Rahasia Dibalik Pernikahan Paksa

Rakha mulai melancarkan pencarian secara besar-besaran dengan mencetak ribuan kertas foto Elvira dan menyebarkan dengan informasi orang hilang. Selain itu Rakha jiga menggunakan jasa buzzer untuk memposting berita hilangnya Elvira di semua Platform media sosial dengan imbalan 1 Miliyar bagi siapapun yang menemukannya.

Rakha sudah menempuh berbagai cara untuk menemukan keberadaan Elvira dan anaknya, kini dia hanya tinggal menunggu hasilnya. Rakha yakin dengan pencarian secara besar-besaran seperti ini tidak lama lagi dia akan menemukan mereka.

Dirumahnya, Nenek yang melihat berita kehilangan Elvira yang akan memberi imbalan 1 Miliyar bagi siapapun yang menemukan Elvira, langsung menutup media sosialnya dan menghubungi Rendi untuk datang ke kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

"Saya Nyonya," ucap Rendi begitu dipersilahkan masuk.

"Apa selama ini Rakha hanya mengandalkan uangnya untuk mencari Elvira?"

"Tidak Nyonya, setahu saya, Tuan Rakha juga sudah mencarinya sendiri ke rumah Nyonya Elvira, tapi Nyonya Elvira sudah tidak ada disana. Mungkin karena tidak tahu kemana lagi harus mencari, Tuan Rakha menempuh cara ini."

Nenek terdiam. Dalam hatinya dia tidak ingin orang lain yang menemukan Elvira, Nenek ingin Rakha sendiri yang berjuang mencari kemana Elvira dan anaknya pergi, tapi Nenek tidak bisa lagi mengendalikan uang yang Rakha gunakan mengingat sebagian aset yang sebelumnya atas namanya kini sudah dialihkan kepada Rakha secara sah.

"Nyonya, apa ada masalah?"

Pertanyaan Rendi mengagetkan Nenek. Tapi Nenek tidak mengatakan apa yang sedang dipikirkan. Dan justru meminta Rendi untuk pergi dan melakukan aktivitas lain yang dia inginkan.

Penyebaran berita melalui media sosial begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru negeri. Bahkan di desa kecil dimana kini Elvira tinggal juga sudah dapat melihat beritanya. Salah seorang tetangga yang tak jauh dari tempat Elvira tinggal membulatkan mata begitu melihat wajah yang terpampang nyata di layar ponselnya. Terlebih imbalan 1 Miliyar yang di janjikan, halil itu membuat remaja 16th itu berteriak memanggil ayah dan ibunya.

"Bapak... Ibu..."

Teriakan dari putrinya membuat kedua orang tua panik dan berlari ke kamarnya. "Ada apa Wati?" tanya sang Bapak.

"Bapak Ibu... kita kaya..." teriak Wati kegirangan.

"Apa kamu sedang bermimpi di siang hari, apa kamu sudah gila karena terlalu banyak berkhayal?" tanya Bapak memegang kening putrinya, dengan punggung jari-jemarinya.

"Bapak... aku tidak sedang bermimpi apalagi gila, aku sedang bicara fakta. Bapak ibu lihat ini deh." Wati menunjukkan foto Elvira di berita itu. Seketika kedua orang tua itu paham dengan yang dikatakan oleh putrinya.

"Ooh... kalau gitu cepet hubungi nomor yang ada disitu, jangan sampai tetangga kita yang lain menemukan Elvira duluan, bisa-bisa jadi mereka yang kaya." seru Bapak.

Wati pun langsung menghubungi nomor yang tertera di dalam berita. Tapi nomor itu selalu sibuk, susah dihubungi.

"Bagaimana?" tanya Bapak.

"Nomornya sibuk Pak, mungkin sudah banyak yang menghubungi Tuan Rakha," ucap Wati, membaca nama yang juga tertera di nomor telpon yang tertera.

"Kalau begitu, dicoba terus, siapa tahu kamu yang beruntung. Bapak akan memeriksa apakah Elvira masih dirumahnya atau tidak."

Sementara orang-orang mulai melihat berita melalui media sosialnya, Elvira tidak tahu apapun tentang itu. Karena sejak pergi meninggalkan rumah Rakha, Elvira meninggalkan ponselnya dan sampai sekarang tidak lagi menggunakan ponsel. Untuk pertama kalinya, setelah tinggal di desa kecil itu, Elvira yang sudah mulai berdamai dengan keadaan memberanikan diri ke pasar.

Elvira menggunakan angkutan umum yang lewat di ujung gang tempat tinggalnya. Sebelumnya Elvira nampak santai menikmati perjalanan, tapi setelah beberapa menit kemudian, Orang-orang menatap aneh dirinya. Hal itu membuat Elvira merasa tidak nyaman sekaligus penasaran kenapa mereka menatapnya dengan penuh selidik.

"Loh, ini Mbaknya yang di berita orang hilang itu kan?" celetuk salah seorang penumpang sambil menyamakan foto yang ada di berita.

"Iya bener, dia orangnya."

Menyadari diri dirinya tidak lagi aman, Elvira meminta turun sambil memberikan uang pada supir angkot. Tapi sang supir yang juga sudah mengetahui jika Elvira orang yang berada di berita orang hilang yang akan memberi 1 Miliyar pada siapapun yang menemukannya, menolak untuk berhenti, dan justru semakin mempercepat laju mobilnya. Dan hal itu pun membuat Elvira berteriak histeris.

"Berhentiiiii... Tolong akuuuu..." teriak Elvira yang kemudian nekat melompat dari dalam angkot. Hal itu membuat Elvira teruka dibagian lutut dan kedua telapak tangannya yang untuk menyangga. Meskipun begitu, Elvira yang tidak ingin ditangkap oleh mereka kembali bangkit dan berlari dengan terseok-seok.

"Itu dia lari kesana." teriak salah seorang yang ikut turun mengejar Elvira.

Elvira yang melihat hal itu, melihat kesana kemari, mencari tempat untuk bersembunyi karena merasa sudah tak kuat lagi untuk berlari.

Melihat sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari sana, Elvira berlari dan berjongkok di sisi kanan mobil itu. Namun sayangnya orang-orang itu juga berhenti di sisi kiri mobil itu dan mulai melangkah ke sisi kanan untuk memeriksanya.

Melalui kolong mobil, Elvira melihat langkah salah seorang dari mereka yang mulai mendekat, hal itu membuat Elvira panik dan berpikir untuk lari dari sana, tapi saat dia berdiri, dan mencoba membuka pintu mobil, Elvira sungguh terkejut karena ternyata mobilnya tidak di kunci. Dengan cepat Elvira masuk dan menutup pintunya. Suara pintu yang dan gerakan pintu yang berbarengan dengan orang itu sampai disana membuat orang itu curiga dan mencoba melihat ke dalam.

Baru saja orang itu menempelkan wajahnya ke kaca mobil untuk memastikan, seorang pria yang merupakan pemilik mobil itu datang dan bertanya sedang apa dia di dekat mobilnya.

Orang itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Lalu pergi dari sana.

Melihat gelagat aneh orang itu, pria pemilik mobil merasa curiga, terlebih saat dia menyadari mobilnya tidak di kunci. Dengan cepat, pria itu membuka pintu dan memeriksa barang berharga yang di tinggal dalam mobil.

"Tidak ada yang hilang." batin pria pemilik mobil, yang kemudian berpikir mungkin orang itu baru mau ingin mencuri barang didalam mobilnya tapi keburu dia datang.

"Hem... untung saja," ucap pria itu, lalu duduk menyalakan mesin mobilnya.

Menyadari mobil akan berjalan, Elvira yang bersembunyi di kursi belakang, mengangkat kepalanya dari persembunyian, dia ingin menghentikan mobil itu karena tak ingin terbawa jauh dan tak tahu arah jalan pulang, tapi saat melihat kebelakang, melalui kaca mobil, orang-orang yang mengejarnya masih berkumpul tak jauh dari mobil itu, sehingga akhirnya Elvira membiarkan dirinya terbawa mobil itu.

Melalui kaca spion mobil, pria pemilik mobil begitu terkejut saat melihat ada seorang wanita duduk di kursi belakang sehingga kakinya reflek menginjak rem secara mendadak.

Bersambung...