NovelToon NovelToon
Wilona Gadis Desa Yang Jenius

Wilona Gadis Desa Yang Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Wilona Anastasia adalah seorang gadis yang dibesarkan di desa. namun Wilona memiliki otak yang sangat jenius. ia memenangkan beberapa olimpiade dan mendapatkan medali emas sedari SMP. dia berniat untuk menjadi seorang dokter yang sukses agar bisa memberikan pengobatan secara gratis di desa tempat ia tinggal. Lastri adalah orang tua Wilona lebih tepatnya adalah orang tua angkat karena Lastri mengadopsi Wilona setelah Putri satu-satunya meninggal karena sakit. namun suatu hari ada satu keluarga yang mengatakan jika mereka sudah dari kecil kehilangan keponakan mereka, yang mana kakak Wijaya tinggal cukup lama di desa itu hingga meninggal. dan ternyata yang mereka cari adalah Wilona..
Wilona pun dibawa ke kota namun ternyata Wilona hanya dimanfaatkan agar keluarga tersebut dapat menguasai harta peninggalan sang kakek Wilona yang diwariskan hanya kepada Wilona...
mampukah Wilona menemukan kebahagiaan dan mampukah ia mempertahankan kekayaan sang kakek dari keluarga kandungnya sendiri...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Sore itu sepulang sekolah langit Jakarta berwarna jingga keemasan, seperti sedang menyiapkan panggung untuk sesuatu yang sulit dilupakan.

Wilona berdiri di taman belakang rumah keluarga Dirgantara, menatap kolam ikan yang memantulkan cahaya senja. Ia masih sulit percaya bahwa dirinya kini tinggal di rumah sebesar ini,rumah yang dulu hanya ia lihat di televisi. itu semua atas perintah Felix karena Felix yakin keluarga Wijaya akan melakukan sesuatu yang akan membuat pernikahan Wilona dan Glenn batal. untuk mengantisipasi semua itu Felix meminta Wilona untuk tinggal bersama mereka menjelang hari pernikahan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Suara langkah kaki pelan terdengar dari belakang.

Ia menoleh. Galen datang dengan kemeja putih yang digulung di siku, rambutnya sedikit berantakan karena angin sore.

“Kamu di sini rupanya,” ucap Galen lembut. “Aku mencarimu ke ruang makan tadi, bahkan ke ruang baca tapi kamu gak ada.”

Wilona menatapnya gugup, senyumnya canggung. “Aku hanya butuh udara segar. Rumah ini terlalu besar untuk gadis kampung seperti aku.”

Galen menatapnya lama, lalu tersenyum samar. “Jangan bicara begitu. Rumah ini akan menjadi rumahmu juga… segera. Gimana, suka gak tinggal disini?."

"Aku suka, apalagi disini ada kolam ikan nya."

"Aku senang kamu suka. Karena sebentar lagi kamu akan jadi nyonya muda Dirgantara."

Kalimat itu membuat jantung Wilona berdetak tidak karuan. Ia menunduk, suaranya pelan.

“Maksud kamu… pernikahan kita?”

Galen mengangguk. Ia melangkah lebih dekat. “Kakek sudah memutuskan. Bulan depan kita menikah. Tanpa pesta pertunangan, tanpa resepsi besar. Hanya kita, keluarga, dan akad saja.”

Wilona menatapnya tak percaya. “Bulan depan? Tapi… aku belum siap, Galen. Kita bahkan baru saling mengenal.”

Galen menatap matanya dengan serius. “Aku tahu ini terlalu cepat. Tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu, Wilona. Kamu berhak merasa aman. Aku tau kamu gadis yang kuat, tapi itu saja tidak cukup untuk melawan ketamakan seseorang.”

"Jadi ini tujuan kakek Felix meminta aku untuk tinggal di sini, untuk melindungi aku sampai acara pernikahan kita?."

"Iya. karena mulai sekarang kamu adalah tanggung jawab aku dan kakek. "

Ada ketulusan yang hangat di balik suaranya, sesuatu yang membuat hati Wilona bergetar.

Ia menatap mata laki-laki itu… mata yang teduh namun dalam, seperti menyimpan rahasia dan luka yang belum sempat disembuhkan.

Angin sore berembus pelan, membawa aroma melati dari taman.

Helai rambut Wilona menari-nari di udara, beberapa helai menempel di pipinya. Galen mengulurkan tangan, refleks menyingkirkan helai itu dari wajah Wilona.

"Cantik."

Blusshh..

Jari-jarinya menyentuh kulit lembut di pipi Wilona, sentuhan ringan, tapi cukup untuk membuat waktu seolah berhenti. Pipi Wilona memanas

Wilona menatapnya, jantungnya berdentum.

“Galen…”

“Hm?”

“Kenapa kamu menatapku seperti itu?”

Galen tersenyum tipis. “Mungkin karena aku sedang mencoba mengingat wajah calon istriku yang ternyata begitu cantik.”

"A-apasih Gal."

Wilona tersipu. Wajahnya memanas. Ia ingin menunduk, tapi Galen terlalu dekat.

Begitu dekat hingga ia bisa mendengar napasnya, merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat.

Lalu, angin bertiup lebih kencang. Wilona sedikit kehilangan keseimbangan di atas batu pijakan taman.

Galen spontan menahan bahu wilona, tubuh Wilona jatuh tepat ke pelukannya.

Mereka berdua terdiam dalam posisi itu, pelukan tak sengaja yang terlalu lama.

Wilona bisa merasakan degup jantung Galen di dadanya, keras dan hangat.

Sementara Galen menunduk, matanya memandangi wajah gadis itu yang begitu dekat, terlalu dekat.

“Kamu baik-baik saja?” suaranya serak.

“A… aku… iya…” jawab Wilona, hampir berbisik.

Tapi ketika ia hendak mundur, Galen justru tidak melepaskan pelukannya. Ia hanya menatapnya lebih dalam lagi, pandangan yang membuat udara di antara mereka mendadak terasa berat.

Dan di saat Wilona hendak berkata sesuatu…

Hidung mereka bersentuhan.

Napas mereka bertemu.

Seketika, tanpa sengaja, bibir mereka bersentuhan sekilas dan terjadilah ciuman singkat, tak disengaja, tapi begitu nyata hingga Wilona membolakan matanya karena terkejut.

Ia mundur cepat, wajahnya sudah merah padam.

“Galen… aku—itu—itu tidak sengaja!”

Namun Galen, alih-alih meminta maaf, justru menatapnya dengan pandangan yang lebih lembut namun tegas.

Ia mendekat kembali, menunduk sedikit, suaranya rendah dan bergetar.

“Mungkin yang tadi tidak sengaja…”

“Tapi yang ini… aku sengaja.”

Cup

Galen menatap Wilona dengan tatapan penuh keraguan dan keberanian yang baru tumbuh. Perlahan, dia mengangkat wajah Wilona dan menempelkan bibirnya hanya sesaat, mencoba membaca reaksi dari wanita di depannya. Wilona terdiam, matanya yang terbuka lebar memancarkan keheranan dan sedikit kebingungan. Melihat itu, Galen memberanikan diri, menggenggam wajah Wilona dengan lembut, lalu melumat bibirnya secara perlahan dan penuh kelembutan.

Wilona awalnya terkejut, tubuhnya kaku seketika, namun entah mengapa ada gelombang kehangatan yang merayap di dadanya. Bibirnya mulai menanggapi, perlahan membuka ruang dan mengundang Galen lebih dalam. Saat Galen menyelipkan lidahnya dengan hati-hati ke dalam mulut Wilona, ia mengamati deretan gigi rapi itu seolah mengagumi sebuah keindahan yang tersembunyi. Ciuman itu berubah menjadi hangat dan penuh hasrat, membakar kesunyian yang selama ini menggelayuti hubungan mereka.

Wilona, yang awalnya kaku, kini membiarkan dirinya hanyut dalam sentuhan dan rasa yang baru, seolah menemukan sesuatu yang selama ini tidak pernah dia sadari ada di dalam dirinya. Napas mereka membaur, menciptakan momen intim yang tak terlupakan di antara keduanya.

"Manis." bisik Galen yang berhasil membuat Wilona Salah tingkah, bagaimana bisa Iya diam saja saat ciuman itu berlangsung padahal itu adalah pertama kalinya bagi Wilona.

“Itu… ciuman pertama aku,” bisik Wilona nyaris tak terdengar.

Galen tersenyum samar, suaranya lembut namun berwibawa.

“Kalau begitu, aku akan menjaganya… dan itu juga ciuman pertama aku,”

Wilona menatapnya, matanya berkaca-kaca. Dalam diam, ia tahu, meskipun pernikahan mereka akan datang dengan cepat dan penuh alasan yang tak ia pahami, tapi hatinya sudah mulai goyah. Ada desiran aneh hinggap di hatinya.

"Galen."

"Hem."

"Apa kita bisa melakukan pernikahan tanpa cinta?."

"Kenapa nanya gitu, hem."

"Karena ibu aku pernah bilang kalau suatu hubungan itu harus diawali atas dasar sayang dan cinta karena kalau dalam suatu hubungan tidak ada rasa cinta dan sayang maka hubungan tersebut tidak akan bertahan lama."

"Kalau begitu mulai sekarang kamu mau nggak belajar untuk mencintai aku?."

"Kok aku?."

"Karena jujur saja aku udah mulai ada rasa sama kamu."

Deg...

"M-maksud kamu, kamu udah mulai sayang sama aku?."

"Sepertinya aku udah mulai jatuh cinta sama kamu, Wilona Anastasia Kusuma."

"A-aku......"

"Aku nggak akan maksa kamu buat balas perasaan aku sekarang tapi aku akan pastikan bahwa kamu akan jatuh cinta sama aku."

1
Evi Lusiana
jd tania itu wilona y thor?
Yurin y Meme
Membuat saya terharu
Call Me Nunna_Re: makasi kk sudh mampielr🙏 semoga suka
total 1 replies
Call Me Nunna_Re
makasi kk sudh mampir🙏
Tachibana Daisuke
Asiknya baca cerita ini bisa buat aku lupa waktu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!