NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

“Semangat ya, Ma,” ujar Arnold sebelum dia dan Trevor keluar dari kamar.

Hari ini hari ujian akhir Cherry. Karena itu, dia memilih mengerjakan soal di ruang kerja Trevor, katanya supaya bisa lebih fokus.

Beberapa jam berlalu, akhirnya Cherry menyelesaikan semua pertanyaan. Sebelum menyerahkan lembar jawaban, ia berdoa dalam hati.

Empat tahun ia belajar demi gelar ini. Semoga saja semua pengetahuannya tidak mengecewakan. Ia cukup yakin pada kemampuannya, tapi rasa khawatir tetap ada. Semoga tadi jawabannya tidak asal.

Cherry keluar dari ruang kerja dan turun ke bawah. Di ruang keluarga, ia mendapati Trevor dan Arnold sedang menonton televisi. Ia lalu menghampiri dan duduk di samping Arnold, yang duduk di antara dirinya dan Trevor.

“Kalian nonton apa?” tanya Cherry.

“Sudah selesai, Ma?” Arnold balik bertanya.

“Sudah.”

“Gimana?” tanya Trevor ikut penasaran.

“Lumayan susah sih, tapi aku bisa jawab semua kok,” jawab Cherry.

“Tenang aja, Ma. Nanti sebelum tidur aku doain lagi,” ujar Arnold sambil tersenyum manis.

Cherry tersenyum hangat. “Makasih ya, Sayang.”

“Kita lagi nonton Batman vs Superman,” jelas Arnold.

“Oh gitu? Ya sudah, Mama ikut nonton.”

“Aku ambil kentang goreng lagi deh, tadi udah habis,” ucap Arnold beranjak.

“Mama aja yang ambil,” tawar Cherry.

“Enggak usah, Ma. Aku minta tolong sama Bibi aja,” tolak Arnold sambil berjalan ke dapur.

Tak lama kemudian ia kembali dengan semangkuk kentang goreng, lalu duduk lagi di antara mereka.

Tiba-tiba Arnold menutup mata Cherry dengan tangannya.

“Kenapa, Sayang?” Cherry bingung.

“Superman lagi enggak pakai baju. Mama enggak boleh lihat,” jawab Arnold polos.

Cherry tertegun. “Mama kan udah dewasa. Enggak apa-apa kok. Lepas dong tangannya.”

“Enggak boleh. Mama cuma boleh lihat badan Papa,” ucap Arnold tegas.

Cherry terkejut. “Sayang, e-enggak apa-apa kok.”

“Papa nanti cemburu. Lagian badan Papa jauh lebih bagus daripada Superman,” protes Arnold.

Cherry merasa malu luar biasa. “Oke deh. Nanti lepas kalau adegannya sudah selesai, ya?”

Arnold akhirnya menurunkan tangannya. Mereka kembali menonton, tapi begitu adegan serupa muncul, Arnold berseru lagi.

“Itu dia lagi, Ma. Tutup mata.”

“Iya, iya,” Cherry menutup matanya patuh.

Memangnya kenapa sih sama badan Superman? Apa benar badan Trevor lebih bagus? Penasaran juga… ah, ngintip sebentar aja.

Baru saja Cherry membuka mata sedikit, tiba-tiba televisi mati. Ia menoleh, mendapati Trevor menatapnya dengan sorot mata… tidak senang.

Astaga. Dia lihat aku ngintip, ya? Jangan-jangan dia pikir aku kepingin lihat badan Superman. Nyebelin banget, kenapa sih Superman bugil mulu?

“Papa, kok TV-nya dimatiin?” protes Arnold.

“Udah jam tujuh. Kamu harus tidur,” jawab Trevor sambil menggendong Arnold ke kamar.

Cherry membereskan sisa makanan, lalu menyusul ke atas.

“Udah gosok gigi?” tanya Cherry ketika masuk kamar Arnold.

“Udah, Ma.”

“Oke, kalau gitu tidur, ya.”

“Papa, Papa harus sering-sering telanjang deh. Mama suka banget lihat badan Papa,” celetuk Arnold tiba-tiba.

Cherry hampir tersedak. “Kamu tuh ngomong apa aja, sih. Udah, tidur.”

“Tapi beneran, Ma. Mama enggak suka sama badan Papa? Atau Mama lebih suka badan Superman?” tanya Arnold polos.

“Kalau Papa kamu terus-terusan telanjang, nanti kedinginan. Kamu mau Papa kedinginan?” Cherry mencoba mengalihkan.

“Kan Mama bisa peluk Papa?”

Peluk Trevor yang telanjang? Astaga. Bisa-bisa bukan cuma pelukan yang terjadi. Cherry buru-buru menggeleng, menepis bayangan itu.

“Udah, tidur. Jangan banyak ngomong.”

Arnold hampir buka mulut lagi, tapi Cherry melotot. Tolong deh, Nak. Mama udah cukup malu. Jangan tambah parah.

“Oke deh. Selamat malam, Mama, Papa,” akhirnya Arnold menyerah.

Cherry mencium kening anaknya, disusul Trevor. Setelah menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu utama, mereka keluar dari kamar Arnold.

Sesampainya di kamar, Trevor langsung masuk kamar mandi. Cherry teringat, kalau Trevor masuk tanpa bawa baju, artinya nanti dia keluar hanya dengan handuk di pinggang.

“Trevor!” Cherry buru-buru memanggil.

Pria itu menoleh. “Kenapa?”

Sial. Kalau aku suruh dia ambil baju dulu, dia pasti mikir aku enggak mau lihat badannya. Padahal… apa aku memang enggak mau lihat? Ugh.

“Ah, enggak apa-apa. Selamat malam,” Cherry langsung merebahkan diri dan menutup wajah dengan selimut.

“Selamat malam,” sahut Trevor singkat.

Tidur aja deh. Biar aku enggak tahu dia keluar pakai handuk atau enggak.

**

Beberapa hari kemudian, hasil ujian diumumkan.

“Mama, jangan khawatir. Aku yakin Mama pasti lulus. Aku mimpi Mama pakai toga terus dapat medali banyak banget,” ujar Arnold menenangkan.

“Beneran, Sayang? Semoga mimpi kamu jadi kenyataan ya.”

“Jadi Mama jangan worry lagi.”

“Oke, Mama enggak worry lagi. Sekarang tidur, ya?” Cherry mencium pipinya.

“Selamat malam, Mama, Papa.”

“Selamat malam, Sayang,” balas Cherry.

Setelah keluar dari kamar Arnold, Cherry langsung menuju meja belajarnya dan menyalakan laptop. Trevor saat itu masuk kamar mandi.

Cherry membuka situs kampus, menunggu pengumuman. Katanya hasil akan keluar malam ini, meski masih acak, jadi ia harus mencari namanya sendiri.

Trevor keluar dari kamar mandi dan langsung ke tempat tidur.

“Cek besok aja. Tidur dulu,” ucapnya.

“Enggak, aku belum ngantuk. Papa duluan aja tidur,” jawab Cherry.

Ponsel Trevor bergetar. Saat ia mengecek, notifikasi muncul di laptop Cherry, pengumuman sudah diposting. Cherry langsung scroll cepat mencari namanya.

Cherry Gabriella.

“Kyahhh!” Cherry berteriak kencang, membuat Trevor segera menghampiri.

“Kamu kenapa?” tanyanya.

“Aku lulus, Trevor! Aku jadi pengacara!” Cherry melonjak girang.

Tanpa pikir panjang, ia langsung memeluk Trevor erat. Rasa canggung lenyap ditelan kebahagiaan.

“Selamat,” ucap Trevor singkat.

Cherry tersenyum lebar. “Terima kasih. Ini semua berkat kamu.”

“Ini hasil kerja kerasmu sendiri,” balas Trevor.

“Aku enggak sabar ngasih tahu Arnold besok. Pasti dia seneng banget,” katanya bersemangat.

“Kalau gitu, ayo tidur,” ajak Trevor.

Cherry mengangguk. “Aku beresin laptop dulu.”

Setelah menutup laptop, ia ikut berbaring di samping Trevor.

Ayah, akhirnya aku wujudin cita-cita Ayah. Aku sudah jadi pengacara beneran. Aku enggak tahu Trevor bakal izinin aku kerja atau enggak, tapi semoga aku bisa bikin Papa bangga. Salah satu mimpi kita sudah tercapai.

Ia merasakan Trevor mendekat, lalu memeluknya erat.

Oh iya, Ayah. Aku enggak akan sampai di titik ini tanpa Trevor. Aku benar-benar berhutang budi sama dia. Ayah memang sudah pergi, tapi aku dapat Arnold dan Trevor. Mungkin ini hadiah dari Tuhan, supaya aku enggak sendirian.

Terima kasih, Tuhan, sudah pertemukan aku dengan Trevor. Awalnya aku kira dia adalah karma terburuk yang Kau kirim. Ternyata justru berkah terbesar dalam hidupku dia dan Arnold.

Ibu, Ayah, semoga kalian bahagia di surga. Maaf aku enggak bisa nyusul kalian, karena Arnold dan Trevor masih butuh aku. Aku sayang Trevor. Aku sayang mereka berdua.

Dulu aku kira hidupku hancur sejak Ayah pergi. Tapi mereka datang. Sekarang, mereka adalah hidupku. Tolong jaga kami bertiga dari sana ya, Ibu, Ayah. Aku enggak mau kehilangan mereka juga. Aku kangen banget sama kalian.

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!