NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Di Ruang Ceo Gritama Grup, Sekretaris Rei berdiri memegang Tabletnya,  melaporkan informasi tentang Nonanya. 

"Nona terlihat berjalan ke Restoran sebelah perusahan Brata Tuan. Nona berjalan bersama 1 wanita dan 1 pria." Sekretaris Rei menjelaskan dengan rinci dan hati-hati. 

Sang Ceo hanya diam tapi raut wajahnya terlihat kesal. Alisnya bertaut dengan sorot mata tajamnya. Aura dingin menyelimuti ruangan. 

"Kita kesana," perintahnya tegas. 

Denzo berdiri dan melangkah cepat keluar ruangannya, diikuti Sekretaris Rei yang sedikit panik. 

Aura dingin terasa mencekam dirasakan Sekretaris Rei dari belakang Denzo. 

"Bahaya ini," pikirnya. Ia buru-buru membukakan pintu mobil untuk Denzo lalu mengemudi mobil menuju Restoran itu. 

Dalam perjalanan Sekretaris Rei sesekali melirik spion mobil, melihat ekspresi Tuannya. 

"Percepat mobilnya." Suara tegas itu kembali terdengar. 

Sekretaris Rei menelan ludahnya kasar. Ia menambah laju mobilnya. 

"Baik tuan."

Beberapa menit kemudian mobil itu berhenti didepan Restoran. 

"Sudah sampai Tuan," ucap Rei. 

Denzo memperhatikan Restoran itu dari dalam mobil. Matanya mencari seseorang. 

"Itu Nona Tuan." Sekretaris Rei menunjuk seorang wanita yang duduk dengan  satu wanita dan satu pria dibalik kaca besar Restoran 

Tatapan mata Denzo langsung tertuju pada Dira yang terlihat berbincang dengan temannya. Wajahnya terlihat cerah. 

"Tuan tidak ingin keluar menemui Nona?" tanya Sekretaris Rei. 

"Tidak," jawab Denzo singkat. 

Laki-laki itu menggaruk kepalanya yang tak gatal setelah mendengar jawaban Tuannya. 

Tidak mau menemui Nona, lalu untuk apa kita tergesa-gesa datang ke sini? Padahal dia terlihat sekali sedang cemburu. 

Sekretaris Rei ikut mengamati Nonanya itu. 

"Kau tahu siapa laki-laki itu?" 

Sekretaris Rei menoleh. "Laki-laki itu teman kantornya Nona."

"Ada lagi yang kau tau?" Denzo masih menatap Dira dari jauh. 

"Ada Tuan." jawab Sekretaris pelan. 

"Katakan."

"Laki-laki itu bernama Alan, dia menyukai Nona Dira dan berusaha mendekatinya." Sekretaris Rei berbicara dengan hati-hati, ia tahu informasi yang dia sampaikan bisa membuat atasannya marah. 

Tangan Denzo terkepal kuat, rahangnya mengeras dengan sorot matanya tajam tertuju pada Alan. 

"Berani sekali dia mendekatinya," pikir Denzo. Ia tidak suka seseorang yang ada di dekatnya didekati orang lain. 

"Tetap awasi mereka, jangan lepas pandangan sedetik pun. " perintahnya tak terbantah. 

Sekretaris Rei melirik. "Baik Tuan."

"Kembali ke perusahaan." ucap Denzo, ia menyandarkan punggungnya. 

"Baik." 

Mobil melaju kembali ke perusahaan. 

Sepanjang perjalanan Sekretaris Rei mencoba menjaga jarak bicara tapi Denzo kembali teringat tentang penyelidikan kecelakaan yang dia cari. Ia belum melaporkan informasinya. 

Laki-laki itu mengambil Tabletnya. "Bagaimana tentang bukti kecelakaan itu?" tanyanya. 

"Maaf Tuan, saya masih belum mendapatkan apapun." jawab Sekretaris Rei pelan. 

"Kenapa bisa belum ada?" bentak Denzo. Dentuman keras terdengar saat Ia melempar tabletnya ke samping

"Maaf tuan." Sekretaris Rei menunduk. 

"Berhenti," pinta Denzo

Sekretaris itu menghentikan mobilnya. 

"Satu minggu berlalu tapi kau masih belum mendapatkan apapun." Denzo mengepalkan tangannya, wajahnya merah karena menahan emosi. 

Rei hanya menunduk, tangannya berkeringat dingin. 

"Saya berikan satu minggu lagi, dan saya harap kau tidak mengecewakan saya," ucap Denzo tegas. Ia kembali memberikan waktu tambahan. 

"Terima kasih Tuan." Sekretaris Rei membalikkan badannya, menunduk singkat. 

"Jalankan mobilnya." 

Mobil itu kembali berjalan, suasana masih tegang. Dan Sekretaris Rei masih merasakan hawa panas dari belakang. 

Sedangkan Denzo menatap luar jendela. 

"Orang itu sangat hebat menghapus dan menyembunyikan bukti itu," pikirnya. Ia menghela napas berat. 

Tapi ingatan tentang Dira di restoran itu kembali menghantui pikirannya. 

Kenapa aku marah ya? Tidak mungkin aku... 

Tidak! Aku hanya tidak suka dia dekat dengan laki-laki sembarangan. Aku hanya takut dia mencoba lari dariku.

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!