NovelToon NovelToon
Putraku Menggila

Putraku Menggila

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Bad Boy / Keluarga / Teen School/College / Anak Yang Berpenyakit / Idola sekolah
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Bima, seorang mahasiswa semester akhir yang stres kerena skripsi nya, lalu meninggal dunia secara tiba-tiba di kostannya. Bima kemudian terbangun di tubuh Devano, Bima kaget karena bunyi bip... bip... di telinganya. dan berfikiran dia sedang mendapatkan hukuman dari Tuhan.

Namun, ternyata dia memasuki tubuh Devano, remaja berusia 16 tahun yeng memiliki sakit jantung dan tidak di perdulikan orang tuanya. Tetapi, yang Bima tau Devano anak orang kaya.

Bima yang selama ini dalam kemiskinan, dan ingin selalu memenuhi ekspektasi ibunya yang berharap anak menjadi sarjana dan sukses dalam pekerjaan. Tidak pernah menikmati kehidupan dulu sebagai remaja yang penuh kebebasan.

"Kalau begitu aku akan menikmati hidup ku sedikit, toh tubuh ini sakit, dan mungkin aku akan meninggal lagi," gumam Bima.

Bagaimana kehidupan Bima setelah memasuki tubuh Devano?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[17] Rumah Sakit

Devano dan Theo membantu Karel untuk berdiri, Karel tak mampu untuk menopang tubuhnya sendiri sehingga kedua sahabat itu membantu memegang bahu Karel.

Mereka kemudian melarikan diri ke tempat yang lumayan ramai, setelah sampai di kerumunan orang yang cukup ramai. Beberapa orang terlihat menoleh pada mereka karena penasaran dengan apa yang terjadi pada Karel.

Mereka kemudian singgah ke sebuah taman, Devano melepaskan tangan Karel lalu Melambaikan tangannya pada Theo seolah mengatakan," Gue udah nggak sanggup lagi,"

Devano kemudian menundukkan dirinya di salah satu bangku taman itu sembari memegang dadanya yang sedikit nyeri.

"Lo nggak apa-apa, No?" tanya Theo mendudukan Karel di sebelah Devano.

Devano mengibaskan tangannya seolah mengatakan 'tak sanggup lagi ' namun mulutnya berkata lain, "Belum lagi,"

Mendengar perkataan Devano, Theo nampak menyeringatkan jidatnya seolah paham dengan maksud Devano.

"Kalau lo beneran sakit, mending kita ke rumah sakit sekalian nih ngobatin bonyoknya si Karel," ucap Theo menunjuk arah Karel.

Namun, laki-laki yang sedari tadi mereka bantu tak kunjung berbicara juga, entah itu mengatakan terima kasih atas sekedar basa-basi bertanya mengapa Devano dan Theo menolongnya.

Namun, Theo dan Devano masih dalam perdebatan mereka masing-masing. Antara mengantarkan Devano ke rumah sakit atau mengikuti keinginan Devano dengan berpura-pura semuanya baik-baik saja.

Tiba-tiba Karel menceletuk, "Thanks guys, kalian udah nolongin gue dan Kenapa kalian nolongin gue? gue harap ini bukan karena maksud lain, kalau kalian mau nambah beban gue lebih baik jauhin gue gue udah terlalu sengsara, "

"Kita mau jadiin lo salah satu anggota geng kita, Gimana mau nggak?"tanya Devano terlihat tersenyum dengan tulus.

"Heh… Apa lo mau ngajak gue bikin geng, nggak…nggak…kalian pasti mau bikin sesuatu yang buruk, ya kan, jangan bohong kalian?" seru Karel menatap dengan sinis dan menunjuk satu persatu orang yang berada di hadapannya.

"Ey…nggak lah kita bikin geng buat seru-seruan aja, terus bantu korban bully seperti yang diomongin Theo, terus apalagi gue nggak tahu... nanti gue pikirin gimana lo setuju?"ucap Devano terlihat mengulurkan tangannya.

"Gue udah lama di-bully sama mereka, dan gue terpukau dengan cara lo lawan Mereka, tanpa rasa takut, gue juga pengen kayak lo bisa nggak gue juga belajar bela diri sama kayak lo," ujar Karel, matanya terlihat berbinar penuh tekad ingin mengubah takdirnya yang selalu menjadi korban bully.

"Bagus anak muda, masa mudamu memang harus dinikmati. Jangan hanya jadi samsak kasihan wajah anglerfish lo itu, " jelas Devano menepuk bahu Karel yang membuat empunya meringis kesakitan karena luka-luka yang disebabkan oleh pelaku bullying.

Devano terlihat mengeluarkan tangannya lagi tambah minta jabatan tangan pada Karel, dengan demikian sudah ditetapkan bahwa pertemanan itu terjalin.

Karel terlihat menatap ke arah Devano yang masih mengulurkan tangannya, tangan ini itu terlihat melayang di udara berharap segera diraih oleh orang yang berada di depannya.

Beberapa detik kemudian akhirnya Karel menjabat tangan Devano dengan sebuah keseriusan bahwa mereka saat ini dan detik ini adalah sahabat sekaligus partner satu geng.

"Nah gitu dong udah pegel nih, tangan Gue," ucap Devano kemudian menarik tangannya dan memutar pergelangan tangannya karena kebas sebab terlalu lama Karel menjawab keputusannya seperti apa.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang ketua?" tanya Karel dengan mata yang berbinar.

Devano nampak menyilangkan tangannya, "Gue bukan ketua,"

"Tapi lo sendiri kan yang pengen ngadain perkumpulan kayak gitu, jadi harusnya lo yang menjadi ketuanya," sarkas Theo menatap tajam ke arah Devano.

"Masa gue, gila lo! nyiksa gue, udah maksa gue masuk geng yang lo pengen buat itu, dan sekarang nyuruh gue jadi ketua" gerutu Theo sembari menujuk dengan kasar wajah Devano yang cengengesan itu.

"Lah, Iya juga yak, …" Devano mengaruk kepalanya yang tak gatal sembari cengengesan.

"Oke mulai sekarang panggil gue ketua Devon," ucap Devano berdiri dan memegang pinggang nya dengan semangat, namun lonjakkan itu membuat jantungnya nyeri, sehingga dia meringis dan memegang dadanya.

Teman-teman nya yang melihat nya membungkukkan tubuhnya mulai sedikit khawatir.

"Eh… No, lo nggak papa?" tanya Karel menjadi penasaran.

"Kita ke rumah sakit ajalah, lo bebel banget sumpah," ucap Theo ingin sekali menjitak kepala Devano yang keras kepala itu, agar dia memikirkan kesehatannya walaupun sedikit.

"Gue nggak mau di ikat hewan peliharaan, gue nggak mau terkurung kayak di penjara, mana sendiri, gelap, nggak enak, mending tidur di rumah," ucap Devano meskipun tidak ada kesenduan sama sekali di mata Devano, namun tetap saja perkataan yang di lontarkan Devano terasa menyayat hati kedua bocah lainnya yang mendengarkan keluhan Devano.

"Lo keliatan menyedihkan sumpah," sahut Karel menatap intens pada wajah Devano yang sedang membicarakan semua unek-unek nya.

Melihat wajah putih Karel membuatnya kesal di buatnya, kemudian berdiri dari kursi taman itu.

"Ya udah, kita rumah sakit sekarang," ucap Devano berjalan terlebih dahulu.

Terlihat kedua laki-laki itu saling menatap dengan wajah datar dan kebingungan, tiba-tiba saja setelah berceloteh panjang lebar, akhirnya dia mau kerumah sakit.

Mereka kemudian mengikuti langkah Devano menuju ke rumah sakit. Hingga beberapa saat kemudian setelah menaiki taksi online mereka akhirnya sampai di rumah sakit tujuan.

"Sus, tolong teman saya, luka-luka," kata Devano ketika pertama kali memasuki IGD.

Mereka berdua nampak tercengang, padahal mereka fikir Devano akan langsung mengatakan keluhannya. Tapi, malah menujuk Karel lebih dahulu.

"Lo, kenapa dah? lo juga butuh penanganan," ucap Theo sinis.

"Aman, kan udah sampai di rumah sakit," ujar Devano menujukkan deretan giginya.

"Pea lo," gerutu Theo duduk kemudian duduk di kursi yang di sediakan di depan meja perawat.

Theo kemudian menoleh pada Devano dan menujuk pada Devano dengan sinis, "Sus, dia juga sakit, di infus aja terus tarok di bangsal biar rame, katanya dia nggak suka sepi,"

Devano nampak menggemeretakkan giginya tak suka dengan perkataan Theo, bahkan sekarang mengepalkan tangan nya.

Perawat itu nampak tersenyum melihat pertengkaran kecil di antara keduanya dan berusaha menenangkan dengan gerakkan tangannya.

"Tenang ya adik-adik, dokter akan periksa terlebih dahulu untuk mendiagnosa, sekarang yang sakit berbaring dulu," ujar perawat itu.

Perawat itu menujuk Theo untuk mencairkan suasana, "Adik, apa kamu juga sakit?" tanya perawat itu terlihat mengoda Theo yang masih terlihat tertekuk.

"Nggak…" jawab Theo melambaikan tangannya, dan akhirnya Theo tidak terlihat tegang lagi.

Perawat itu tersenyum kemudian menuntun Karel untuk tidur di branker IGD itu. Sedangkan Devano terlihat kooperatif dan sekarang berjalan menuju brankernya sendiri untuk di tiduri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!