NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Baru saja keluar dari kawasan rumah sakit, dia merasa ada yang aneh. Dia mengurangi kecepatan dan menginjak rem namun mobil itu justru semakin kencang.

"Tidak mungkin! Remnya blong!"

Dia mencoba menarik rem tangan, tapi hasilnya nihil. Mobil itu seperti kehilangan kendali penuh, meluncur liar di jalan menurun. Napas Niko mulai memburu, kedua tangannya menggenggam erat setir. Beberapa kendaraan di depan mulai tampak mendekat, membuat jantungnya berpacu lebih cepat.

Dia mencoba menyalakan lampu hazard sambil membunyikan klakson berkali-kali, berharap kendaraan lain segera menepi. “Minggir! Minggir!” teriaknya meskipun tak ada yang bisa mendengar dari balik kaca tertutup.

Mobil terus meluncur dengan kecepatan tinggi. Niko menoleh cepat ke kiri dan kanan, mencari jalan alternatif yang bisa dia gunakan untuk menghindari tabrakan besar. Di sebelah kanan, jalanan penuh kendaraan. Tapi di sebelah kiri, ada jalur kecil menuju area proyek pembangunan jalan baru yang belum selesai dikerjakan. Jalannya sedikit menanjak dan berujung pada tumpukan besar pasir konstruksi.

Tanpa berpikir panjang, Niko memutar setir ke kiri dengan cepat. Ban mobil menjerit keras di atas aspal. Mobil hampir terguling, tapi dia berhasil menyeimbangkannya.

Mobil meluncur ke arah jalur proyek itu. Debu beterbangan ketika ban depan menghantam jalan tanah. Niko berusaha keras menahan setir agar tidak menabrak mesin alat berat di sisi kiri. Hanya ada satu cara menghentikan mobil itu dengan menabrakkannya ke tumpukan pasir di depan.

“Semoga berhasil…”

Detik berikutnya, suara benturan keras mengguncang udara.

BRAAAK!!

Mobil itu menghantam tumpukan pasir dengan kekuatan besar. Debu tebal mengepul. Bagian depan mobil penyok dan kaca depan retak.

Tubuh Niko terpental ke depan, kepalanya membentur keras bagian stang kemudi meski sabuk pengaman menahannya sebagian. Pandangannya berkunang-kunang, suara di telinganya mendengung. Dia mencoba bernapas, tapi dadanya terasa sesak.

Beberapa pekerja proyek yang mendengar suara benturan segera berlari ke arah mobil.

“Cepat, tolong! Ada kecelakaan!”

Niko berusaha membuka kedua matanya dan menegakkan kembali tubuhnya. Dia meraba dahinya yang sedikit berdarah. "Sakit sekali. Sial! Ini pasti ulah Arya!"

Pintu mobil itu berhasil dibuka dan dua orang pekerja proyek membantu Niko keluar dari mobil itu.

"Maaf, rem mobilku blong. Aku akan ganti semua kerugian." Niko duduk sambil mengatur napasnya dan menghubungi seseorang.

"Ferdi, kamu ke tempatku sekarang. Aku kecelakaan karena ada yang sengaja memutus kabel rem. Suruh tim IT mencari rekaman CCTV rumah sakit mitra sehat sebelum di hapus."

Niko memutuskan panggilan itu. Dia memijat pelipisnya yang terasa sakit sambil menunggu Ferdi datang.

"Biar kami hubungi ambulans, Pak," kata salah satu pekerja sambil memberikan minuman pada Niko.

Niko menggeleng pelan. Dia mengambil sebotol minuman mineral itu dan segera meneguknya. "Nanti asistenku akan mengurus ganti rugi. Tolong jangan beritahu siapapun tentang kecelakaan ini."

Mereka menganggukkan kepalanya. "Ini mobil Bu Nadia kan? Apa ada yang sengaja ingin mencelakai Anda dengan memutus kabel rem?"

"Iya, sepertinya. Tapi bilang saja ini murni kecelakaan dan tidak ada sangkut pautnya dengan Bu Nadia."

Beberapa saat kemudian ada mobil yang berhenti tak jauh dari tempat itu. Seorang pria yang seumuran dengan Niko keluar dari mobil dan berjalan mendekati Niko.

"Setelah sekian lama, baru kali ini kamu menghubungiku. Apa yang terjadi?" tanya Ferdi sambil mengulurkan tangannya dan membantu Niko berjalan menuju mobil.

Niko tak menjawabnya. Dia masuk ke dalam mobil itu dan duduk di sisi pengemudi.

Setelah mobil itu berjalan, barulah Niko bercerita. "Arya semakin menjadi. Dia berani macam-macam denganku. Lihat saja nanti, aku akan membuat dia jatuh sejatuh-jatuhnya."

Ferdi tertawa mendengar hal itu. "Lagian kamu mengejar istri orang. Sudah lima tahun berlalu, apa yang kamu dapat selain menjadi asisten."

Niko hanya tersenyum penuh arti. "Tentu saja sudah ada hasilnya. Tunggu saja nanti, hubunganku akan semakin serius."

"Kamu jadi pria simpanan? Astaga, seorang investor besar dengan saham dimana-mana menjadi pria simpanan. Lebih baik kamu jadi direktur rumah sakit saja gantiin Papa kamu. Kasihan kan sudah tua masih sibuk kerja."

Niko semakin bersandar sambil memejamkan kedua matanya. "Kamu bantu pegang saja. Sahamku sudah banyak di semua sektor. Aku mau bantu Nadia saja agar tidak kehilangan perusahaan."

"Dasar durhaka!"

"Seandainya Papa tidak terlalu ikut campur dengan kehidupanku, aku gak akan kabur. Aku paling tidak suka dijodohkan."

Ferdi mencibir mendengar perkataan sahabat karibnya yang sudah seperti saudara itu. "Tapi mengejar istri orang."

"Aku lebih dulu suka Nadia. Aku jatuh cinta padanya saat bertemu di pasar saham. Dia benar-benar hebat. Sayang, aku datang terlambat. Seharusnya aku datang sehari lebih cepat sebelum dia menikah."

Ferdi menghentikan mobil itu di depan IGD dan menatap Niko. "Sudah sampai. Jangan lupa, ct scan sekalian biar otak kamu gak semakin konslet."

***

"Apa? Gagal?" Arya menghela napas panjang saat mendapat telepon dari anak buahnya. "Dimana dia sekarang?" tanya Arya.

Nadia hanya menatap Arya yang kini keluar dari kamarnya. "Apa yang dia bicarakan? Mengapa serius sekali?"

Nadia mengambil ponselnya lalu menghubungi Niko. Namun, beberapa kali nada sambung, Niko tak juga mengangkat panggilannya.

"Apa dia ke kantor? Tapi aku sudah menyerahkan semua pekerjaan pada Nisa." Nadia mencoba menghubunginya sekali lagi namun tetap sama telepon itu tidak diangkat.

Beberapa saat kemudian, ada panggilan masuk dari Nisa, sekretarisnya.

Nadia segera mengangkat panggilan itu.

"Nisa, kamu dapat kabar dari Niko?" tanya Nadia panik.

"Bu Nadia, mobil yang dikendarai Pak Niko mengalami kecelakaan. Kata saksi mata, mobil itu mengalami rem blong. Tapi Pak Niko entah kemana. Saya juga sudah menghubunginya dan tidak ada jawaban."

"Apa? Niko kecelakaan? Segera kamu hubungi di rumah sakit yang dekat dengan lokasi kejadian. Kalau sudah dapat info, segera kabari aku."

"Baik, Bu."

Nadia turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamarnya. Dia sangat khawatir dengan kondisi Niko saat ini. Dia tidak mungkin berdiam diri.

Baru saja dia keluar dari pintu rumahnya, Niko berjalan masuk dari pintu gerbang dengan dahi yang telah diperban.

Nadia langsung berlari mendekatinya. Dia akan memeluknya tapi kedua tangannya menahan lengan Nadia.

Niko menatap tajam Arya yang masih berdiri di dekat mobilnya. Dia berjalan mendekat sambil mengepalkan kedua tangannya.

Mereka saling bertatap tajam. "Pak Arya, apa Anda ingin bermain-main dengan saya?"

"Maksud kamu apa?"

"Saya sudah mengirim bukti rekaman CCTV. Cek saja." Kemudian Niko menarik tangan Nadia agar masuk ke dalam rumah.

Arya melihat ponselnya dan membuka video rekaman CCTV itu. Dia sudah menyuruh anak buahnya untuk menghapus CCTV itu tapi Niko dengan cepat menemukannya.

"Niko bukan orang sembarangan. Siapa dia sebenarnya?"

1
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
dyah EkaPratiwi
hahaha curiga ini arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!