanya harus bersikap tegas, berwibawa dan tak tunduk pada siapapun layaknya penguasa alam siluman sebelumnya.

“Aku dengar wilayah perbatasan alam siluman di serang oleh seseorang atau lebih tepatnya oleh Bing Bai? Apakah kau sedang sibuk mencari keberadaannya?” Shang Jun memulai pembicaraan.

“Katakan saja apa yang kalian inginkan sampai memintaku datang kembali ke tempat ini, setelah ratusan tahun kalian melarangku untuk menginjakkan kaki di sini?”

Bersambung ….

1
Fahmi Ardiansyah
hahaha akhirnya bertemu lg
Fahmi Ardiansyah
iya din Cen kmu lakukan aja pekerjaan itu Krn dari situ kmu akan ketemu hua Yo n anak2 mu
Fahmi Ardiansyah
dua anak itu anakmu sendiri
perahu kertas
sangatlah baik dan seru👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
perahu kertas
langsungkan thor
Dwi Rustiana
ayo Ding Chen jangan kelamaan memastikannya 🤣🤣🤣
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya
Dwi Rustiana
sepertinya jalan takdir Ding Chen dan Hua Yi sungguh terjal dan berliku 🤔🤔🤔
@pry😛
next💪💪💪💪💪❤
@pry😛
wnt ny bailu sm dylan wang kah
@pry😛: ud aq liat kk gntg x aaaaa❤❤
total 4 replies
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Trie Vanny: Makasih atas dukungannya dan sudah berkenan mampir yah, kak!🙏🙏🙏
total 1 replies
@pry😛
next kk... gk sbr aq klo kmbr ank ny raja siluman tu🤣
Setiya Wulandari
bagus kak 😍 aq suka
Trie Vanny: Makasih, kak! Sudah berkenan mampir dan atas dukungannya🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Fahmi Ardiansyah
jia Rui memang benar klu dhi Chen ayah kandung kalian.
Dwi Rustiana
mau sembunyi sampe lubang semut juga pasti bakal diburu twins mending disitu temuin bapak kalian biar kalian dilindungi 🤭🤭🤭
Fahmi Ardiansyah
ya pasti langsung jadi adonan walau smlm tpi brualang2 klu melakukannya🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya mungkin bagi raja uang segitu gak ada apa-apanya.tpi apa raja mau membayar tagihan itu.
Fahmi Ardiansyah
iya hua Yi gimana bisa kmu nyuruh bayar pria itu.
Trie Vanny
Sangat bagus!👍👍👍
Fahmi Ardiansyah
salah target semoga membawa kebahagiaan bagi Huan yi
Fahmi Ardiansyah
hadeeeh ada aja gangguannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!