Suami Montirku Ceo Kaya

Suami Montirku Ceo Kaya

Fitnah Di Malam Pernikahan

"Selamat ya.." Ucap salah satu tamu kepada sang pemilik acara. Wina menerima uluran tangan itu dengan senyum yang merekah di wajahnya. Begitu dengan sang suami yang bernama Wawan. Pria dengan perawakan tinggi besar itu tersenyum bangga.

"Terimakasih sudah datang.." Ucap Wawan sambil tersenyum.

"Ayo silahkan di nikmati.." Para tamu pun mulai menikmati makanan dan minuman yang tersaji di acara pernikahan putri mereka.

"Lihat pak.. Dilla kayak bahagia banget ya.." Kata Wina melihat sang putri satu-satunya berdiri dengan cantik di atas pelaminan bersama menantunya yang tampan.

"Iya, Bu.. Gimana gak bahagia orang anak kita nikah sama pria yang di cintainya.

"Ya udah, Ayo pak kita kesana.." Wina mengajak sang suami keduanya berjalan seraya saling bergandengan dengan mesra.

Wina tersenyum penuh bahagia. Hingga sepasang suami istri yang termasuk besan mereka datang menghampiri.

"Besan..

"Tuh lihat.. Anak-anak kita serasi ya.. " Kata Bu Mila besan dari Wina.

"Iya, Saya juga senang banget loh.. Akhirnya Bagas sama Dilla menikah. Besan tahu gak? Dulu Bagas tuh maksa banget mau nikahi si Alena. Eh tapi ponakan kamu itu sok jual mahal banget.." Ucap Bi Mila merasa kesal mengingat putranya di tolak oleh Alena. Seorang gadis yang tak lain masih keponakan Pak Wawan dan Bu Wina.

Alena adalah seorang gadis berusia dua puluh tiga tahun. Gadis itu sekarang tengah bekerja sebagai seorang sekretaris di salah satu perusahaan besar yang terkenal.

Sementara Bagas. Pria itu bekerja di salah satu perusahaan yang sama dengan tempat Alena bekerja. Dua bulan yang lalu Bagas naik jabatan sebagai seorang manajer. Untuk Dilla sendiri, Sepupu Alina tersebut juga bekerja sebagai seorang karyawan biasa di perusahaan tersebut.

Awalnya Bagas menembak Alena untuk di jadikan kekasihnya. Sayangnya Alena tolak karena Gadis itu sudah punya pria pujaan hatinya. Penolakan itulah yang membuat Bagas sakit hati dan beralih melamar Dilla untuk membalas sakit hatinya kepada Alena.

Bagas melamar Dilla bukan karena cinta tapi melainkan hanya sebagai pelampiasan untuk sekedar membuat Alena cemburu.

Di lamar oleh seorang Bagas tentu saja Dilla tidak menolak. Karena sejak awal Dilla sudah menaruh hati kepada pria itu.

Dan sekarang mereka sudah menikah. Keluarga Alena pun juga ada di sana, Bukan untuk menjadi penyambut tamu tapi menjadi pelayan yang di suruh mengantarkan makanan dan minuman.

Sebenarnya Alena telah menolak untuk datang ke acara ini. Bukan karena dia cemburu atau apa tapi karena Alena tidak ingin di caci dan hina oleh keluarga Pakde dan Budhe nya ini.

Namun kedua orang tuanya terus memaksa karena merasa tidak enak kepada orang-orang. Mereka masih sodara rasanya tidak enak kalau tidak datang hanya sekedar bantu-bantu.

Alena pun hanya bisa pasrah saja. Meski tidak di anggap oleh keluarga itu tapi demi orang tuanya Alena menurut.

****

"Bu Lilis, Rendangnya tinggal dikit kayaknya, Cepet di isi lagi, Tamu semakin banyak yang hadir.." Ucap salah satu ibu-ibu yang ikut membantu memasak di rumah itu. Bu Lilis, Ibu Alena hanya mengangguk. Sejak tadi dia belum istirahat sama sekali dan selama itu belum makan apapun.

"Iya bu.. Tapi sebentar ya. Saya mau minum dulu saya haus.." Kata Bu Lilis pada ibu-ibu tadi. Bukannya mengizinkan, Ibu-ibu tadi justru marah dan langsung memberikan rendang yang sebenarnya tinggal sedikit itu untuk meletakkannya ke depan.

"Duh.. Orang cuma letak-in ini aja kok banyak alesan sih! Udah sana!!" Ibu-ibu itu kemudian mendorong tubuh Bu Lilis. Bu Lilis yang tak mampu menjaga keseimbangannya pun langsung menabrak meja yang jaraknya tak jauh dari sana.

PRAANNKK..

Bu Lilis terjatuh. Rendang yang berada di tangannya pun langsung tumpah dan berserakan. Semua yang berada di sana terkejut bukan main.

Mendengar ada keributan, Wina dan Wawan langsung berlari. Matanya melotot ke arah Lilis yang meringis kesakitan.

"YA AMPUUUN!! APA YANG KAMU LAKUKAN HAH!!" Wina berteriak dengan emosi. Alena dan Pandu ayahnya segera berlari dan membantu Bu Lilis agar berdiri.

"Ini nih kalau orang miskin ada di tempat orang kaya.. Selalu bikin ulah!!" Kata Wina menatap tajam Bu Lilis yang mulai menangis.

"Kalian tahu gak? Ini daging rendang aku beli.. Harganya mahal! Bahkan kalian gak akan sanggup buat beli.." Berang Wina lagi. Semua yang ada di sana termasuk orang tua Bagas pun ikut menatap sinis Alena dan keluarganya.

"Maafin saya Mbak..Tapi bener-bener saya gak sengaja. Saya tadi di dorong sama ibu Mini.." Ucap Bu Lilis membela diri. Sang pemilik nama maju dan menunjuk Bu Lilis.

"Eh bu! Yang dorong situ siapa? Jangan asal ngomong ya.. Orang situ yang jalan gak pakek mata.." Bu Lilis menatap Bu Mini dengan mata yang berkaca-kaca. Padahal wanita itu tadi yang mendorongnya tapi sekarang wanita bertubuh bongsor itu tidak ngaku.

Alena yang ibunya di tunjuk-tunjuk merasa tidak terima. Gadis itu memasang badan di hadapan bu Mini yang tak gentar.

"Eh Bu! Gak usah nunjuk-nunjuk kan bisa.. Kalo emang salah, salah aja gak usah ngeles..

"Tapi buktinya ibu kamu ini..

"Apa yang di katakan ibu Lilis bener kok. Saya melihat sendiri tadi kalo ibu Lilis ini di dorong sama ibu ini.. " Salah satu tamu mendekat dan menyela. Wanita itu baru saja numpang pergi ke kamar mandi.

"Ibu jangan bohong ya.. Saya gak dorong kok..

"Ibu mau ngaku atau saya sebarkan video ibu saat dorong ibu ini..Kebetulan saya punya videonya" Kata Wanita itu dengan mengancam. Bu Mini yang takut pun akhirnya mengaku kalau Bu Mini lah dalang dari kekacauan ini. Bu Mini juga meminta maaf kepada Bu Lilis tentu saja tidak dengan tulus.

"Lain kali kalau kerja disini itu hati-hati. Dasar miskin!

.

.

.

Wina dan Wawan memang tak suka dengan adiknya itu. Bukan tak suka melainkan membenci. Maka dari itu, Setiap ada acara Alena dan keluarganya mereka selalu di jadikan pembantu.

Setelah acara selesai, Dengan menggerutu tak jelas Alena membereskan tempat itu. Beberapa orang sudah banyak yang pulang hanya mereka saja yang masih ada disana.

"Alena.." Alena terperanjat kaget ketika seorang pria yang tak lain adalah Bagas datang dan lalu memeluk pinggangnya. Sontak saja Alena segera menepis tangan pria yang telah menjadi suami dari sodara sepupunya itu.

"Kamu ngapain disini?" Panik Alena. Ia takut Bagas melakukan sesuatu padanya.

"Alena sayang.. Ayolah jangan jual mahal, Aku tahu kalau sebenarnya kau juga mencintai ku kan? Tapi kenapa kau justru menolak ku.. " Dengan tak tahu diri Bagas memeluk Alena. Gadis itu berontak.

"Lepas!!

"Ayolah..

"APA-APAAN KALIAN!?" Teriak Dilla dengan nafas yang memburu. Langkah wanita itu cepat lalu berhenti di hadapan Alena. Para orang tua pun ikut menyusul.

"Ngapain kalian peluk-pelukan?" Berang Dilla menatap tajam Alena dan sang suami. Bagas gelagapan.

"Sayang, Ini semua tidak seperti yang kamu lihat. Aku Kesini hanya ingin mengambil air minum saja. Tapi Alika mendekat merayu dan memeluk ku.." Alina terpengangah tak percaya dengan apa yang di katakan pria itu.

"Aku gak..

PLAAAK!!

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Rohmi Yatun

Rohmi Yatun

dah masuk favorit Thor.. lanjut💪👍

2025-07-21

1

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

dasar keluarga laknat ini lg si bagas ga tau diri bgt main peluk" alina sembarangan aj berujung fitnah lg dm alina

2025-07-21

1

Ayudya

Ayudya

pede banget Bagas main peluk Alena Uda gitu nyalahin Alena lagi.dasar Bagas laki laki ga tau diri

2025-07-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!