Siapa bilang mertua selalu identik dengan kata menindas dan kejam pada menantu, serta tak pernah akur?
Ini tidak terjadi pada Embun, seorang wanita lembut dan berbakti pada mertua setelah menikah dengan laki-laki bernama Gio. Tapi sayang beribu sayang. Hidup tak pernah sempurna, bukan?
Embun mendapatkan mertua luar biasa yang banyak di impikan para menantu, sayangnya ia malah mendapatkan suami pengkhianat.
Untungnya, mertuanya lebih membela Embun sebagai menantu dan memberi pelajaran pada putra kandung mereka sendiri. Namun, kejutan dari sang mertua membuat Embun tak bisa berkata-kata. Kedua mertuanya malah menjodohkan Embun dengan pria pilihan mereka, padahal ketuk palu perceraian belum terlaksana.
Apa yang terjadi selanjutnya, apa Embun menerima kehadiran pria baru pilihan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 26.
Di kamar pengantin, Embun sedang memberi A S I eksklusif pada anak laki-lakinya yang diberi nama Narendra Abrar Malik. Nama belakang bayi itu memakai marga Raja, yaitu Malik.
“Bang, maaf. Rendra kalau mimi suka lama...“
Raja mencubit hidung mancung Embun, lalu mengecup kening wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. “Kita sudah sepakat, anak kita akan jadi prioritas kamu dalam situasi apapun. Suami mu ini sabar menunggu berbulan-bulan, hanya menunggu beberapa jam lagi masa aku ngeluh...“
“Aku sepertinya penyelamat seseorang di kehidupan ku sebelumnya. Aku sangat beruntung setelah dikhianati, aku bertemu Bang Raja dan orang tua kandungku. Benar kata Abang saat Abang bilang... Allah tak akan mengujiku diluar batas kemampuanku.“
Tangan besar Raja terangkat, ia mengeluus rambut panjang Embun dengan sayang. “Kamu tau kenapa aku jatuh cinta padamu dengan mudah?“
Embun menggeleng.
“Kebaikan hatimu terpancar dengan sendirinya, aku lebih dulu mencintai kepribadian mu baru lah aku mencintai fisikmu. Jadi jika suatu saat wajahmu berubah, berkeriput atau mungkin menjadi kurang sedap dipandang... cintaku tak akan pernah luntur karena yang paling aku cintai adalah kecantikan dalam hatimu.“
“Bang...“ Embun begitu bersyukur bisa dicintai oleh laki-laki yang bukan hanya manis di bibir saja namun selalu membuktikannya.
“Aduh gerah! Haus bangetttt...“ mata Raja jelalatan melihat ke arah d a d a Embun yang terbuka karena sedang m e n y u s u i baby Rendra.
Embun belum mengerti tatapan bergairah Raja. “Ini dedek udah bobok kayaknya, bentar Embun ambilin minumnya ya Bang.“
Embun melepaskan p u t i n g dari mulut anaknya, lalu menarik bajunya menutupi d a d a. Ia mengangkat tubuh anaknya dan menidurkan Rendra di ranjang bayi di samping ranjang pengantin. Setelah Rendra tertidur dengan nyaman, Embun hendak keluar kamar namun Raja memeluk tubuh istrinya itu dari belakang. Kedua tangan Raja melingkari pinggang Embun, lalu satu tangannya merayap naik ke atas ke arah d a d a Embun.
“Abang bukan ingin minum air, Abang haus pengen mimi punyamu kayak putra kita... boleh?“
Blush!
Wajah Embun sontak memanas dan memerah, ternyata Raja masih suka menggodanya. Ia kira Raja beneran ingin minum.
“Boleh?“ suara Raja sudah terdengar berat.
Tangan Raja sudah mulai nakal, meremasss d a d a Embun. Jempol besar pria yang sudah bergairah itu memutar-mutar di sekitar p u t i n g yang tadi diemuut Baby Rendra.
“Ahhhhhh....“ Embun mendesaah pelan.
Raja mendapatkan sinyal dari istrinya, bibir sesualnya pun mulai menyusuri leher jenjang Embun lalu bergerak naik ke cuping menggigiit pelan membuat Embun semakin mendesaah nikmat.
Malam itu yang harusnya terjadi antara suami istri sah pun terjadi, bahkan Raja yang sudah berpuasa cukup lama tak cukup meminta sekali pada Embun dan keduanya pun melakukan berkali-kali.
Tengah malam, Raja terbangun karena tangisan Baby Rendra. Ia melihat Embun sudah memakai gaun tidur dan sedang menimang-nimang anaknya seraya memberi A S I.
Raja turun dari ranjang hanya memakai boxer, dia mengecup pipi Embun. “Abang bersih-bersih dulu ya sayang, nanti gantian aku jaga anak kita. Kalau dia udah kenyang mimi... biar Abang yang jaga sampai dia bobok.“
“Padahal seharian ini Abang juga capek... maaf ya Bang.“
“Kalau demi kamu, Abang gada capeknya. Bahkan jika kamu minta dikelonin 2 ronde lagi, Abang sanggup kok.“
“Kebalik gak tuh! Kan tadi Abang yang minta jatah terus! Ish Abang!“ Embun memutar bola matanya dengan wajah lucu.
“Hahaahaha...“ Raja memeluk Embun dengan gemas.
Malam itu pun keduanya bergantian mengurus Baby Rendra, Raja bahkan terus menciumi wajah anak itu dengan penuh kasih seorang Ayah kandung karena sudah lama dia memang mendambakan seorang anak.
•
•
•
Sementara Anggun masih berdua dengan Adam, setelah keduanya pulang dari pernikahan Embun dan Raja.
“Tempat ini bakal jadi tempat favorit kita kayaknya,“ Adam dan Anggun berada di cafetaria dengan tema indoor, pemandangan kota sangat terlihat jelas. Lampu-lampu malam berkelap-kelip begitu indah.
“Kenapa Mas Adam bilang cafe ini akan jadi tempat favorit kita?“
“Karena mulai sekarang, kamu dan aku adalah kita. Aku ingin berhubungan serius dengan kamu... maukah kamu menjadi kekasihku?“
Anggun menekan dadanya yang terasa lari berkejar-kejaran, kata-kata itu lah yang sudah lama ingin ia dengar dari mulut Adam namun masih ada yang mengganjal dalam hatinya. “Oke.“
Kening Adam mengerenyit dalam. “Aku butuh keberanian besar untuk mengatakannya, dan kamu hanya bilang oke.“
“Apa Mas Adam menyukaiku?“
“Kalau aku tak menyukai mu, kenapa aku ingin jadi kekasih mu?“
“Apa perasaan Mas Adam untuk Embun sudah hilang sepenuhnya?“
Adam akhirnya mengerti, Anggun masih ragu dengan ajakan nya berhubungan serius. “Aku sudah melupakan Embun, bagiku sekarang di hanya keluargaku. Dia putri angkat Tante Hana, aku adalah keponakan Tante. Jadi bagiku... Embun adalah saudariku.“
Anggun masih terlihat ragu, dia memang menunggu momen itu sangat lama. Momen Adam mengatakan ingin menjadikan nya kekasih, tapi hatinya tetap gelisah.
“Anggun Kirana Larasati, aku ingin menjadi kekasih mu. Dan... aku juga ingin menjadi kekasih halal mu. Jika kamu tidak keberatan, aku akan segera melamar mu pada orang tua mu.“
Mata Anggun berkaca-kaca, namun akhirnya dia menangis juga. Tangis bahagianya pecah, karena usaha nya meluluhkan hati Adam akhirnya berhasil juga.
“Mas!“ Anggun seketika memeluk Adam.
Adam tersenyum, ia juga bernafas lega. Ternyata melepaskan Embun dan membuka hati untuk Anggun adalah yang terbaik. Adam pun balik memeluk erat tubuh Anggun. “Aku akan mulai mencintaimu, aku janji.“
Anggun hanya mengangguk, dia tak akan serakah. Ia tahu, lambat laun Adam akan mencintai nya.
******
Kehidupan Gio dan Elsa malah kebalikannya, tak ada lagi hubungan yang romantis seperti Embun dan Raja. Malah kehidupan mereka sangat sengsara, dana ilegal yang didapat Gio dari pencurian di perusahaan telah di blokir dan telah berpindah kembali ke perusahaan milik Papa Hendra.
Beberapa bulan lalu, Raja dan Adam pergi ke Paris dengan membawa Papa Hendra yang duduk di kursi roda dalam keadaan masih stroke namun Papa Hendra bisa berbicara normal. Setelah mengetahui posisi uang ada di salah satu akun bank di Paris, Papa Hendra sebagai pemilik sebenarnya memberikan bukti-bukti jika Gio telah menyimpan dana ilegal di bank itu.
Pihak bank pun bekerjasama setelah Raja dan Adam menelepon pihak-pihak yang berwenang dalam mengurus masalah dana ilegal dan uang itu akhirnya kembali ke dana perusahaan.
Sejak saat itu, Gio hidup melarat bahkan bekerja sebagai OB di klub malam di kota Paris bersama Elsa karena mereka takut ditangkap jika kembali ke Indonesia. Keduanya kerap bertengkar, bahkan tak segan-segan Gio selalu memukuuli Elsa sampai babak belur. Akibat K D R T Gio pada Elsa, rahim Elsa yang terkena tendangan terus menerus harus diangkat. Akibatnya, wanita itu di vonis oleh Dokter tak bisa mengandung lagi.
Tinggal Adam dan Anggun nih, yang sedang menuju ke arah pendekatan 😄✌