NovelToon NovelToon
HIDDEN TRUTH

HIDDEN TRUTH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romantis / Cintamanis / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:298
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Amanda Theresia, begitu populer seangkatan sekolahnya. Kepopulerannya bukan hal yang istimewa melainkan karena dia terkenal dengan images buruknya. Namun, siapa sangka gadis dengan image buruk itu justru menjalin hubungan dengan laki-laki baik. Begitu berbanding terbalik dengan dirinya. Bagaimana awal dan akhirnya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

"Amanda!!" Panggil Amora dengan suara yang keras membuat semua anak-anak kelas menatap ke arahnya. Reflek Amanda menabok Amora dan terjengkat kaget.

"Kamu apa-apaan sih, Mor?" Tanya Amanda tidak biasa.

"Ya lagian kamu dari tadi dipanggil nggak nyahut, malah ngusap-ngusap bibir nggak jelas kamu."

Mata Amanda membelalak kaget, ini gila karena Amanda dari tadi terbayang-bayang akan ciumannya dengan Gibran. Oh shitt!! Ini tidak bisa, rasanya Amanda ingin sekali menghapus ingatan tentang itu. Tapi rasanya masih terasa begitu menggoda iman.

Amanda menggelengkan kepalanya kuat, bagaimana bisa dirinya seperti ini padahal sudah mempunyai kekasih.

"Nah kan ngelamun lagi," ucap Amora kembali menyadarkan Amanda.

"Noh, kamu lihat pacar kamu sama si sekretarisnya tuh." Suruh Fransiska pada Amanda.

Lagi, lagi, dan lagi. Pemandangan yang sama, pemandangan antara si ketua dan si sekertaris yang asik bercanda ria layaknya seorang kekasih. Lihat saja, bahkan tidak ada jarak diantara keduanya. Mereka duduk dengan amat sangat lekat layaknya terdapat lem yang merekatkan.

"Udah kayak gitu dan kami nggak bertindak sama sekali, Manda?" tanya Kirana tidak percaya, hampir terdengar rasa kesal.

"Aku nggak yakin kalo mereka nggak deket. Kalo nggak pacaran berarti yang masih jalan PDKT sih yakin aku." Tambah Amora menimpali.

"Kalian semua nggak ada yang suka banget ya sama Jeremi , kenapa sih?" tanya Amanda yang sudah terbakar.

"Ya kali modelan kayak dia kita sukai. Dulunya sih iya, aku bahkan sampai kagum tuh. Tapi semenjak kamu bilang kalian pacaran, aku gedek banget. Itu cowok bertingkah layaknya nggak perlu ngejaga hati, padahal jelas-jelas punya pacar." Jawab Amora yang disetujui Manuella dan Fransiska .

"Udah mending-mending noh, pasti udah tuh Imanuel." Beritahu Manuella.

"Imanuel mah nggak munafik ye kan," beo Fransiska dengan suara yang cukup lantang membuat mereka kembali ditatap anak-anak kelas Amanda dan Amora.

Jam pelajaran memang sedang kosong karena ada rapat guru dadakan membuat mereka berkumpul di kelas Amanda dan Amora.

"Ngomong-ngomong, kamu pakai cincin, D? Sejak kapan?" tanya Manuella baru tersadar—mengangkat tangan kiri Amanda dan melihat cincin yang tersemat indah dijari manisnya.

"Kemarin dikasih mama," jawab Amanda cepat sembari menarik tangannya.

"Eh, kemarin aku ketemu Jeremi sama Felicia di taman, njir."

"Wah berarti mereka berdua beneran ada hubungan ya?"

"Kalo itu sih nggak tau. Cuman lihat mereka bareng ajah."

"Tapi dari segala interaksi mereka disekolah dan mereka jalan berdua kalo mereka nggak ada hubungan nggak mungkin kan?"

"Interaksi mereka terlalu manis buat hubungan sekedar teman."

Amanda dan teman-temannya mendengar dengan cukup jelas percakapan dan pembahasan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Noh, dengerin," ucap Manuella menyuruh Amanda.

"Kamu jangan mau di bodoh-bodohin deh, Da," saran Amora.

"Aku harap segera ada berkah yang bisa buat kamu sadar." Harap Fransiska penuh minta.

"Itu belum tentu Jeremi, mungkin mereka salah lihat," sahut Amanda.

"Iya deh terserah," kesal Manuella.

"Kalo misal aku jadi kamu ya Amanda, udah aku putusin itu cowok. Lagian juga banyak cowok yang mau sama kamu kok." Saran Amora.

"Saran aku, jangan sampe kamu nyesel nantinya. Jangan sampe kamu ninggalin yang tulus buat yang brengsek." Saran Fransiska.

"Jadi kamu harus pikirin mateng-mateng." Tambah Manuella sembari menepuk punggung Amanda.

...****...

"Aku denger kamu kemarin jalan sama sekertaris kamu." Amanda memulai percakapan diantara mereka dengan wajah tanpa ekspresi dan mata yang menatap layar ponsel.

"Nggak," jawab Jeremi memeluk perut Amanda.

"Kamu bohong dan aku nggak suka dibohongi." Tegas Amanda membuat Jeremi melepaskan pelukannya dan duduk.

"Aku cuman nganter dia pulang," jawab Jeremi yang membuat Amanda tersenyum kecut.

"Aku serius. Aku cuman ngatarin dia."

Merasa di abaikan, Jeremi mengambil ponsel Amanda dan menaruhnya di nakas.

"Kenapa harus kamu yang nganter? Dari sekian banyak orang atau gak..kan ada ojek—kenapa harus kamu?" tanya Amanda membuat Jeremi membasahi bibir dengan lidahnya.

"Karena cuma ada aku."

"Kenapa cuma ada kamu? Berarti beneran kalian cuma berdua kan?" tanya Amanda dengan mengangkat sebelah alisnya menatap Jeremi.

"Kenapa? Nggak bisa jawab, hm?" lanjut Amanda dengan raut wajah datar.

"Aku ada urusan sama dia."

"Lagi, alasan kamu selalu sama. Aku udah bosen dengerin alasan itu Jeremu. Ini udah ke sekian kalinya dan aku tetep berusaha diem. Makin kesini aku lihat kalian makin nempel kayak perangko."

"Katanya ngaterin, tapi mampir ketaman makan es krim lagi." Sindir Amanda lagi yang membuat Jeremi kalah telak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!