NovelToon NovelToon
Bad Boy Falling In Love

Bad Boy Falling In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Siapa nama lo?." Suara lelaki itu yang dalam bergema di telinga seorang gadis yang menatapnya dengan penuh minat.

"A-abila!." Jawabnya tergagap

"Apa cewek itu ngeliatin kita?." Lelaki itu melirik ke arah gadis lain yang tengah memperhatikan mereka dengan mengepalkan tangannya.

Abila yang mengerti maksud lelaki tampan yang berdiri di hadapannya itu langsung mengangguk pelan. "I-iya."

"Good!."

Tanpa berkata apa pun lagi, lelaki itu langsung mencium bibir Abila

Dan, tidak ada yang menyangka bahwa ciuman itu yang akan menentukan nasib mereka.

Satu ciuman dari bad boy tampan dan semua berakhir bagi Abila

Sejak orang tuanya meninggal, Abila Beyza Auliandra lebih suka menjalani kehidupannya dengan tenang. Pemalu dan pendiam, Abila hanya bisa bersikap bebas ketika berada di dekat sahabatnya, Rafka Shankara Arsala pemain basket yang sedang naik daun di sekolah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

'Apa aku nanti nyesel?.' Batin Abila, bertanya pada dirinya sendiri.

Setelah pertemuannya dengan Sintya seharusnya ia lebih berhati-hati, tetapi ia tidak bisa menahan diri. Entah mengapa, tubuhnya seakan bergerak sendiri ketika Zerga menariknya menjauh dari segalanya. Hal itu terasa seakan melegakan.

Tapi sekarang Abila justru merasa takut lagi.

Zerga sedang fokus mengemudikan mobilnya ke sebuah tempat. Abila menggigit bibir bawahnya dengan menahan perasaan gugupnya.

Kemana Zerga akan mengajak Abila pergi.

"Santai aja kall." Celetuk Zerga. "Ngga akan ada yang mau bunuh lo!!."

"Kita sebenarnya mau kemana?." Tanya Abila dengan gugup.

"Ke Star X." Zerga mengangkat bahunya.

"Apa?."

Zerga mengernyitkan dahinya. "Seriusan? Jangan bilang lo belum pernah ke Star X?." Zerga terkejut.

Tentu saja dia terkejut karena dia dan teman-temannya selalu bahkan hampir setiap hari datang ke tempat itu, bisa dikatakan mereka adalah pelanggan setia Star X.

Star X adalah bar yang beroperasi secara rahasia karena mereka diam-diam menyediakkan minuman k3r4s untuk anak di bawah umur. Dan hampir semua anak yang masih sekolah, mereka pernah mengunjungi Star X. Jadi Zerga terkejut karena Abila sama sekali tidak tahu tentang tempat itu.

"Itu klub ilegal." Jawab Zerga singkat.

"A-apa?." Seru Abila dibuat terkejut. "K-klub ilegal? Aku ngga mau masuk kesana!." Tolak Abila sembari menggelengkan kepalanya. "Gimana kalau nanti ada apa-apa? Polisi? Atau, atau..."

"Kalau gitu, kita tinggal kabur aja. Apa susahnya?."

Abila ternganga mendengar jawaban Zerga. Bagaimana mungkin dia bisa bersikap terlalu santai dalam hal ini? Dan Abila sekarang menyesali pilihannya untuk ikut pergi bersama Zerga.

Zerga hanya tersenyum tipis ketika melirik Abila. 'Keliatan banget kalau ngga pernah keluar rumah, tapi dia kan emang serumah sama Rafka yang ngebosenin itu.'

"Lo seriusan ngga bisa ngelakuin apa pun tanpa ada Rafka, ya?." Tanya Zerga.

"Kita sahabatan." Gumam Abila. "Dia selalu bantuin dan juga jagain aku..."

"Singkatnya, kalian berdua lengket banget kayak lem." Saut Zerga, memotong perkataan Abila. "Apa  kalian berdua udah punya rencana setelah lulus? Tempat pernikahan impian? Atau... bisa aja nama bayi, udah ada?." Tanya Zerga, lalu tertawa terbahak-bahak.

Abila terkejut dengan pertanyaan Zerga yang nyeleneh, tetapi dia menggelengkan kepalanya. "Kami berdua cuma temenan." Jawab Abila. "Aku sama dia ngga punya perasaan yang spesial kayak yang ada dipikiran kamu."

"Hah? Kalian berdua kan tinggal bareng, seriusan ngga ada apa-apa? Bahkan ngga ada sedikit pun perasaan suka?."

Abila merasa geram, dia langsung melayangkan tatapan tajam nya kearah Zerga. Dan hal itu membuat Zerga terkejut, karena ternyata Abila juga bisa terlihat marah.

"Cuma karena tinggal serumah bukan berarti kita berdua bisa saling suka!." Bentak Abila, lalu kembali menghadap ke depan. "Aku sama dia cuma sahabatan! Aku kadang juga anggap dia kayak kakak ku sendiri dan aku ngga cinta sama dia!."

Zerga memutar matanya. "Jadi lo masih pw? Dan calon suami lo itu jadi yang pertama?."

"Ya." Jawab Abila singkat.

"Lo makhluk aneh!." Gumam Zerga.

Abila terlihat cemberut dan tidak ingin mengobrol dengan Zerga selama sisa perjalanan. Hari sudah hampir sore dan matahari juga hampir tenggelam. Abila mengirim pesan pada Ida bahwa dia akan pulang terlambat hari ini, tetapi dia ragu Ida akan segera membaca pesannya. Ida punya kebiasaan untuk tidak sering mengecek ponselnya jika tidak ingin.

'Aku harap Bunda ngga marah.' Batin Abila.

Mobil Zerga berhenti di sebuah gang yang  sangat gelap. "Kita udah sampe." Kata Zerga.

Abila menoleh, menatap gang itu. Gang itu tampak gelap dan dia terlalu takut untuk memasukinya. Bagaimana kalau ada yang merampok mereka? Atau lebih buruk lagi dari hal itu?

"Masuk aja!." Kata zerga. "Ngga ada yang berani nyakitin lo di sini." Imbuhnya, sembari keluar dari mobil.

'Aku lebih takut sama kamu dari pada gang itu.' Abila hendak mengatakan hal itu, tetapi rasanya tidak mungkin jika dikatakan langsung di depan Zerga.

Dengan ragu-ragu, Abila mengikuti Zerga keluar dari mobil, dan langsung berdiri didekat Zerga.

Sementara itu, Zerga berjalan dengan santai menuju gang itu. Ada sebuah pintu yang tersembunyi di balik bayangan gelap.

Zerga mengetuk pintu sebanyak enam kali.

"Kata sandi?." Sebuah suara asing terdengar dari dalam.

"Rafter." Jawab Zerga. Pintu terbuka dan seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahun muncul.

"Ktp?." Tanya Pria itu. Zerga mengeluarkan sesuatu, tetapi jelas bahwa itu bukan ktpnya. Melainkan beberapa kartu undangan bergambar dua burung.

Pria itu memeriksa kartu yang Zerga berikan padanya dan kemudian mengangguk pelan.

"Dia datang sama lu?." Tanya pria itu menatap kearah Abila.

Abila ketakutan dan bersembunyi di balik Zerga. Apa yang akan dilakukan pria itu padanya?

"Dia temen gua." Jawab Zerga.

Pria itu mengangguk mengerti dan berjalan minggir untuk mempersilakan mereka masuk.

Abila segera berjalan mengikuti Zerga, menghindari tatapan pria yang serasa menakutkan itu.

"Zerga, aku ngga nyaman ada di tempat ini." Bisik Abila. "Mendingan kita pulang aja, yuk!."

"Ck, gua udah bilang... lo tinggal santai aja ikut gua." Serunya. "Ngga ada yang bisa nyakitin lo, selama lo ada sama gua."

Kedengeranya tidak menyakinkan, Abila mengernyit sembari menggigit bibir bawahnya. Mereka kemudian berjalan melewati sebuah torowangan yang gelap, tetapi  Zerga sepertinya sudah tau jalannya. Abila dengan gugup meraih lengan Zerga, tak ingin tersesat. Ia bisa mendengar suara musik dj dari suatu tempat dan sepertinya ada suara banyak orang di tempat lain.

Tak lama kemudian, mereka akhirnya sampai di sebuah pintu mahoni yang besar dan Zerga tanpa ragu mendorong pintu itu hingga terbuka.

"Welcome to Star X!." Zerga menyeringai, menoleh kearah Abila.

Abila tidak mau mengakuinya, tetapi dia sedikit terkesima. Ia pikir Star x adalah klub yang besar dan tempat untuk orang-orang yang mencurigakan. Namun ternyata,  ia merasa nyaman ada di tempat ini!

Ruangan di dalam klub memang remang-remang, tetapi para pengunjung tampaknya tidak keberatan dengan hal itu. Kebanyakan pengunjung sedang minum, mengobrol dan beberapa yang lainnya menari. Bahkan ada juga pengunjung yang sedang menonton pertandingan sepak bola di layar lebar. Terkadang mereka bersorak dan terkadang mengumpat pada tim yang mereka dukung. Beberapa gadis berkeliling, menyajikan minuman kepada para pengunjung. Para gadis itu cukup menggoda para tamu, tetapi itu semua hanya rayuan yang polos.

Suasananya pun terasa hangat dan menenangkan. Abila mengamati tempat itu dengan seksama, ia terkesima. Matanya tertuju pada meja biliar dan tiba-tiba merasa penasaran dengan hal itu.

"Ini klub yang kamu maksud?." Tanya Abila oada Zerga. "Aku pikir..."

"Klub yang isinya orang jahat doang?." Zerga menyelesaikan perkataan Abila.

"Uhh..."

"Santai aja, dasar cewe aneh." Ejek Zerga. "Santai dan nimatin. Lo belum pernah minum b1r, kan?."

Abila menggelengkan kepalanya. Zerga meraih pergelangan tangan Abila dan langsung menariknya mendekati meja bartender.

"Woy, Zerga! Lo apa kabar?." Tanya Billy, seorang bartender yang tidak asing lagi dengan Zerga.

"Gua baik." Jawab Zerga singkat, lalu duduk. "Buatin dia b!R yang ringan." Pintanya pada bartender itu. "Dan wiski kental di campur es batu buat gua."

"K-kamu minum? Nanti gimana nyetir mobilnya kalau kamu mabuk?."

"Tenang aja. Nanti gua minta tolong ke temen gua buat ambil mobilnya. Kita pulangnya naik bus aja." Jawab Zerga.

Bartender itu menyajikan minuman mereka. Abila menatap minumannya, bingung harus berbuat apa. Lalu sesuatu terlintas di benaknya.

"Ayo minum!." Seru Zerga dan langsung meneggak habis minuman miliknya.

Abila mengamati Zerga sejenak sebelum akhirnya memberikan diri untuk bertanya. "Kenapa kamu ajak aku ke tempat ini?." Tanya Abila. "Kamu kan bisa aja ngajak temen-temen kamu ke sini."

"Gua ngga mau mereka liat gua hari ini." Jawab Zerga dan meminta bartender untuk mengisi lagi gelasnya.

"Trus kenapa kamu ajak aku?." Abila mengernyitkan dahinya.

"Karena..." Zerga menyesap minumannya. "Gua ngga mau sendirian hari ini."

'Apa karena sesuatu yang aku dengar tadi di ruang ganti?.' Batin Abila, tetapi dia tidak berani langsung bertanya. Dia takut Zerga akan langsung marah padanya.

Abila kembali menatap minuman yang selama ini belum pernah ia minum sebelumnya.

Apakah ini akan baik-baik saja? Apakah Rafka akan marah jika mengetahui hal ini?

Memikirkan semua itu, membuat Abila ragu dan dia kembali melirik Zerga.

Meskipun Zerga mempertahankan aura acuh tak acuhnya, Abila bisa merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan di balik kepribadian Zerga yang terlihat dingin.

'Dia ngga mau sendirian. Aku faham, Zerga cuma mau seseorang yang ngga akan kasih dia banyak pertanyaan, tapi dia butuh orang buat nemenin dia.' Pikir Abila, lalu menarik napasnya dalam-dalam, sebelum akhirnya mengambil gelas minumannya.

Perlahan Abila mulai meminum minuman itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!