NovelToon NovelToon
Gadis Yang Terlupakan

Gadis Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Ayla tumbuh sebagai gadis yang terasingkan di rumahnya sendiri. Sejak kecil, kasih sayang kedua orang tuanya lebih banyak tercurah pada sang kakak, Aluna gadis cantik yang selalu dipuja dan dimanjakan. Ayla hanya menjadi bayangan, tak pernah dianggap penting. Luka itu semakin dalam ketika ia harus merelakan cinta pertamanya, Arga, demi kebahagiaan sang kakak.

Tidak tahan dengan rasa sakit yang menjerat, Ayla memilih pergi dari rumah dan meninggalkan segalanya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke ibu kota bukan sebagai gadis lemah yang dulu, melainkan sebagai wanita matang dan cerdas. Atas kepercayaan atasannya, Ayla dipercaya mengelola sebuah perusahaan besar.

Pertemuannya kembali dengan masa lalu keluarga yang pernah menyingkirkannya, kakak yang selalu menjadi pusat segalanya, dan lelaki yang dulu ia tinggalkan membuka kembali luka lama. Namun kali ini, Ayla datang bukan untuk menyerah. Ia datang untuk berdiri tegak, membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 RENCANA YANG TERUCAP.

Lampu gantung kristal di ruang tamu apartemen Alya memancarkan cahaya hangat, memantul indah di gelas anggur merah yang ia pegang. Alya duduk anggun di sofa putih, mengenakan gaun santai berwarna hitam sederhana namun tetap memancarkan aura percaya diri.

Di hadapannya, Dinda, asisten setia yang sudah menemani Alya sejak awal ia kembali ke ibu kota, menatapnya penuh perhatian.

“Aku sudah memutuskan, Din…” Alya menyesap anggurnya perlahan. “Aku akan terus berada di sisi Arga. Aku akan membuat Aluna merasakan sakit yang sama, bahkan lebih, dari apa yang pernah dia dan keluarganya lakukan padaku.”

Dinda menelan ludah, lalu menghela napas panjang. “Aku tahu, Bu. Aku mengerti alasanmu. Tapi aku juga ingin Bu Alya berhati-hati. Aluna itu licik, apalagi keluarganya. Mereka bisa saja menjebak Ibu kapan pun.”

Alya tersenyum miring, tatapannya dingin tapi penuh keyakinan. “Justru itu, Din. Aku tidak akan pernah lagi jatuh dalam permainan mereka. Kali ini, aku yang memegang kendali. Dan aku akan pastikan mereka semua yang berlutut.”

Dinda hanya bisa mengangguk. Ia tahu, ketika Alya sudah menentukan langkah, tidak ada yang bisa mengubahnya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menjadi perisai kecil yang setia di sisi tuannya.

Suasana sempat hening sejenak, hanya terdengar suara jam dinding yang berdetak tenang. Namun tiba-tiba, suara bel pintu apartemen memecah ketenangan itu.

TING TONG…

Alya menoleh ke arah pintu. Dinda refleks bangkit, namun Alya menahan tangannya. “Biar aku yang bukakan,” katanya dengan nada datar.

Ketika pintu terbuka, sosok yang sama sekali tak asing berdiri di sana. Arga. Dengan jas abu-abu elegan dan wajah yang serius, ia menatap Alya tanpa kata.

“Arga…” bisik Alya pelan, seolah namanya saja cukup untuk menggetarkan udara di ruangan itu.

Arga melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya. “Kita perlu bicara, Alya.” Suaranya dalam, penuh ketegasan, namun matanya tak bisa menyembunyikan kerinduan yang membara.

Dinda merasa kehadiran Arga tak tepat di saat tuannya sedang membuka rahasia. Dengan sopan ia berkata, “Kalau begitu saya permisi ke kamar, Bu.”

Alya mengangguk, membiarkan Dinda masuk ke kamar. Kini hanya ada dia dan Arga, dalam ruang tamu yang terasa semakin sempit karena ketegangan.

“Bicara tentang apa, Arga?” Alya menatapnya dengan tatapan menusuk, seolah sudah tahu topik yang akan muncul.

Arga maju beberapa langkah, lalu berhenti tepat di hadapannya. “Tentang kita.”

Alya menatap gelas anggurnya yang setengah penuh, seolah mencari keberanian dalam warna merah pekat itu. Arga masih berdiri di hadapannya, sorot matanya tajam namun sarat kerinduan.

“Alya…” suara Arga terdengar rendah, nyaris bergetar. “Aku tidak ingin kita terus seperti ini. Lima tahun aku mencarimu, dan ketika akhirnya aku menemukanmu lagi… aku tidak mau kehilanganmu sekali lagi.”

Alya mengangkat wajahnya perlahan, menatap Arga dengan senyum tipis. “Lima tahun yang lalu, kamu memilih diam ketika keluargaku menuduhku macam-macam. Kamu bahkan tak mencoba menghentikanku saat aku pergi, Arga. Jadi… kenapa sekarang? bahkan, kamu menerima begitu saja ketika kamu harus bertunangan dengan Aluna. ”

Tatapan Arga meredup, rasa bersalah jelas terpampang di wajahnya. Ia melangkah lebih dekat, menunduk agar sejajar dengan Alya yang masih duduk. “Karena aku bodoh. Karena aku terlalu tunduk pada orang tuaku. Karena aku membiarkan Aluna dan keluargamu meracuni pikiranku. Tapi sekarang aku sadar, Alya. Hanya kamu yang aku inginkan.”

Alya terdiam, memainkan jemarinya di permukaan gelas anggur. Di dalam hatinya, ada kepuasan tersendiri mendengar pengakuan itu. Namun ia tak boleh lengah. Ia harus tetap memainkan peran ini.

“Dan… apa yang kamu inginkan dariku sekarang?” tanyanya dingin.

Arga menarik napas dalam, lalu menggenggam tangan Alya. “Menikah denganku. Jadilah istriku, Alya.”

Kata-kata itu membuat Alya sedikit terperangah, meski ia cepat menyembunyikan ekspresinya. Dalam hatinya, sebuah senyum licik hampir terukir. Inilah yang aku butuhkan. Dengan menikahi Arga, aku bisa menjatuhkan Aluna dan keluargaku sepenuhnya.

Namun bibirnya hanya mengeluarkan nada sinis. “Menikah? Setelah semua luka yang kamu biarkan menancap di hidupku? Kamu pikir semudah itu?”

“Aku akan menebus semuanya,” ucap Arga penuh keyakinan. “Beri aku kesempatan, Alya. Aku janji, aku akan membuatmu bahagia.”

Alya membiarkan keheningan menguasai ruangan sejenak. Matanya menatap lurus ke dalam mata Arga, seolah menguji kesungguhan lelaki itu. Lalu, perlahan ia menarik tangannya dari genggaman Arga.

“Kamu terlalu percaya diri, Arga,” bisiknya lembut.

Arga mengangkat wajahnya, tampak putus asa. “Aku tidak percaya diri. Aku hanya… terlalu mencintaimu.”

Kata-kata itu, tulus dan penuh emosi, menusuk jauh ke dalam hati Alya. Sesaat, ia hampir terguncang. Namun ia cepat menguasai diri. Ini semua bagian dari permainan. Aku tidak boleh goyah.

Alya berdiri, berjalan menuju balkon apartemennya. Angin malam menyapa kulitnya yang dingin. Ia menatap lampu-lampu kota yang berkelap-kelip, lalu berbalik, melihat Arga yang masih menatapnya.

“Kalau kamu memang sungguh-sungguh…” ucap Alya lirih, “buktikan.”

Arga bangkit, menghampirinya. Tatapannya membara, langkahnya mantap. Dalam sekejap, ia menarik Alya ke dalam pelukannya. Helaan napas keduanya berpadu, jarak yang dulu dipisahkan kini meleleh dalam panasnya kerinduan.

Dan malam itu, di apartemen mewah yang berdiri di tengah hiruk-pikuk ibu kota, Alya dan Arga melebur dalam hubungan yang tidak hanya mengikat tubuh mereka.

Alya menutup matanya, membiarkan dirinya larut. Bukan karena cinta… tapi karena permainan yang harus ia menangkan.

" Arga.. "

" Kenapa sayang? " Arga menghentikan aksinya.

" Kita sudah melakukannya beberapa kali, apa kamu tidak takut aku hamil? " Ucap Alya di sela-sela permainan.

Arga tersenyum lembut " Maka kehamilanmu akan melancarkan niatku untuk menikahimu, karena dengan adanya baby, kamu akan semakin terikat. " Jawab Arga.

Arga melanjutkan aksinya dengan penuh gairah, keringat mereka sudah bercucuran.. hawa semakin panas ketika Alya memimpin, bergerak lincah dan seksi di atas tubuh Arga.

# SKIP.

1
Aceless
lanjut
Adi Sudiro
cerita jadi wanita yang cerdas dan lebih kuat mana ini Thor 🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
so sweet🥰🥰
Aceless
nah gitu Alya. kamu harus berani
Aceless
gereget sama Aluna yang selalu menghasut semua orang 😡
Adinda
mungkinkah pak surya atasan alya adalah sahabat dari Ayah kandung alya
Adinda
lebih baik kamu sama Sam alya
Adinda
pergi la sana Kau arga pria pengecut tak pantas sama alya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
siap² saja mommy nya si Arga akan menyesal😡😡
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Arga cowok plin plan gak punya pendirian..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Alya mulai belok ke Sam...
Riry Kasyry Lily
🥰🥰😍😍😍
Adinda
gak usah Sama arga aluna lebih baik kamu sama Sam mungkin sam lebih berkuasa dari arga
Adinda
alya sama samuel saja gak usah sama arga yang tidak punya pendirian
Adinda
Arga gak cocok sama alya gak punya pendirian
Adinda
semoga arga menyesal lebih baik kamu angkat arga setinggi tingginya Alya setelah itu hempaskan arga
tiara
semangat Alya kalahkan Aluna dengan cara yang tak diduganya
Heny
Up
Adinda
semoga alya anak kandung Orang yang lebih kaya dari darma
Adinda
alya mungkin bukan anak kandung mereka makanya mereka jahat sama alya
Marchel: Makasih kak, sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!