Avica gadis muda yang baru lulus pendidikan SMA itu baru saja turun dari sebuah bus. Ia memilih untuk pergi ke ibu kota karena ingin mencari pekerjaan supaya bisa membantu orang tuanya.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga" Ucapnya
Kemudian ia berjalan mencari tempat untuk istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan untuk mencari kost-kostan.
Setelah dirasa cukup untuk istirahat Avica berjalan untuk mencari angkutan. Ketika berjalan ia tidak sengaja melihat anak kecil yang sedang menangis sendirian di seberang jalan tanpa ada orang tua disampingnya.
Kemudian Avica memilih untuk menyeberangi jalan tersebut untuk menolongnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rismaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab30
Disaat hubungan Abizar dan Avica semakin membaik dan semakin dekat. Berbeda dengan Sely, wanita itu sedang patah hati setelah mengetahui fakta jika ternyata sang kekasih hanya memanfaatkannya saja. Setelah Sely menanyakan keseriusan Rangga pada dirinya waktu itu Sely merasa jika ada yang disembunyikan oleh sang kekasih.
Sebulan setelah pembahasan waktu itu, Rangga mulai menunjukkan perbedaannya pada Sely. Yang awalnya sangat perhatian dan selalu menghubungi Sely lalu tiba-tiba pria itu sering menghilang dan jarang menghubungi Sely jika bukan Sely yang terlebih dahulu menghubunginya. Bahkan mereka juga jarang bertemu dengan alasan jika Rangga sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Hingga pada akhirnya disaat Sely menghubungi Rangga tetapi tak mendapatkan jawaban sama sekali dari Rangga. Hal itu membuat Sely langsung mengunjungi Apartemen Rangga dengan mengendarai mobilnya.
"Rangga kemana sih, kok dari tadi telponnya nggak diangkat." Gumam Sely.
"Apa jangan-jangan ada yang tidak beres sama dia." Ucapnya lagi.
"Sepertinya aku harus mencarinya di apartemen."
Sely mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Hati merasa tak tenang, dirinya takut jika apa yang selama ini ia takutkan benar-benar terjadi. Sebab Sely sudah terlanjur mencintai pria itu.
Sesampainya di apartemen Rangga, Sely berusaha membuka pintu unitnya. Ternyata pintu tersebut dalam keadaan terkunci dari dalam. Tak habis akal Sely pun kembali turun untuk meminta kunci cadangan pada petugas Apartemen tersebut.
"Pak, saya mau minta kunci pintu apartemen atas nama pak Rangga." Ucap Sely
"Maaf , saya tidak bisa memberikan kunci itu pada sembarangan orang. Karena itu privasi." Balas sang petugas.
"Tapi saya bukan orang asing pak. Saya kenal dengan pak Rangga." Ucap Sely.
"Kalau boleh tahu anda siapanya pak Rangga?" Tanya petugas tersebut.
"Saya tunangan pak Rangga." Kata Sely.
"Ohh, baiklah kalau begitu tunggu sebentar!"
Petugas tersebut pun mencari kunci cadangan unit apartemen yang ditempati oleh Rangga.
"Ini kunci yang anda minta." Ucap petugas itu saat dia memberikan sebuah kunci pada Sely.
"Terima kasih." Sely pun pergi meninggalkan petugas apartemen tersebut setelah mengucapkan terima kasih.
Sely kembali menaiki lift untuk menuju unit Apartemen Rangga kembali. Sesampainya didepan pintu, Sely langsung mencoba membuka kunci pintu didepannya itu setelah berhasil dirinya membuka pintu itu dengan pelan-pelan. Sely tidak menemukan Rangga di ruang tamu maupun didapur. Sely terus mencarinya hingga disebuah kamar yang ditempati oleh Rangga. Saat Sely membuka sedikit pintu kamar Rangga, dirinya melihat jika kekasihnya itu sedang memeluk wanita lain dengan keadaan telanjang dada sedangkan sang wanita hanya menggunakan bra saja. Sebelum membuka pintu dengan sempurna Sely ingin mendengarkan percakapan kedua manusia yang Sely yakini telah menghabiskan waktu bersama dengan saling memenuhi hasrat keduanya.
"Sayang, sepertinya tadi wanita ****** itu terus saja menghubungimu?"
"Biarkan saja, aku tidak peduli. Aku bertahan dengannya selama ini hanya ingin memanfaatkan nya saja."
"Apa yang kau harapkan dari wanita itu? Kau sudah kaya dan usaha mu juga berkembang? Apa yang kau inginkan?"
"Aku hanya ingin mencari informasi tentang Abizar, mantan suaminya. Aku ingin menjatuhkan orang itu."
"Jika itu tujuanmu, lantas kenapa hubungan kalian sampai sejauh ini? Kalian berpacaran sudah lima tahun, apa kau tidak ingin menikahinya?"
"Aku ingin membuat wanita itu tergila-gila padaku. Setelah itu aku akan meninggalkan nya. Seperti dirinya yang tega meninggalkan anak dan suaminya demi diriku. Dan tentang Abizar aku ingin menjatuhkannya sebab dia selalu lebih unggul dariku sejak dari dulu, dari percintaan hingga kedudukannya."
"Tetapi bukankah usahamu untuk menjatuhkan Abizar itu sia-sia?"
"Aku sudah membuatnya terpuruk dengan luka yang Sely berikan. Hingga perusahaannya hampir gulung tikar. Tetapi semua itu tidak bertahan lama, sebab Abizar berubah menjadi pria arogant dan semakin kuat hingga usahanya semakin sukses. Hubunganku dengan Sely hanya iseng-iseng saja."
"Ohh, jadi semua ini hanya sandiwara, dan kamu hanya manfaatin aku?" Ucap Sely disaat dirinya benar-benar telah membuka pintu itu dengan lebar.
Dan hal itu cukup membuat kedua orang itu kaget dan dengan cepat Rangga melepas pelukannya pada wanita yang ada disampingnya.
"Ternyata ini alasan kamu yang tidak pernah ngehubungi aku, dan mengabaika ku? Karena ****** ini iya?" Ujar Sely dengan penuh emosi.
"Hei, apa tidak salah. Bukannya kamu yang ******? Sudah punya anak sama suami masih aja kepincut dengan pria lain." Sindir wanita itu.
"Tutup mulutmu itu."
"Bukannya benar apa yang dikatakan oleh Dinda. Kamu lebih memilih diriku daru pada anak dan suamimu?" Ucap Rangga.
"Aku pikir kamu pria baik-baik, ternyata kau pria brengsek." Ucap Sely dengan penuh penekan diakhir kata.
"Kau juga tak sebaik itu, baby. Kau bahkan lebih murahan." Balas Rangga.
"Wanita itu yang lebih murahan, bukan aku." Ucap Sely.
Sedangkan Dinda, wanita yang ada disamping Rangga itu hanya mendengarkan pembicaraan mereka saja, daripada ikut berdebat.
"Lebih baik kamu pergi dari sini!" Usir Rangga.
"Aku tidak mau, seharusnya wanita itu yang harus pergi." Tolak Sely.
"Apa perlu aku menyeretmu?" Ucap Rangga penuh penekanan.
"Lakukan saja jika kau berani." Sely berucap seperti itu sebab dirinya yakin jika Rangga tidak akan melakukan hal itu pada dirinya.
Saking geramnya Rangga pun memegang tangan Sely lalu menyeretnya untuk keluar dari apartemen nya. Dan ternyata dugaan Sely salah. Pria itu sangat tega melakukan hal itu terhadapnya.
"Rangga, lepas. Aku tidak ingin pergi dari sini. Lepaskan aku." Teriak Sely.
Dan Rangga pun tak menghiraukan ucapan Sely. Pria itu malah mendorong Sely keluar hingga wanita itu terjatuh.
"Pergi kamu dari sini. Dan jangan pernah menginjakkan kakimu ketempat ini lagi." Ucap Rangga.
"Rangga, kamu benar-benar tega kepadu. apa kurang ku hingga kamu melakukan semua ini kepadaku?" Ujar Sely.
"Kau tidak ada yang kurang. sebenarnya aku sangat suka permainan mu. Tapi aku tidak ingin memiliki hubungan serius dengan wanita sepertimu." jawab Rangga.
"Sekarang pergilah dari sini! Dan ingat kita sudah tidak ada hubungan lagi." usir Rangga dan menegaskan tentang hubungan mereka.
"Baiklah, aku akan pergi dari tempat ini. Dan ingatlah satu hal. Kau akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kau perbuat kepadaku. Ingat itu." ucap Sely sebelum pergi meninggalkan tempat itu.
"Terserah apa yang kau katakan. Aku tidak peduli sama sekali." balas Rangga.
Rangga pun dengan keras nya menutup pintu apartemen nya sebelum kembali masuk kedalam.
Dengan langkah cepat Sely meninggalkan tempat itu dengan hati yang terluka dan kebencian yang amat sangat besar didalam hatinya. Dirinya berjanji dalam hati, jika dia akan membalas semua perbuatan mantan kekasihnya itu kepada dirinya selama ini.