NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

Yoga Permana, 22 tahun, pekerja biasa yang hidupnya terasa hampa setelah patah hati dan gagal move on dari cinta pertama. Pelariannya? Menulis webnovel… meski lebih sering buka Facebook daripada nulis.

Suatu malam, saat mencoba menulis prolog novel barunya Pe and Kob, laptopnya rusak, lalu menariknya masuk ke dalam dunia novel yang bahkan belum ia selesaikan.

Kini terjebak di dunia isekai hasil pikirannya sendiri, Yoga harus menjalani hidup sebagai karakter dalam cerita yang belum punya alur, belum punya nama kerajaan, bahkan belum punya ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Menuju Bab 1 Bagian 2 (7)

Aku dan gadis elf itu bergegas melepaskan tali para Sandra bandit.

Masih terasa gemetar, namun aku mencoba tetap tenang. Kami melepaskan para sandra sembari bercengkrama.

“Atuh saya bisa bahasa manusia, tapina ngan sageudik”

Elf khas dunia fantasi, dengan proporsi tubuh montok, dada serta paha yang semok, namun perutnya ramping.

Gadis elf itu berambut hijau panjang, bulu matanya lentik sedikit tatapan welas asihnya, hidung mancung, bibir tipis selembut kain satin. Kulitnya putih, pipinya tirus.

Bahkan alis gadis elf itu halus seperti kapas, alis terhalus yang pernah kulihat.

Telinganya tetap khas elf pada umumnya, bertelinga runcing. Kusebut itu 'caplang'.

“...Cantik, mungkin lebih dari kata cantik jelita.” batinku terpanah asmara, bukan jatuh cinta.

Dengan senyuman, bibirku bergumam.

”...Aku kira kamu gabisa berbahasa manusia.”

Gadis elf menggelengkan kepala. Dadanya memantul mengikuti gerakan tubuhnya.

“Emoh, saya bisa tapi tidak terlalu lancar, karena perbedaan budaya.”

“Anjeun anak manusia pemberani, anjeun siapa?”

Setelah membebaskan sandra, kami duduk berjauhan dengan jasad bandit yang mati secara tragis.

Para sandra elf dan manusia menatapku. Usia mereka tak sama, sandra manusia lebih banyak ibu-ibu yang terlihat masih muda, sedangkan sandra elf aku tidak tahu usia mereka.

Elf dalam gambaran besar premisku, memasang konsep usia yang sama dengan manusia, hanya saja rentang yang sedikit berbeda.

Kebanyakan manusia wafat saat usia mereka enam puluh sampai delapan puluh tahun, beberapa manusia bahkan hidup sampai satu abad lebih. Sedangkan elf wafat dengan rentang tujuh puluh sampai seratus tahun, elf juga dapat hidup sampai dua abad lamanya, tetapi jarang ditemui elf berusia dua ratus.

Umumnya rentang usia elf hanya berkisar satu setengah abad.

Wajah mereka tidak menua, saat usia tiga puluh wajah mereka tetap muda sampai mereka berusia ratusan tahun. Karena alasan ini aku tidak bisa membedakan usia elf.

Masa pertumbuhan elf juga sama dengan manusia didalam novel Pe and Kob, masa kehamilan sembilan bulan, masa bayi hingga balita, anak-anak, remaja, bahkan saat tua.

Kenapa aku membuat konsep seperti ini? Untuk harem James dari berbagai ras fantasy, membuat perbedaan rentang usia yang terlalu jauh akan terasa sangat aneh.

Elf yang hidup sampai berabad-abad jatuh cinta pada remaja manusia, itu seperti nenek-nenek pikun yang merasa dirinya masih remaja.

“Panggil aku Lala, aku hanya anak petani.”

Para sandra manusia menatapku, salah satunya bersuara.

“Kamu masih anak-anak?”

Tentu saja mereka terheran, karena tubuh ini sesuai dengan usianya, tubuh anak-anak berusia sepuluh tahun.

“Ahh aku baru sepuluh tahun, aku sedang kabur dari rumah karena bertengkar dengan orang tuaku.”,

Alasan palsu yang kujelaskan pada mereka, namun ketenangan tak juga hilang dari mereka.

Yang kulihat, para sandra tidak ada yang laki-laki, semuanya perempuan.

“Mungkin mereka akan dijual sebagai budak seks para bangsawan gila...” semburku dalam batin yang tak terdengar oleh siapapun.

Gadis elf itu berbicara, sebagai perantara para elf.

“Nama saya Larasati... Saya teh tidak menyangka manusia juga menculik sesama ras mereka sendiri.”

Nama gadis elf itu, Larasati.

Aku menatap wajah geulis elf itu.

“Euy pisan, neng.” batinku dengan nada Sule Sutisna.

Lalu sandra manusia berbicara.

“Manusia juga ada yang baik dan ada yang jahat, tidak seperti yang kalian kira...” ketusnya menjelaskan.

Bagi para elf ini adalah sudut pandang yang berbeda, wajah dunia yang tak seperti mereka kira.

“Ya itu benar, tak semua manusia jahat.” diriku turut membenarkan.

Waktu terus berjalan, langit sudah tak sama, semakin menjelang sore, dan kami memutuskan untuk tinggal sementara di hutan belantara tentang rencana selanjutnya. Beberapa elf berburu. Dan Larasati menyembuhkan luka sayatan dari bandit yang aku terima.

Senja kini datang. Aku dan Larasati bercengkrama empat mata.

“Para sandra manusia sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi yaa? Desa mereka diserang bandit...” suaraku sedikit bersedih.

“Anjeun betul, mereka kejam dan licik” timpal Larasati “jika para elf tidak disandra, aku tidak mungkin terbelenggu.”

“Anjeun tenang saja, saya akan berbincang pada tetua elf tentang para sandra manusia, mereka akan tinggal di pohon kehidupan. Elf teh bijak dan santun loh...”

Larasati menjelaskan, sedikit ada kebanggaan terhadap rasnya.

Batinku kembali berucap.

“Euleuh-euleuh pisan euy...”

Aku menjelaskan alasan yang sebenarnya pada Larasati. Aku sedang dalam perjalanan menuju gunung Lunagen, mencari daun sirih perawan.

“Hmm, saya bisa membantumu, rerencangan saya ada salah satu tamer.” jelasnya padaku “Saya suruh dia nanti untuk memberikan pet sebagai tunggangan penyelamat kami, sebagai ucapan terimakasih kami.”

Larasati, aku tidak tahu siapa gadis elf montok ini, apakah dia tokoh penting, atau hanya npc sekedar lewat saja.

Rambut hijau panjangnya mengingatkanku pada kartun hewan laut, sebuah adegan seekor ikan tertawa setelah melihat burger berwarna hijau.

Jenaka sekali jika diingat, dunia ini memiliki berbagai warna rambut sebagai ciri khas dunia, rambutku juga berwarna pink seperti Liria.

Dan Senja berganti malam, kami memanggang hasil buruan elf untuk disantap bersama, manusia dan elf, dimataku seperti dunia fantasy tanpa rasisme.

Namun rasisme mungkin saja terjadi di dunia, dari ras yang merasa ras mereka superior.

Melihat ras fantasy membuatku ingin lari dari kenyataan.

“Kabur saja gausah masuk akademi.”

Aku sempat terpikirkan untuk lari dari outline bab satu nanti, namun satu dalam benakku.

Butterfly effect.

Jika aku tidak menjalani kehidupan di outline bab satu, seperti yang sistem itu katakan. Sebagai penulis novel ini, aku tidak tahu apa yang akan menimpaku.

Aku tidak tahu efek samping apa yang terjadi.

Bahkan novel ini sudah berubah sebelum bab satu dimulai.

Para protagonis kecil sudah lebih kuat dari kehidupan mereka di akademi, Ryan yang berasal dari masa depan, entitas Lala sebagai anomali tokoh extra, serta boss akhir Pe and Kob.

Semakin dalam dipikirkan semakin rumit dan semakin bercabang, aku memutuskan mengikuti arus yang akan membawaku, fokus pada yang didepan saja.

Besok pagi, para elf akan kembali ke pohon kehidupan bersama para manusia.

Ingin kutawarkan mereka ke desa Carrington, namun akan rumit jika orang desa tahu aku menuju Lunagen.

Kami tertidur dalam tenda yang dibuat para manusia dan elf untuk bermalam.

Aku tertidur bersama Larasati.

“Dunia ini luas...”

“Seperti di bumi”

“Semua ada sebab dan akibat.”

gumamku dalam batin terdalam.

Tak lagi ingin kupikirkan, aku memutuskan tidur bersama Larasati.

Gadis elf itu sangat menyukai anak-anak, terutama aku adalah perempuan.

Aku tertidur beralaskan dedaunan hutan, memeluk Larasati, menenggelamkan wajahku pada dua buah surgawi milik Larasati.

“Jika aku berbatang, mungkin aku sudah tegang...” pikiranku sebagai pria dewasa kembali bergejolak, sungguh disayangkan, aku seorang perempuan dengan lubang.

1
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
Tiga Titik Hitam: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
Tiga Titik Hitam: shappp paman/Applaud/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu aja sih masukkan dari saya kak
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Good kak ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nah kan... Ini yang selalu saya pikirkan 🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
666
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dikirain namanya bakal punya marga. Ternyata enggak. Soalnya dilihat dari sampulnya sih ada bangunan fantasi abad pertengahan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya sih lebih enak "Gak" daripada "Ga" waktu lihatnya kak
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu hanya menurut aku ya kak
total 1 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Buwung nya ilang 🗿
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pe and Kob. Keseringan kebaca jadi PeKob :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saran kak. Supaya lebih enak dibaca harusnya begini "Layar laptopku mulai retak seperti pecahan kaca, padahal sebelumnya belum pernah terjatuh." itu aja sih kak.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Gpp kak. Saling berbagi ilmu. Saya juga ilmunya masih dikit ilmunya kak ✌️
Tiga Titik Hitam: ku lupa balas komenmu jir, saranmu oke udah kuliat dinovelmu bg—lumayan serap sedikit ilmu/Smile/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jd keinget salah satu anime yang dimana villain utamanya terlalu op dan kalah sama MC karena karet gelang yg dilempar MC.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Gak usah pake prolog klo malas nulis prolog :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mulyono /Hammer/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ngomong² soal "Citayam" jadi ke inget "Citampi Story"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dibagian "filem" bukannya lebih enakkan story atau alur ya kak? Nanya aja sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!