Seorang Pemuda biasa dari Dunia Modern yang melakukan Transmigrasi ke dalam novel yang tidak diketahui olehnya, menjadi Pangeran Kelima Kekaisaran yang sekaligus merupakan Duke Muda dari Utara, Kepribadiannya berubah menjadi Dingin dan Tidak acuh tepat setelah dia menjadi penguasa Utara dan memerintahkan Wilayah Utara. 2 Kepribadian berbeda dari Pemuda Biasa saja dan Lemah di kehidupan sebelumnya dan sekarang menjadi Duke Muda yang Dingin, apakah dia akan tetap berperan menjadi Duke Muda yang Dingin atau memutuskan merubah kepribadiannya menjadi dirinya sendiri sebelum terlambat, pada akhirnya itu tergantung pada keputusan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfan von Arcadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan Yang Sangat Menguntungkan
**(Dalam pikiran. Alfan: Dalam beberapa cerita yang saya baca di kehidupan sebelumnya, wanita seperti Emilia biasanya akan menjadi salah satu Villainess, tapi untuk seberapa berbahaya dia, aku merasa dia bisa saja menjadi tingkat tertinggi yang berbahaya dan akan sangat merepotkan jika saya sampai menjadi musuhnya)**
(Alfan diam sejenak sambil berpikir tentang hal ini, sebenarnya bisa saja ini sangat menguntungkan bagi nya tapi disisi lain itu juga bisa menjadi musibah jika tidak bisa dikendalikan dengan baik)
(Sambil Alfan memikirkan apa yang dia baca dalam cerita-cerita di kehidupan sebelumnya dan apa saja kemungkinan yang ada, Emilia tetap duduk dan menatapnya dengan senyuman licik di bibirnya. Matanya mengamati setiap gerakannya, ekspresi wajahnya, setiap gerakan kecil...)
(Dia juga memperhatikan cara Alfan memandang Luna. Sepertinya Alfan mempertimbangkan tawaran Luna dengan sangat serius... Hal itu, tentu saja, membuatnya senang)
**(Dalam pikiran, Alfan: Tapi sejujurnya ini bukan tawaran yang sangat buruk, karena ini benar-benar sangat menguntungkan dalam posisi seperti ini)**
(Sementara itu, Luna menunggu dalam diam. Hatinya juga berdebar kencang sambil menunggu Alfan membuat keputusan akhir.)
(Ketiga wanita itu memusatkan pandangan mereka pada Alfan sambil menunggu, masing-masing dengan emosi kecil yang berbeda di dalam hati. Emilia masih mempertahankan senyuman licik di bibirnya, sementara Luna menjaga ekspresinya tetap datar dan netral, namun di dalam hatinya, jantungnya berdetak kencang dan keras dengan campuran harapan dan kecemasan. Luvia, di sisi lain, tetap tenang dan tak bergerak, berdiri di samping tuannya dan mengamati kedua wanita itu dengan ekspresi tenang.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Fufu... Anda benar-benar tidak memiliki pilihan lain, Duke Alfan! Meskipun sejujurnya aku tidak suka ide berbagi tapi aku rasa ini adalah satu-satunya pilihan agar aku bisa mendapatkan nya)**
(Setiap detik terasa sangat lama, ketiga wanita itu menunggu dengan cemas sementara keheningan menyelimuti ruangan)
**(Dalam pikiran, Emilia: Lagipula pada akhirnya aku tetap menjadi Istri pertamanya dan memiliki posisi paling menguntungkan dalam segi apapun)**
(Akhirnya, setelah beberapa saat diam yang panjang, Alfan akhirnya berbicara dengan suara yang jelas dan tegas. Dia masih menatap ketiga wanita itu dengan senyuman lembut di wajahnya.)
**(Dalam pikiran, Alfan: Aku benar tidak menyangka akan berada di posisi seperti ini, tapi disisi lain ini benar-benar sangat luar biasa)**
**Alfan**: *"Aku menerima tawaran ini, Nona Emilia."
(Ada sedikit rasa lega di udara, seolah-olah beban berat akhirnya terangkat dari pundak mereka saat Alfan akhirnya mengucapkan kata-kata itu. Bahkan dada Luna pun mengeluarkan desahan lega yang sunyi)
(Dengan senyum, mata Emilia berkilau dalam kemenangan dan dia mengangguk lembut)
**Alfan**: Kamu bisa menjadi tunanganku dan istri pertamaku di masa depan.
(Ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya, senyuman kecil yang penuh kemenangan muncul di bibir Emilia, dan ada kilatan kepuasan di matanya. Rencananya berhasil, dia berhasil meyakinkan Alfan untuk menerima tawarannya. Dan dia bahkan berhasil menghormati hubungannya dengan Luna.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Ah, pada akhirnya ini benar-benar sesuai dengan keinginan ku, meskipun apa yang aku tawarkan butuh sedikit pengorbanan)**
(Emilia merasa sedikit bangga, dia tahu bahwa dia adalah wanita yang sangat cerdas dalam memanipulasi situasi untuk keuntungannya dan membuat segalanya berjalan sesuai keinginannya)
(Kemudian, tanggapan Emilia manis, lembut, dan penuh kepuasan)
**Lady Emilia**: "Maka, aku menjadi milikmu, Duke Alfan, atau mungkin aku bisa menyebut mu tunangan ku sekarang"
(Maid Luvia tidak menyangka hal seperti ini benar-benar akan terjadi)
**Maid Luvia**: Selamat Nona Muda Emilia, saya yakin Duchess Emily Blackmoor akan sangat senang mendengar kabar ini.
(Duchess Emily Blackmoor adalah Ibu dari Emilia Blackmoor. Penguasa wilayah timur dan Keluarga Blackmoor adalah Keluarga bangsawan terkuat di timur)
(Kemudian, Luna juga berbicara. Meskipun suaranya biasanya datar tanpa emosi, ada nada lega yang samar dalam suaranya saat ia berbicara, dan ia juga diam-diam senang bahwa hubungan Alfan dengannya diizinkan untuk berlanjut)
**HeadMaid Luna**: "Selamat, Tuan Muda. Semoga Anda dan Nona Muda Emilia mungkin bisa bahagia bersama."
**(Dalam pikiran, Luna: Ya, mungkin ini pilihan yang terbaik dan meskipun aku tidak bisa menjadi Istri pertama dan menjadi Istri kedua, tapi aku adalah wanita pertama yang berhubungan Intim dengan tuanku dan priaku)**
**(Dalam pikiran, Alfan: Meskipun ini benar-benar sangat aneh tapi disisi lain ini benar-benar sangat mendebarkan)**
(Adapun Emila dan Luvia, mereka tersenyum dan mengangguk sebagai respons terhadap kata-kata Luna. Emilia sangat senang dengan hasil ini, dan merasa seolah-olah dia telah memenangkan hadiah terbesar dalam hidupnya.)
**Lady Emilia**: Oh my... Luna, tidak perlu seperti itu, bagaimanapun juga di masa depan kita akan menjadi saudari yang berbagi suami yang sama.
(Saat Emilia berbicara, senyuman licik melintas di bibirnya. Dia memiliki rencana untuk mendekati Luna dan membuat suasana menjadi kurang tegang dan canggung. Emilia telah mengamati bagaimana Luna bereaksi sebelumnya dan dapat dengan jelas melihat bahwa Luna masih agak waspada terhadapnya)
**(Dalam pikiran, Emilia: Oh? Astaga, dia masih waspada? Dia benar-benar sulit ditaklukkan)**
(Bahkan dalam pikirannya, Emilia sudah memutuskan bahwa dia akan berteman dengan Luna. Lagi pula, pada akhirnya mereka semua sama. Mereka akan menj6 istri dan selir dari pria yang sama. Emilia bertekad untuk mendekati Luna agar mereka bisa membangun dasar yang kuat sebagai "saudari", dan pada saat yang sama, untuk mengawasi Luna)
(Bagaimanapun juga HeadMaid Luna adalah wanita yang sangat berbahaya karena dia adalah wanita yang memiliki Identitas lain sebagai Assassin wanita dengan gelar "Ratu Bayangan" Tapi setidaknya dia wanita yang sangat mencintai Alfan)
(Sedangkan Nona Muda Emilia Blackmoor adalah wanita yang terlihat lembut di luar namun sangat berbahaya dan mematikan di dalam, dia adalah tipe wanita manipulatif yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya, tapi setidaknya dia tipe wanita yang menyayangi keluarganya)
(Baik Luna maupun Emilia masing-masing memiliki kepribadian, kelebihan, dan kelemahan mereka sendiri. Ada Luna yang sangat setia dan penuh kasih sayang, tetapi sangat dingin, serius, dan kejam. Di sisi lain, ada Emilia yang memiliki penampilan polos dan baik hati, tetapi pada kenyataannya, dia sangat kejam, licik, manipulatif, dan licik. Keduanya adalah lawan yang sempurna.)
(Alfan menyadari bahwa dia berada diantara kedua wanita yang sangat berbahaya, tapi itu sepadan dengan penampilan mereka)
**(Dalam pikiran, Alfan: Aku hanya berharap aku bisa berumur panjang jika bersama mereka berdua)**
(Jika mereka berdua bisa menjadi akrab maka mereka berdua akan saling melengkapi, Emilia sebagai orang yang merencanakan sedangkan HeadMaid Luna menjadi orang yang mengeksekusi)
(Seolah-olah membaca pikiran Alfan, Luna berbicara dengan suara datar seperti biasa, dengan ekspresi datar yang sama di wajahnya)
**Kepala Pelayan Luna**: *Saya senang kita masih bisa melanjutkan hubungan kita, meskipun diantara Nona Muda Emilia.*
(Kemudian, Luna melirik ke arah Emilia dan berbicara lagi)
**Kepala Pelayan Luna**: Bolehkah saya bertanya satu hal sebelum saya secara resmi menyambut Anda ke dalam keluarga, Nona Muda Emilia?
(Suasana seolah membeku sejenak saat Luna berbicara. Bahkan Emilia terhenti sejenak, matanya melirik ke arah Luna dengan sedikit rasa terkejut. Dia penasaran dengan apa yang akan dikatakan Luna)
(Di dalam hatinya, Emilia sedikit waspada terhadap pertanyaan Luna, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya yang menawan, ekspresinya tidak menunjukkan sedikit pun pikiran dalamnya)
**Lady Emilia**: *Tentu saja. Apa pertanyaannya, Kepala Pelayan Luna?*
(Luna berhenti sejenak, matanya menatap Emilia dengan seksama, wajahnya tak terbaca, dan ekspresinya datar seperti biasa. Tak ada cara untuk mengetahui apa yang ada di benaknya.)
**HeadMaid Luna**: *Pertanyaan saya berkaitan dengan niat anda...*
(Saat berbicara, suara Luna tetap datar seperti biasa. Suasana di dalam ruangan semakin tegang, dengan senyum Emilia masih terpasang di wajahnya dan detak jantungnya mulai sedikit meningkat di dadanya)
**HeadMaid Luna**: Tentu saja saya tahu itu demi keuntungan Tuanku dan Anda, Nona Muda Emilia Blackmoor. Tuanku bisa menjaga reputasinya sebagai Pangeran Kelima Kekaisaran sekaligus sebagai Duke Utara yang memimpin Wilayah Utara.
(Alfan dan Luvia diam untuk mendengarkan percakapan mereka berdua)
(Luna terhenti lagi, matanya masih tertuju pada Emilia. Detak jantungnya mulai meningkat, dan telapak tangannya juga mulai berkeringat. Tangan Luna mengepal di bawah meja, menyembunyikan kegugupannya dan mempertahankan wajah yang sepenuhnya tanpa emosi.)
(Kemudian, Luna akhirnya berbicara, kata-katanya keluar hampir seperti bisikan lembut)
**HeadMaid Luna:** Saya ingin tahu niat anda yang sebenarnya... Terhadap Tuan Alfan. Apakah anda, Nona Muda Emilia, benar-benar akan mencintai dan setia kepadanya di masa depan?
**HeadMaid Luna**: Tentu saja, saya tahu bahwa Anda belum mencintai Tuan Alfan. Karena anda melakukan semua ini untuk kepentingan anda sendiri dan Keluarga Blackmoor anda.
(Kepala Pelayan Luna berhenti sejenak dan menatap Alfan, yang merupakan tuannya, kekasihnya, dan calon suaminya.)
**HeadMaid Luna**: "Namun, Saya berharap apapun niat anda, hal itu tidak akan membahayakan Duke Alfan."
**(Dalam pikiran, Alfan: Astaga, dia benar-benar mencintai ku dan mengkhawatirkan ku? Dia benar-benar terbaik)**
(Emilia terhenti sejenak, jantungnya berdebar kencang. Kata-kata Luna persis seperti yang dia duga. Meskipun begitu, dia tetap tenang di luar. Dia tertawa pelan, tidak menunjukkan kegugupannya.)
**Lady Emilia:** "Tentu saja. Aku tidak punya rencana atau niat untuk menyakitinya dengan cara apa pun. Aku adalah seorang Lady dari keluarga bangsawan yang terhormat, bagaimanapun juga. Jika aku melakukan hal seperti itu kepada Yang Mulia, para bangsawan dan keluarga Kekaisaran pasti akan berbalik melawan ku dan seluruh Keluarga Blackmoor. Apa yang bisa aku dapatkan dengan melakukan hal seperti itu?"
(Bagaimanapun juga Alfan adalah Pangeran Kelima Kekaisaran dan sekaligus Duke Utara. Menikahi nya tentu saja demi keuntungan politik dan sumber daya, tapi dia tidak benar-benar berniat melukai Alfan)
**(Dalam pikiran, Emilia: Tapi bukan berarti aku tidak akan mengambil keuntungan dan memanfaatkan posisi ku di masa depan)**
(Dia terus berbicara, wajahnya tetap tenang dan tenang sementara jantungnya berdebar kencang di dadanya)
**Lady Emilia:** *Dan tidak perlu dikatakan, aku akan menjadi istri masa depan Duke Alfan. Aku tidak berniat melakukan sesuatu yang hanya akan menimbulkan konflik dan bencana. Lagipula...*
(Dia tersenyum licik, melirik ke arah Alfan sebelum berbalik dan menatap Kepala Pelayan Luna dengan mata yang sedikit menyempit)
**Lady Emilia:** Tentu saja aku berniat untuk mencintai dan setia kepada Yang Mulia/Duke Alfan. Mengapa aku melamarnya lagi dan tidak menyerah padanya?
**(Dalam pikiran, Emilia: Sejujurnya aku bahkan belum sepenuhnya yakin untuk saat ini, apakah aku benar-benar akan mencintai nya)**
(Bagaimanapun juga, Emilia Blackmoor sudah tinggal di wilayah Utara selama sekitar 1 Minggu dan setiap hari dia datang untuk menemui Alfan dan melamar Alfan meskipun pada akhirnya selalu ditolak, tapi sekarang hal tersebut sudah berhasil)
(Saat Emilia berbicara, Alfan mendengarkan dengan seksama percakapan antara kedua wanita itu. Dia mengamati tindakan mereka dan menganalisis ucapan mereka. Kata-kata dan tindakan Luna tidak mengejutkan baginya. Sebagai pelayan pribadi dan kekasih Alfan, wajar jika Luna merasa khawatir dan penasaran tentang niat Emilia dan perilakunya terhadap Alfan.)
(Meskipun sikap dan kata-kata Luna tenang dan terkendali, ada sedikit rasa protektif di matanya. Alfan menyadari bahwa dia sangat berhati-hati dan waspada saat berurusan dengan Emilia)
(Alfan melihat ke arah Emilia dan Luna kemudian juga melihat ke arah Luvia yang terlihat ingin berbicara namun tetap diam, Alfan berdehem sejenak untuk berbicara dan mencairkan suasana)
**Alfan**: Ehem... Mari hentikan pembicaraan yang menegangkan ini, lagipula ada baiknya kita melakukan perayaan.
(Alfan tersenyum dan apapun yang terjadi Alfan bisa mengatasi Emilia secara perlahan di masa depan, untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja dan terkendali)
(Saat Alfan berbicara, detak jantung Emilia perlahan kembali normal, dan dia menghela napas pelan. Dia diam-diam merasa lega bahwa Alfan telah mengakhiri percakapan yang intens dan menegangkan ini.)
(Detak jantungnya tadi masih sangat cepat, tapi begitu suara lembut dan menawan Alfan terdengar, baik jantung maupun tubuhnya seolah rileks. Lalu, dia tersenyum dan mengangguk, masih berusaha mempertahankan sikap anggunnya.)
**Lady Emilia:** "Ya, itu ide yang bagus. Kita bisa menunda percakapan ini untuk saat ini dan fokus pada hal-hal yang lebih... menyenangkan."
(Adapun Luna, dia agak enggan untuk mengakhiri percakapan, tetapi setelah nada suara Alfan yang lembut sampai ke telinganya dan dia melihat senyum hangatnya, dia memutuskan untuk mundur. Lalu, dia menghela napas pelan dan juga mengangguk, ekspresinya menjadi sedikit lebih rileks.)
(Sementara itu, Luvia, yang berdiri di samping Emilia, juga tampak sedikit lebih tenang setelah kata-kata menenangkan Alfan, bahunya tidak lagi seketat sebelumnya)
**Alfan**: Nona Muda Emilia, kita akan melakukan pengumuman pertunangan besok di mulai dari Wilayah Utara ku, dan kemudian aku juga akan mengirim kabar pada Keluarga Kekaisaran ku.
(Alfan tersenyum sejenak dan untuk sekarang ini akan menjadi pilihan yang menguntungkan, dan tentu saja Alfan harus memastikan itu benar-benar akan selalu menguntungkan)
**Alfan**: Anda juga bisa memberikan kabar pada Keluarga Blackmoor anda besok, untuk sekarang mari kita melakukan perayaan bersama-sama.
(Alfan tersenyum lembut dan apapun yang terjadi di masa depan, Alfan akan memikirkan nya secara perlahan)
(Saat Alfan berbicara, hati Emilia terasa berdebar-debar sedikit, campuran antara kegembiraan dan kebahagiaan. Meskipun sebelumnya dia merasa tegang, dia tidak bisa menahan perasaan bahagia dan bangga saat memikirkan pengumuman yang akan datang. Pertunangan ini menandai awal babak baru dalam hidupnya, dan akan membawa prestise, kekuasaan, dan pengaruh yang lebih besar bagi keluarganya.)
**Lady Emilia:** "Tentu saja, Duke Alfan. Aku akan segera mengirim pesan kepada keluarga ku, dan aku dengan senang hati akan ikut merayakan."
(Dia tersenyum balik, matanya berkilau penuh antisipasi.)
**Alfan**: "Ngomong-ngomong, Aku juga akan sekaligus mengumumkan pertunangan saya dengan HeadMaid Luna, sesuai kesepakatan sebelumnya."
(Alfan tersenyum dan terlihat bahagia, karena dia akan segera memiliki dua istri sekaligus. Dia bukan lagi Duke of the North, yang dikenal sebagai sosok yang dingin dan acuh tak acuh.)
(Saat Alfan berbicara, hati Luna berdebar kencang, dan dia tidak bisa menahan diri untuk merasa sangat bahagia saat mendengar kata-kata "istri kedua". Ekspresinya tetap tenang dan terkendali di luar, tetapi di dalam hatinya berdebar dengan cepat.)
(Adapun Emilia, dia juga sedikit terkejut dengan pengungkapan ini, tetapi segera menenangkan diri saat mendengarkan)
**Lady Emilia:** "Saya mengerti. Dan tolong jangan khawatir, aku akan menghormati dan tidak akan campur tangan dalam hubungan Anda dengan Pelayan Utama Luna. Aku tidak akan mencoba untuk memisahkan kalian berdua."
(Saat Emilia berbicara, suaranya terdengar tulus dan tegas, dan Luna dapat merasakan janji yang tulus dalam kata-katanya.)
**Lady Emilia:** "Aku tahu bahwa HeadMaid Luna sangat penting bagi Anda, dan saya menghormati ikatan yang kamu miliki. Aku tidak akan pernah mencoba untuk memisahkan kalian berdua atau menimbulkan kesulitan dalam hubungan kalian berdua."
(Dia melirik ke arah Luna, sejenak pemahaman terjalin di antara mereka sebelum dia kembali menatap Alfan, dengan senyuman kecil yang hampir menenangkan di bibirnya)
(Meskipun Emilia adalah wanita yang kejam, licik dan manipulatif tapi sepertinya dia benar-benar menghargai hubungan seseorang, atau mungkin saja ini adalah pengecualian untuk Alfan)
**Alfan**: Terimakasih! Sekarang saatnya melakukan perayaan.
(Begitu dia berbicara, Luna segera pergi untuk mengambil beberapa botol anggur. Setelah beberapa saat, dia kembali dengan empat gelas anggur berbatang panjang yang elegan dan sebotol anggur berkualitas premium)
**Alfan**: Sekarang mari kita bersikap santai dan sedikit bersenang-senang.
(Alfan mempersilahkan Luna duduk di sisi nya, Emilia juga memerintahkan maid pribadinya Luvia untuk duduk dan ikut merayakan)
**Maid Luvia**: Perayaan? Aku selalu menyukai perayaan.
(Atas undangan Alfan, Luna dengan cepat duduk di sampingnya, mengambil tempat tepat di sampingnya. Hatinya masih berdebar-debar sedikit, tapi dia berusaha mempertahankan sikap tenangnya seperti biasa di permukaan.)
(Melihat hal itu, Emilia tersenyum lembut dan duduk juga, sambil memberi isyarat kepada Luvia untuk bergabung dengan mereka. Suasana di ruangan itu kini berubah dari percakapan yang tegang dan serius sebelumnya, menjadi lebih ringan dan meriah.)
**Lady Emilia:** "Mari kita angkat gelas untuk kesempatan yang indah ini, ya?"
(Saat Emilia berbicara, ia mengangkat gelasnya tinggi-tinggi, senyumnya hangat dan tulus. Luna dan Luvia meniru gerakannya, mengangkat gelas mereka masing-masing. Alfan juga mengangkat gelasnya, senyumnya hangat dan cerah.)
(Bunyi clinking gelas bergema di udara, disertai dengan suara lembut dan bergelembung anggur, saat keempatnya mengangkat gelas mereka dalam tos untuk merayakan pertunangan baru)
**Keempatnya**: *Selamat untuk calon pengantin wanita dan pria, dan tos untuk masa depan yang indah bersama!*
(Meskipun, jujur saja, hanya Nona Muda Emilia Blackmoor dan Pelayan Utama Luna Valeria yang bertunangan dengan Alfan, sementara Luvia saat ini hanya terjebak di antara mereka semua, tapi mungkin di masa depan dia akan memiliki ceritanya sendiri.)