NovelToon NovelToon
LUPIN : Atlantis Crown Theft

LUPIN : Atlantis Crown Theft

Status: tamat
Genre:Kriminal dan Bidadari / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / TKP / Light Novel / Tamat
Popularitas:443
Nilai: 5
Nama Author: Miss Anonimity

Sebuah kota yang ditimpa tragedi. Seseorang baru saja membakar habis gedung pengadilan di Withechaple, Inggris. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Seorang detektif hebat ditugaskan menangkap sang pencuri Lupin. Waktu yang dimiliki Wang yi semakin terbuang sia-sia. Semakin ia merasa bisa menangkap pencuri Lupin, semakin ia terjebak dalam permainan menyebalkan yang dibuat oleh musuh. Beruntungnya gadis cantik bernama Freya, yang bekerja menyajikan bir untuk para polisi di kedai setempat selalu memberinya motifasi yang unik.

Selama beberapa Minggu, Wang yi menyusun rencana untuk menangkap sang Lupin. Hingga sebuah tugas melindungi mahkota Atlantis tiba di kota itu. Wang yi akhirnya berhasil mengetahui siapa sosok sang Lupin. Namun, ketika sosok itu menunjukan wajahnya, sebuah rahasia gelap ikut terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Anonimity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17 : Malam Membara

Seseorang baru saja keluar rumah di tengah malam yang sunyi. Ia menutupi kepalanya dengan Hoodie, sementara mulutnya ia tutup menggunakan masker. Setelah menurutnya penampilannya sudah sempurna, orang tersebut menyeret galon berukuran sedang berisi bensin. Ia mengambil beberapa galon berisi cairan yang sama. Galon-galon tersebut kemudian di naikan kedalam bagasi mobil. Setelah semuanya selesai, orang itu menaiki mobil, mulai memutar kunci, dan mobil menyala, melaju meninggalkan kediaman kecilnya.

Ditempat lain, seseorang berjaket hitam mendatangi rumah terpencil di ujung gang. Sebelum melangkah ke teras rumah, orang itu melihat ke sekeliling. Sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya. Orang itu meletakan sepucuk surat yang dia beri tambahan mawar merah. Cukup manis, tapi tidak semanis tujuannya. Surat tersebut diletakan tepat dibawah pintu. Kemudian pintu diketuk dengan kencang, memastikan bahwa sang pemilik rumah bisa mendengarnya. Setelah itu, si pelaku segera pergi meninggalkan surat misterius dengan sejuta tanda tanya.

Pintu rumah terbuka, cahaya lampu samar dari dalam rumah menerobos halaman yang gelap. Si pemilik rumah tidak menemukan siapapun, padahal jelas-jelas ia mendengar suara seseorang mengetuk pintu. Tapi siapa yang mengetuk pintu di jam malam seperti ini? Dia tidak percaya kalau itu adalah hantu. Baginya hal seperti itu hanyalah sebuah dongeng untuk menakuti anak-anak. Seperti halnya orang tuanya yang pernah menakuti-nakuti dirinya dengan cerita Bloody Mary ketika ia sulit untuk tidur.

Kini dia telah tumbuh dewasa, dia lebih percaya kalau orang-orang jahil seperti para Fosicker yang melakukannya. Pria itu menunduk, menemukan sepucuk surat dengan mawar merah dibawah kakinya. Ia mengambil surat itu. Sangat wangi, seperti baru saja disemprot parfum mahal. Ia membuka surat itu dan membaca isinya.

"Sarah!?" Ujarnya sedikit bergetar. Pria itu tiba berlari kedalam rumahnya, dan tidak lama kemudian muncul kembali dengan setelan yang berbeda. Sedikit lebih rapi tapi tidak menutupi kejelekan di wajahnya. Pria itu buru-buru menutup pintu. Berjalan menjauhi halaman rumahnya menuju ke suatu tempat.

...***...

Wang Yi melangkah pelan di sepanjang lorong museum yang sudah dikunci untuk umum. Suara langkah sepatunya memantul di dinding marmer, menciptakan gema halus yang bercampur dengan dengung lembut dari lampu neon yang mulai redup.

Museum itu masih tampak hidup dalam keheningan-patung-patung batu berdiri seperti penjaga masa lalu, sementara lukisan-lukisan tua memantulkan bayangan samar yang menatap balik. Wang Yi berhenti di depan sebuah ruang pameran bertuliskan Artifacts of the Eastern Dynasty. Matanya menelusuri kaca tebal yang melindungi sebuah mahkota berwarna hitam berhiaskan permata ungu-benda yang baru saja datang dari pengiriman luar negeri.

Dia menatapnya cukup lama. Siapapun pasti akan tergoda dengan keindahan dari tekstur mahkota ini. Saat kecil ia pernah bermimpi menjadi seorang raja. Memakai mahkota yang indah dan di hormati semua orang. Duduk di singgasana penuh emas, didampingi seorang ratu yang cantik. Tapi sekarang mimpi masa kecilnya ia anggap bodoh dan konyol. Ia menyukai pekerjaannya yang sekarang. Setidaknya ia masih bisa makan dari sana.

"Kalian masih di ruang kontrol?" tanyanya pada petugas yang lain melalui radio kecil di sabuknya.

Suara di sisi lain terdengar pelan, sedikit berdesis. "Ya, Detektif Wang. Semua monitor aktif. Tidak ada pergerakan mencurigakan di perimeter."

"Perhatikan kamera barat dan utara. Fokus di pintu karyawan. Jangan biarkan siapa pun lewat tanpa izin."

"Baik. Dimengerti."

Wang Yi melanjutkan langkahnya, melintasi lorong menuju ruang kaca utama. Angin malam masuk dari celah ventilasi, membawa aroma lembap bercampur logam. Ia berhenti sejenak di depan kaca besar, mengamati halaman luar museum yang diterangi cahaya bulan.

Tidak ada yang menyadari bahwasanya dari celah ventilasi di ruang kontrol, asal samar mengepul pelan. Itu obat tidur. Ada orang yang melakukannya. Siapapun itu sangat jelas dia pintar dalam memanfaatkan situasi menggunakan otaknya. Tidak lama kemudian, para petugas di ruang kontrol jatuh satu persatu ke lantai. Mereka tidak sadarkan diri.

Beberapa kilometer dari bangunan rumah sakit-sebuah mobil meluncur melewati jalan sempit. Orang yang duduk di belakang kemudi menatap lurus tanpa ekspresi. Hoodie-nya menutupi sebagian wajah, masker menahan setiap helaan napas berat. Di bagasi belakang, empat galon berisi cairan bensin berguncang pelan mengikuti getaran jalan. Lampu jalan sepi. Hanya suara mesin yang memecah sunyi. Ia menatap kaca spion. Tak ada mobil lain. Hanya dirinya.

Mobil itu berhenti di tikungan tidak jauh dari bangunan rumah sakit. Lampu bangunan rumah sakit masih menyala, ia lupa kalau setiap malam selalu terjadi pergantian Shift. Rumah sakit di Whitechaple selalu buka 24 jam. Meski sangat jarang ada orang yang mengalami penyakit serius. Kebanyakan hanya demam biasa, itupun tidak sering. Tapi meski begitu, pelayanan rumah sakit ini bisa diberikan acungan jempol.

Ia turun, membuka bagasi, dan menarik satu galon dengan satu tangan. Tangannya gemetar sedikit saat mengangkat beban itu. Di saku jaketnya, terselip sepucuk korek gas. Dengan hati-hati orang itu berjalan pelan menuju gudang belakang rumah sakit. Orang itu menumpahkan semua bensin yang ia bawa kelantai. Ia melakukan semua itu dengan hati-hati. Ada beberapa titik buta di gedung rumah sakit yang ia siram dengan bensin. Terakhir, orang itu tersenyum miring dari balik maskernya. Ia menyalakan korek api, kemudian melemparkannya ke tumpahan bensin. Dalam sekejap api merayap liar tidak terkendali. Orang itu segera pergi sebelum suasana kacau.

Kembali di museum, Wang Yi berhenti di depan ruang kaca lagi. Ia mencoba menghubungi petugas di ruang kontrol, tapi tidak ada balasan. Wang Yi memicing curiga. "Kalian dengar aku..." Ucapnya. Tapi tetap tidak ada balasan.

Wang Yi semakin curiga. Dia tahu ada yang tidak beres. Wang Yi bergegas menuju ruang kontrol. Namun, tidak sengaja ia melihat sebuah bayangan melintas cepat di kegelapan. Wang Yi segera mengejar bayangan itu tanpa peduli dengan apa yang terjadi pada para petugas yang sedang pingsan di ruang kontrol.

Bayangan itu bergerak cepat, seolah meluncur di antara tiang-tiang besar museum yang remang. Wang Yi menarik senjatanya tanpa berpikir panjang. Kakinya menjejak lantai marmer dengan ritme teratur. Suara langkahnya menggema di aula yang sepi, bercampur dengan bunyi gesekan kain dari sosok yang dikejarnya.

"Berhenti!" teriak Wang Yi, suaranya memantul keras di ruang pameran.

Sosok itu tidak menjawab, malah mempercepat langkah, menembus lorong sempit menuju ruang pamer utama. Setelah jaraknya cukup, Wang melakukan gerakan menyelengkat orang di depannya. Orang tersebut terjatuh kelantai dengan posisi tengkurap. Wang Yi segera meringkus orang itu, melipat kedua tangannya ke belakang punggung, mengarahkan pistol ke depan.

"Siapa kau?" Tanya Wang Yi.

"To-tolong... ampuni aku." Wang Yi sedikit tercekat. Ia sedikit familiar dengan suara ini. Tapi dalam pencahayaan samar seperti ini, Wang Yi sedikit kesusahan mengenali orang ini.

Wang Yi membalikkan kepala orang itu ke samping. Sedikit tercekat. Ia pernah bertemu dengan orang ini.

"Bazza? Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Wang Yi tegas.

"Detektif Wang, apa yang terjadi?" Salah seorang petugas penjaga museum menghampirinya.

"Aku menemukan orang ini berkeliaran di dalam museum." Kata Wang Yi.

"Benarkah? Aku menemukan petugas yang lain tidak sadarkan diri di ruang kontrol setelah aku kembali dari membeli kopi di luar." Kata petugas itu.

"Apa? Kenapa mereka bisa pingsan?" Tanya Wang Yi. Tangannya tidak lepas dari meringkus Bazza.

"Aku tidak tahu." Ujarnya. "Mereka mungkin terkena obat bius."

"Gas tidur." Gumam Wang Yi. Ia kemudian berdiri memaksa Bazza untuk berdiri juga. Wang Yi memborgol kedua tangan Bazza ke belakang, kemudian menyerahkannya pada petugas di dekatnya.

"Bawa dia ke kantor Polisi, Minta Frank untuk menahannya, aku akan mengintrogasinya nanti."

"Baik." Petugas itu membawa Bazza keluar museum.

Wang Yi berniat menuju ruangan kontrol. Tapi bunyi handphone mengalihkan perhatiannya. "Ya, Frank? Aku baru akan mengunjungimu." Ucap Wang Yi.

"Kau masih di museum?" Tanya Frank. Nada suaranya terdengar sedikit panik.

"Ya. Apa yang terjadi di sana, terdengar sangat ramai." Kata Wang Yi.

"Ada kabar buruk. Gedung rumah sakit terbakar."

1
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
wahhh cocok ini yang aye cari, ilustrasi adegan mu keren 👍✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
aye suka kata ini. dan itu benar adanya reall✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
Woahh ilustrasinya keren ✨ 👍 semoga lanjut sampai tamat💪
Miss Anonimity: Makasih, kak.
total 1 replies
mary dice
wang yi pasti dalam bahaya🧐 lanjut thor
Miss Anonimity: Nanti ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!