NovelToon NovelToon
Cinta Di Kehidupan Berikutnya

Cinta Di Kehidupan Berikutnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / TimeTravel / Perjodohan / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

“Tuhan, bila masih ada kehidupan setelah kematian, aku hanya ingin satu hal: kesempatan kedua untuk mencintainya dengan benar, tanpa mengulang kesalahan yang sama...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17

Setelah puas melampiaskan amarahnya, Niklas akhirnya berhasil ditarik oleh beberapa pedagang yang mencoba melerai. Andreas yang wajahnya lebam, segera diamankan oleh satpam sekolah ke pos jaga.

“Daddy…” lirih Daisy sambil memeluk ayahnya erat-erat. Air matanya mengalir deras. “Maafkan aku, Dad. Maaf.”

Niklas mengusap punggung putrinya dengan lembut. “Sudah, Sayang. Kamu tidak salah. Ayo, kita pulang. Kasihan Vio.”

Daisy hanya mengangguk pelan. Sebelum pergi, Niklas masih sempat meminta seseorang membawa Andreas ke rumah sakit dan bahkan memberikan sejumlah uang. Ia juga meminta maaf kepada warga sekitar dan pedagang yang terganggu karena keributan barusan. Setelah membayar semua makanan yang sempat mereka beli, Niklas benar-benar membawa keluarganya pergi.

Andreas menatap nanar mobil itu semakin menjauh. Dadanya sesak, matanya merah. 

“Daaaiiisy!!!” teriaknya putus asa, membuat beberapa orang menoleh iba.

****

Di dalam mobil, suasana hening. Daisy menatap ayahnya melalui kaca spion, melihat jelas wajah Niklas yang masih dipenuhi amarah.

“Sudah, Dad. Tenangkan diri. Gak baik kalau terus terbawa emosi,” kata Jasmin lembut sambil menggenggam tangan suaminya.

Niklas mengembuskan napas panjang. “Entah kenapa… aku sangat kesal melihat Andreas. Rasanya ingin kupukul lagi.” Tatapannya bergeser ke spion, menatap Daisy sekilas.

“Aku pun sama,” timpal Jasmin, lalu refleks mengusap perutnya yang masih rata. Senyum tipis muncul, tapi matanya menyiratkan kekhawatiran.

Hanya celotehan kecil Vio yang mengisi keheningan mobil. Daisy sendiri diam, pikirannya bercabang. Ia bukan kasihan pada Andreas, melainkan memikirkan cara agar lelaki itu benar-benar keluar dari hidupnya untuk selamanya.

****

Di sisi lain, Ivana punya rencana lain. Hari itu ia memutuskan menemui Diana. Sudah lama ia tidak berkunjung ke rumah ibu Damian. Ia menyiapkan buah-buahan segar dan aneka makanan, demi menjaga citra baiknya.

“Ivana, kamu mau ke mana, Nak?” tanya Amora, ibunya, yang tampak sedikit pucat.

“Ke rumah Tante Diana, Ma.” Ivana tersenyum tipis, melirik ke arah ibunya. “Mama gak kerja?”

“Enggak. Lagi gak enak badan, jadi libur dulu.”

Ivana langsung mendekat. “Ma, bisa gak Mama berhenti kerja? Aku kan sudah punya kafe. Mama tinggal duduk manis di rumah. Atau kalau bosan, kerja aja di kafe aku.” Nada suaranya lembut, penuh perhatian.

Awalnya, dia akan memberikan kejutan pada Ibunya. Tapi, melihat Ibunya yang pucat dia tidak tega dan memberitahu lebih cepat.

Amora terkekeh pelan. “Itu usaha kamu, Nak. Kerja kerasmu. Selagi Mama masih mampu, Mama akan bekerja. Kalau diam malah bikin badan sakit.”

Ivana mendesah berat, tapi akhirnya mengalah. “Ya sudah, terserah Mama. Tapi janji, jangan terlalu capek. Kalau perlu, aku sewa orang buat bersihin rumah dan cuci baju.”

“Gak usah, Mama masih bisa, Sayang.”

Ivana memeluk ibunya erat, mengecup pipinya. “Kalau sakit lagi, langsung kabari aku ya, Ma.”

Amora mengangguk. “Iya. Hati-hati, Nak.”

Begitu pintu tertutup, Amora menatap kosong. “Maafkan Mama, Ivana. Mama belum bisa bahagiakan kamu…” lirihnya. Ingatan masa lalu kembali menghantam—kehilangan calon anak keduanya, sekaligus luka yang tak pernah sembuh.

*

*

*

Perjalanan cukup panjang membawa Ivana sampai ke kediaman Diana. Penjaga rumah masih menyambut ramah, pertanda Diana masih menerimanya.

“Pagi, Non,” sapa Pak Satpam.

“Pagi. Tante Diana ada?”

“Ada, sedang santai di taman belakang.”

Ivana masuk dengan anggun, menjaga sikapnya sebaik mungkin. Sesaat kemudian ia tiba di taman belakang, mendapati Diana tengah duduk santai ditemani secangkir teh herbal.

“Tante…” sapa Ivana manis.

“Ivana, Sayang. Kamu datang?” Diana tersenyum kecil.

Ivana langsung memeluknya. “Aku kangen, Tante. Sudah lama kita gak ketemu.”

Diana membalas pelukan itu. Namun, hatinya diliputi keraguan. Bisa kah ia benar-benar menjaga jarak dari Ivana?

Mereka mengobrol panjang, membicarakan banyak hal ringan. Waktu berjalan cepat, tanpa terasa hampir jam makan siang.

“Tan, gimana kalau kita masak sama-sama, terus kirim ke kantor Damian?” usul Ivana dengan nada ceria.

Diana mengangguk. “Boleh juga. Mungkin Daisy sedang sibuk urus Vio.”

Ivana menahan senyum puas. Ini kesempatan emas. Bersama Diana, ia pun masuk ke dapur untuk menyiapkan makanan kesukaan Damian.

Namun Ivana tidak tahu, Daisy justru sudah terbiasa mengantar makan siang untuk suaminya. Terkadang bersama Vio, tapi kali ini ia pergi sendiri.

“Semua sudah siap. Tinggal mandi, biar ketemu suami gak bau,” kekeh Daisy sambil menata bungkusan makanan.

“Jadi beneran mau antar makan siang?” tanya Jasmin yang sudah lebih segar dan tengah bermain dengan Vio.

“Ya iya dong, Mom. Titip Vio ya. Aku gak lama kok, paling sampe sore,” candanya.

Jasmin mendelik. “Gak usah pulang aja sekalian.”

“Ide bagus!” seru Daisy, lalu berlari ke kamarnya untuk bersiap.

Beberapa menit kemudian, ia turun mengenakan dress biru sederhana namun manis. Setelah pamit, ia membawa mobil sendiri agar lebih leluasa. Ia memilih jalur cepat, berharap terhindar dari macet.

Namun, nasib berkata lain. Di jalan yang cukup sepi, ia justru melihat sosok yang sangat dikenalnya.

“Ya Tuhan… Andreas?” gumam Daisy panik. “Apa dia ngikutin aku?”

Andreas mendekat, wajahnya masih terlihat lebam. Ia mencoba membuka pintu mobil, tapi terkunci rapat.

“Daisy, buka pintunya! Aku mohon, Sy!” suaranya parau.

Daisy menunduk, tangan gemetar menekan ponsel, mencoba menghubungi Damian. Tapi entah kenapa, sinyal sulit terhubung.

“Daisy sayang, buka. Jangan paksa aku kasar. Aku cuma mau bicara,” bujuk Andreas dengan mata memohon.

Daisy akhirnya menoleh dengan tatapan tajam. “Apa lagi yang mau dibicarakan? Kita sudah gak punya hubungan apa-apa, Andreas!” suaranya meninggi.

“Aku gak bisa! Aku gak mau kehilangan kamu! Aku cinta kamu, Daisy!”

“Pergi! Jangan ikuti aku, atau aku tabrak kamu!” ancam Daisy dengan suara bergetar.

Andreas justru melangkah ke depan mobil, merentangkan tangan. 

“Lakukan! Lebih baik aku mati daripada kehilangan kamu!”

Daisy memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam. Ia mundurkan mobil beberapa meter, lalu menancap gas kuat-kuat.

“Andreas… jangan salahkan aku. Kamu yang minta,” gumamnya.

Andreas awalnya mengira Daisy hanya menggertak. Namun tatapan mata perempuan itu berbeda kali ini—penuh tekad dan amarah. Detik berikutnya, raungan mesin mendekat cepat. Andreas terbelalak, tubuhnya kaku, tapi ia tetap merentangkan tangan.

Benturan keras hanya tinggal sejarak napas—

Bersambung ....

1
Epi Widayanti
hempaskan ulat bulu itu Daisy
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Asa Asa
belom pernah hidup serumah sama mertua
Susma Wati
ivana terlalu terobsesi pada damian yang menghancurkan dirinya sendiri, akibat dari perbuatan ayahnya yang lebih pergi dengan pelakor, da si pelakor dengan tidak tahu diri ingin memeras ivana
Epi Widayanti
Lanjut 👍👍
Epi Widayanti
lanjut
Epi Widayanti
Lanjut, makin kepanasan tuh si Ivana /Joyful/
Nix Ajh
eh Andrean mokondo, harusnya Daisy yang marah ini malah kebalik, kamu yang marah
Asa Asa
jahat banget
Margaretha Indrayani
lanjut thor
Nix Ajh
selalu ada kesempatan kedua, bahagia buat Damian, Daisy, dan Vio
Mochi 🐣
Kepedean
Susma Wati
banyak yang kayak ibu diana,
AriNovani
Komen guyss
Epi Widayanti
suka 💓💓
Nadira ST
musuhnya pada berdatangan kepalaku kok pusing ya daisi baru lahiran belum bisa balas dendam
Susma Wati
alfa dan andreas sama-sama punya penyakit hati,, dendam yang si pupuk terus menerus oleh mereka sendiri tanpa berpikir untuk memperbaiki diri
Nadira ST
lanjut thor penasaran nih
AriNovani
mobilnya bukan kaki 😭
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!